Anda di halaman 1dari 43

Decomp Cordis

Atika Caesarini
2013.104.01011.054
SMF JANTUNG RSU HAJI
SURABAYA

Definisi
Sindrom klinis ketidakmampuan
jantung memompakan darah
keseluruh jaringan tubuh secara
adekuat kelainan struktural atau
fungsional jantung

Gagal jantung sistolik


Ketidakmampuan kontraksi jantung
memompa curah jantung me
kelemahan, fatigue, kemampuan
aktivitas fisik menurun, dan gejala
hipoperfusi lainnya.
Gagal jantung diastolik
Gangguan relaksasi dan gangguan
pengisian ventrikel

Gagal jantung kiri


Kelemahan ventrikel tekanan V.
Pulmonalis me dispneu dan
ortopneu
Gagal jantung kanan
Kelemahan ventrikel kanan
kongesti vena sistemik edema
perifer, hepatomegali, JVP me

Klasifikasi
Gejala

Klasifikasi

Sesak timbul saat istirahat

Kelas IV

Sesak timbul saat aktifitas ringan

Kelas III

Sesak timbul saat aktivitas


sedang

Kelas II

Sesak timbul saat aktivitas berat

Kelas I

Faktor resiko (+): DM, HT, PJK,


kelainan struktural jantung (-)

Stage A

Faktor resiko (+) dengan kelainan Stage B


struktural jantung (LVH,
cardiomegaly) dengan atau
tanpa ggg fungsional,
asimtomatik
Sedang dekompensasi atau
pernah HF , kelainan struktural
jantung (+)

Stage C

Refractory HF, perlu advanced


treatment strategies

Stage D

Gagal jantung akut (GJA)


Serangan cepat atau adanya
perubahan pada gejala atau tandatanda dari gagal jantung terapi
secara urgent.
Dapat memperlihatkan
kegawatdaruratan medik edema
paru akut
Gambaran klinis khas: kongesti paru,
penurunan cardiac output dan
hipoperfusi jaringan

Pencetus GJA:
Peningkatan afterload hipertensi
sistemik/hipertensi pulmonal
Peningkatan preload karena volume
overload/retensi air
Gagal sirkulasi keadaan high output
infeksi, anemia, thyrotoxicosis

Manifestasi
1. Perburukan gagal jantung kronis dekompensasi
yang sudah mendapat terapi kongesti
sistemik & kongesti paru.
2. Edema paru respiratory distress berat,
takipneu, ortopneu, ronchi, SaO2 <90%
3. Gagal jantung hipertensif Gx gagal jantung +
HT
4. Syok kardiogenik tanda hipoperfusi jaringan
TD sistolik < 90 mmHg, produksi urin < 0,5
ml/kg/jam, ggg irama jantung, kongesti paru

5. Gagal jantung kanan terisolasi


low out put tanpa disertai kongesti
paru, peninggian JVP, dengan atau
tanpa hepatomegali
6. Sindrom koroner akut dan gagal
jantung biasanya disertai aritmia
(AF, VT)

fath's 09-10

10

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap
EKG
Foto thorax
BGA

Penatalaksanaan
Gelisah atau nyeri analgetik sedasi
Kongesti paru diuretik / vasodilator
SaO2 < 95% berikan O2
Aritmia pacu jantung anti aritmia
elektroversi

Morfin dan analog morfin pada GJA


Bila pasien sesak, gelisah, ansietas,
atau nyeri dada
Diberikan bolus 2,5 5 mg IU, dapat
diulang seperlunya
Hati-hati pada hipotensi, bradikardi
AV block lanjut

Loop diuretika
Indikasi: terdapat gejala kongesti
atau volume overload
Dosis awal: 20-40 mg furosemide iv
awasi produksi urin kateter urin
Pemakaian furosemide maksimal 100
mg untuk 6 jam pertama, 240 mg
pada 24 jam pertama

Kombinasi diuretik
Pada pasien resisten terhadap
diuretika
Berikan gol thiazid
(hidrochlorothiazide 25 mg p.o) dan
aldosteron antagonis (spironolakton
25-50 mg p.o) disamping furosemide
dengan dosis rendah

Vasodilator
Bila tidak ada tanda-tanda hipotensi yang
simptomatik, TD sistolik < 90 mmHg.
Vasodilator nitroglycerine, isosorbide
dinitrate, nitroprusside
Vasodilator mengatasi kongesti paru
tanpa mempengaruhi stroke volume atau
meningkatkan konsumsi oksigen pada
miokardium (SKA)

Inotropik
Pada pasien dengan TD sistolik
rendah dengan adanya tanda-tanda
hipoperfusi (kulit dingin dan basah)
atau kongesti.
Dobutamine inotropik positif
dosis awal 2-3 g/kg/mnt iv

Gagal jantung kronik


Sindrom klinik kegagalan jantung
memompa darah sesuai kebutuhan
jaringan sesak, fatigue, baik dalam
keadaan istirahat atau latihan,
edema, dan adanya disfungsi jantung
dalam keadaan istirahat

Ciri khas= pembesaran


jantung (Enlargement)
disertai dg pe
kemampuan memompa
darah.
Enlargement
menyebabkan perub
struktur & fungsi sec
progresif (ventricular
remodeling)
fath's 09-10

20

Etiologi
Disfungsi miokard, endokard,
perikardium, aritmia, kelainan katup,
gangguan irama, hipertensi
Disfungsi miokard >> infark
miokard

Pathophysiology of heart failure


Coronary
Coronary
disease
disease

Cardiomyopathy
Cardiomyopathy

Cardiac
Cardiacoverload
overload

LV
LV
dysfunction
dysfunction

Vasoconstriction
Vasoconstriction

Skeletal
muscle flow
Metabol
ic
factors

Neurohumor
Neurohumor
al
al
stimulation
stimulation
Renal
blood flow

LV
LVdilatation
dilatation LV
LVhypertrophy
hypertrophy

Arrhythmias

Na+
retention
Exercise
intoleran
ce

Edema/
congestio
n

Sudde
n
death

Pump
failure
22

Progressifitas CHF

23

Faktor yang menentukan

24

Upaya pencegahan
Obati penyebab potensial dari
kerusakan miokard, faktor resiko
jantung koroner
Pengobatan hipertensi yang agresif
Koreksi kelainan kongenital dan
penyakit jantung katup

Penanganan
Saran umum tanpa obat-obatan
Pemakaian obat-obatan
Pemakaian alat dan tindakan bedah

Tanpa obat-obatan
Edukasi mengenai gagal jantung
Istirahat, olahraga
Edukasi pola diet, asupan garam, air
Monitor BB
Hentikan merokok

Obat-obatan
ACE inhibitor
Diuretik
Beta bloker
ARB
Glikosida jantung
Vasodilator agent
Inotropik positif

Pemakaian alat dan bedah


Revaskularisasi
Operasi katup mitral
Kardiomioplasti
Inplantable cardioverter defibrillators

ACE inhibitor
Lini pertama
Diuretik
Bila ditemukan beban cairan, kongesti
paru, edema perifer
Beta bloker
Pada semua gagal jantung jika tidak
ada kontraindikasi
Glikosida jantung
Indikasi pada fibrilasi atrium

ARB
Alternatif bila tidak toleran terhadap
ACEi
Antagonis reseptor aldosteron
Bila gagal jantung berat meskipun
telah menggunakan ACEi/diuretik

Tujuan Terapi CHF


Memperbaiki symptoms & kualitas hidup
Me progressifitas CHF
Me resiko kematian & kebutuhan rawat inap

Regimen Tx CHF
Tx simptomatik (Diuretik)
Menghambat adaptasi neurohormonal yg merugikan
(Beta bloker, Antagonis Angiotensin ( ACEi &AIIRA), Antagonis
Aldosteron)

Me fungsi jantung (Inotropik positif, Vasodilator)


32

STRATEGI PENGOBATAN DECOMP CORDIS

fath's 09-10

33

Regimen Tx
CHF
Diuretik : Loop diuretik (furosemid, bumetanid)
Beta bloker : Karvedilol, Bisoprolol, Metoprolol
Antagonis Angiotensin : ACE Inhibitors (Enalapril,
Kaptopril), Angiotensin II Resept Antagonis
(Losartan)
Antagonis Aldosteron : Spironolakton
Inotropik positif : Digoksin
Vasodilator : ISDN (me preload & afterload),
Hidralazin (arterial dilator)
34

DIURETIK

35

ANGIOTENSIN ANTAGONIST

fath's 09-10

36

ANGIOTENSIN ANTAGONIS

37

DIGOKSIN

fath's 09-10

38

Adverse Effect DIGOXIN


GI

nausea, vomiting, anorexia, diarrhea, abdominal


pain, constipation

CNS

headache, fatigue, insomnia, confusion, vertigo

Visual
disturbance

yellow-green vision, blurred vision

Cardiac

arrhythmias
-initially sinus bradycardia which is vagally mediated
-atrial tachycardia (with/without heart block)
-ventricular tachycardia and fibrillation

Other

rash, thrombocytopenia, gynecomastia


39

OBAT GAGAL JANTUNG LAIN

40

BETA BLOKER

fath's 09-10

41

Summary of drug treatment for CHF

Asymptomatic
LV dysfunction

ACE inhibitor
Beta blocker

Mild to moderate
Moderate
CHF
to severe CHF

Digoxin
Digoxin
Diuretics
Diuretics
ACE inhibitor
ACE inhibitor
Beta blocker
Beta blocker
Spironolactone

42

fath's 09-10

43

Anda mungkin juga menyukai