Anda di halaman 1dari 9

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN

DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

PENDAHULUAN Pengertian yang selama ini kita sering dengar yaitu kepribadian, karakter atau temperamen belum banyak yang mengerti difinisi sebenarnya. Kepribadian: Adalah totalitas dari ciri-ciri perilaku dan emosi yang merupakan karakter atau ciri seseorang dalam, kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil dan dapat diramalkan. Difinisi lain yang ringkas kepribadian adalah suatu gaya perilaku dan ekspresi emosi yang menetap dan secara khas dapat dikenali pada setiap individu. Karakter adalah ciri kepribadian yang dibentuk oleh proses perkembangan dan pengalaman hidup. Temperamen: dipengaruhi oleh faktor genetik atau konstitusional yang terbawa sejak lahir, bersifat sederhana, tanpa motivasi, baru stabil sesudah anak berusia beberapa tahun. Dalam menjalani kehidupannya sejak kecil, remaja, dewasa hingga lanjut usia, sesorang mempunyai kecenderungan atau kebiasaan menggunakan suatu pola yang relatif serupa dalam menyikapi masalah yang dihadapi. Pola tersebut dapat ditengarai sebagai ciri atau tanda untuk mengenal individu tersebut, selanjutnya dikenal sebagai karakter atau kepribadian. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian Perkembangan kepribadian merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor: Kontitusi (genetik, temperament) Perkembangan internal Pengalaman hidup (lingkungan; keluarga, sosial, budaya)

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

Perbedaan ciri kepribadian dengan gangguan kepribadian Ciri kepribadian: Bersifat fleksibel Secara klinis tidak ada (gangguan terhadap fungsi peran

keseharian;pekerjaan, keluarga dan sosial) Gambanran keseharian lebih ringan

Gangguan kepribadian; Tidak fleksibel Maladaptif Disfungsi bermakna dan penderitaan subyektif Pola relasi dan persepsi mengganggu

Dampak Gangguan Kepribadian Terjadi disfungsi dalam hubungan keluarga, pekerjaan dan sosial. Dapat berperan dalam tindakan kriminal, penyalahgunaan zat, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, perceraian, problem pemeliharaan anak, kunjungan ke klinik gawar darurut lebih sering Dapat komorbiditas dengan depresi, gangguan panik, kecemasan dll

Individu dinyatakan mempunyai gangguan kepribadian jika; Sikap dan perilaku tidak serasi dalam beberapa fungsi (afek, kesadaran, pengendalian impuls, persepsi, cara berpikir, hubungan dengan orang lain) Pola perilaku tersebut menetap lama, jangka panjang, tidak terbatas dengan gangguan jiwa lain Pervasif, maladaptif terhadap keadaan pribadi dan hubungan sosial yang luas Penderitaan pribadi yang berarti

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

Berakibat terhadap masalah pekerjaan dan peran sosial

Sepuluh gangguan kepribadian terbagi dalam tiga kelompok khas (cluster) yang didasarkan pada kondidi klinisnya; 1. Kelompok eksentrik / aneh 2. Kelompok dramatik, emosional, dan kacau 3. Kelompok pencemas / penakut JENIS-JENIS GANGGUAN KEPRIBADIAN Gangguan Kepribadian Paranoid Kecurigaan dan tidak percaya kepada orang lain, orang lain berniat buruk kepadanya, bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai kontek Diagnosis ditegakkan jika: 1. Peka berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan 2. Cenderung pendendam, menolak memaafkan suatu penghinaan, masalah kecil menyebabkan hati terluka 3. Kecurugaan pervasif untuk menyalah artikan suatu tindakan netral atau bersahabat penghinaan 4. Mempertahankan dengan gigih hak pribadinya 5. Berulang curiga tanpa dasar kesetiaan pasangan seksualnya 6. Mempunyai sikap menyangkut diri berlebihan (hal netral dari lingkungan atau orang lain dirasakannya berkaitan secara negatif dengan dirinya) 7. Dirudung oleh rasa persekongkolan terhadap dirinya dari seseorang sebagai suatu sikap permusuhan atau

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

Gangguan Kepribadian Skizotipal Pola difisit dalam hubungan sosial dan interpersonal: merasa tidak nyaman dan kurang mampu untuk membina hubungan akrap, disertai distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku yang eksentrik, bersifat pervasif, awitannya dewasa muda, dan nyata dalam pelbagai konteks atau situasi kehidupan Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil Bertindak impulsif tanpa mempertimbangkan dampaknya, afek atau emosi tidak stabil atau kurang pengendalian diri, dapat menjurus kepada ledakan kemarahan atau perilaku kekarasan Tipe: Tipe impulsif dan tipe ambang Gangguan Kepribadian Antisosial Pola perilaku pengabaian dan pelanggaran pelbagai hak orang lain, bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam belbagai konteks Diagnosis ditegakkan dengan: 1. Tidak perduli dengan perasaan orang lain 2. Secara menetap tidak bertanggung jawab terhadap norma, peraturan, kewajiban sosial. 3. Tidak mampu mempertahankan hubungan interpersonal walaupun tidak ada kesulitan 4. Mudah frustasi dan bertindak agresif atau kekerasan 5. Tidak mampu menerima kekalahan atau belajar dari pengalaman atau hukuman 6. Bila mengalami konflik sosial, cenderung menyalahkan orang lain, atau memberikan rasionalisasi dari perbuatannya

Gangguan Kepribadian Skizoid

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

Pelepasan diri dari hubungan sosial disertai kemampuan ekspresi emosi yang terbatas dalam hubungan interpersonal. Bersifat perfasif, sejak dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Diagnosis ditegakkan dengan: 1. Hanya sedikit aktivitas yang memberikannya kebahagiaan 2. Emosinya dingin, afeknya datar 3. Kurang mampu menyatakan kehangatan, kelembutan, atau kemarahan pada orang lain 4. Tidak peduli pujian atau kecaman 5. Kurang tertarik menjalin pengalaman seksual dengan orang lain 6. Memilih aktivitas menyendiri 7. Dirundung dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan 8. Tidak ada keinginan mempunyai teman dekat atau akrap 9. Tidak sensitif terhadap norma atau kebiasaan sosial yang berlaku

Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif atau Anakastik Preokupasi dengan keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol mental dan hubungan interpersonal, dengan mengesampingkan; fleksibilitas, keterbukaan, efisiensi, bersifat pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Diagnosis ditegakkan dengan: 1. Ragu dan hati-hati berlebihan 2. Terpaku pada rincian, peraturan, daftar, perintas, organisasi, jadwal 3. Perfeksionisme yang menghambat penyelesaian tugas

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

4. Teliti, berhati-hati berlebihan dan lebih mengutamakan produktivitas sehingga mengenyampingkan kesenangan dan hubungan interpersonal 5. Terpaku dan terikat secara berlebihan pada norma sosial 6. Kaku dan keras kepala 7. Memaksakan kehendak agar orang lain melakukan sesuatu menurut caranya 8. Intrusi pikiran atau impuls yang tidak dikehendaki

Gangguan Kepribadian Histrionik Emosionalitas berlebih dan menarik perhatian, bersifat pervasif, sejak awal dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks Diagnosis ditegakkan dengan: 1. Ekspresi emosi yang didramatisasi, triatrikal dan dibesar-besarkan 2. Mudah di sugesti atau dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan 3. Afek dangkal dan labil 4. Terus mencari kegairahan (excitement), apresiasi oleh orang lain, dan aktivitas disaat menjadi pusat perhatian 5. Bersifat seduktif dalam penampilan atau perilaku 6. Sangat mementingkan daya tarik fisik

Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar) Pola perasaan tidak nyaman serta enggan untuk bergaul secara sosial, rasa rendah diri, hipersensitif terhadap evaluasi negatif. Pervasif, awitan dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks. Diagnosis ditegakkan dengan: 1. Rasa tegang atau takut yang menetap dan pervasif

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

2. Merasa tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain 3. Kuatir berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial 4. Enggan terlibat dengan orang lain, kecuali merasa yakin akan disukai 5. Membatasi gaya hidup dengan alasan keamanan fisik 6. Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang melibatkan kontak interpersonal sebab takut dikritik, tidak didukung atau ditolak

Gangguan Kepribadian Dependen Pola perilaku berupa kebutuhan berlebih agar dirinya dipelihara, yang menyebabkan sorang individu berperilaku submisif, bergantung kepada orang lain, dan ketakutan akan perpisahan dengan orang tempat bergantung. Pervasif, dewasa muda, nyata dalam pelbagai situasi Diagnosis ditegakkan dengan : 1. Mendorong membiarkan orang lain mengambil (sebagian besar) keputusan penting bagi dirinya 2. Menomor duakan kebutuhan dirinya terhadap kebutuhan orang lain tempat ia bergantung dan secara berlebihan menuruti apa saja kemampuan orang lain 3. Enggan mengajukan tuntutan yang layak kepada orang tempat ia bergantung 4. Rasa tidak enak atau tidak berdaya bila berada sendiri karena ketakutan yang berlebih bahwa ia tidak dapat menjaga dirinya sendiri 5. Preokupasi dengan rasa takut ditinggal sendiri oleh orang tempat ia bergantung sehingga ia terpaksa harus menjaga dirinya sendiri 6. Kemampuannya terbatas untuk mengambil keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasehat berlebih dan jaminan dari orang lain

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

Gangguan Kepribadian Narsisistik Pola rasa kebesaran diri (dalam fantasi atau perilaku), kebutuhan untuk dikagumi atau disanjung, kurang mampu berempati. Pervasif, sejak dewasa muda, nyata dalam berbagai konteks Diagnosis ditegakkan dengan: 1. Secara berlebih merasa dirinya sangat penting (mis. Melebihkan bakat atau prestasinya, mengharap dikenal sebagai orang yang superior) 2. Berpreokupasi dengan fantasi tentang sukses, kekuasaan, kehebatan, kecantikan atau kekasih ideal 3. Merasa dirinya menjadi orang yang spesial dan unik yang hanya dapat dimengerti oleh atau perlu berhubungan dengan orang lain atau institusi yang spesial atau berkedudukan lebih tinggi 4. Membutuhkan pemujaan berlebihan 5. Merasa dirinya mempunyai hak istimewa (mis. Menurut agar ia mendapat perlakuan khusus, atau orang lain harus menurut kehendaknya) 6. Dalam hubungan interpersonal bersifat eksploitatif, menggunakan orang lain untuk kepentingan dirinya 7. Kurang atau tidak mampu berempati : tidak mau mengenal atau beridentifikasi dengan perasaan atau kebutuhan orang lain 8. Sering iri hati pada orang lain, atau merasa bahwa orang lain iri hati terhadapnya 9. Bersikap sombang

Penatalaksanaan

KEPRIBADIAN DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN


DITERBITKAN OLEH BISNIS CV JELITA

Sangat sulit, karena bersifat pervasif, egosintonik, awitan sejak dewasa muda (di atas 17 tahun) Psikoterapi Prinsip; menyadarkan pasien bahwa dampak dari gangguan kepribadian

menyebabkan disfungsi diri, hubungan interpersonal dan hubungan sosial, jadi bukan dengan cara menghakimi atau menyalahkan pasien. Juga membantu sifat egosintoniknya menjadi egodistonik Psikofarmaka: pada individu yang dengan keluhan tertentu dengan target menghilangkan gejala yang dialaminya, mis. Depresi, kecemasan, dll

Anda mungkin juga menyukai