Anda di halaman 1dari 5

tari barong bali Posted at February 18, 2013 | By : PesonaDewata.

com | Categories : Blog | 0 Comment Bali merupakan pulau dewata yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi, selain keindahan wisata alamnya bali terkenal dengan keindahan Adat istiadatnya. Tari barong merupakan tarian khas bali yang sudah lama menjadi primadona bagi pulau Bali. berikut ini akan kami sedikit tulis tentang sejarah tari barong dari bali tersebut. Ada banyak versi tentang sejarah barong di Bali. Namun, maknanya tetap sama, kebersamaan. Menurut Wikipedia bahasa Indonesia Barong adalah karakter dalam mitologi Bali, sedangkan di Jawa disebut Barongan. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Sendratari tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering dipertunjukkan sebagai atraksi wisata. Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda. Wujud Sakral Barong Ada yang mengisahkan, barong bermula dari pertarungan dua bangsawan sakti dari Bali dan Blambangan. Mereka, Minak Bedewang dan Alit Sawung. Tanpa penyebab jelas, keduanya terlibat pertarungan hebat. Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka waktu lama. Tak satu pun yang terluka. Masing-masing menggunakan wujud sakti yang mengerikan, seekor harimau besar dan burung garuda. Dua perwujudan ini bertarung dahsyat. Suaranya menggelegar persis halilintar. Meski saling serang, kedua kesatria itu tetap sama kuatnya. Hingga munculah suara aneh dari langit. Suara tanpa rupa itu mengingatkan agar menghentikan pertempuran. Keduanya diminta berdamai. Akhirnya, kedua wujud menyeramkan itu bersatu. Sejak itu, masyarakat Using memiliki wujud barong sebagai simbol kebersamaan. Diyakini, barong bisa mengusir pengaruh jahat,penyakit dan segala bahaya. Hingga kini, tarian Barong dan barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, barong wajib diberi ritual khusus. Jika tidak, akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar. Barong juga tidak sembarangan ditarikan. Ditarikan terutama untuk ider bumi

atau selamatan desa. Nilai mistis barong tetap dijaga. Mereka yang berhak menari barong adalah orang pilihan alam. Sejarah tari barong bali versi pertama Menurut Hasnan Singodimayan, budayawan setempat, kesenian barong Kemiren bercerita tentang gadis cantik bernama Jarifah, yang dijaga hewan bertubuh besar bermuka burukyang kemudian disebut barongmelawan penjajah. Barong sangat setia kepada tuannya sehingga dianggap simbol kepahlawanan, tutur Hasnan.Kesenian barong Kemiren mirip kesenian barong di Bali. Kemiripan ini, menurut Hasnan, sangat wajar karena kedekatan kultur yang saling mempengaruhi dalam sejarah hubungan antara Bali dan Banyuwangi. Bedanya, secara fisik ukuran barong Bali lebih besar dan tidak punya sayap. Menurut Hasnan, ada beragam versi tentang sejarah barong Kemiren. Ada yang menyebut barong bukan kesenian asli Jawa, melainkan dari Bali. Kesenian ini dibawa dan dikembangkan warga Bali yang terpaksa bermukim di Banyuwangi, karena terjadi kekacauan di Bali. Sejarah tari barong bali versi kedua Versi lain menyebutkan kesenian barong berasal dari Cina, yang masuk Jawa pada zaman Majapahit. Ada kemiripan antara barong dan tari Singa Cina, yang berkembang pada zaman Dinasti Tang pada abad VII-X. Sejarah tari barong bali versi ketiga Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap. Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong. Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.Ceritanya Rangda, ibu dari Erlangga ( Raja Bali pada abad kesepuluh),dikutuk oleh ayah Erlangga karena berlatih sihir / ilmu hitam.

Setelah menjadi janda, ia memanggil semua roh-roh jahat di hutan dan setan, mendatangi Erlangga. Perkelahian terjadi, tapi rangda dan pasukannya terlalu kuat dan Erlangga harus meminta bantuan Barong. Barong datang dan perkelahian terjadi .Sihir Rangda Membuat semua tentara Erlangga ingin bunuh diri, mereka menusukkan keris beracun ke perut dan dada mereka sendiri. Barong Berhasil melindungi pasukan itu sehingga kebal terhadap keris tajam. Pada akhirnya, Barong menang, dan Rangda melarikan diri. Topeng Barong dan Rangda dianggap suci , dan sebelum mereka dibawa keluar, pemangku (pemimpin upacara hindu) hadir untuk memercikkan mereka dengan air suci yang diambil dari Gunung Agung, dan selain itu, beberapa persembahan dan sajen juga disajikan. http://www.pesonadewata.com/sejarah-tari-barong-bali/ Makna di balik Tari Barong Pulau Dewata Memang menyimpan segudang keunikan seni, budaya dan tradisi yang masih dipegang teguh serta dijalankan hingga saat ini. Tidak hanya untuk mempertahankan akar budaya, namun juga sebagai penghibur para pelancong yang berwisata ke Pulau Bali. Banyak atraksi seni termasuk tari-tarian yang memiliki maksud dan filosofi positif dibalik dinamisme geraknya. Salah satu diantaranya adalah Tari Barong. Tarian yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan kebatilan. Dalam Tari Barong, kebajikan direpresentasikan pada lakon Barong, yakni seorang penari dengan kostum binatang berkaki empat. Sementara kebatilan dimainkan oleh Rangda, sosok menyeramkan dengan taring di mulutnya. Keduanya bertarung sambil menari mengikuti alunan musik tradisional Bali. Tokoh Barong pada tarian ini memang cukup sentral. Kostumnya pun menarik karena dilengkapi dengan beragam pernak-pernik yang meriah. Barong sendiri digambarkan sebagai makhluk perpaduan singa, harimau dan juga lembu. Pada tubuh barong dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan kaca cermin serta dilengkapi dengan bulu-bulu yang terbuat dari serat pandan. Tokoh barong juga dimainkan oleh dua penari sekaligus. Selain memainkan cerita Pra-Hindu, ada juga beberapa tokoh pendukung lain seperti Kera yang merupakan sahabat Barong, Dewi Kunti, Sadewa serta para pengikut Rangda. Meskipun tarian ini menceritakan tentang pertarungan antara kebatilan dan kejahatan, tarian ini mengandung unsur komedi yang diselipkan di tengah-tengah pertunjukan. Hal itu tercermin dari beberapa gerakan dari Barong dan kera yang mengundang tawa penonton. Tari barong masih mengandung unsur budaya khas Bali yang amat kental terlebih pada hal-hal yang berbau mistis. Pada pembuatan kostum barong, bahan-bahan diperoleh dari

kayu-kayu yang dianggap keramat. Selain itu disela-sela tarian ini juga diselingi Tari Keris yang kerap ditunjukan adegan menusukan keris layaknya pertunjukan Debus dari Banten. Oleh karena itu tidak hanya sebuah tari budaya, tari barong juga sangat disakralkan oleh masyarakat Bali. Layaknya warisan seni budaya Indonesia lainnya, dibalik keunikan dan keindahannya tari barong juga memiliki makna dan nilai luhur yang mendalam. Pesan bahwa kebatilan akan selalu menang melawan kejahatan tercermin jelas melalui kemenangan Barong melawan Rangda. Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai yang diwariskan para leluhur dan pendahulu bangsa. http://assignmentsneverend.blogspot.com/2012/11/makna-di-balik-taribarong.html#!/2012/11/makna-di-balik-tari-barong.html Sejarah Tari Barong Ada banyak versi tentang sejarah barong di Bali. Namun, maknanya tetap sama, "kebersamaan". 1. Wujud Sakral Barong Ada yang mengisahkan, barong bermula dari pertarungan dua bangsawan sakti dari Bali dan Blambangan. Mereka, Minak Bedewang dan Alit Sawung. Tanpa penyebab jelas, keduanya terlibat pertarungan hebat. Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka waktu lama. Tak satu pun yang terluka. Masing-masing menggunakan wujud sakti yang mengerikan, seekor harimau besar dan burung garuda. Dua perwujudan ini bertarung dahsyat. Suaranya menggelegar persis halilintar. Meski saling serang, kedua kesatria itu tetap sama kuatnya. Hingga munculah suara aneh dari langit. Suara tanpa rupa itu mengingatkan agar menghentikan pertempuran. Keduanya diminta berdamai. Akhirnya, kedua wujud menyeramkan itu bersatu. Sejak itu, masyarakat Using memiliki wujud barong sebagai simbol kebersamaan. Diyakini, barong bisa mengusir pengaruh jahat,penyakit dan segala bahaya. Hingga kini, tarian Barong dan barong sangat disakralkan. Sebelum ditarikan, barong wajib diberi ritual khusus. Jika tidak, akan berbahaya bagi penari dan warga sekitar. Barong juga tidak sembarangan ditarikan. Ditarikan terutama untuk ider bumi atau selamatan desa. Nilai mistis barong tetap dijaga. Mereka yang berhak menari barong adalah orang pilihan alam. 2. Kesenian Barong Versi 1 Menurut Hasnan Singodimayan, budayawan setempat, kesenian barong Kemiren bercerita tentang gadis cantik bernama Ja'rifah, yang dijaga hewan bertubuh besar bermuka buruk--yang kemudian disebut barong--melawan penjajah. "Barong sangat setia kepada tuannya sehingga dianggap simbol kepahlawanan," tutur Hasnan.Kesenian barong Kemiren mirip kesenian barong di Bali. Kemiripan ini, menurut Hasnan, sangat wajar karena kedekatan kultur yang saling mempengaruhi dalam sejarah hubungan antara Bali dan Banyuwangi. Bedanya, secara fisik ukuran barong Bali lebih besar dan tidak punya sayap. Menurut Hasnan, ada beragam versi tentang sejarah barong Kemiren. Ada yang menyebut barong bukan kesenian asli Jawa, melainkan dari Bali. Kesenian ini dibawa dan dikembangkan warga Bali yang terpaksa bermukim di Banyuwangi, karena terjadi kekacauan di Bali. 3. Kesenian Barong Versi 2

Versi lain menyebutkan kesenian barong berasal dari Cina, yang masuk Jawa pada zaman Majapahit. Ada kemiripan antara barong dan tari Singa Cina, yang berkembang pada zaman Dinasti Tang pada abad VII-X. 4. Kesenian Barong Versi 3 Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Macan, Barong Landung. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap. Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang memainkan kaki belakang dan ekor Barong. Secara sekilas, Barong Ket tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong), Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda. Ceritanya Rangda, ibu dari Erlangga ( Raja Bali pada abad kesepuluh),dikutuk oleh ayah Erlangga karena berlatih sihir / ilmu hitam. Setelah menjadi janda, ia memanggil semua roh-roh jahat di hutan dan setan, mendatangi Erlangga. Perkelahian terjadi, tapi rangda dan pasukannya terlalu kuat dan Erlangga harus meminta bantuan Barong. Barong datang dan perkelahian terjadi .Sihir Rangda Membuat semua tentara Erlangga ingin bunuh diri, mereka menusukkan keris beracun ke perut dan dada mereka sendiri. Barong Berhasil melindungi pasukan itu sehingga kebal terhadap keris tajam. Pada akhirnya, Barong menang, dan Rangda melarikan diri. (http://mazdodot.blogspot.com) Topeng Barong dan Rangda dianggap suci , dan sebelum mereka dibawa keluar, pemangku (pemimpin upacara hindu) hadir untuk memercikkan mereka dengan air suci yang diambil dari Gunung Agung, dan selain itu, beberapa persembahan dan sajen juga disajikan. http://tipz-tylmn.blogspot.com/2012/06/sejarah-tari-barong-bali.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Tari 4
    Tari 4
    Dokumen11 halaman
    Tari 4
    Wahyu Ardian
    Belum ada peringkat
  • Tari 4
    Tari 4
    Dokumen11 halaman
    Tari 4
    Wahyu Ardian
    Belum ada peringkat
  • Tari 3
    Tari 3
    Dokumen9 halaman
    Tari 3
    Wahyu Ardian
    Belum ada peringkat
  • Tari
    Tari
    Dokumen5 halaman
    Tari
    Wahyu Ardian
    Belum ada peringkat