Anda di halaman 1dari 17

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

BAB I LATAR BELAKANG


1.1 Survei Pasar Peredam bising merupakan salah satu material yang cukup banyak peminatnya. Peredam bising dipasaran biasanya dibuat dari serbuk gergaji, namun kami mencoba membuat peredam bising dari bahan baku kertas bekas. Selain kertas mudah di dapat didaerah kawasan pendidikan seperti sekolahan dan kampus, peredam bising pula sangat dibutuhkan dikawasan tersebut guna untuk mengisolasi ruangan agar terbebas dari gangguan suara dari luar. Faktor inilah yang mendorong kami untuk membuat peredam bising dengan bahan baku dari kertas bekas.
1.1.1 Manfaat Ekonomi Dengan adanya usaha pembuatan papan serat peredam bising ini, keuntungan yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut :

1.

Untuk produsen papan serat peredam bising dapat memperoleh keuntungan dari hasil penjualan produk papan serat peredam bising.

2.

Untuk konsumen dapat memperoleh keuntungan karena mendapatkan papan serat peredam bising dengan harga dibawah harga pasaran namun memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk yang dijual di pasaran.

1.1.2

Manfaat Sosial Pembuatan papan serat peredam bising ini akan meringankan pekerjaan petugas

kebersihan dalam pengelolaan sampah kertas yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian dapat meningkatkan citra kampus karena dapat memanfaatkan kembali sampah kertas menjadi papan serat peredam bising. Bagi masyarakat, dapat menjadi peluang lapangan pekerjaan bagi mereka. Untuk para konsumen dapat memperoleh keuntungan karena produk ini memiliki kualitas yang baik walaupun berbahan dasar dari kertas bekas. 1.1.3 Manfaat Lingkungan Selain memberikan manfaat secara ekonomis maupun sosial, usaha pembuatan papan serat peredam bising dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, karena bahan baku yang digunakan berasal dari kertas bekas yang pada dasarnya merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Pembuatan produk ini dapat mengurangi volume limbah sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.

TKPB 2009

Page 1

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
1.2 Visi, Misi dan Tujuan 1.2.1 Visi

1. Membantu mengurangi volume limbah kertas bekas yang dihasilkan oleh Politeknik Negeri Bandung 2. Menjadi pelopor bisnis papan serat peredam bising yang ramah lingkungan 3. Menjadi produk yang unik karena papan serat peredam bising masih jarang terdapat di masyarakat.

1.2.2

Misi

1. Memberikan pelayanan dan produk yang memuaskan 2. Membangun kepercayaan kepada konsumen akan manfaat dan kualitas produk papan serat peredam bising yang ramah lingkungan 3. Melakukan penelitian untuk mendapatkan komposisi yang tepat untuk dapat menghasilkan papan serat peredam bising yang ramah lingkungan

1.2.3

Tujuan Tujuan Jangka Pendek :

1. 2.

Mengembangkan usaha menjadi usaha berkelanjutan. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Tujuan Jangka Panjang :

1.

Meningkatkan produksi dan kualitas dari produk papan serat perdam bising yang ramah lingkungan

1.2.4

Sasaran 1. Pada tiga bulan pertama Papan serat peredam bising kami sudah terjual 70% dari total produksi 30 buah per bulan Konsumen yang membeli produk kami semakin bervariasi mulai dari yang sudah mengetahui dari awal papan serat peredam bising (misalnya konsumen dari studio music dan stasiun radio) sampai ke konsumen yang awam (misalnya untuk gedung gedung sekolah dan balai pertemuan)

TKPB 2009

Page 2

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising 2. Pada caturwulan kedua : Produk papan serat peredam bising terjual 100% Konsumen yang membeli produk kami makin beragam dari semua kalangan

TKPB 2009

Page 3

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kertas terutama terdiri dari serat selulosa yang diperoleh dari kayu atau bahan selulosa lainnya yang melalui salah satu proses pembuatan pulp. Sifat pengemasan kertas sangat beragam, tergantung pada proses pengolahan dan pada perlakuan tambahan yang menghasilkan produk akhir. Sifat kekuatan dan mekanisnya bergantung pada perlakuan mekanis pada serat serta pada penambahan bahan pengisi dan pengikat. Struktur dasar bubur kertas (pulp) dan kertas adalah felted mat dari serat selulosa. Komponen lain dapat meliputi hemiselulosa (15-90 unit glukosa terulang), lignin (unit fenil propan terpolimerisasi kompleks, berada sebagai lem yang melengketkan seratserat), bahan-bahan terekstrak (lemak, lilin, alkohol, fenol, asam aromatis, minyak esensial, oleoresin, stereol, alkaloid dan pigmen), mineral dan isi lainnya. Dalam proses pembuatan kertas, terkadang digunakan senyawa klor sebagai bahan pemutih. Selain itu, kemasan dari kertas dan karton seringkali diberi aditif seperti adhesive, alumunium, pewarna atau bahan pelapis yang dapat mengandung bahan berbahaya. Belum banyak studi yang dilakukan, namun beberapa studi menyatakan bahwa migrasi dari kemasan dan karton dapat terjadi. Fenomena setoff berarti komponen tinta cetak berpindah dari permukaan yang dicetak ke permukaan yang tidak dicetak melalui kontak langsung selama pembuatan bahan, penyimpanan atau penggunaan. 2.1.1 Jenis Jenis Kertas Penggolongan Jenis dan Nama Kertas Menurut "Tappi", yang mengacu pada Technical Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade Classifaction", terdapat 12 jenis kertas antara lain : 1. Uncoated groundwood Kertas yang tidak mempunyai lapisan coating pigmen dan diproduksi menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis
TKPB 2009 Page 4

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper, katalog, dan advertising supplements (brosur sisipan yang umumnya dicetak dengan sistim rotogravure). 2. Coated groundwood Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 5055% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di USA masuk dalan kertas No. 5 enamel paper (kertas coated dengan brightness tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4 (brightnes sekitar 85%), keduanya mempunyai lapisan coating pigmen dikedua sisi. Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light weight coated) kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas coated untuk majalah. 3. Uncoated woodfree Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10% umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk office papers (formulir, kertas fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal. Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku). 4. Coated woodfree Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA kertas ini disebut No. 1-3 enamel (dimana kertas coated dengan brightness atau tingkat kecerahan berkisar dari 88% sampai dengan 96%). Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board yang mempunyai lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar antara 20 gr/m2 dan 35 gr/m2. Kertas C1S Label masuk dalam kategori ini dimana hanya mempunyai lapisan coating disatu sisi. Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 dr/m2. Art Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 sampai dengan 150 gr/m2, sementara Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum

TKPB 2009

Page 5

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated groundwood. 5. Kertas kraft Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama : 1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus nasi dll. 2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau shopping bag 3. Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan 4. Berbagai fungsi "converting". Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa melalui proses pemutihan atau bleaching atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat. 6. Bleached paperboard Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena "bleach" maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah jumlah produksi adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini dipanggil dengan nama SBS atau "solid bleached board". Gramatur bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index nama). Dipasar lokal sering kita temukan sebagai C2S Board atau C1S Board tergantung jumlah sisi yang mepunyai lapisan coating pigmen. Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan dalam jenis kertas ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan pulp mekanis, jadi warna agak sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory juga terdiri dari beberapa lapisan kertas yang digabung jadi satu, sementara SBS hanya satu lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda mungkin mendengar SBB atau "solid bleached board" yang bubur kertasnya adalah pulp kimia seperti SBS tetapi mempunyai sususunan lapisan yang berlapis layaknya Ivory. 7. Unbleached paperboard
TKPB 2009 Page 6

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat "corrugated containers" (corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2. "Corrugating medium" atau kertas medium juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle. 8. Recycled paperboard Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back - anda sering mendengar sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakan sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain sebagainya. 9. MG Kraft specialties Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai silinder pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar. Di pasar lokal anda sering mendengar kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties. 10. Tissue Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll. Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) or mesin kertas Yankee (silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe operation". 11. Market pulp Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.
TKPB 2009 Page 7

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising 12. Others Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11 golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.) 2.1.2 Limbah Kertas Selama ini orang-orang cenderung untuk membuang begitu saja kertas bekas yang sudah digunakan dan kertas koran yang sudah usang. Padahal kertas bekas tersebut dapat diolah kembali untuk dijadikan kertas baru. Di dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan kertas untuk berbagai kegiatan. Melalui kertas dapat diungkapkan berbagai ide dan pemikiran, juga sebagai sarana untuk menuangkan informasi berupa tulisan dan gambar.Selama ini bahan baku pembuat kertas dibuat dari bagian dalam kulit pohon atau yang biasa disebut dengan liber, sampai muncul istilah library atau perpustakaan yang diambil dari kata tersebut. Berikut jenis-jenis dari limbah kertas dengan harga jual rata-rata per kg-nya :
1. HVS : Rp3.000 ( putih polos)

Kertas masih utuh sisa cetak rol atau rotasi, yang tidak bisa di sambung lagi di mesin.
2. Box atau Kardus : Rp1.600

Jenis kertas bekas ini sangat populer dan sangat mudah dijumpai di pertokoan, grosir maupun eceran, supermarket, minimarket, atau bahkan produsen (pabrik) karton box itu sendiri. Termasuk jenis kertas kerdus ini juga adalah box bekas produk-produk elektronik seperti komputer, tv dan vcd, radio tape, rice cooker, dispenser, setrika, motherboard dll.
3. SWL atau HVS SWL : Rp1600 (kertas HVS yg terbuang dr printer, photocopy/

ada tinta) SWL atau HVS potongan hvs/sisiran kertas yang mau di cetak yang masih baru dan ini banyak sekali dijumpai di percetakan atau di kantor-kantor, baik swasta maupun pemerintah dan juga buku. Yaitu kertas putih yang biasa
TKPB 2009 Page 8

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising digunakan untuk mencetak hasil kerja di komputer, umumnya berbentuk A4 dan Folio. Namun bukan berarti harus utuh seperti itu, bisa berlaku juga yang berupa sobekan, potongan yang tidak beraturan, asal tidak terlalu lembut dan kecil potongan maupun sobekannya.
4. Kertas Koran : Rp1700

Kertas koran sangat mudah bagi kita untuk mendapatkannya, terlebih lagi mereka yang suka berlangganan koran pagi. atau kertas koran west cetak kertas yang gagal cetak.
5. Duplex : Rp800

Istilah duplex ini, dan memang sangat tidak familiar di telinga orang awam untuk nama kertas yang satu ini. Bisa jadi sebenarnya anda sering menjumpainya, bahkan menyukai bentuknya. Namun anda tidak mengetahui nama asli kertas tersebut. Mungkin anda tahu kertas warna, amplop warna, pamflet atau brosur, kartu garansi, kertas majalah, kertas kwitansi, faktur atau apa saja yang tidak termasuk kardus dan hvs ataupun kertas koran maka kertas itu dikatagorikan sebagai kertas duplex
6. Kertas Mix : Rp700 ( termasuk majalah)

Kertas ini umumnya didapat dari bungkus sebuah produk seperti bungkus rokok, susu, kue kering dll. Jadi sepintas mirip dengan karakteristik kertas duplex, bahannya agak kaku dan keras. Dan juga kertas sisiran dari sisiran buku, majalah jadi yang di sisir, didalam kertas sisiran tadi ada, HVS, Art Paper, Art karton ( cover Buku) .
7. Buku telepon : Rp1.100 8. Buku tulis ( polos, tanpa cover) : Rp2200

2.2 Daur Ulang Kertas Bekas 2.2.1 Reduce Reduce pada penggunaan kertas antara lain : mengurangi pemakaian kertas dan penggunaan kertas secara bolak - balik. 2.2.1 Reuse Kertas yang telah digunakan tidak dapat langsung digunakan kembali tanpa diolah terlebih dahulu.

TKPB 2009

Page 9

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising 2.2.2 Recycle Recycle untuk limbah kertas antara lain digunakan sebagai bahan baku pabrik kertas (broken pulp), sebagai kertas daur ulang untuk kerajinan atau souvenir dan pada pembuatan papan serat peredam bising.

TKPB 2009

Page 10

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising BAB III RENCANA USAHA 3.1 Bahan Baku 3.1.1 Kertas Bekas Bahan baku utama yang digunakan adalah kertas bekas yang berasal dari semua jurusan yang ada di kampus Politeknik Negeri Bandung. Kertas bekas ini berasal dari kertas kertas bekas ujian mahasiswa (UTS dan UAS), kertas bekas absensi, kertas bekas laporan dan tugas tugas mahasiswa. Selama ini, kertas bekas yang dihasilkan dibuang begitu saja atau dijual oleh petugas kebersihan dari masing masing gedung perkuliahan yang ada di Politeknik Negeri Bandung.

3.1.2 Lem Kanji Lem kanji merupakan perekat nabati yang terpenting, dimana dapat dibuat dengan cara yang paling sederhana yaitu mendidihkan tepung terigu dengan air. Tepung ini mudah diperoleh dan memiliki harga yang tidak terlalu mahal. Cara untuk membuat lem kanji ini adalah dengan mencampur tepung pati kanji dengan air menggunakan perbandingan air: tepung kira-kira sebesar 5:1. Kemudian campuran tersebut dimasak dan diaduk terus sampai merata sehingga menjadi lem yang ditandai dengan berubahnya warna campuran menjadi bening. Kanji yang sudah dijadikan lem akan berubah dalam bentuk gel. Gel adalah koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Penggunaan kanji sendiri mempunyai beberapa karakteristik yang baik antara lain : viskositas rekat tinggi, kejernihan tinggi dan stabilitas pembekuan tinggi.

3.2 Proses Produksi 3.2.1 Produk a. Ciri - Ciri Produk Produk papan serat peredam bising yang kami hasilkan memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
TKPB 2009

Berwarna warni dan tebal papan serat sekitar 3 cm Ukuran produk adalah 1 m2
Page 11

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising b. Kegunaan Utama Produk Kegunaan utama dari papan serat peredam bising yang kami hasilkan yaitu: Memenuhi kebutuhan peredam bising masyarakat yang membutuhkan ruangan kedap suara 3.2.2 Proses Produksi

a. Alat dan Bahan Alat dan bahan pembuatan papan serat peredam bising antara lain sebagai berikut : Kertas Bekas Air Lem Kanji Lem Fox Plastik Astralon

TKPB 2009

Page 12

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising b. Langkah Pembuatan

Kertas dipotong kecil-kecil kemudian ditimbang sesuai yang dibutuhkan.

Lem ditimbang seberat 2,5% dari massa kertas.

Menimbang air sebanyak 4 kali massa kertas.

Mencampur lem dengan setengah bagian air.

Mencampur kertas, air lem dan setengah bagian air yang masih tersisa kemudian dilakukan proses mixing selama 10-15 menit sehingga diperoleh bubur kertas

Meletakkan cetakan di atas plastik astralon untuk landasan spesimen

Bahan campuran dituangkan ke dalam cetakan hingga setinggi 2 cm, dipress dengan menggunakan penekan (dongkrak hidrolik).

TKPB 2009

Page 13

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising 3.3 Pemasaran Secara khusus, target awal pemasaran produk ini yaitu kampus politeknik negeri bandung. Untuk target pemasaran selanjutnya yaitu instansi perguruan tinggi, studio musik, dan stasiun radio di daerah bandung. Strategi pemasaran : Melakukan promosi diberbagai seminar maupun pameran kewirauswahaan. Pemasaran produk melalui media massa baik online maupun offline. Untuk media online dapat dilakukan di jejaring sosial, ataupun website seperti www.kaskus.com dan www.jualbeli.com. Sedangkan media offline seperti koran dan majalah. Harga yang ditawarkan sesuai dengan harga pasaran produk tersebut. 3.4 SDM Pada proses pembuatan papan serat peredam bising ini, kami menggunakan tenaga 2 orang karyawan untuk menghasilkan 30 buah papan serat peredam bising selama 1 bulan. Jumlah karyawan 1 1

Kegiatan

Gaji karyawan

Pembuatan bubur kertas Rp. 300.000/bulan Proses Pressing Rp. 300.000/bulan

3.5 Fasilitas o Tanah dan Bangunan Luas o 5 x 5 m2

Peralatan Produksi No. 1 2 3 4 5 6 Alat Timbangan Oven Mixer Gelas ukur 2L Cetakan besi 1 m2 Alat press Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah
Page 14

TKPB 2009

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising 7 8 9 10 13 Gerinda Lem putih fox Lem kanji Plastik astralon 1 buah 1 kg 1 kg 1 gulung

Peralatan uji impak 1 buah

3.6 Finansial
o Modal Investasi

1. Tanah dan Bangunan 2. Peralatan Produksi No. 1 2 3 4 5 6 7 Alat Timbangan Oven Mixer Gelas ukur 2L Cetakan besi 1 m2 Alat press Gerinda Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah Harga Rp.450.000,00 Rp.255.000,00 Rp.4.200.000,00 Rp.30.000,00 Rp.300.000,00 Rp.450.000,00 Rp.640.000,00

Rp.4.000.000,00

Total Rp.450.000,00 Rp.255.000,00 Rp.4.200.000,00 Rp.60.000,00 Rp.600.000,00 Rp.450.000,00 Rp.640.000,00

TOTAL Rp. 10.655.000,00

o Modal Kerja No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Alat Lem putih fox Lem kanji Plastik astralon Air Listrik Uji impak Gaji karyawan Biaya tak terduga Jumlah 1 kg 1 kg 1 gulung 1bulan 1 bulan 1 kali 2 orang 10% Harga Rp.25.000,00 Rp.7.000,00 Rp.250.000,00 Rp.100.000,00 Rp.125.000,00 Rp.500.000,00 Rp.300.000,00 Rp.1.107.000,00 TOTAL Total Rp.25.000,00 Rp.7.000,00 Rp.250.000,00 Rp.100.000,00 Rp.125.000,00 Rp.500.000,00 Rp.600.000,00 Rp.110.700,00 Rp. 1.717.700,00

TKPB 2009

Page 15

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising o Kebutuhan modal 1. Biaya Investasi 2. Modal kerja Rp. 10.655.000,00 Rp. 1.717.700,00

Total Kebutuhan Modal Rp.12.372.700,00

Perhitungan Biaya Produksi per Tahun 1. Biaya tetap No. 1 2 3 4 5 6 Alat Gaji karyawan Penyusutan gedung Penyusutan peralatan Supervisi mutu dan produk Bunga modal tetap Bunga modal kerja Harga 12 bln x 2 x Rp.300.000,00 5% x Rp.4.000.000,00 10% x Rp.10.655.000,00 12 bln x Rp.25.000,00 18%Rp.10.655.000,00 18%xRp.1.717.700,00 TOTAL Total Rp.7.200.000,00 Rp.200.000,00 Rp.1.065.500,00 Rp.300.000,00 Rp.1.917.900,00 Rp.309.186,00 Rp.10.992.586,00

2. Biaya tidak tetap No. 1 2 3 4 5 Alat Lem putih fox Lem kanji Plastik astralon Air Listrik Harga 2x Rp.25.000,00 2x Rp.7000,00 2x Rp.250.000,00 12x Rp.100.000,00 12x Rp.125.000,00 TOTAL Total Rp.50.000,00 Rp.14.000,00 Rp.500.000,00 Rp.1.200.000,00 Rp.1.500.000,00 Rp. 3.264.000,00

3. Total Biaya produksi 1. 2. Biaya tetap Biaya tidak tetap Rp.10.992.586,00 Rp. 3.264.000,00

TKPB 2009

Page 16

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising Total Biaya Produksi o Penerimaan 1. Penerimaan penjualan/bln 30 x Rp.120.000,00 = Rp.3.600.000,00 Rp.14.256.586,00

2. Penerimaan penjualan/tahun 12 bulan x Rp.3.600.000,00 = Rp.43.200.000,00 3. Total Penerimaan Penjualan o Perhitungan rugi laba 1. Penerimaan bersih penjualan Penerimaan penjualan Biaya produksi Pajak penjualan = Rp.43.200.000,00 = Rp.14.256.586,00 = 10% x Rp.43.200.000,00 = Rp.4.320.000,00 Penerimaan kotor Pajak penghasilan = Rp.24.623.414,00 = 15% x Rp.24.623.414,00 = Rp.3.693.512,00 Penghasilan Penjualan Bersih per Tahun = Rp.20.929.902,00 = Rp.43.200.000,00

2. Pengembalian modal Pengembalian modal = (jumlah modal tetap / jumlah penerimaan per tahun) x 1 tahun = (Rp. 14.256.586/ Rp.20.929.902,00) x 1 tahun = 0,68 tahun = 8,17 bulan

TKPB 2009

Page 17

Anda mungkin juga menyukai