A Change in social structure (including here change in the size of society), or in particular social institutions, or in the relation between institutions (TB. Bottomore, 1972 : 297).
Perubahan social pada dasarnya dapat mencakup antara lain (Achmad Ali, 1998 : 274):
Perubahan nilai-nilai social Perubahan norma-norma social Perubahan pola-pola perilaku Perubahan organisasi social Perubahan susunan lembaga kemasyarakatan Perubahan lapisan-lapisan dalam masyarakat Perubahan kekuasaan dan wewenang Perubahan dalam interaksi sosial
Ciri-ciri Hukum Modern (David M. Trubek, 1972 : 4-10) Merupakan sistem peraturan; merupakan suatu bentuk tindakan manusia yang dilakukan dengan penuh kesengajaan; merupakan bagian sekaligus otonom terhadap Negara
Ciri-Ciri hukum Modern (Marc Galanter1966 : 167-179) : Terdiri dari peraturan-peraturan yang uniform; Transaksional, hak dan kewajiban timbul dari hubungan transaksional dan tidak dilekatkan kepada seseorang begitu saja tanpa bisa diubah; Universalistik; berlaku secara umum; Sistem hukum dan pengadilan hierarkhis; Diorganisir dan dijalankan secara birokratis; Bersifat rasional; Dijalankan oleh tenaga professional; Terdapat tenaga professional sebagai perantra pengadilan dengan rakyat; Sistemnya bisa diubah dan diperbaiki; Penegak dan pelaksanan hukum adalah lembaga Negara yang memegang menopoli kekuasaan; Terdapat pemisahan fungsi pemerintahan, legislative dan pengadilan.
PERUBAHAN SOSIAL
HUKUM
HUKUM
PERUBAHAN SOSIAL
Talcott Parsons (Satjipto Rahardjo, 1979 : 153) : Penemuan bidang teknologi merupakan penggerak perubahan social Penemuan tersebut akan menggerakkan ekonomi Perkembangan ekonomi akhirnya memerlukan hukum untuk mengatur.
Roscoe Pound : bahwa hukum sebagai alat perubahan sosial. Karl Marx : > Perubahan sosial tidak mungkin diciptakan oleh hukum, > Teknologi dan ekonomi yang mengerakkan perubahan sosial > Hukum merupakan suprastruktur di atas ekonomi dan teknologi. > Hukum sesungguhnya hanya institusi yang mengikuti perubahan sosial. Von Savigny : Hukum tumbuh secara alamiah dalam pergaulan masyarakat yang mana hukum selalu berubah seiring perubahan sosial. R.S. Sumner : Tidak menyetujui hukum sebagai perubah sosial, menurutnya setiap perubahan sosial terjadi mores yaitu aturan tidak tertulis yang hidup di masyarakat.Jadi hukum hanya melegalisasi mores menjadi hukum. Roscoe Pound : Hukum sebagai alat perekayasa sosial, contoh: hakim merekayasa sosial, terjadi di negara Common Law Di negara Civil Law hukum dibentuk oleh para pembentuk hukum (social enginering by the jugde).
Nilai baru
Hukum/ UU
Role expectation
Implementasi
feed back
memberikan imbalan (reward) bagi pemegang peran yang patuh: merumuskan tugas penegak hukum untuk menyerasikan peran dengan kaidah hukum; mengeliminasi pengaruh negatif pihak ketiga; mengusahakan perubahan pada persepsi, sikap dan nilai-nilai pemegang peran
Proses pelembagaan ditentukan oleh 3 faktor : (1) efektifitas penanaman unsur baru (2) kekuatan menentang dari masyarakat. - masyarakat tidak mengetahui kemanfaatan perubahan sosial - perubahan bertentangan dengan kaidah dan nilai fundamental - adanya vested interest dari pihak yang berkuasa - resiko perubahan sosial terlalu berat - masyarakat tidak mengakui wewenang pelopor perubahan (3) kecepatan (jangka waktu) menanam unsur baru.
William Evans : Kondisi yang mempengaruhi kefektifan hukum sebagai alat perubahan sosial :
Apakah sumber hukum yang baru memiliki kewenangan dan wibawa; Apakah hukum baru telah memiliki dasar pembenar yang dapat dijelaskan; Apakah isi hukum yang baru telah disiarkan secara luas; Apakah jangka waktu peralihan yang digunakan telah dipertimbangkan dengan baik; Apakah penegak hukum menunjukkan rasa keterikatannya terhadap peraturan yang baru; Apakah pengenaan sanksi dapat mendukung berlakunya hukum yang baru; Adakah perlindungan bagi korban akibat pelanggaran hukum baru tersebut ?
Kondisi yang harus dipenuhi agar hukum dapat menimbulkan perubahan sosial :
1). Hk merupakan aturan hukum tetap (tdk ad hoc); 2). Harus jelas dan diketahui warga masyarakat; 3). Dihindari peraturan retroaktif; 4). Hk. dimengerti oleh umum; 5). Tdk ada yang saling bertentangan; 6). Memperahtikan kemampuan masy. untuk mematuhi; 7). Tidak sering berubah; 8). Penerapan harus sesuai aturan.