Anda di halaman 1dari 7

PATOFISIOLOGI

DINI FARHATUNNABILAH 260110100025

Penyebab transformasi sel kanker


1. Ada nya mutasi gen secara spontan yg mengatur pertumbuhan & diferensiasi sel. > Onkogen adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap awal pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan sel normal menjadi sel tumor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. >Proto-onkogen adalah gen normal yang dapat menjadi onkogen bila mengalami mutasi, atau bila ekspresinya meningkat. Proto-onkogen mengkode protein yang diperlukan sel untuk regulasi perkembangbiakan dan diferensiasi. Proto-onkogen sering ditemukan berperan pada transduksi sinyal dan eksekusi sinyal mitogen, yang umumnya dilakukan oleh produk protein yang dihasilkannya. Setelah diaktifkan, protoonkogen atau produk yang dihasilkan menjadi penginduksi tumor yang disebut onkogen. 2. Induksi karsinogen ( zat peyebab kanker).

Aktivasi
Proto-onkogen dapat menjadi onkogen dengan sedikit modifikasi pada fungsi aslinya. Ada dua tipe pengaktifan: Terjadi mutasi pada satu onkogen yang berakibat perubahan pada struktur protein, yang disebabkan oleh: kenaikan aktivitas protein (enzim) hilangnya regulasi terjadinya hibrid antar protein melalui kerusakan kromosom pada pembelahan sel. Telah diketahui bahwa kerusakan kromosom yang terjadi saat pembelahan sel pada sumum tulang belakang dapat menimbulkan leukemia. Meningkatnya konsentrasi protein, yang disebabkan oleh: meningkatkan ekspresi protein akibat kesalahan regulasi meningkatnya stabilitas protein, yang membuat keberadaan dan aktivitasnya dalam sel menjadi lebih lama duplikasi gen, yang berakinat meningkatnya jumlah protein dalam sel.

keterangan
Beberapa proses mutasi dapat mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen contoh karsinogen antara lain berbagai jenis virus, bahan kimia dan radiasi , ultraviolet. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis.

Protein yg terlibat
dua protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kanker dan beberapa jenis sel normal. Sekresi VEGF atau bFGF akan mengikat pada pencerap sel endotelial dan mengaktivasi sel tersebut untuk memicu lintasan metabolisme yang membentuk pembuluh darah baru.[ Sel endotelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan degradasi terhadap jaringan matriks ekstraselular yang mengandung protein dan polisakarida, dan berfungsi untuk sebagai jaringan ikat yang menyangga jaringan parenkima dengan mengisi ruang di sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut memungkinkan sel endotelial bermigrasi menuju jaringan parenkima, melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembuluh darah yang baru.

v-erbA adalah protein onkogen yang berasal dari protoonkogen c-erbA tipe alfa yang berupakan pencerap inti hormon T3/T4, dan asam retinoat, yang teraktivasi oleh avian erythroblastosis virus (AEV), yang mengakibatkan leukimia dengan menghambat diferensiasi sel progenitor eritrosit dan memicu transformasi sarkoma. bcl-2, sebuah proto-onkogen yang teraktivasi oleh translokasi kromosomal dalam limfoma, berubah menjadi onkogen yang menghambat apoptosis sel limfoid. Pada modus normal, gen bcl-2 menyimpan data protein dari membran mitokondria sisi dalam, retikulum endoplasma dan membran inti sel, dan berfungsi menjadi bagian dari zat-zat antioksidan yang menghambat peroksidasi lipid pada membran sel.

dapus
Price, 2005. patofisiologi. Jakarta : EGC. Dhillon AS, Hagan S, Rath O, Kolch W, MAP kinase signaling pathways in cancer. Oncogene. 2007 May 14;26(22):3279-90. James A. McCubrey, Linda S. Steelman, et al, Roles of The Raf/MEK/ERK Pathway in cell Growth, Malignant Transformation and Drug Resistance. Biochim Biophys Acta. 2007 August;1773(8):1263-1284.

Anda mungkin juga menyukai