Anda di halaman 1dari 2

engukuran menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis ini didasarkan pada hubungan antara berkas radiasi elektromagnetik yang ditransmisikan

(diteruskan) atau yang diabsorpsi dengan tebalnya cuplikan dan konsentrasi dari komponen penyerap. Berdasarkan hal inilah maka untuk dapat mengetahui konsentrasi sampel berdasarkan data serapan (A) sampel, perlu dibuat suatu kurva kalibrasi yang menyatakan hubungan antara berkas radiasi yang diabsorpsi (A) dengan konsentrasi (C) dari serangkaian zat standar yang telah diketahui (Henry dkk, 2002). Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid terkandung secara alami pada lebih dari 60 jenis tanaman terutama teh (1- 4,8 %), kopi (1-1,5 %), dan biji kola(2,7-3,6 %) (Misra et al, 2008). Kafein (1,3,7-Trimethylxanthine) adalah kerabat mehylxantin yang secara luas tersebar di banyak jenis tumbuhan. Kafein juga dimanfaatkan manusia sebagai produk makanan dan minuman seperti teh, kopi dan coklat. Dalam bidang farmasi, kafein biasanya digunakan untuk pengobatan jantung, stimulant pernapasan dan juga sebagai peluruh kencing (Yu dkk, 2009). Kafein berbentuk serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya menggumpal, putih, tidak berbau dan rasa pahit. Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p, sukar larut dalam eter p (Dirjen POM, 1979). Memiliki rumus struktur sebagai berikut: Struktur Parasetamol Parasetamol atau asetaminofen adalah turunan a-para-aminophenol memiliki khasiat sebagai analgesik, antipiretik, dan aktivitas antiradang yang lemah. Parasetamol merupakan analgesik non-opioid sering dicoba pertama untuk pengobatan gejala berbagai tipe sakit kepala termasuk migrain dan sakit kepala tipe tensi (Sweetman, 1982). Parasetamol (C8H9NO2) mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket Pemerian parasetamol berupa serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. Kelarutan, larut dalam 70 bagian air, 7 bagian (85%), 13 bagian aseton P, 40 bagian gliserol dan 9 bagian propilenglikol P serta larut dalam alkali hidroksida (Dirjen POM, 1979).

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan: Jakarta.

Henry,A. Suryadi MT. Arry Y,. 2002. Analisis Spektrofotometri UV-Vis Pada Obat Influenza Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Persamaan Linier. KOMMIT. Universitas Gunadarma Herliani, An an. 2008. Spektrofotometri. Pengendalian Mutu Agroindustri. Program D4-PJJ. Misra H, D. Mehta, B.K. Mehta, M. Soni, D.C. Jain. 2008. Study of Extraction and HPTLC UV Method for Estimation of Caffeine in Marketed Tea (Camellia sinensis) Granules. International Journal of Green Pharmacy: 47-51. Yu Chi Li, Tai Man Louie, Ryan Summers, Yogesh Kale, Sridhar Gopishetty, and Mani Subramanian, Two Distinct Pathways for Metabolism of Theophylline and Caffeine Are Coexpressed in Pseudomonas putida CBB5, JOURNAL OF BACTERIOLOGY, July 2009, p. 46244632 Vol. 191, No. 14. Center for Biocatalysis & Bioprocessing and Department of Chemical & Biochemical Engineering,The University of Iowa, Iowa City, Iowa 52242 Received 26 March 2009/Accepted 7 May 2009

Anda mungkin juga menyukai