Anda di halaman 1dari 47

SISTEM TENAGA LISTRIK

( Pembangkit, Transmisi/Penyaluran, Distribusi )

Konsumen

PEMBANGKIT

PENYALURAN

DISTRIBUSI

GENCO

TRANSCO

DISCO

DEFINISI TRANSMISI (STL)

Sarana untuk menyalurkan energi listrik dari Pusat Pembangkit TL sampai ke Pusat-Pusat Beban (Gardu Induk)
Busbar

Busbar

~
PP

Beban

Sal. Xmisi

Komponen Utama Transmisi TL


Saluran transmisi sebagai sarana penyedia Energi Listrik harus : tersedia setiap saat (untuk memenuhi kebutuhan konsumen) tetap terjaga kestabilan tegangannya tetap terjaga kestabilan frekuensinya suplai energi listrik dengan harga yang dpt diterima memenuhi standar keamanan ramah lingkungan
Tie-Line

MV

EHV

HV

~
345 kV s.d. 765 kV 115 kV s.d. 230 kV

2.4 kV s.d. 69 kV

MV

LV
120 / 240 V Ind Kecil s.d. Komersial 600 V Perumahan

~
PP TRA-GI

Kons TT dan TM INT-GI TRA-GI Dist-GI

Klasifikasi Sal Transmisi


Berdasarkan Level Tegangan
a) SUTET (345 s/d 765 kV) b) SUTT (115 s/d 230 kV) c) SUTM (2.4 s/d 69 kV)

Berdasarkan Jumlah Konduktor


a) Single b) Double c) Quadruple

Berdasarkan Arus yang melalui


a) AC b) DC (HVDC)

GARDU INDUK
FUNGSI : melayani perubahan level tegangan dengan trafo step up atau step down dan mengatur tegangan dengan tap trafo atau static var compensator. GI interkoneksi berfungsi untuk menghubkan dua sistem atau lebih agar terjadi pertukaran daya (kirim/terima) dan meningkatkan stabilitas sistem jaringan secara keseluruhan.

Utilitas Sistem Tenaga


Dibagi menjadi 2 yaitu :
Sistem Transmisi, tegangan kerja antara 115 kV sd 800 kV Sistem Distribusi, tegangan kerja antara 120 V sd 69 kV Dibagi : MV = medium voltage (2.4 kV-69 kV) LV = low voltage (120 V 600 kV)

Tipe Saluran Transmisi


Disain tergantung : - besarnya daya aktif yang disalurkan - jarak yang untuk menyalurkan energi - biaya - estetika, kepadatan penduduk, kemudahan instalasi, dll Menurut klas tegangan : - LV : instalasi dlm gedung - MV : menghub pusat beban dengan GI - HV : menghub GI dengan Kit, kirim/terima energi antara dua sistem besar. - EHV : jarak Kit dengan Pusat beban jauh

Komponen Sal Transmisi


1. Konduktor : - biasanya kawat telanjang - ACSR; ringan, ekonomis - untuk sal panjang sambungan R << dan secara mekanis kuat - konduktor yang // saat de-energize masih bermuatan sehingga perlu diketanahkan (grounding switches)

Komp Sal Transmisi (lanjutan)


2. Isolator - menopang dan mengikat konduktor - mengisolasi konduktor dengan tanah - terbuat dari porcelain, glas atau sintetik - Elektrik : R>>> terhadap arus bocor permukaan, cukup tebal thd voltage stress - Mekanis : kuat thd tarikan berat konduktor

Lanjutan
Secara umum 2 type isolator : - Suspension - Pin Unt tegangan > 70 kV suspension Jumlah piringan isolator tgt level tegangan - 110 kV 4 sd 7 - 230 kV 13 sd 16 - 735 kV 4 string x 35

Type Insulator
1. SUSPENSION

Normal Type

Fog Type

DC Fog Type

Aero Dynamic Type

Outer Rib Type

2. Long Rod Insulator

T/L 380 kV

T/L 500 kV

3. PIN TYPE

Conventional

Pin Post

Lanjutan
3. Struktur Support - menjaga ketinggian kond thd tanah - menjaga jarak aman antar kond - unt sal tegangan tinggi steel tower Konstruksi Saluran Tergantung ukuran konduktortinggi dan jarak / span Sagjarak vertikal antara horizon dg ttk terendah konduktor

Jenis Tower Baja

Persegi

Korset

Guyed

Jenis Tower berdasar gaya tarik

Tension

Suspension

Efek Korona
Tegangan sangat tinggi (EHV) menimbulkan ionisasi udara disekeliling saluran karena discharge muatan sekeliling konduktor Menimbukan losses sepanjang saluran High frequency noise ggn gel radio & TV Eliminasi diameter >> atau bundling konduktor (<< induktans)

Korona

Polusi
Debu, Garam, Asam dan zat polutan lainnya mengurangi kemampuan mengisolasi. Polutan pada isolator SC saat sambaran petir atau kondisi over voltage sesaat. Pemeliharaan intensif dan cermat

Zinc Sleeve

Korosi pd Pin ball

Ground Wires
Berfungsi melindungi terhadap sambaran petir Tidak menghantarkan arus Terbuat dari kawat baja (GSW 55) Terhubung solid dengan tanah setiap tower

Pengetanahan Tower
Tower umumnya solid grounded Perlu maintenance R rendah Sambaran petir flashover pada isolator outage Contoh : Sal trans 3 fase BIL 350 kV. Tahanan tanah 20 ohm, netral sal trans diketenahkan pada trafo setelah PMT. Saat terjadi sambaran petir 20 kA salah satu tower

Lanjutan contoh :
Hitung tegangan pada masing isolator pada kondisi normal Gambarkan urutan kejadian selama dan setelah sambaran petir

Line Arrester

69 kV T/L Tujuan : Batasi overvoltages selama Terjadi sambaran petir atau surja hubung

500 kV T/L

Sifat Kelistrikan Sal Trans


Fungsi utama : menyalurkan Daya Aktif juga Daya Reaktif, << u/ Sal pendek Karakter Dasar Sal Trans : 1. Sebisa mungkin tegangan tetap konstan sepanjang saluran (sumberpusat beban; dari beban nol beban penuh) 2. Losses kecileffisiensi tinggi 3. Losses I2R tidak akibatkan overheat konduktor
BILA KONDISI IDEAL DIATAS TIDAK DAPAT DIPENUHI PERLU PERALATAN TAMBAHAN LAIN

Rangk Ekivalen Sal Trans


Setiap saluran Trans R, XL, XC terdist merata scr seragamdiwakili dengan section identik sbb:
0
XL R

3 dst N

XC

N Cat : XL, XC, R per unit panjang

Penyederhanaan Rangk Ekiv


0
E
XL 2XC R

3
2XC

N Representasi rangkaian Lumped satu fasa Pendekatan ini sesuai untuk panjang sal < 500 km R dan XL >> bila Panjang sal >>, sementara XC << Contoh : Suatu sal trans 3 fasa 230 kV panjang 50 km dengan R=0.065 ohm/km, XL=0.5 ohm/km dan XC=300 kohm/km Ditanyakan: - Rangk Ekivalen 3 fase - Rangk Ekivalen 1 fase

Regulasi Tegangan
Tegangan sal Transmisi Konstan (Load Variabel) Biasanya regulasi tegangan tidak > + 5% (kadang + 10% masih bisa diterima) Pertanyaan : Bagaimana jika terjadi kondisi temporary abnormal overload apakah masih mampu meng-handle transfer daya?

Unt itu perlu dikaji 4 type sal trans, yaitu :

1. 2. 3. 4.

Saluran Resistive Saluran Inductive Saluran Inductive + kompensasi Saluran Inductive menghub 2 sistem besar

Saluran Resistive
R Es

Er

Es 0.95 Es Er 0.5 Es 1

Pmax = (Es)2/4R

0 0 19 P 100%

Ket. Sal Resistive


a) Batas kemampuan maks. saluran transmisi menyalurkan daya Pmax=(Es)2 / 4R, tercapai jika Er = 0.5 Es Unt regulasi tegangan 5% (Er = 0.95 ES) daya yang dapat ditransfer sal transmisi 19% Pmax. Sal trans masih mampu menyalurkan daya lebih besar lagi, namun Er makin rendah Contoh : Sal Trans 1 fase dgn R= 1 ohm, terhub dgn. Tegangan sumber 100 V. Hitung : a. Maks daya yg dapat ditransfer b. Daya yg diterima bila teg terima 95V

b)

Saluran Inductive
X i Er R diabaikan Es P

Es 1 0.95 Es 0.707 Es Er 2 Pmax = (Es)2/2 X

0 0 60 P 100%

Ket. Sal Induktif


a) Batas kemampuan maks. saluran transmisi menyalurkan daya Pmax=(Es)2 / 2X, tercapai jika Er = 0.707 Es b) Unt regulasi tegangan 5% (Er = 0.95 ES) daya yang dapat ditransfer sal transmisi 60% Pmax.

Saluran Inductive + kompensasi


1 is X i Er Es 2 Pmax=Es2 / X Es Xc Xc P

Er
0 0 50 P 100%

Perbaikan regulasi dan kemampuan transfer daya penambahan Xc pada beban (adjust nilai Xc Es2/Xc oleh capacitor = daya reaktif I2X yang diserap saluran) Regulasi tegangan lebih baik sampai transfer daya limit Pmax=Es2/X Dua kali lebih besar kemampuan transfer daya drpd yang tidak dikompensasi dan lebih mudah pengaturan tegangan Kompensasi lebih baik jika di dua ujung

Sal Induktif yang menghub 2 system besar (interkoneksi)


Interkoneksi digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem TL Tujuan : memperbaiki stabilitas, saat terjadi gangguan SC atau gangg lainnya, juga pertukaran energi antar pusat pembangkit. Tegangan dikedua sistem independen, namun ada aliran daya karena beda sudut fasa Ditinjau 3 keadaan sbb :

1. 2. 3.

Es dan Er se fase ; Es leading thd Er dengan sudut d ; Es lagging thd Er dengan sudut d.

Ad.1. Tidak ada arus saluran, sehingga tidak ada transfer daya Ad.2. S memasok daya ke R sebesar P = (E2/X) sin d
Ex
+ Es X i P P = aktif power (MW) E = teg L-N (kV) X = Reakt Ind per fase (ohm) d = sudut fasa antar teg ujung (0) + Er Es I d Ex Er

Kurva Stabilitas
%
P max = (E2)/X Tdk Stabil

P 50

30
P>> (0o sd 90o)

90

180

Es
P<<

(90o sd 180o)

Es Es=Er=E I d /X 100 % Ex Er
d >> maka teg drop Ex >>

0 0

P max =

E2

Ad.3. Nilai Daya aktif sama seperti pada Ad.2, hanya berbeda arahnya
Ex + Es I + Er
d

X i
P

Er
Es Es I d Ex Er Ex

Tampak aliran daya tidak tgt pada magnitude Tegangan Es dan Er, tetapi hanya tergantung pada sudut fasanya Daya aktif mengalir dari tegangan leading ke lagging

Metoda Menaikkan Kapasitas Penyaluran Daya


Saluran tegangan tinggi Induktif terbatas kemampuan menyalurkan daya Nilai typical reaktansi 0.5 ohm/km Contoh : bila kita hendak menyalurkan daya 4000 MW, dengan tegangan tertinggi (secara praktis) 800 kV, maka daya mampu maks hanya 3200 MW (ingat Pmax = E2/X) Metoda unt menaikkan kemampuan transfer daya al : - Paralel saluran cost >>, masalah sosial, tidak membantu >> tegangan (problem XL) - Bundled Conductor << reaktans 40%; >> kemampuan transfer 67% - Capacitor seri mengurangi XL juga pengaturan tegangan bila load fluktuasi secara cepat

Spacer Bundled Conductor

EHV
Permasalahan kebutuhan akan peralatan kompensasi untuk pengaturan tegangan & stability. Untuk pemahaman berikut contoh : Suatu sal trans 3f , 727 kV, 50 Hz, panjang 600 km. XL:0.5 ohm/km, XC:300 kohm/km. Gambar rangk ekivalennya! Tegangan sisi kirim L-N (Es) ? XL per fasa : ?; XC per fasa : ?; Ekiv XC kedua ujung? Lakukan studi kondisi no load dan full load!

Solusi (Kondisi No Load)


XL
300 ohm

Es
420 kV

Xc1
1000 ohm

Xc2
1000 ohm

Er
600 kV

Kondisi no load : resonansi seri XL & XC Tegangan Er >> 600 kV (43% Es) Solusi ?

XL
300 ohm

Xc1 Es
420 kV

G
1000 ohm

Xc2
1000 ohm

XL2
1000 ohm

Er

Reaktif power yang dihasilkan Xc2: 4202/1000 = 176 MVar diserap XL2 Reaktor 176 MVar/fase

420 kV

Diskusi : 1. Bagaimana dengan daya reaktif yang dihasilkan Xc1? 2. Bagaimana saran anda agar sistem tetap stabil?
KONDISI BERBEBAN Zo diatur Er ~ Es i
300 ohm

Z0 Er
420 kV

Es
420 kV

G
1000 ohm 1000 ohm

Untuk kasus ini Zo ~ 400 ohm Sehingga secara pendekatan SIL = EL-L2/Zo = 7272/400 = 1320 MW

Kesimpulan : 1. Bila saluran transmisi mengalirkan daya aktif sebesar SIL, artinya daya reaktif yang dihasilkan sepanjang saluran diserap oleh induktans saluran itu sendiri. 2. Bila saluran mengalirkan daya aktif lebih dari SIL maka perlu kompensasi kapasitor di ujung saluran, walaupun masih dibatasi kemampuannya sebesar 3 x 4202 / 300 = 1764 MW 3. Bila kurang dari SIL maka perlu kompensasi reaktor di ujung saluran untuk pengaturan tegangan

Anda mungkin juga menyukai