Anda di halaman 1dari 22

1. iti Maimunah, Coas FKUMP kurang tidur. Dia hanya tidur 2-3 jam perhari, selama 2 hari berturut-turut.

2. Pada hari ke-3 pukul 08.00 WIB ketika Siti Maimunah presentasi sambil berdiri Ia jatuh terlentang dan tidak sadarkan diri. 3. Setelah 10 menit tidak sadarkan diri dan distimulasi dengan balsem Siti Maimunah terbangun. Setelah terbangun Ia mengeluh ulu hatinya nyeri, penuh, dan mual. Ia juga sakit kepala 4. Sebelum presentasi Siti sudah terlihat lelah, gelisah, dan mengantuk 5. Pemeriksaan vital sign Siti Maimunah : Kesadaran : Eye: membuka spontan, Movement: bergerak mengikuti perintah, Verbal: kata-kata jelas dan berorientasi baik Tekanan darah : 135/95 mmHg Denyut nadi: 96x/menit Laju respirasi: 26x/menit Temperatur axilla: 36,7 C 6. Pemeriksaan khusus : Kepala : Regio occipital : teraba benjolan berdiameter 4 cm dan nyeri tekan Mata: konjungtiva hiperemis Lain-lain dalam batas normal

Thoraks : Paru dalam batas normal Jantung dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal Ekstremitas : dalam batas normal, refleks fisiologis (+), refleks patologis (-)

Analisis Masalah 1. a. Berapa jam waktu normal tidur pada setiap rentang umur ? (tiya, tina) b. Apa dampak kurang tidur selama 2 hari berturut-turut ? (dimas, izzah) c. Bagaimana fisiologi tubuh pada waktu tidur ?

jawab: keadaan tidur menyebabkan timbulnya 2 macam efek fisiologis utama, pertama, efek pada sistem sarafnya sendiri dan kedua efek pada sistem fungsional tubuh lainnya, Efek pada sistem saraf pusat tampaknya jauh lebih penting, sebab setiap orang yang mengalami transeksi medula spinalis setinggi leher (dan karenanya tak mengalami siklus tidur-siaga dibawah daerah pemotongan). Kekurangan tidur akan mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat. Keadaan siaga yang berkepanjangan sering dihubungkan dengan ganguan proses berpikir yang progresif, dan kadangkadang bahkan dapat menyebabkan aktivitas perilaku yang abnormal. Kita semua telah mengetahui bahwa kelambanan pikiran semakin bertambah menjelang akhir periode siaga yang berkepanjangan. Cukup beralasan untuk mengganggap bahwa efek-efek yang sama juga timbul pada sistem saraf pusat, karena penggunaan yang berlebihan beberapa area otak selama siaga dengan mudah mengganggu keseimbangan sistem saraf yang tersisa (sumber: guyton fisiologi kedokteran)

2. a. Sistem apa yang mengatur kesadaran ? (ridho, dimas) b. Apa saja faktor penyebab seseorang tidak sadarkan diri ? (dela, tina) c. Bagaiman patofisiologi tidak sadarkan diri ? kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen. Otak memiliki beberapa bagian, termasuk dua belahan otak, otak kecil, dan batang otak. Otak membutuhkan aliran darah untuk menyediakan oksigen dan glukosa ke sel-selnya. Agar tubuh tetap sadar, sebuah area yang dikenal sebagai sistem pengaktif retikuler yang terletak di batang otak harus hidup, dan setidaknya satu belahan otak harus berfungsi. Pingsan terjadi bila sistem pengaktif retikuler atau kedua belahan otak kekurangan darah, oksigen, atau glukosa.

1. Reaksi saraf vagus


Pingsan kebanyakan dipicu oleh saraf vagus yang menghubungkan sistem pencernaan ke otak dan berperan mengelola aliran darah ke otak dan usus. Overstimulasi saraf vagus memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi asupan darah ke otak yang menyebabkan pingsan. Stres berat, ketakutan, kecemasan, panik, dan rasa sakit yang kuat dapat merangsang saraf vagus.

2. Perubahan tekanan darah


Perubahan tekanan darah dapat menyebabkan Anda pingsan. Kadang-kadang, jantung dan pembuluh darah tidak bereaksi cukup cepat ketika kebutuhan oksigen tubuh Anda berubah. Hal ini sangat umum pada orang tua dan pada orang yang memiliki kondisi kesehatan

tertentu, seperti diabetes. Pingsan dapat terjadi bila Anda berdiri terlalu lama atau bekerja lebih keras dari kemampuan.

d. Apa yang terjadi pada tubuh Siti Maimunah sehingga dia tidak sadarkan diri ? (almira, ridho) e. Dimana anatomi tubuh seseorang bila jatuh terlentang ? (faldy, sheny)

3. a. Apa penyebab dari keluhan Siti Maimunah ? (ulu hati nyeri, penuh, mual, sakit kepala ? (izzah, tiya) b. Bagaimana mekanisme dari keluhan Siti Maimunah ? mekanisme nyeri ulu hati Banyak penyebab timbulnya radang pada lambung diantaranya adalah sering terlambat makan. Semuanya terkait dengan asam lambung, didalam tubuh manusia asam lambung diproduksi oleh Sel Parietal yang bertujuan untuk membantu proses pencernaan makanan, jadi produksinya sesuai siklus makan orang tersebut. Jadi, kalo seseorang makannya teratur 3 kali sehari, begitu juga dengan asam lambung diproduksi pada jam-jam makan itu juga, jika orang ini tidak makan pada jam yang biasanya karena terlambat makan, asam lambung terlanjur diproduksi dan tidak ada makanan yang dicerna, sehingga bisa melukai lapisan lambung. Terjadilah gastritis. Penyebab lain adalah adanya bakteri Helicobacter pylori, Bakteri ini mudah menular lewat peralatan makan yang kurang bersih mencucinya, biasanya selalu disertai gejala mencret. Sedangkan gejala umum yang sering muncul pada sakit maag adalah mual sampai muntah, nyeri ulu hati, dan pusing. Kemudian bila sudah kena maag selain pola makan, jenis makanan harus diperhatikan. Usahakan jangan membiarkan lambung kosong dalam waktu lama. Paling tidak , ada makanan masuk tiap 3 jam sekali. Kemudian karena lambung penderita gastritis sensitif sekali, makanan yang dikonsumsi tidak boleh terlalu merangsang, jangan terlalu panas atau dingin, juga makanan pedas dan terlalu asam harus dihindari. Juga diusahakan penderita gastritis tidak stres, karena keadaan ini dapat mempengaruhi kondisi lambung. Mekanisme mual Gejala terakhir dari stress adalah mual yang menyebabkan ketidaknyamanan di perut. Jadi karena tingkat stress yang tinggi akan ditunjukan dengan peningkatan gejala

seperti sakit perut yang disebabkan oleh sebagian hormone yang dilepaskan akibat dari stress dan kecemasan. Biasanya tubuh akan menghasilkan reaksi pertahanan dari stress dan memicu jantung untuk berdebar lebih kencang dan adrenalin anda akan meningkat

c. Bagaimana penatalaksanaan dari tidak sadarkan diri ? (sheny, ridho) d. Mengapa stimulasi dengan balsem dapat menyadarkan diri ? (dimas, almira) e. Apa komposisi dari balsem merah caplang ? (faldy, tina) f. Organ apa yang terganggu sehingga Siti Maimunah mengalami ulu hati nyeri, penuh dan mual ? (tina, sheny)

4. a. Apa hubungan kurang tidur dengan lelah, gelisah dan mengantuk ? (dela, faldy) b. Bagaimana mekanisme lelah, gelisah dan mengantuk ?

Mekanisme lelah Kelelahan diatur secara central oleh otak. Pada susunan syaraf pusat terdapat sistem penggiat dan sistem penghambat. Sistem penggiat bertanggung jawab mengenai kesadaran fisik persepsi, emosi serta pemrosesan gagasan melaksanakan kemauan. Sistem penggiat letaknya di dalam batang otak yaitu berbentuk formasi kantong. Sistem penggiat dirangsang oleh faktor ekstern seperti penginderaan, persepsi dan kesadaran, sedangkan penghambat digiatkan oleh berubahnya kondisi organ intern tubuh. (tenaga atau hilangnya cadangan energi). Proses penerimaan rangsangan terjadi karena setiap rangsangan yang datang dari mata atau telinga dapat manaikkan level aktifitas retikularis dan mengaktifkan sistem tersebut dan kemudian menyiagakan korteks celebri, tubuh dalam keadaan siap bereaksi atas rangsangan apapun yang terjadi dari luar tubuh. Dalam hal ini sistem aktifitasi retikulari berfungsi sebagai distributor dan amplifier signal-signal tersebut. Pada keadaan lelah secara neuro fisiolgis, korteks celebri mengalami penrunan aktifitas, terjadi perubahan pengarahan pada sistem aktivasi dan inhibisi sehingga tubuh tidak secara cepat menjawab signal-signal tersebut. Kedua sistem kerja yang berlawanan, meningkatkan dan menurunkan kesiagaan bertindak tergantung keseimbangan. Jika sistem penggiat lebih kuat, maka akan berada pada kondisi segar, jika sistem penghambat lebih besar maka akan timbul perasaan lelah. Mekanisme mengantuk sesudah otak tetap aktif selama beberapa jam, neuron-neuron itu sendiri dalam sistem aktivasi menjadi letih. Akibatnya, siklus umpan balik positif diantara nuklei retikular mesensefalon dan korteks serebri akan memudar dan pengaruh perangsang tidur dari pusat tidur akan mengambil alih. Sumber guyton

5. a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan pada Siti ? (dela, izzah) b. Apa saja vital sign ? (almira,tiya) c. Bagaimana prosedur pemeriksaan vital sign ? (faldy, sheny) d. Bagaimana mekanisme pemeriksaan vital sign ? (izzah, ridho)

6. a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan khusus ? (tina, dimas) b. Apa saja yang diperiksa pada pemeriksaan khusus ? (yessy, almira) c. Apa prinsip-prinsip pemeriksaan khusus ? (ridho, dela) d. Apa saja faktor yang menyebabkan konjungtiva hiperemis ? (sheny, izzah) e. Bagaimana pandangan Islam tentang kasus ini ? (menzalimi tubuh)

HIPOTESIS Siti Maimunah, Coas FKUMP mengalami gangguan pola tidur sehingga menyebabkan sistem koordinasi tubuh terganggu.

KERANGKA KONSEP

LEARNING ISSUE 1. Siklus tidur (tiya,tina, izzah) 2. Pola tidur (almira, yessy, dimas) 3. Stress dan adaptasi (semua ) 4. Physical Diagnostic ( faldy, sheny, ridho ) 5. Anatomi kepala (izzah, sheny, tiya) 6. Sistem saraf pusat ( semua ) 7. Pandangan Islam (semua )

Refrensi buku:

Fisiologi guyton, fisiologi sherwood, patofisiologi, anatomi snell, pemeriksaan fisik adam, neurologi dll.

Tolong kalo bisa cari klarifikasi yang masih kosong itu ya, sama yang mau buat hipotesis dan kerangka konsep ditunggu besok sore untuk laporan sementara proses tutor hari kedua :D Kirim lewat email : fitsharasheny@ymail.com Terima kasih.
Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain. Menurut beberapa peneliti gangguan tidur yang berkepanjangan didapatkan 2,5 kali lebih sering mengalami kecelakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya cukup Diperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama semakin meningkat sehingga menimbulkan maslah kesehatan. Di dalam praktek sehari-hari, kecendrungan untuk mempergunakan obat hipnotik, tanpa menentukan lebih dahulu penyebab yang mendasari penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru akibat penggunaan obat yang tidak adekuat. Melihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur merupakan masalah kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun-tahun yang akan datang. II. TIDUR FISIOLOGIS Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Semua makhluk hidup mempunyai irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam. Irama yang seiring dengan rotasi bola dunia disebut sebagai irama sirkadian. Pusat kontrol irama sirkadian terletak pada bagian ventral anterior hypothalamus. Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan sinkronisasi terletak pada substansia ventrikulo retikularis medulo oblogata yang disebut sebagai pusat tidur. Bagian susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi/desinkronisasi terdapat pada bagian rostral medulo oblogata disebut sebagai pusat penggugah atau aurosal state. Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu: 1. Tipe Rapid Eye Movement (REM) 2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM) Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 1620 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari pada

umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa. Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu: 1. Tidur stadium Satu. Fase ini merupakan antara fase terjaga dan fase awal tidur. Fase ini didapatkan kelopak mata tertutup, tonus otot berkurang dan tampak gerakan bola mata kekanan dan kekiri. Fase ini hanya berlangsung 3-5 menit dan mudah sekali dibangunkan. Gambaran EEG biasanya terdiri dari gelombang campuran alfa, betha dan kadang gelombang theta dengan amplitudo yang rendah. Tidak didapatkan adanya gelombang sleep spindle dan kompleks K 2. Tidur stadium dua Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama. Gambaran EEG terdiri dari gelombang theta simetris. Terlihat adanya gelombang sleep spindle, gelombang verteks dan komplek K 3. Tidur stadium tiga Fase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya. Gambaran EEG terdapat lebih banyak gelombang delta simetris antara 25%-50% serta tampak gelombang slee[ spindle. 4. Tidur stadium empat Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran EEG didominasi oleh gelombang delta sampai 50% tampak gelombang sleep spindle. Fase tidur NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit, setelah itu akan masuk ke fase REM. Pada waktu REM jam pertama prosesnya berlangsung lebih cepat dan menjadi lebih insten dan panjang saat menjelang pagi atau bangun. Pola tidur REM ditandai adanya gerakan bola mata yang cepat, tonus otot yang sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua organ akan dapat menceritakan mimpinya, denyut nadi bertambah dan pada laki-laki terjadi eraksi penis, tonus otot menunjukkan relaksasi yang dalam. Pola tidur REM berubah sepanjang kehidupan seseorang seperti periode neonatal bahwa tidur REM mewakili 50% dari waktu total tidur. Periode neonatal ini pada EEG-nya masuk ke fase REM tanpa melalui stadium 1 sampai 4. Pada usia 4 bulan pola berubah sehingga persentasi total tidur REM berkurang sampai 40% hal ini sesuai dengan kematangan sel-sel otak, kemudian akan masuk keperiode awall tidur yang didahului oleh fase NREM kemudian fase REM pada dewasa muda dengan distribusi fase tidur sebagai berikut: NREM (75%) yaitu stadium 1: 5%; stadium 2 : 45%; stadium 3 : 12%; stadium 4 : 13% REM; 25 %. III. PERANAN NEUROTRANSMITER Keadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim ARAS (Ascending Reticulary Activity System). Bila aktifitas ARAS ini meningkat orang tersebut dalam keadaan tidur. Aktifitas ARAS menurun, orang tersebut akan dalam keadaan tidur. Aktifitas ARAS ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas neurotransmiter seperti sistem serotoninergik, noradrenergik, kholonergik, histaminergik. Sistem serotonergik Hasil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisma asam amino trypthopan. Dengan bertambahnya jumlah tryptopan, maka jumlah serotonin yang terbentuk juga meningkat akan menyebabkan keadaan mengantuk/tidur. Bila serotonin dari tryptopan terhambat pembentukannya, maka terjadikeadaan

tidak bisa tidur/jaga. Menurut beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem serotogenik ini terletak pada nukleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat hubungan aktifitas serotonis dinukleus raphe dorsalis dengan tidur REM. Sistem Adrenergik Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan sel nukleus cereleus di batang otak. Kerusakan sel neuron pada lokus cereleus sangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya REM tidur. Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktifitas neuron noradrenergik akan menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM dan peningkatan keadaan jaga. Sistem Kholinergik Sitaram et al (1976) membuktikan dengan pemberian prostigimin intra vena dapat mempengaruhi episode tidur REM. Stimulasi jalur kholihergik ini, mengakibatkan aktifitas gambaran EEG seperti dalam keadaan jaga. Gangguan aktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur ini terlihat pada orang depresi, sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM. Pada obat antikolinergik (scopolamine) yang menghambat pengeluaran kholinergik dari lokus sereleus maka tamapk gangguan pada fase awal dan penurunan REM. Sistem histaminergik Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur Sistem hormon Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti ACTH, GH, TSH, dan LH. Hormon hormon ini masing-masing disekresi secara teratur oleh kelenjar pituitary anterior melalui hipotalamus patway. Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmiter norepinefrin, dopamin, serotonin yang bertugas menagtur mekanisme tidur dan bangun Sleep wake schedule disorders (gangguan jadwal tidur) yaitu gangguan dimana penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,walaupun jumlah tidurnya tatap. Gangguan ini sangat berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal. Bagian-bagian yang berfungsi dalam pengaturan sirkadian antara lain temperatur badan,plasma darah, urine, fungsi ginjal dan psikologi. Dalam keadan normal fungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi irama tidurbangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan dua pertiga untuk bangun/aktivitas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalami gangguan, apabila irama tersebut mengalami peregseran. Menurut beberapa penelitian terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu tidur reguler dengan waktu tidur yang irreguler (bringing irama sirkadian). Perubahan yang jelas secara organik yang mengalami gangguan irama sirkadian adalah tumor pineal. Gangguan irama sirkadian dapat dikategorikan dua bagian: 1. Sementara (acut work shift, Jet lag) 2. Menetap (shift worker) Keduanya dapat mengganggu irama tidur sirkadian sehingga terjadi perubahan pemendekan waktu onset tidur dan perubahan pada fase REM Berbagai macam gangguan tidur gangguan irama sirkadian adalah sebagai berikut:

1. Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) yaitu ditandai oleh waktu tidur dan terjaga lebih lambat yang diinginkan. Gangguan ini sering ditemukan dewasa muda, anak sekolah atau pekerja sosial. Orangorang tersebut sering tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan mengantuk pada siang hari (insomnia sekunder). 2. Tipe Jet lag ialah menangantuk dan terjaga pada waktu yang tidak tepat menurut jam setempat, hal ini terjadi setelah berpergian melewati lebih dari satu zone waktu. Gambaran tidur menunjukkan sleep latensnya panjang dengan tidur yang terputus-putus. 3. Tipe pergeseran kerja (shift work type). Pergeseran kerja terjadi pada orang tg secara teratur dan cepat mengubah jadwal kerja sehingga akan mempengaruhi jadwal tidur. Gejala ini sering timbul bersama-sama dengan gangguan somatik seperti ulkus peptikum. Gambarannya berupa pola irreguler atau mungkin pola tidur normal dengan onset tidur fase REM. 4. Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome). Tipe ini sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut,dimana onset tidur pada pukul 6-8 malam dan terbangun antara pukul 1-3 pagi. Walaupun pasien ini merasa cukup ubtuk waktu tidurnya. Gambaran tidur tampak normal tetapi penempatan jadwal irama tidur sirkadian yang tdk sesuai. 5. Tipe bangun-tidur beraturan 6. Tipe tidak tidur-bangun dalam 24 jam. C. Lesi susunan saraf pusat (neurologis) Sangat jarang. Les batang otak atau bulber dapat mengganggu awal atau memelihara selama tidur, ini merupakan gangguan tidur organik. Feldman dan wilkus et al menemukan fase tidur pada lesi atau trauma daerah

2002 digitized by USU digital library

8
ventral pons, yang mana fase 1 dan 2 menetap tetapi fase REM berkurang atau tidak ada sama sekali. Penderita chroea ditandai dengan gangguan tidur yang berat, yang diakibatkan kerusakan pada raphe batang otak. Penyakit seperti Gilles de la Tourettes syndrome, parkinson, khorea, dystonia, gerakan-gerakan penyakit lebih sering timbul pada saat pasien tidur. Gerakan ini lebih sering terjadi pada fase awal dan fase 1 dan jarang terjadi pada fase dalam. Pada dememsia sinilis gangguan tidur pada malam hari, mungkin akibat diorganisasi siklus sirkadian, terutama perubahan suhu tubuh. Pada penderita stroke dapat mengalami gangguan tidur, bila terjadi gangguan vaskuler didaerah batang otak epilepsi seringkali terjadi pada saat tidur terutama pada fase NREM (stadium ) jarang terjadi pada fase REM. D. Gangguan kesehatan, toksik Seperti neuritis, carpal tunnel sindroma, distessia, miopati distropi, low back

pain, gangguan metabolik seperti hipo/hipertiroid, gangguan ginjal akut/kronik, asma, penyakit, ulkus peptikus, gangguan saluran nafas obstruksi sering menyebabkan gangguan tidur seperti yang ditunjukkan mioklonus nortuknal. E. Obat-obatan Gangguan tidur dapat disebabkan oleh obat-obatan seperti penggunaan obat stimulan yang kronik (amphetamine, kaffein, nikotine), antihipertensi, antidepresan, antiparkinson, antihistamin, antikholinergik. Obat ini dapat menimbulkan terputus-outus fase tidur REM. 2. PARASOMNIA Yaitu merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari kejadian-kejadian episode yang berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara bangun dan tidur. Kasus ini sering berhubungan dengan gangguan perubahan tingkah laku danaksi motorik potensial, sehingga sangat potensial menimbulkan angka kesakitan dan kematian, Insidensi ini sering ditemukan pada usia anak berumur 3-5 tahun (15%) dan mengalami perbaikan atau penurunan insidensi pada usia dewasa (3%). Ada 3 faktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaitu: a. Peminum alkohol b. Kurang tidur (sleep deprivation) c. Stress psikososial Kelainan ini terletak pada aurosal yang sering terjadi pada stadium transmisi antara bangun dan tidur. Gambaran berupa aktivitas otot skeletal dan perubahan sistem otonom. Gejala khasnya berupa penurunan kesadaran (konfuosius), dan diikuti aurosal dan amnesia episode tersebut. Seringkali terjadi pada stadium 3 dan 4. Gangguan tidur berjalan (slepp walkin)/somnabulisme Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat komplek termasuk adanya automatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuk apintu, menutup pintu, duduk ditempat tidur, menabrak kursi, berjalan kaki, berbicara. Tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dan kembali tidur. Gambaran tipikal gangguan tingkah laku ini didapat dengan gelombang tidur yang rendah, berlangsung 1/3 bagian pertama malam selama tidur NREM pada stadium 3 dan 4. Selama serangan, relatif tidak memberikan respon terhadap usaha orang lain untuk berkomunikasi dengannya dan dapat dibangunkan susah payah.

2002 digitized by USU digital library

9
Pada gambaran EEG menunjukkan iram acampuran terutama theta dengan gelombang rendah. Bahkan tidak didapatkan adanya gelombang alpha. Gangguan teror tidur (slee teror) Ditandai dengan pasien mendadak berteriak, suara tangisan dan berdiri ditempat tidur yang tampak seperti ketakutan dan bergerak-gerak. Serangan ini terjadi sepertiga malam yang berlangsung selama tidur NREM pada stadium 3 dan 4. Kadang-kadang penderita tetap terjaga dalam keadaan terdisorientasi, atau sering diikuti tidur berjalan. Gambaran teror tidur mirip dengan teror berjalan baik secara klinis maupun dalam pemeriksaan polisomnografy. Teror tidur mungkin mencerminkan suatu kelainan neurologis minor pada lobus temporalis. Pada kasus ini sering kali terjadi perubahan sistem otonomnya seperti takhicardi,

keringat dingin, pupil dilatasi, dan sesak nafas. Gangguan tidur berhubungan dengan fase REM Ini meliputi gangguan tingkah laku, mimpi buruk dan gangguan sinus arrest. Gangguan tingkah laku ini ditandai dengan atonia selama tidur (EMG) dan selanjutnya terjadi aktifitas motorik yang keras, episode ini sering terjadi pada larut malam (1/2 dari larut malam) yang disertai dengan ingat mimpi yang jelas. Paling banyak ditemukan pada laki-laki usia lanjut, gangguan psikiatri atau dengan janis penyakit-penyakit degenerasi, peminum alkohol. Kemungkinan lesinya terletak pada daerah pons atau juga didapatkan pada kasus seperti perdarahan subarakhnoid. Gambaran menunjukkan adanya REM burst dan mioklonik potensial pada rekaman EMG. IV. DIAGNOSA ETIOLOGI Sebelum mencari diagnosa penyebab suatu gangguan tidur, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu jenis danlamanya gangguan tidur (duration of sleep disorder), dengan mengetahui jenis dan lamanya gangguan tidur, selain untuk membantu mengidentifikasi penyebabnya, juga dapat memberikan pengobatan yang adekuat. A. Pada tahun 1984, The International Institute of Health membuat suatu konsensus pengelompokan gangguan tidur berdasarkan lamanya gangguan yang terdiri dari: 1. Transient yaitu jika gangguan tidurnya kurang dari 7 hari 2. Short term yaitu jika gangguan tidurnya menetap lebih dari 7 hari dan kurang dari 3 minggu. Kedua gangguan tersebut biasanya berhubungan dengan stress yang akut seperti perubahan kehidupan sosial, peningkatan emosional, faktor lingkungan, faktor sistemik, kelainan gangguan kesehatan, desinkronisaso irama sirkadian 3. Long term yaitu jika gangguan tidur menetap lebih dari 3 minggu. Biasanya berhubungan dengan gangguan tidur primer, gangguan psikiatri, gangguan kesehatan, gangguan psikologi. B. Pada tahun 1990, American Sleep Disorders Association membuat reklasifikasi untuk mencari kemungkinan penyebab gangguan tidur menjadi 4 kelompok yaitu: 1. Dissomnia , misalnya: ganguan intrisik, gangguan ekstrisik, gangguan irama sirkadian 2. Parasomnia , misalnya: Gangguan aurosal, gangguan bangun-tidur, berhubungan fase REM

2002 digitized by USU digital library

10
3. Gangguan kesehatan/psikiatri,

misalnya: gangguan mental, gangguan neurologi, gangguan kesehatan 4. Gangguan yang tidak terklasifikasi VI. PENATALAKSANA UMUM 1. Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya : Untuk mencari penyebab dasarnya danpengobatan yang adekuat Sangat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik Untuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh penggunaan obat hipnotik,alkohol, gangguan mental Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek 2. Konseling dan Psikotherapi Psikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri seperti (depressi, obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik. Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu mengatasi masalah-masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita tanpa penggunaan obat hipnotik. 3. Sleep hygiene terdiri dari: a. Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaan b. Hindari tidur pada siang hari/sambilan c. Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari d. Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan e. Lakukan latihan/olahraga yang ringan sebelum tidur f. Hindari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut kosong g. Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur (15-30 menit) h. Hindari rasa cemas atau frustasi i. Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak

TANDA-TANDA VITAL (Vital Sign)


Pegertian

Tanda-tanda vital/vital sign merupakan indikator dari status kesehatan (menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural & endokrin tubuh). Pengukuran TTV memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap stress fisiologi / psikologi, respon terapi medis & keperawatan, perubahan fisiologis. Hal ini sangat penting sehingga disebut TANDA VITAL. Waktu dilakukannya pemeriksaan TTV ; Saat klien masuk ke fasilitas kesehatan Di RS / fasilitas kesehatan dengan jadwal rutin sesuai program

Sebelum dan sesudah prosedur bedah Sebelum dan sesudah prosedur diagnostik invasif Sebelum dan sesudah pemberian pengobatan yang mpengaruhi karvas, respirasi & fungsi kontrol suhu Saat KU klien berubah Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang pengaruhi TTV Saat klien melaporkan adanya distress fisik non spesifik Empat komponen TTV; Suhu tubuh Denyut nadi Respirasi Tekanan dara Tujuan dilakukan TTV: Mengetahui data obyektif Menget KU klien Menget perkembangan penyakit klien Membntu menentukan diagnosa & intervensi keperawatan

TEKANAN DARAH
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Sistole Kontraksi jantung mendorong drh dg tekanan tinggi. DiastoleTekanan minimal yg mendesak dinding arteri setiap wktu Faktor yang bertanggung jawab terhadap Tekanan Darah.

*Tahanan perifer: Pada dilatasi pembuluh darah & tahanan turun ,TD akan turun *Volume darah ; Bila volume meningkat , TD akan meningkat *Viskositas darah. Semakin kental darah akan meningkatkan TD *Elastisitas dinding pembuluh darah : penurunan elastisitas pembuluh darah akan meningkatkan TD TD abnormal ~Hipertensi : Tekanan systole >130mmHg,diastole >90mmHg ~Hipotensi: Tekanan sistole <90> ~Hipotensi ortostatik postural: penurunan TD saat bergerak dari posisi duduk ke berdiri disertai pusing,berkunang-kunang sampai pingsan. Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 BBL 1bln 1th 6 th 10-13 th 14-17 th Dewasa tengah Lansia mmHg 40(rerata) 85/54 95/65 105/65 110/65 120/70 120/80 140/90

(fundamental keperawatan , edisi4, vol 1)

NADI
Nadi adalah sensasi aliran darah yang menonjol dan dapat diraba diberbagai tempat pada tubuh. Nadi merupakan salah satu indikator status sirkulasi. Nadi diatur oleh sistem saraf otonom. *Saraf simpatik:me nadi

*Saraf parasimoatik:me nadi Faktor yang mempengaruhi nadi: ~Latihan fisik Latihan akan meningkatkan RR. ~Suhu Suhu meningkat maka nadi akan meningkat. ~Emosi Nyeri akut dan ansietas meningkatkan stimulasi simpatik,mempengaruhi frekuensi jantung. ~Obat2an Obat kronotopik positif (epineprin akan meningkatkan nadi). ~Peradarahan Kehilangan darah akan meningkatkan stimulasi simpatik sehingga meningkatkan nadi. ~Perubahan postur tubuh Dari berbaring ke duduk kemudian berdiri akan meningkatkan nadi. ~Gangguan paru Penyakit mengakibatkan oksigenasi buruk sehingga nadi meningkat. Frekuensi jantung normal Usia Denyut/mnt .Bayi 120-160/mnt .Todler 90-140/mnt .Prasekolah 80-110/mnt

.Usia sekolah 75-100/mnt .Remaja 60-90/mnt .Dewasa 60-100/mnt

(fundamental keprwtn,edisi4,vol 1)

KARAKTER NADI Frekuensi 1. Takikardi: Frekuensi > 100x/mnt 2. Bradikardi: Frekuensi <> Iramanormal : interval egular setiap denyut nadi Kekuatan / amplitude kualitas nadi ~0: Tidak teraba ~+1: Lemah,dapat dirasakan dengan penekanan yang kuat ~+2: Normal, mudah dipalpasi ~+3: Mudah dipalpasi , kuat Kesamaan bandingkan secara kanan & kiri kec nadi karotis Tempat Pengukuran Nadi: *Arteri temporal *Arteri radialis *Arteri karotis *Arteri ulnalis *Arteri apical *Arteri femoral *Arteri brakhialis *Arteri popliteal

*Arteri tibia posterior *Arteri dorsalis pedis

PERNAFASAN
Pernafasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah dengan sel. Mekanisme pernafasan meliputi: *Ventilasi yaitu pergerakan udara masuk ke luar paru *Difusi yaitu pertukaran O2 & CO2 antara alveoli & sel darah merah *Perfusi yaitu distribusi oleh sel drh merah ke dan dari kapiler darah Kontrol Fisiologis : Pusat pengaturan batang otak Ventilasi diatur oleh kadar O2 & CO2 serta ion hidrogen dalam darah Peningkatan PCO2 berakibat sistem kontrol pernafasan di otak meningkatkan frekuensi dan kedalaman. Faktor yang mempengaruhi pernafasan: Olahraga meningkatkan RR Nyeri akut dan kecemasan (meningkatkan RR) Anemia (meningkatkan RR) Posisi tubuh (postur tubuh yang lurus dan tegak meningkatkan ekspansi paru Medikasi ( analgetik narkotik dan sedatif meningkatkan RR) Cedera batang otak (meningkatkan RR) Hal yang perlu diperhatikan dalam pengkajian pernafasan: Frekuensi pernafasan Kedalaman pernafasan Irama pernafasan

Difusi dan perfusi Frekuensi pernafasan : Usia Frek/mnt ~BBL 35-40 ~Bayi 30-50 ~Todler 25-32 ~Anak2 20-30 ~Remaja 16-19 ~Dewasa 12-20 (Fundamental keperawatan .edisi 4, vol 1) Gangguan dalam pola nafas: Bradipneu: Nafas teratur ,lambat secara tidak normal ( pernafasan kurang dari 12x/menit). Takipneu: Nafas teratur,cepat secara tidak normal (pernafasan lebih dari 20x/menit). Hiperneu: Nafas sulit,dalam ,lebih dari 20x/menit Apneu: Nafas berhenti untuk beberapa detik Hiperventilasi: Frekeunsi dan kedalaman nafas meningkat Hipoventilasi: Frekuensi nafas abnormal dalam kecepatan dan kedalaman Pernaf Cheyne stokes: Frekuensi dan kedalamn nafas tidak teratur ditandai dengan periode apneu dan hiperventilasi yang berubah Pernaf Kusmaul: pernafasan dalam secara tidak normal dalam frekuensi meningkat Pernaf Bio: Nafas dangkal secara tidak normal diikuti oleh periode apneu yang tidak teratur. Faktor yang memepengaruhi TD: Usia TD orang dewasa cenderung meningkat seiring pertambahan usia Stress meningkatkan TD

Ras dipengaruhi oleh kebiasaan, genetic dan linkungan Medikasi analgesik narkotik dapat meningkatakan TD Variasi diurnal TD berubah-ubah spanjang hari, biasanya rendah pada pagi hari Jenis kelamin secara klinis tidak perbedaan yang signifikan ,setelah pubertas pria lebih tinggi setelah menopause maka wanita lebih tinggi.

SUHU TUBUH
Suhu tubuh Merupakan perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan. Pusat pengaturan suhu tubuh adalahl hipotalamus (bekerja sbg termostat). 4 cara produksi panas : 1. Metabolisme tubuh:merupakan serangkaian reaksi kimia untuk menghasilkan energi (panas). 2. Sekresi hormon tyroid: meningkatan metabolisme dalam pemecahan glukosa dan lemak. 3. Kerja otot: latihan akan meningkatkan metabolisme. 4. Rangsangan pd sistem saraf : saat gula darah turun terjadi rangsangan pada saraf simpatik yang kemudian akan terjadi sekresi epineprin dan non epineprin yang akan meningkatkan suhu tubuh. Pengeluaran Panas -Radiasi. Perpindahan panas dari permukaan satu obyek ke permukaan obyek lain tanpa keduanya bersentuhan. - Konduksi. Perpindahan panas dari satu obyek ke obyek lainnya dg kontak langsung. - Konveksi. Perpindahan panas karena pergerakan udara. - Evaporasi.

Perpindahan energi panas ketika cairan tbh mjd gas (Kulit merupakan tempat utama pengeluaran panas) Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh : Usia: pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat sensitif terhadap suhu yang ekstrim Olahraga: meningkatkan produksi panas Kadar hormon: wanita mengalami fruktuasi suhu tubuh yang lebih besar dari pria Lingkungan Irama sikardian: suhu tubuh secara normal berubah secara normal 0,5 drjt selama 24 jam, titik terendah pada pukul 1-4 dini hari Rentang Normal. Rentang normal suhu 36-38C Tergantung tempat pengukuran suhu: Oral rata237C Rektal rata237,5C Aksila rata236,5C Tempat pengukuran suhu: ~Suhu inti:

Rektum membran tympani Esofagus Arteri pulmoner kandung kemih

~Suhu permukaan:

Kulit

Aksila Oral

~Tempat pengukuran suhu yg sering dilakukan: -Oral Tetapi tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah / trauma oral,klien dengan epilepsy atau gemetar karena kedinginan, pada bayi dan anak kecil yang menangis serta klien yang tidak sadar. -Aksila Tidak boleh dilakukan pada bayi,klienyang sangat kurus,klien dengan luka di ketiak dan operasi pada mamae. -Rektal Tidak boleh dilakukan pada klien dengan bedah / kelainan rectal,nyeri pada area rectal / perdarahan,klien dengan berpenyakit kelamin, pada bayi baru lahir. Diposkan oleh Dhewi Hany A di 22.14

Waktu 02.00 04.30

Aktivitas yang terjadi Fase tidur dalam Suhu tubuh mencapai titik terendahnya. Saat ini adalah ketika azan subuh berkumandang, sesuai dengan penjelasan di atas. Sebelum ini, sebagai seorang muslim hendaklah bangun lebih awal dan melaksanakan tahajud. Menyesuaikan irama relaksasi tubuh. Disinilah proses cooling down maksimum dilaksanakan sambil mempersiapkan tubuh dalam pertempuran di siang hari. Relaksasi di pagi hari ini pun mencegah sekresi hormon kortisol sehingga mencegah kerusakan sel. Nah, ini dia rahasia tahajud ditinjau dari segi kesehatan. Peningkatan tekanan darah Pada saat ini Rasulullah mengajarkan kita memulai aktivitasnya dengan meminum segelas air dingin dan madu. Saat meningkatnya tekanan darah ini, proses metabolisme dalam tubuh dimulai dan sumber energi dalam madu menjadi initial dose atau suatu bentuk starting point dalam jumlah cukup namun tidak berlebihan. Berhentinya sekresi melatonin Melatonin adalah penanda aktivitas malam tubuh kita. Seiring berhentinya sekresi zat ini, maka tubuh disiapkan untuk bertempur dalam aktivitas siang. Nah, tidak perlu cemas sebab bukankah sebelumnya sudah ada cadangan energi dari madu dan air? Pergerakan saluran cerna dimulai

06.45

07.30

08.30

09.00 10.00

Masih ingat dengan gerak peristaltik pada awal bab? Ya! Disinilah pergerakan tersebut dimulai. Jadi, wajarlah kiranya bila pada saat setelah masa ini kita memakan beberapa jenis makanan dalam jumlah kecil. Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang memakan 7 butir kurma pada waktu dhuha. sekresi testosteron mencapai puncaknya. tingkat konsentrasi paling tinggi. Silakan beraktivitas dan raih prestasi pada waktu ini. Jangan lupa memohon rezeki pada Sang Pemberi Rizki dengan salat Dhuha terlebih dahulu. tingkat koordinasi tertinggi. Alangkah ruginya orang-orang yang memilih tidur siang pada waktu ini. Sendainya tubuh dipergunakan untuk aktivitas yang menuntut koordinasi tingkat tinggi. Inilah saat yang tepat. puncak tercepat reaksi tubuh. Di saat sore inilah, kita perlu mengisi perut dengan menu makan sore Rasulullah. Sepotong roti cukup untuk mengganjal perut pada sore hari. puncak efisiensi sistem kardiovaskular dan kekuatan otot. tekanan darah mencapai puncaknya. suhu tubuh mencapai puncaknya. Pada saat inilah relaksasikan tubuh kita dengan ibadah salat Isya. Dan jangan lupa menu makan malam dengan sayurannya. sekresi melatonin dimulai. Pada jam-jam ini sebaiknya kita sudah tidur. Rasulullah sendiri membiasakan diri tidak begadang dan berbicara selesai shalat Isya. pergerakan saluran cerna mulai menurun. Hikmahnya, sebaiknya kita tidak makan lagi pada masa ini karena makanan tidak akan dicerna dengan sempurna.

14.30

15.30

17.00 18.30 19.00

21.00

22.30

Ritme sirkadian adalah siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup, termasuk tumbuhan, hewan, jamur dan sianobakteria. Ritme sirkadian penting untuk menentukan pola tidur dan pola makan semua hewan, termasuk manusia. Ada pola yang jelas dari aktivitas gelombang otak, produksi hormon, regenerasi sel dan kegiatan biologis lainnya yang terkait dengan siklus harian

Anda mungkin juga menyukai

  • Diare Akut
    Diare Akut
    Dokumen15 halaman
    Diare Akut
    rudy otniel
    100% (2)
  • Page 1
    Page 1
    Dokumen3 halaman
    Page 1
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Fisiologi Darah
    Anatomi Fisiologi Darah
    Dokumen5 halaman
    Anatomi Fisiologi Darah
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • PENGOBATAN PUSKESMAS
    PENGOBATAN PUSKESMAS
    Dokumen134 halaman
    PENGOBATAN PUSKESMAS
    AdreiTheTripleA
    Belum ada peringkat
  • Tugas Blok Ii
    Tugas Blok Ii
    Dokumen1 halaman
    Tugas Blok Ii
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Beban Kerja
    Beban Kerja
    Dokumen41 halaman
    Beban Kerja
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Ske C
    Ske C
    Dokumen55 halaman
    Ske C
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Ske C
    Ske C
    Dokumen55 halaman
    Ske C
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • KATA PENGANTARaik2
    KATA PENGANTARaik2
    Dokumen4 halaman
    KATA PENGANTARaik2
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • PENDAHHULUAN
    PENDAHHULUAN
    Dokumen12 halaman
    PENDAHHULUAN
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Dokumen5 halaman
    Laporan Praktikum
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Page 1
    Page 1
    Dokumen3 halaman
    Page 1
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • Page 1
    Page 1
    Dokumen3 halaman
    Page 1
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • KATA PENGANTARaik2
    KATA PENGANTARaik2
    Dokumen4 halaman
    KATA PENGANTARaik2
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • KATA PENGANTARaik2
    KATA PENGANTARaik2
    Dokumen4 halaman
    KATA PENGANTARaik2
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat
  • AIK
    AIK
    Dokumen12 halaman
    AIK
    Muhammad Iqbal P
    Belum ada peringkat