Anda di halaman 1dari 5

POIN-POIN YANG DIAJUKAN PENGUJI PADA SEMINAR PRA SKRIPSI TANGGAL 4 MARET 2013

A. Ibu A 1. Pada latar belakang masalah ada poin tentang minat baca. Minat baca itu sebaiknya dilihat dari keterbacaan buku. 2. Responden analisis pendahuluan dan analisis kebutuhan sebaiknya lebih banyak, jangan satu sekolah. 3. Ke depan, pendidikan karakter akan ditanamkan di Pendidikan di Indonesia, sehingga agar buku yang dihasilkan lebih berguna untuk jangka panjang, sebaiknya munculkan nilai karakter (pendidikan karakter) pada buku cerita. 4. Tambahkan bahwa urgensi buku pengayaan itu bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk guru, dan lain-lain. 5. Pada bab 3, tambahkan dosen-dosen bahwa dosen ahli bukan hanya dari FMIPA. 6. Harus ada panduan guru walaupun hanya selembar 7. Kelebihan cerita dalam pembelajaran, itu kata siapa, menurut siapa, cantumkan B. Bapak B 1. Menjudge buku terlalu tekstual dan kurang aplikasi pada kehidupan seharihari darimana? Kata-kata terlalu tekstual itu mengacu kemana? Teori apa? Cantumkan rujukan mengenai hal itu walau hanya 1-2 kalimat saja. 2. Pada latar belakang masalah, tambahkan referensi tentang buku teks yang ada di Indonesia. Usahakan jangan dari skripsi kakak tingkat, tetapi dari paper/ jurnal. 3. Jika memungkinkan, untuk memperkuat dikembangkannya buku pengayaan bebasis cerita, cari kembali bagaimana keefektifan buku kimia berbasis cerita yang ada diluar negeri. (melihat secara lebih real) 4. Dalam mengambil data responden, menggunakan teknik sampling apa? Harus disebutkan dengan merujuk ke salah satu literatur tentang teknik sampling.

5. Responden harus representative (jangan hanya dari satu sekolah), dengan merujuk pada teknik sampling sesuai literatur. 6. Ada pernyataan yang menyebutkan bahwa buku pengayaan yang dihasilkan belum memberikan ruang. Hal ini berdasarkan rujukan apa?? Sebutkan bisa dengan menggunakan dua cara berikut ini: a. Tunjukkan rujukan yang valid tentang penilaian buku pengayaan/ cari rujukan tentang orang-orang yang memberikan penilaian tentang buku di Indonesia. b. Jika rujukan yang dimaksud pada poin a) tidak ada, maka jabarkan secara detail disertai contoh tentang pernyataan belum memberikan ruang, tunjukkan dari buku pengayaan sebelumnya di bagian mana yang belum memberikan ruang. Kemudian tunjukkan berdasarkan kaidah apa. 7. Poin yang sangat digaris bawahi adalah segala sesuatu harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dengan cara menunjukkan rujukan yang valid. C. Ibu D 1. Pernyataan buku teks yang ada terlalu tekstual itu menurut siapa? Tunjukkan rujukan mengenai hal itu. 2. Kuesioner yang disebarkan sudah mengarahkan cerita yang menarik sehingga siswa seperti dipaksa menjawab Ya, padahal siswa belum tau buku pengayaan berbasis cerita yang akan dihasilkan seperti apa, lalu meilai menariknya darimana? Seharusnya kuesioner yang disebarkan jangan mengarahkan jawaban siswa. (Apakah lebih baik jika kuesioner analisis pendahuluan dipisah/ dibedakan dengan kuesioner analisis kebutuhan siswa?) 3. Perhatikan pada kuesioner siswa: a. Nomor 2 dan nomor 14 b. Nomor 19 Memang siswa sudah tau dan sudah sama persepsinya tentang apa itu buku pengayaan? c. Nomor 21 sampai dengan nomor 29 Pertanyaan pada kuesioner tersebut seolah-olah buku pengayaan sudah ada.

d. Nomor 21, 22, 23, dan 24 sama terdapat pengulangan bahasa yang ringan, maksudnya apa? e. Nomor 25 maksudnya apa? f. Nomor 31 mirip dengan nomor 21 dan 25 4. Perhatikan pada kuesioner analisis kebutuhan guru terdapat pertanyaan tentang metode pembelajaran, tujuannya? 5. Pada Hasil Perhitungan Kuesioner Guru nomor 5, sebutkan jumlah guru yang menjawab sering-jarang-tidak pernah nya. 6. Kuesioner ahli tidak harus sama dengan BSNP, modifikasi sesuai dengan kriteria buku cerita, kemudia validasi. 7. Pemilihan materi itu bukan hanya dari kriteria materi tersulit saja, tetapi lihat alasan lainnya (Dari dahulu mahasiswa selalu bilang materi A/B/C bahkan semua materi adalah materi tersulit sehingga dipilih). 8. Jelaskan perbedaan pengayaan yang ada pada buku teks (karena saat ini standarnya buku teks harus ada pengayaan) dengan buku pengayaan yang dibuat. 9. Pada bab 2 tentang buku pengayaan referensi yang digunakan adalah Suherli. Pada Suherli disebutkan buku pengayaan dan buku pengayaan itu tidak boleh ada evaluasi (jika di lombakan, buku pengayaan yang ada evaluasi pasti langsung dicoret). Sedangkan pada Erduran Pabuccu itu bukan buku pengayaan, tetapi buku saja, atau panduan diskusi yang digunakan pada proses pembelajaran sehingga ada aktivitas/ kegiatan siswa. Oleh karena itu, lebih baik judul proposal Dewi, Nissa, Elsa jangan buku pengayaan berbasis cerita, tetapi buku kimia berbasis cerita saja, sehingga boleh ada kegiatan-kegiatan siswa. 10. terdapat pernyataan buku teks yang menjadi sumber belajar siswa dalam proses pembelajaran seharusnya interaktif, yang benar interaktif atau komunikatif? Lalu, tinjau ulang apakah ada hubungan antara buku teks dengan PP Nomor 19 tahun 2005? (karena PP tersebut tentang proses pembelajaran. Buku teks itu tergantung guru yang menggunakan/ menyampaikan kepada siswa-interaktif atau tidak) 11. Pada proposal D : a. Pada halaman 5, lihat kembali kalimat Siswa mengharapkan adanya buku pengayaan kimia yang disajikan menggunakan cerita pada

kehidupan sehari-hari dengan bahasa yang ringan (93,55%), tinjau kembali angket yang dibuat. b. Pada halaman 14, sebutkan contoh pada poin 1, 2, dan 3 mengenai cerita. c. Pada halaman 14 tentang kelebihan buku cerita, sebutkan menurut siapa? 12. Pada contoh yang berjudul mendaki gunung ada kata-kata musim panas, memang di Indonesia ada musim panas? 13. Buku yang nanti akan dihasilkan harus minimal 60 halaman jika yang digunakan buku pengayaan. 14. Dalam angket uji ahli perhatikan pembuatan instrumen. Tidak perlu mengacu pada BSNP, karena buku cerita juga perlu dinilai kriteria ceritanya. sehingga diperlukan pemodifikasian instrumen. 15. Kembali cari kriteria-kriteria buku cerita. Karena ibu maria memberi masukan untuk mengganti buku pengayaan menjadi buku cerita. Bab II disesuaikan kembali. 16. Pada pemilihan materi tidak selalu harus mengambil materi yang tersulit. cukup fokus pada beberapa materi dan perhatikan keterluasannya pada buku teks dan proses pembelajaran. Contoh: gaya antarmolekul pada pembelajaran kira-kira hanya memberikan porsi 2 kali pertemuan atau 4 jam pelajaran. Padahal banyak materi yang bisa dieksplor. pada buku teks, materi gaya antar molekul juga masih disajikan minim aplikasi kehidupan sehari-hari ataupun fakta-fakta konsep pada kehidupan sehairi-hari 17. dicantumkan untuk menelusuri lebih dalam tentang aybuke pabucu D. Ibu E 1. Judul proposal diganti menjadi Pengembangan Buku Kimia Berbasis Cerita Pada Materi Gaya Antar Molekul/ Kesetimbangan Kimia/ Asam Basa. 2. Karakteristik materi tetap perlu dicantumkan. 3. Sebaiknya contoh cerita disajikan per kompetensi dasar/ per indikator. 4. Usahakan menampilkan cerita/ aplikasi materi yang tidak sama dengan pengayaan-pengayaan yang ada pada buku teks.

5. Saran : Buku yang dihasilkan sebaiknya colourfull dan bergambar untuk lebih memfasilitasi siswa terutama yang visual. 6. Pada proposal Dewi dan Elsa : perbaiki cara penulisan daftar pustaka sesuai dengan coretan yang Ibu Irma berikan. (Penulisan nama penulis buku, letak halaman, dan garis bawahin http)

Anda mungkin juga menyukai