Anda di halaman 1dari 4

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 STA 2 Daerah STA dua berada sekitar daerah sampangan. Litologi pada STA berupa soil atau tanah (batuan yang telah terlapukan menjadi tanah). Pada daerah ini terjadi gerakan massa tanah atau hasil pelapukan batuan melalui bidang longsor yang relative lebih turun secara meluncur, longsoran ini dapat disebabkan oleh adanya erosi atau beban tanah sehingga tanah tidak dapat lagi menahan beban diatasnya sehingga terjadi gerakan tanah berupa longsoran. Longsoran ini terjadi secara terputus-putus tidak langsung jatuh kebagian paling bawah, tapi melalui beberapa kali proses penghentian pada bidan datar. Lalu kemudian sampai ke bagian paling bawah dari tebing atau apapun itu. Karena longsoran yang tersendat sendat maka bidang longsoran yang terbentuk lebih dari satu atau banyak. Longsoran terjadi secara terputus-putus karena gaya untuk mendorong atau menarik massa batuan tidak terlalu kuat karena bidang yang dilalui memiliki kelerengan yang tidak terlalu curam. Tingkat pelapukan pada daerah ini termasuk tinggi karena semua material sudah terlapukan menjadi tanah. Vegetasi yang dapat ditemui berupa rerumputan ilalang dan pohon pisang. Daerah ini memiliki potensi positif berupa pemukiman dan digunakan sebagai perkebunan, sedangkan potensi negatif daerah ini yaitu terjadinya longsoran. Tata guna lahan adalah sebagai jalan raya dan kebun pisang.

4.3 STA 3 Daerah ini terdapat pada sekitar 500 m dari STA 2 dengan waktu tempuh sekitar 5 menit dari STA 1. Litologi pada daerah ini adalah Tanah atau Soil (batuan yang tealah terlapukkan). Pada STA ini terdapat jalan raya

yang bergelombang. Diindakasikan gelombang ini terjadi karena gerakan tanah yang terjadi secara lambat. Gerakan tanah pada daerah ini tidak teramati namun hanya dampaknya yang teramati, yaitu gelombang jalan raya. Kejadiannya secara perlahan dan sangat lambat. Gerakan tanah ini juga merupakan gerakan tanah yang kompleks. Biasanya terjadi pada daerah miring atau tidak datar. Gerakan kompleks ini karena bisa merupakan campuran dari macam-macam gerakan tanah. Dengan kenampakan yang ada tersebut pada STA 3 ini telah terjadi proses Creep. Hanya dampaknya saja yang terlihat dari gerakan tanah nya. Vegetasi yang dapat ditemui berupa rerumputan ilalang dan pohon pisang. Daerah ini memiliki potensi positif berupa pemukiman dan digunakan sebagai Jalur transportasi, sedangkan potensi negatif daerah ini yaitu terjadinya longsoran dan kecelakaan kendaraan. Tata guna lahan adalah sebagai jalan raya.

4.4 STA 4 STA 4 berada di Mangun Harjo. Daerah merupakan daerah perbukitan. Litologi pada perlapisan yang ada adalah konglomerat dan Pasir kasar. Retakan terjadi dan menimbulkan adanya sesar naik yang dipengaruhi oleh gaya endogen. Daerah ini termasuk kedalam bentang alam struktural, struktur pada daerah ini beerupa struktur sekunder yaitu struktur sesar naik. Litologi pada daerah ini adalah pasir kasar dengan tingkat pelapukan yang rendah. Pada sesar ini tertutupi oleh vegetasi-vegetasi yang tumbuh disekitar lokasi. Tingkat pelapukan daerah ini termasuk pelapukan rendah, karena batuan yang belum terlapukkan. Daerah ini memiliki Potensi positif sebagai tempat pemukiman warga. Sementara potensi Negatifnya adalah longsor atau mass wasting.

Tata guna lahan pada daerah ini adalah sebagai perkebunan dan pemukiman warga. Vegetasi yang ada pada perlapisan batuan diantaranya adalah ilalang dan pepohonan pepaya.

4.5 STA 5 Pada STA 5 ini berada di Meteseh. Retakan terjadi karena adanya sesar tarik yang dipengaruhi oleh gaya endogen. Struktur ini merupakan Struktur sekunder dari sebuah bentuk lahan. Daerah ini termasuk kedalam bentang alam struktural, struktur pada daerah ini berupa struktur sekunder yaitu struktur sesar tarik. Litologi pada daerah ini adalah pasir kasar dengan tingkat pelapukan yang rendah. Potensi positif dari daerah ini diantaranya berupa perkebunan, potensi negatif berupa longsor karena adanya sesar. Tata Guna lahan pada daerah STA 5 ini adalah sebagai daerah perkebunan. Vegetasi yang ada pada daerah ini sangatlah bervariasi dari ilalang sampai beberapa pohon besar ada pada daerah ini.

4.6 STA 6 STA 6 berada di Sampangan, Daerah STA 6 ini berada 1 km dari STA 5 dan ditempuh dengan waktu 5-7 menit dengan sepeda motor. Pada daerah ini daerah dekat dengan kali atau sungai. Terdapat Batuan beku di pinggir sungai dengan kekar pada badan batuan tersebut. Strukturnya termasuk struktur sekunder karena terbentuk setelah batuannya terbentuk, Pada batuan ini terbentuk kekar karena Gaya endogen yang berupa tarikan atau bisa saja tekanan. Daerah ini memiliki litologi berupa Pasir halus, tingkat pelapukannya merupakan pelapukan tingkat sedang. Sedang karena masih terdapat batuanbatuan yang baru mulai terlapukkan. Selain Pasir halus terdapat juga breksi Sedimen. Breksi Sedimen ini terbentuk karena pengendapan. Potensi positif dari daerah ini adalah sebagai tempat penambangan pasir. Potensi negatifnya adalah banjir. Tata guna lahan yang dapat

dimanfaatkan adalah sebagai Pemukiman warga dan Irigasi. Vegetasi yang hidup pada daerah ini adalah pepohonan dan rumpu-rumput.

Anda mungkin juga menyukai