Karyawan Telkomsel Sempat Ngadu ke Kementerian BUMN Ardhi Suryadhi - detikinet Jakarta - Masalah internal Telkomsel ternyata tak

hanya melebar di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), namun juga sampai ke Kementerian BUMN. Dimana Serikat Pekerja Telkomsel (sepakat) coba mengadukan keluh kesah mereka. "Kita sudah ketemu dengan pihak Kementerian BUMN, dan pemerintah pada intinya mendukung penyelesaian secara baik dan kekeluargaan," ungkap Ketua Umum Sepakat, Achsinanto Risantosa. Telkomsel memang anak perusahaan pelat merah. Dimana 65% kepemilikan Telkomsel dikuasai Telkom, sedangkan 35% sisanya masih dipegang oleh SingTel. Dalam kesempatan berbeda, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengaku tak mau ikut campur dalam masalah rumah tangga Telkomsel. "Biarkan mereka menyelesaikannya. Kepentingan kita jika konsumen ditelantarkan layanannya," kata Heru Sutadi, anggota komite BRTI, kepada detikINET, Rabu (9/11/2011). BRTI yakin jika manajemen Telkomsel dapat segera menyelesaikan masalah ini dengan cara elegan. Namun bila karyawan Telkomsel jadi mogok massal dan berimbas pada terganggunya layanan mereka, maka BRTI tak segan memanggil petinggi operator dengan jumlah pelanggan lebih dari 100 juta itu. "Tapi kita yakin lah manajemen Telkomsel bisa mengatasi, dan kita menghimbau agar kalaupun demo terjadi, layanan masyarakat tetap tak boleh diabaikan," tegas Heru. Diperkirakan, ada sekitar 2.500 karyawan Telkomsel yang siap menjalankan aksi mogok kerja masal dan demonstrasi besar-besaran pada esok hari, Kamis (10/11/2011). Adapun tuntutan yang diajukan Sepakat antara lain: 1. Secara prinsip menuntut penerapan good corporate governance, terutama pada implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 2. Sepakat menuntut aspirasi karyawan dimasukkan dalam penentu kebijakan strategis perusahaan. 3. Perusahaan dituntut untuk memperlakukan SDM sebagai aset dan memiliki nilai strategis.

Kemungkinan 'damai' itu tetap ada. Terlebih pada sore hari ini, perwakilan Sepakat dijadwalkan untuk bertemu Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.