Anda di halaman 1dari 7

2.

1 Tujuan Mengetahui karakteristik LED Mengetahui penggunaan seven segmen

2.2 Alat dan Bahan Variabel Power Supply LED Seven Segmen Display Digital / Analog Multimeter Dioda IN4002 Resistor 1K dan 470

2.3 Teori Dasar A. Doida Pemancar Cahaya (LED) Pada dioda berprategangan maju, elektron bebas melintasi persambungan dan jatuh ke dalam lubang (hole). Pada saat elektron jatuh dari tingkat energi yang lebih tinggi ke energi yang lebih rendah, ia memancarkan energi.Pada dioda biasa, energi ini dikeluarkan dalam bentuk panas. Tetapi pada dioda pemancar cahaya (LED), energi yang memancar adala berupa cahaya. LED telah menggantikan lampu-lampu pijar dalam beberapa pemakaian karena tegangannnya yang rendah, umurnya yang panjang dan switch mati hidupnya yang cepat. Dioda LED dibuat dari unsur-unsur seperti Galium, Arsen, dan Fosfor. Pabrik pembuatnya dapat menghasilkan LED yang memancarkan cahaya merah, hijau, kuning, biru, jingga, atau infra merah. LED mempunyai penurunan tegangan yang lazimannya dari 1,5 V 2,5 V untuk arus antara 10-150 mA. Jika tidak ada hal lain yang ditentukan, gunakan tegangan jatuh nominal 2 V pada saat memperbaiki atau menganalisa rangkaian rangkaian LED . Kecemerlangan LED tergantung dari arusnya. Idealnya untuk mengendalikannya dengan menjalankan LED dengan sumber arus, atau dengan tegangan catu yang besar dan resistansi seri yang besar. Makin besar tegangan sumber akan menghilangkan pengaruh perubahan pada tegangan LED. B. Seven Segmen

Gambar dibawah merupakan penampilan seven segmen, yang terdiri dari 7 LED segi empat (A-G). Setiap LED disebut segmen karena ia membentuk bagian dari karakter yang sedang ditampilkan. Tahanan seri eksternal digunakan untuk membatasi arus dan menyelamatkan tingkat-tingkatnya. Dengan menghubungkan satu atau lebih tahanan dengan bumi, kita dapat membentuk semua bilangan dari 0 sampai 9.
Tabel 2.1 Arus LED (mA) 10 20 30 40 V sumber 14 23,8 32 44 V LED Kecerahan(redup,sedang,terang) 3,2 Terang 3,22 Terang 3.4 Terang 3,8 Terang Gb.2.1 LED 1k

Tabel 2.2 Arus LED (mA) 10 20 30 40 V sumber 8 17 19 24 V LED Kecerahan(redup,sedang,terang) 1.6 Terang 1.7 Terang 3.5 Terang 3.6 Terang Gb.2.2 LED 470 Tabel 2.2 Karakter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Gb.2.3 PIN yang terhubung 4,6 1,2,6,7,10 2,4,6,7,10 4,6,9,10 2,4,7,9,10 1,2,4,7,9,10 4,6,7 1,2,4,6,7,9,10 2,4,6,7,9,10 1,2,4,6,7,9 LED 1k

Tugas: 1. Bagaimana Jika arus yang melewati LED diperbesar. 2. Apa yang dimaksud dengan seven segmen commod anoda dan commod Katoda. 3. Jelaskan tentang optocouppler. 4. Apa Fungsi pemasangan dioda IN60 pada rangkaian percobaan.

BAB III VOLTAGE MULTIPLIER 3.1 Tujuan awah


Untuk mempelajari prinsip kerja Full wave voltage doubler Untuk mempelajari prinsip kerja Half wave voltage doubler 3.2 Alat dan Bahan Multimeter Digital Multimeter Analog Dioda IN4002 Capasitor 47 F/50 V Resistor 10 K Trafo 1A ct Protoboard dan kabel penghubung secukupnya Penjepit

3.3 Teori Dasar A. Full wave voltage doubler Pada gambar dibawah diketahui bahwa, pada setengah siklus positif C1 dimulai sampai tegangan puncak dengan polaritas Vp. Pada setengah siklus berikutnya, C2 dimulai sampai tegangan puncak dengan polaritas Vp. Untuk beban, tegangan keluaran yang terakhir mendekati 2 Vp. Rangkaian ini disebut pelipat 2 tegangan gelombang penuh karena salah satu kapasitor keluarannya dimulai setiap setengah siklus. Keuntungan dari pelipat 2 gelombang penuh adalah batas kemampuan PIV dioda lebih besar dari pada Vp. Kerugiannya tidak ada common ground diantara masukan dan keluaran artinya bila menghubungkan ujung bawah R1 dengan bumi sumber tegangan mengambang.

Gambar 3.1 Full wave voltage doubler

B. Half wave voltage doubler Pada gambar dibawah ini, puncak setengah siklus negatif, D1 berprategangan maju dan D2 berprategangan balik. Idealnya C1 dimuati sampai tegangan puncak Vp. Pada puncak setengah siklus positif, D1 berprategangan balik dan D2 berprategangan maju. Karena sumber dan C1 terhubung seri, C2 akan berusaha mengisi lewatnya sampai 2 Vp. Setelah beberapa siklus, tegangan melintas C2 akan sama dengan 2 Vp. Selama R1 besar tegangan keluarannya sama dengan 2 Vp (harga idealnya). Yaitu bila diberikan beban yang ringan, tegangan keluarannya sebesar 2 kali puncak tegangan masuk. Rangkaian ini disebut pelipat dua tegangan setengah gelombang, karena kapasitor keluaran C2 hanya dimuati sekali setiap satu siklus.

Gambar 3.2 Half wave voltage doubler C. Tripler Pada gambar dibawah ini, dua penyearah D1 dan D2 puncak yang pertama berlaku seperti pelipat dua. Pada puncak setengah siklus negatif, D3 berprategangan maju. Maka akan mengisi C3 sampai 3 Vp. Keluaran pengali tiga muncul pada C3 berasal Dari tegangan dari mantaransformer dan tegangan yang ada dpiada C1. Resistansi beban dihubungkan melintas keluaran pengali tiga. Selama tetapan waktunya panjang, keluarannya hampir sama dengan 3 Vp.

Gambar 3.3. Voltage Tripler

3.4 Langkah Percobaan 1. Persiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan 2. Rangkailah rangkaian sesuai dengan susunan yang ditentukan baik itu Fullwave, Halfwave dan Tripler voltage 3. Periksa apakah rangkaiannya sudah benar 4. On-kan rangkaian dengan menggunakan AC 220 V frekuensi 60 Hz 5. Hubungkan input rangkaian dengan tegangan sekunder trafo 1A 6 Volt 6. Set (aturlah) tegangan yang telah ditentukan dan ukurlah dengan multimeter besarnya tegangan input sekaligus Vout yang dihasilkan. 7. Catatlah data yang telah didapat

Gambar 3.4 Rangkaian Full wave voltage doubler

Gambar 3.5 Rangkaian Half wave voltage doublerbarri

Gambar 3.6. Rangkaian Voltage Tripler

Rangkaian Rangkaian Full wave voltage doubler Rangkaian Half wave voltage doubler Rangkaian voltage Tripler

Vin 6,2 volt 6,2 volt 6,2volt

Vout DC 16 DCV 16 DCV 24 DCV

Vout AC 35 ACV 35 ACV 50ACV

3.5. Tugas a. Jelaskan prisip kerja full wave voltage doubler? b. Jelaskan prinsip kerja half wave doubler? c. Jelaskan prinsip kerja Voltage tripler? d. Apa fungsi penggunaan

Anda mungkin juga menyukai