Anda di halaman 1dari 6

Pada keadaan apapun pengobatan yang paling baik adalah pencegahan. Pasien dandokter bekerja sama sebaik-baiknya.

Dokter dapat memberi penerangan (edukasi) tentang obat, pengaruh terhadap glukosa darah dan hubungan dengan makanan. Makan tepat waktunya dantepat jumlah kalori adalah pokok utama pencegahan. 15 Orang yang menggunakan insulin atau mengkonsumsi obat diabetes oral yang dapatmenyebabkan glukosa darah rendah atau hipoglikemia harus selalu siap untuk mencegah danmengobati glukosa darah rendah dengan cara:22

Mengetahui apa saja hal-hal yang bisa memicu kadar glukosa darah yang rendah Memiliki alat pengukur glukosa darah untuk menguji kadar glukosa. Pengukuranmungkin harus lebih sering bagi pasien dengan hipoglikemia yang tidak disadari( awareness ), khususnya sebelum mengendarai mobil atau terlibat dalam aktivitas beratdan berbahaya. Selalu memiliki beberapa porsi makanan atau minuman berguna yang cepatmemperbaiki kadar glukosa darah. Dapat merencanakan manajemen tatalaksana apa yang harus dilakukan jika seorang pasien tergolong dalam hipoglikemia berat. Memberitahu keluarga, teman-teman, dan rekan kerja tentang gejala hipoglikemia dan bagaimana mereka dapat membantu jika diperlukan. Misalnya dengan segeramelukukan tindakan-tindakan koreksi dengan memberikan glukosa oral atau bentuk karbohidrat yng mudah diserap.Bila hipoglikemia telah terjadi maka pengobatan harus segera dilaksanakan terutamagangguan terhadap otak yang paling sensitif terhadap penurunan glukosa darah. 15

a)Stadium permulaan (sadar)Pemberian gula murni 30 g (2 sendok makan) atau sirop, permen dan makanan yangmengandung hidrat arang.Stop obat hipoglikemik, periksa glukosa darah sewaktu dan pemulihan ulang setiap 4 jam selama 24 jam penderita OAD perlu dikaji ulang. b)Stadium lanjut (koma hipoglikemi)Penanganan keadaan gawat darurat ini harus cepat dan tepat. Berikan larutan glukosa40% sebanyak 2 flakon, intravena setiap 10-20 menit hingga pasien sadar disertai pemberian cairan dextrose 10% per infus 6 jam per kolf, untuk mempertahankanglukosa darah dalam nilai normal atau di atas normal. Bila belum teratasi dapatdiberikan antagonis insulin seperti: adrenalin, kortison dosis tinggi atau glukagon 1 mgintravena tetapi sebaiknya penggunaan adrenalin perlu dibatasi mengingat efek sampingnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema penatalaksanaanhipoglikemia di bawah ini. Menurut Panduan Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pada stadium lanjut(koma hipoglikemia atau tidak sadar + curiga hipoglikemia) 1.Diberikan larutan dextrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 ml) bolus intravena2.Diberikan cairan dextrose 10% per infus 6 jam per kolf 3.Periksa GD sewaktu (GDS), kalau memungkinkan dengan glukometer,-Bila GDS <50 mg/dl + bolus dextrosa 40% 50 ml IV-Bila GDS <100 mg/dl

+ bolus dextrosa 40% 20 ml IV4.Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian dextrosa 40%,-Bila GDS <50 mg/dl

+ bolus dextrosa 40% 50 ml IV-Bila GDS <100 mg/dl

+ bolus dextrosa 40% 20 ml IV25

-Bila GDS 100-200 mg/dl tanpa bolus dextrosa 40%-Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan menurunkan kecepatan drip dextrosa 10%5.Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai di atas. Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan mengganti infusdengan dextrosa 5% atau NaCl 0,9 %.6.Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 4 jam, dengan protokol sesuai di atas. Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan mengganti infusdengan dextrosa 5% atau NaCl 0,9 %.7. Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, sliding scale setiap 6 jam :GD (mg/dl) RI (unit, subkutan)< 200200-250250-300300-350>35005101520-Bila hipoglikemia belum teratasi, dipertimbangkan pemberian antagonis

insulin,seperti: adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glukagon 0,5-1 mg IV/IM (bila penyebabnya insulin)-Bila pasien belum sadar, GDS sekitar 200 mg/dl. Hidrokortison 100 mg per 4 jamselama 12 jam atau deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam danmanitol 1,5-2 g/kgBB IV setiap 6-8 jam. Dicari penyebab lain kesadaran menurun.Pasien yang beresiko hipoglikemia harus diberi konseling untuk memeriksa gula darahsebelum mereka mengendarai mobil, mengoperasikan mesin berat, atau melakukan apa punsecara fisik berat. Selain itu, pasien harus membawa makanan atau pun minuman yang dapatmenjadi sumber glukosa yang mudah diserap. Banyak orang menyukai ide mengobati hipoglikemia dengan kue, cookies, dan brownies. Namun, gula dalam bentuk karbohidrat kompleks atau gula yang dikombinasikandengan lemak dan protein yang terlalu lambat diserap oleh tubuh menjadi kurang bergunadalam pengobatan hipoglikemia akut. 1.2.11 Setelah episode hipoglikemia akut telah diatasi dan pasien sudah terlihat membaik, pemberian karbohidrat yang kompleks dapat diberikan untuk menjaga gula darah dalam kisaranyang normal. Misalnya pemberian setengah sandwich merupakan pilihan yang wajar.Jika episode hipoglikemik telah berkembang menjadi titik di mana pasien tidak dapat menerimaasupan makanan atau pun minuman melalui mulut, maka diperlukan tindakan lain. Dalam26

banyak kasus, anggota keluarga atau teman sekamar dapat dilatih dalam penggunaan glukagon.Glukagon dapat menyebabkan penglepasan yang cepat terhadap simpanan glukosa dari hati.Glukagon dapat diberikan berupa suntikan intramuskular dan diberikan kepada pasien yangtidak dapat menerima glukosa dalam bentuk makanan melalui mulut. Respon biasanya terlihat beberapa menit dan berlangsung selama sekitar 90 menit. Setelah itu pemberian glukosa harusdikonsumsi untuk menjaga tingkat gula darah dalam kisaran yang aman. Jika glukagon tidak tersedia dan pasien tidak dapat memasukan asupan apapun melalui mulut, maka segeraantarkan pasien ke instalasi rumah sakit. 1.2.11 Ketika orang berpikir glukosa darah mereka terlalu rendah, mereka harus memeriksakadar glukosa darah dari sampel darah. Jika level di bawah 70 mg/dL, maka harus cepatmengkonsumsi asupan sumber glukosa untuk meningkatkan kadar glukosa darah: 1.2.11

3 atau 4 tablet glukosa 15 gram karbohidrat 1 / 2 cangkir, atau 4 ons, dari setiap jus buah 1 / 2 cangkir, atau 4 ons, dari minuman ringan ( soft drink)

1 cangkir, atau 8 ons susu 5 atau 6 buah permen 1 sendok makan gula atau madu Glukosa oral. Sesudah diagnosis hipoglikemia ditegakkan dengan pemeriksaanglukosa darah kapiler, 10-20 g glukosa oral harus segera diberikan. Idealnya dalam bentuk tablet, jelly, atau 150-200 ml minuman yang mengandung glukosa seperti jus buah segar dannondiet cola. Sebaiknya coklat manis tidak diberikan karena lemak dalam coklat dapatmenghambat absorbsi glukosa. Bila belum ada jadwal makan dalakm 1-2 jam perlu diberikantambahan 10-20 g karbohidrat kompleks.3.2Bila pasien mengalami kesulitan menelan dan keadaan tidak terlalu gawat, pemberianmadu atau gel glukosa lewat mukosa rongga mulut mungkin dapat dicoba. Glukagon intramuskular. Glukagon 1 mg intramuskular dapat diberikan oleh tenaganonprofesional yang terlatih dan hasilnya akan nampak dalam 10 menit. Kecepatan kerjaglukagon tersebut sama dengan pemberian glukosa intravena. Bila pasien sudah sadar pemberian glukosa harus diikuti denga pemberian glukosa oral 20 g dan dilanjutkan dengan pemberian 40 g karbohidrat dalam bentuk tepung untuk mempertahankan pemulihan. Padakeadaan puasa yang panjang atau hipoglikemia yang diinduksi alkohol, pemberian glukagonmungkin tidak efektif. Efektifitas glukagon tergantung dari stimulasi glikogenolisis yangterjadi.

1.3.2 27

Glukosa intravena. Glukosa intravena harus diberikan dengan berhati-hati. Pemberianglukosa dengan konsentrasi 50% terlalu toksik untuk jaringan dan 75-100 ml glukosa 20% atau150-200 ml glukosa 10% dianggap lebih aman. Ekstravasasi glukosa 50% dapat menimbulkannekrosis yang memerlukan amputasi. 1

Menurut Panduan Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pada stadium lanjut(koma hipoglikemia atau tidak sadar + curiga hipoglikemia) 1.Diberikan larutan dextrosa 40% sebanyak 2 flakon (=50 ml) bolus intravena 2.Diberikan cairan dextrose 10% per infus 6 jam per kolf 3.Periksa GD sewaktu (GDS), kalau memungkinkan dengan glukometer 4. -Bila GDS <50 mg/dl + bolus dextrosa 40% 50 ml IV -Bila GDS <100 mg/dl + bolus dextrosa 40% 20 ml IV4. Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian dextrosa 40%, -Bila GDS <50 mg/dl + bolus dextrosa 40% 50 ml IV -Bila GDS <100 mg/dl + bolus dextrosa 40% 20 ml IV -Bila GDS 100-200 mg/dl tanpa bolus dextrosa 40% -Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan menurunkan kecepatan drip dextrosa 10% 5.Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai di atas. Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan mengganti infusdengan dextrosa 5% atau NaCl 0,9 %. 6.Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 4 jam, dengan protokol sesuai di atas. Bila GDS >200 mg/dl pertimbangkan mengganti infusdengan dextrosa 5% atau NaCl 0,9 %. 7. Bila GDS >100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, sliding scale setiap 6 jam : Gambar!

-Bila hipoglikemia belum teratasi, dipertimbangkan pemberian antagonis insulin,seperti: adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glukagon 0,5-1 mg IV/IM (bila penyebabnya insulin) -Bila pasien belum sadar, GDS sekitar 200 mg/dl. Hidrokortison 100 mg per 4 jamselama 12 jam atau deksametason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam danmanitol 1,5-2 g/kgBB IV setiap 6-8 jam. Dicari penyebab lain kesadaran menurun

Anda mungkin juga menyukai