Anda di halaman 1dari 31

Oleh : Aemsina Hayatillah 108103000002

Pembimbing : dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A

MODUL KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Infeksi

oleh virus penyebab defisiensi imun merupakan masalah yang relatif baru, terutama pada anak. Pada tahun 1985 penyabab defisiensi imun ini ditemukan, yaitu suatu virus yang dikenal dengan nama human immunodeficiency virus tipe-1 (HIV-1). 1 Jumlah Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang sudah mendapatkan pengobatan ARV hingga September 2012 sebanyak 28.383 jiwa. Dengan perincian, 27.155 orang dewasa (96 persen) dan 1.228 orang anak (empat persen).2
Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit IDAI. 2012 Nafsiah mboi dalam Road Show Kampanye HIV/AIDS 2012 di Jakarta. diunduh dari www.jpnn.com tanggal 16 Maret 2013

Infeksi

HIV pada anak lebih cepat memburuk dibandingkan orang dewasa, dan anak-anak yang tidak diobati dapat meninggal pada 1 hingga 2 tahun pertama kehidupan. Tatalaksana yang perlu dan harus dilakukan terhadap anak dengan infeksi HIV pada dasarnya ditujukan untuk mengeliminasi virus penyebab, mencegah dan menanggulangi infeksi bakteri dan oportunistik yang terjadi dan mengatur kembali sistem imun yang terganggu. 1,3,4

AFASS guideline for HIV positive mother to assess appropriateness of replacement feeding for their infants. Yogev R, Chadwick EG. Acquired immunodeficiency syndrome (Human immunodeficiency virus). In: Kliegman, et al (eds). Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: saunders, 2007.

HIV (Human Immunodefficiency Virus) merupakan virus yang menginfeksi sistem imun tubuh terutama Limfosit T CD4.4 Batasan infeksi HIV pada bayi atau anak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus HIV baik secara vertikal (dari ibu yang mengandung) maupun secara horizontal melalui transfusi produk darah atau penularan lain yang jarang.5
Yogev R, Chadwick EG. Acquired immunodeficiency syndrome (Human immunodeficiency virus). In: Kliegman, et al (eds). Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: saunders, 2007. Departemen Kesehatan Anak RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Anak RSCM. Jakarta : dept. Kesehatan Anak RSCM. 2007.

Tiga populasi pediatri utama yang beresiko terinfeksi HIV adalah bayi bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi, penderita yang diberi produk darah yang terkontaminasi dan remaja yang mendapat infeksi akut secara seksual atau karena penggunaan obat obat intravena.4

Virus penyebab defisiensi imun merupakan suatu virus RNA dari famili Retroviridae yang masuk dalam genus Lentiviridae, dikenal dua jenis yaitu HIV-1 dan HIV-2.

Yogev R, Chadwick EG. Acquired immunodeficiency syndrome (Human immunodeficiency virus). In: Kliegman, et al (eds). Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: saunders, 2007.

Sumber : direktorat P2PL, Kemenkes

Demam Gangguan pertumbuhan Kehilangan berat badan (10% atau lebih) Hepatomegali Limfadenopati (diameter lebih dari 0.5 cm pada 2 tempat atau lebih Splenomegali Parotitis Diare

Gangguan tumbuh kembang dan fungsi intelek Gangguan pertumbuhan otak Defisit motorik yang progresif yang ditandai oleh 2 atau lebih gejala : paresis, tonus otot abnormal, refleks patologis, ataksi atau gangguan melangkah Lymphoid interstitial pneumonitis Adanya infeksi sekunder : Keganasan sekunder Penyakit tertentu yang lain

Soedarmo SSP , Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit IDAI. 2012 Yogev R, Chadwick EG. Acquired immunodeficiency syndrome (Human immunodeficiency virus). In: Kliegman, et al (eds). Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: saunders, 2007.

Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2008.

Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2008.

Anmnesis

Pemeriksaan fisik

Laboratorium
Antibodi HIV Virologi HIV

Tatalaksana awal adalah memberi konseling pada orang tua kondisi infeksi HIV dan resiko infeksi oportunistik, pemberian nutrisi yang cukup, pengawasan tumbuh kembang, imunisasi dan pemberian obat anti retroviral (ARV).5 Bayi dan anak yang diagoisis HIV sudah tegak harus segera diberi ARV bila5,6 : 1. Berada dalam stadium 4 WHO (tidak memperhatikan nilai CD4). 2. Stadium 3 WHO (tanpa memandang nilai CD4, walaupun diperlukan panduan tambahan) 3. Untuk usia > 12 bulan dengan infeksi tuberkulosis paru, pneumonitis interstisial limfoid, oral hairy leukoplakia atau trombositopenia. Pemeberian ARV dapat ditunda bila nilai CD4 di ambang batas indikasi ARV (>15%). 4. Stadium 2 WHO dan CD4 <15% 5. Stadium 1 WHO dan nilai CD4 pada ambang batas atau di bawah nilai ambang.

Departemen Kesehatan Anak RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Anak RSCM. Jakarta : dept. Kesehatan Anak RSCM. 2007. Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2008.

Bagan Pemberian ART Menggunakan Kriteria Klinis

Rejimen

Lini Pertama Yang Direkomendasikan Adalah 2 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) + 1 Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI).6,9 Terapi antiretroviral lini kedua yang direkomendasikan WHO untuk bayi dan anak bila terjadi kegagalan regimen lini pertama adalah6 : bila lini pertama adalah 2 NRTI + 1 NNRTI = 2 NRTI baru + 1 PI bila lini pertama 3 NRTI = 1 NRTI + 1 NNRTI + 1 PI
Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2008. WHO. Antiretrioviral therapy for HIV infection in infants and children: towards universal access. Geneva: WHO press, 2010.

Pilih

3 obat dengan warna yang berbeda, kecuali bila tersedia FDC, otomatis menggunakan d4T, 3TC, dan NVP. 6

Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2008.

Pada

tahun 2009 sekitar 1000 bayi terinfeksi HIV setiap harinya selama dalam kandungan, kelahiran dan menyusui.10 Sedangkan menurut estimasi Depkes, setiap tahun terdapat 9.000 ibu hamil HIV positif yang melahirkan di Indonesia. Berarti, jika tidak ada intervensi diperkirakan akan lahir sekitar 3.000 bayi dengan HIV positif setiap tahunnya.11

PMTCT, 2012. diunduh dari www.unicef.org/aids/index_preventionyoung.html tanggal 17 Maret 2013 Departemen Kesehatan. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta : Departemen Kesehatan. 2008.

PMTCT

merupakan suatu program yang digunakan untuk mencegah terjadinya penularan infeksi HIV dari ibu ke bayi, terdiri dari pencegahan berupa konseling, penatalaksanaan dengan pemberian ARV dan pelayanan suportif kepada seluruh keluarga. Presentase transmisi yang terjadi sebelumnya adalah sebesar 40% yang kemudian berkurang menjadi dibawah 5%.

PMTCT, 2012. diunduh dari www.unicef.org/aids/index_preventionyoung.html tanggal 17 Maret 2013 Departemen Kesehatan. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta : Departemen Kesehatan. 2008.

Mengurangi jumlah ibu hamil dengan HIV positif

Menurunkan viral load serendahrendahnya

Meminimalkan paparan janin/bayi terhadap darah dan cairan tubuh ibu HIV positif

Mengoptimalkan kesehatan dari ibu dengan HIV positif.

Prong1

Mencegah terjadinya penularan HIV pada perempuan usia reproduktif

Prong 2

Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif

Prong 3

Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya Memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarganya.

Prong 4

Air

susu ibu (ASI) adalah gizi yang terbaik bagi bayi dan sangat jarang menimbulkan reaksi alergi pada bayi. Pada ibu dengan HIV, terdapat kemungkinan penularan HIV melalui ASI. Telah dicatat adanya penularan melalui ASI pada infeksi CMV, HIV1 dan HTLV-I. Sedangkan untuk virus lain, jarang dijumpai transmisi melalui ASI. HIV teridentifikasi ada dalam kolustrum dan ASI, menyebabkan infeksi kronis yang serius pada bayi dan anak.

AFASS guideline for HIV positive mother to assess appropriateness of replacement feeding for their infants. PMTCT, 2012. diunduh dari www.unicef.org/aids/index_preventionyoung.html tanggal 17 Maret 2013 Departemen Kesehatan. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta : Departemen Kesehatan. 2008.

Untuk mengurangi risiko penularan, ibu HIV positif bisa memberikan susu formula kepada bayinya. Risiko transmisi melalui laktasi adalah 5-20% (menurut WHO).11 Pemberian susu formula harus memenuhi 5 persyaratan AFASS dari WHO (Acceptable= mudah diterima, Feasible= mudah dilakukan, Affordable= harga terjangkau, Sustainable= berkelanjutan, Safe= aman penggunaannya). Pada daerah tertentu dimana pemberian susu formula tidak memenuhi persyaratan AFASS maka ibu HIV positif dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif hingga maksimal 3 bulan, atau lebih pendek. 3,10,11

AFASS guideline for HIV positive mother to assess appropriateness of replacement feeding for their infants. PMTCT, 2012. diunduh dari www.unicef.org/aids/index_preventionyoung.html tanggal 17 Maret 2013 Departemen Kesehatan. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta : Departemen Kesehatan. 2008.

Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis Edisi Kedua. Jakarta: Balai Penerbit IDAI. 2012 Nafsiah mboi dalam Road Show Kampanye HIV/AIDS 2012 di Jakarta. diunduh dari www.jpnn.com tanggal 16 Maret 2013 AFASS guideline for HIV positive mother to assess appropriateness of replacement feeding for their infants. Yogev R, Chadwick EG. Acquired immunodeficiency syndrome (Human immunodeficiency virus). In: Kliegman, et al (eds). Nelson textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: saunders, 2007. Departemen Kesehatan Anak RSCM. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Anak RSCM. Jakarta : dept. Kesehatan Anak RSCM. 2007. Departemen Kesehatan. Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. 2008. HIV guidelines WHO. WHO recommendations on the diagnosis of HIV infection in infants and children. Geneva: WHO press, 2010. Kesho Bora Study. Preventing mother-to-child transmission of HIV during breastfeeding. Geneva: WHO press, 2010. WHO. Antiretrioviral therapy for HIV infection in infants and children: towards universal access. Geneva: WHO press, 2010. PMTCT, 2012. diunduh dari www.unicef.org/aids/index_preventionyoung.html tanggal 17 Maret 2013 Departemen Kesehatan. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta : Departemen Kesehatan. 2008.

Anda mungkin juga menyukai

  • Luka
    Luka
    Dokumen20 halaman
    Luka
    cindy sukma
    Belum ada peringkat
  • Luka
    Luka
    Dokumen20 halaman
    Luka
    cindy sukma
    Belum ada peringkat
  • Diare Akut
    Diare Akut
    Dokumen15 halaman
    Diare Akut
    rudy otniel
    100% (2)
  • Imunogenetika
    Imunogenetika
    Dokumen80 halaman
    Imunogenetika
    Muhamad Widianto
    50% (2)
  • Tugas Rani
    Tugas Rani
    Dokumen12 halaman
    Tugas Rani
    Julia Mutiarani
    Belum ada peringkat
  • Hematuria
    Hematuria
    Dokumen19 halaman
    Hematuria
    Muhamad Widianto
    Belum ada peringkat
  • Referat HIV Sina
    Referat HIV Sina
    Dokumen31 halaman
    Referat HIV Sina
    Muhamad Widianto
    Belum ada peringkat
  • Referat TB Anak Syarah
    Referat TB Anak Syarah
    Dokumen27 halaman
    Referat TB Anak Syarah
    Muhamad Widianto
    Belum ada peringkat
  • Referat AFP
    Referat AFP
    Dokumen26 halaman
    Referat AFP
    Muhamad Widianto
    Belum ada peringkat
  • Terapi Cairan Diare
    Terapi Cairan Diare
    Dokumen4 halaman
    Terapi Cairan Diare
    Muhamad Widianto
    Belum ada peringkat
  • Endophthalmitis
    Endophthalmitis
    Dokumen33 halaman
    Endophthalmitis
    Muhamad Widianto
    Belum ada peringkat