Menyaksikan pertandingan lanjutan salah satu kompetisi liga di Indonesia. Pertandingan yang merupakan tim Persija Jakarta lawan Arema Malang. Persija dengan loyalitas suporter mereka yang selalu ada disetiap pertandingan apalagi di kandang mereka sendiri. Dan arema dengan segelontor pemain pemain yang memiliki nama besar di kancah persepakbolaan di Indonesia. Sabtu pagi, 16 Pebruari 2013, di minggu pertama aku dan ke enam temanku melewati mozaik hidup kami di cilegon dalam rangka melaksanakan program magang untuk menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan gelar diploma tiga. Di hari libur biasa kami sempatkan untuk melihat berita seputar bola on the weekend. Dari itulah niatan untuk beranjak ke ibukota muncul. Dari berita terinformasikan adanya pertandingan bigmatch kompetisi liga persepakkbolaan di Indonesia antara Persija kontra Arema yang berlangsung di stadion utama GBK. Dari cilegon kami beranjak ke salah satu tempat pemberhentian dan juga transit bus yang dikenal dengan terminal bayangan. Kami berenam siang itu. Kami berjalana kaki untuk menuju terminal bayangan tersebut, meski sebelumnya kami juga menaiki angkot warna ungu untuk keluar dari daerah tempat kami bertempat tinggal sementara menuju jalan utama. Dilanjutkan perjalanan kami dengan salah satu bis yang juga memang pertama kalinya kami tumpangi. Bis kelas ekonomi ac dengan ongkos sebesar lima belas ribu rupiah yang harus dikeluarkan perorangnya untuk tujuan kalideres. Dari kalideres itulah perjalan akan kami lanjutkan dengan layanan Bus Rapid Trans Jakarta dengan tujuan Gelora Bung Karno. Kami
harus transit terlebih dahulu di shelter Harmoni untuk berganti bus yang menuju senayan, karena yang kami naiki dari kalideres bukan BRT Jakarta dengan tujuan yang lain. Pukul setengah lima lebih kami baru bisa sampai dan masuk ke dalam kompleks Gelora Bung Karno. Kami sudah tertingal satu babak. Kami berusaha sebisa mungkin untuk bisa masuk ke dalam stadion yang memang sudah tertutup setiap pintu masuknya dan sudah tetrjaga oleh beberapa aparat kepolisian. Namun kami juga tetap terus mencoba merayu si penjaga pintu agar bisa mengijinkan kami untuk masuk. Dan kami masuk. Hasil pertandingan sementara saat kami masuk sudah berkedudukan 1 2 untuk keunggulan tim tamu Arema dan waktu pertandingan menunjukan sudah tinggal tiga puluh menit lagi pertandingan akan usai. Pertandingan begitu terbuka begitu ramai. Sorak sorai aremania dan juga suporter tuan rumah Jakmania yang sangat fair dengan hasil pertandingan dan selalu mendukung tim kebanggaan mereka masing masing. Hingga sembilan puluh menit berselang dan tambahan waktu dua menit di babak kedua kedudukan tetap tidak berubah 1 2 untuk keunggulan tim tamu Arema. Bukan akhir dari petualangan kami. Kami harus melanjutkan perjalanan untuk kembali pulang ke cilegon tempat dimana saat ini kami tinggal untuk sementara. Kembali kami menggunakan bus trans jakarta yang kali ini semakin tidak nyaman dengan panjangnya antian tiket dan tentunya disusul dengan antrian di peron tunggu untuk menaiki bus. Di dalam bus tidak kalah berjubel dengan suasana di shelter tempat penumpang menunggu bus datang. Dilanjutkan dengan bus kembali dengan trayek perjalanan kaliederes merak. Sebelum ke merak terlebih dahulu melewati cilegon dimana kami berhenti. Acara melihat pertandingan sepak bola nasional tidak hanya berlangsung di GBK, tempat dimana kami meluangkan waktu untuk pertama kalinya melihat secara langsung dari sana. Nonton bola kai lanjutkan saat berada di terminal kalideres saat berada dalam bus untuk menunggu bus tersebut diberangkatkan. Persisam lawan Persib pertandingan malam itu yang berlangsung di kandang Persisam putra samarinda. Pertandingan pun berakhir dengan diberangkatkannya bus yang kami tumpangi tersebut, kedudukan akhir 2 1 untuk keunggulan tuan rumah Persisam putra samarinda. Kami sudah sangat letih sehingga harus terlelap dalam perjalanan pulang. Pukul sebelas malam kami menginjakan kaki di terminal bayangan tempat dimana kami berangkat siang tadi, dan seperti saat berangkat, kami melanjutkan perjalanan ke rumah dengan berjalan kaki. Sampai dan beristirahat untuk melanjutkan cerita selanjutnya.
Ekspresi kemenangan.
Menikmati pertandingan.
Thanks to : adi wicaksono, darlius wibowo, dias hamid fajarullah, muhammad fikri rohmani, nanang triyandoko.