Anda di halaman 1dari 47

BASIC

cELL

BIOLOGY OF

dr. KAMAJAYA,MSc,SpAnd. Bagian Biologi FK-UMI Medan. Dilarang copy.

I. Struktur umum sel.

NUCLEUS.
1. Nuclear membrane 2. Chromatin, 3. Nucleolus, 4. Nuclear matrix.

PROTOPLASMA (CELL)

CYTOPLASM
1. Plasma membrane, 2. Organella, a. mitochondria b. ribosome, c. reticulum endoplasmic, d. golgi apparatus, e. centriole, f. lysosome, 3. inclusions. a. granule ecretion, b. pigmet, 4. nuclear matrix.

Nuclear membrane

1. Nucleus.

Nucleolus

Nucleoplasm (matrix)

Chromatin

1.1. NUCLEAR MEMBRANE


Nuclear membrane berupa 2 unit membrane paralel yi.: membran luar dan membran dalam, terpisah celah sempit (40-70 nm) disbt. Sisterna perinukleus.
Membran luar Membran dalam

Lamina fibrosa, struktur protein berikatan erat dg membran dalam. terdiri atas 3 polipeptida disbt lamin. Di tempat-tempat tertentu membran luar dan membran dalam menyatu berupa celah sirkuler, dsbt pori-inti, berukuran rata-rata 70 nm. Pori memp. membran kedap elektron berupa diafragma, suatu protein berlapis tunggal.

Sisterna perinukleus

pori

Sering dijumpai poliribosom melekat ke membran luar. Dan terkadang selaput inti berhubungan langsung dg RER.

1.2. CHROMATIN
2 jenis kromatin : heterokro-

matin dan eukromatin. Heterokromatin berupa gumpalan nukleoprotein yg basofilik. Eukromatin lebih pucat. Proporsi heterokromatin dan eukromatin dlm nukleus memberikan penampilan inti-sel yg gelap dan terang. Kromatin adalah nukleosom, mengandung : 2 copy histon masing-masing terdiri atas H2A, H2B, H3, dan H4, dan diluarnya melibatkan 166 psg basa DNA

CHROMosome Sewaktu pembelahan sel (mitosis atau meiosis), kromatin memendek dan mem besar disebut kromosom.

Kromosom mengandung materi genetik (gen) yang menurunkan sifat dari parental (orang-tua) kepada turunan-turunan nya. Gen (materi genetik) ini secara biokimia adalah Asam Deoksi ribo nukleat (DNA).
DNA berupa pasangan ganda (double helix) Gula (deoksiribose + Phosphate), dan diantara pasangan dihubungkan oleh pasangan basa nitrogen (purine dan pyrimidine).

1.3. NUCLEOLUS.
Strukturnya bulat diameter sekitar 1 mm, mengandung RNA dan protein. Umumnya bersifat basofilik. Melalui mikroskop elektron terdapat 3 unsur berbeda 1 atau lbh. Daerah pucat terdiri atas pengatur DNA. Urutan basa nya mirip sandi r-RNA (ribosomal-RNA). Di dekat pengatur DNA terdpt serat pars fibrosa mengandung transkrip primer gen r-RNA Unsur ketiga pars granulosa mengandung granul-granul (ribosom yg mau matang). Heterokromatin sering tampak melekat ke nukleolus, namun fungsinya blm diketahui.

1.4. NUCLEAR MATRIX


Matrix nuklear adalah unsur yg mengisi ruang

diantara kromatin-kromatin dan nukleolus.

Terdiri dari protein, dan ada pula yg ber aktivitas enzim, metabolit dan ion-ion.
Lamina fibrosa dari membran inti merupakan bagian dari matrix, dan membentuk nukleoskeleton. Nukleoskeleton kemungkinan membantu pembentukan protein dasar dimana lengkung DNA terikat.

2. CYTOPLASM

2.1. PLASMA MEMBRANE


Plasma membrane mempunyai ketebalan 7,2 10 nm. Mempunyai struktur berlapis tiga disebt membran unit. Membran terluar, sebagai kulit-sel disebut glikokalix mengandung protein (glikoprotein) dan lemak (glikolipid) yg juga mengandung karbohidrat, bersifat hidrolitik. Membran tengah, berbentuk mozaik. Protein-protein yg menonjol dimana-mana terlibat dlm sistem ulangalik (shuttle) menggerakkan elektrollit dan metabolit halus kedalam dan keluar sel. Membran dalam menghadap sitoplasma mengatur metabolisme sel, dan respons-sel thd sinyal kimiawi dari luar, dan bersifat hidrofobik. Pengambilan materi tertentu dari luar sel dapat dgn cara endositosis dan pelepasan materi sel keluar disbt exositosis. Dikenal pula ada 2 bentuk cara mengeluarkan dan memasukkan cairan sel disebut pinositosis.

2.2. ORGANELLA :
a. Mitochondria

Mitochondria berupa membran terdiri atas membran luar, dan membran dalam yg membentuk lipatan kearah lumen disebut krista. Berfungsi untuk mengobah energi kimia menjadi energi yg mudah dimanfaatkan. Sebagian energi disimpan dalam ikatan fosfat ber energi tinggi (ATP). Ruang antar krista diisi matrix terdiri dari protein dan sedikit DNA ( mt-DNA) dan RNA.

2.2. ORGANELLA. B. RIBOSOM


Ribosom adalah partikel kecil yg kedap elektron, berukuran 20x30 nm. Tersusun dari 4 RNA ribosom (r-RNA) dan hampir 80 protein yg berbeda. Ditemukan pd hampir semua jenis sel dgn jumlah dan distribusi yg berbeda. Ribosom dpt berupa granul tunggal atau berkelompok (poliribosom/polisom). Dlm hal ini disatukan oleh RNA (m-RNA). Poliribosom yg melekat ke membran ER (endoplasmic reticulum) menterjemahkan m-RNA protein.

2.2. ORGANELLA.

C. ENDOPLASMIC RETICULUM

Endoplasmic Reticulum (ER), serangkaian membran yg berfungsi menyalurkan makromolekul-makromolekul dlm sel. Ada 2 bentuk ER, yakni : ER granuler dan ER non-granuler. ER granuier mempunyai permukaan yg kasar dipenuhi oleh ribosom, organella tempat sintesa protein.

ER non-granuler berupa pipa-pipa tersusun seperti kisi-kisi. Membran ini terlihat sewaktu proses detoxifikasi dlm proses metabolisme lemak di hati atau steroid di testis dan ovarium. Di otot skeletal ber-fungsi dlm kontraksi otot. Juga berfungsi dlm komunikasi dan sistem transportasi sel.

2.2. ORGANELLA :

d. GOLGI APPARATUS

Aparat Golgi berupa komplex Golgi; dibawah mikroskop berupa daerah terang. Aparat Golgi terdiri dari tumpukan lempengan-lempengan membran sedikit melengkung disebut sakula. Permukaan yg cembung menghadap ke ER (Endoplasmic Reticulum). Permukaan ini disbt permukaan belum-matang Permukaan lainnya disbt permukaan matang, melepaskan banyak gelembung-gelembung kecil. Aparat Golgi tampaknya bekerja sbg sistem pengumpul produk sel bermolekul besar (makromolekul). Tumpukan aparat Golgi disbt diktiosom. Enzim pengangkut gula (glikosil transferase) terdpt di membran aparat Golgi Aparat Golgi menambahkan gula terminal pd glikoprotein.

2.2. ORGANELLA.

E. CENTRIOLE

Centrosom merupakan struktur sitoplasma (organella-sel) tempat asal keluar nya serabut-serabut (spindle fibers) yg berfungsi utama dlm proses pembelahan sel (mitosis dan meiosis). Centrosom terdiri dari : centriole dikelilingi oleh centrosphere, dan memproduksi central atau spindle fibers. Komplex centriole berfungsi penting dlm pembelahan sel utk mekanisme pemisahan komplit pasangan komponen nukleus yi. kromosom. Mazia menemukan bahwa centriole berupa protein yg jumlahnya besar (11,5% dari jumlah total protein telur kudalaut). Komplex centriole mengandung RNA. Kontraksi spindle fibers disebabkan oleh gabungan protein centriole dgn ATP yg ada di sitoplasma.

2.2. ORGANELLA.

F. LISOSOM

Lisosom adalah organella sel yg kecil dan bulat terikat pd membran, ber ukuran sekitar 0,25 0,5 m. Mengandung asam hidralase, asam nukleat dan karbohidrat. Lisosom dijumpai pd semua sel kecuali eritrosit . Tampaknya berfungsi pencernaan sel. Lisosom muda berasal dari tunas aparat Golgi, disbt. Lisosom primer. Vacuola yg mengambil zat asing di sitoplasma (proses fagositosis) kemudian diberinama fagosom. Fagosom mendekati lisosom (komplex fagosomlisosom) fagolisosom. Lisosom mengeluarkan enzim hidrolase mencernakan bahan asing tsb. Perombakan sel selama morfogenesis ataupun kematian sel (otolisis) spt yg disebabkan oleh penyakit, dilakukan oleh enzim-enzim lisosom. Perusakan diri-sendiri (otofagi) ini terjadi bila ER non-granular membungkus bahan-bahan tertentu, kemudian dikonsumsi vakuola otofagi dgn meng inokulasi kan enzim dari lisosom. Vakuola fagosit dan facuola otofagi dsbt lisosom sekunder.

3. INCLUSIONS.
Inclusions merupakan benda-benda sel yg bersifat sementara di sitoplasma. Terutama gumpalan-gumpalan metabolit. Gumpalan ini bermacam bentuk , misalnya tetes lipid di jaringan lemak, selsel kortex adrenal, dan sel-sel hepar. Gumpalan karbohidrat terlihat di beberapa sel berupa glikogen. Protein ditimbun dlm sel sbg granul sekresi yg secara periodik dilepas ke medium extra seluiler. Pigmen seringkali ditemukan dalam sel. Pigmen dpt diproduksi sel, mis., melanin diproduksi di melanosit; dan ada pula yg berasal dari luar sel, mis. karoten. Ada pula pigmen yg permanen di sel, misalnya lipofusin, substansi coklat kekuningan. Dijumpai terutama di sel syaraf (neuron) dan sel miokardium. Pigmen ini kwantitasnya meningkat seiring dgn peningkatan usia.

II. Sitogenetika.
2. Kromatin-sex :
a. Barr-body.

II. Sitogenetika.
2. kromatin-sex : b. Drumb-stick.

FLUORESCENT-BODY.

II. Sitogenetika.
3. Hipotesa Lyon.
a. Bila dlm sbh sel terdpt 2/lbh krom-X, Krom-X yg lebih piknotik. b. Krom. Piknotik inaktif secara genetik. c. Krom. Inaktif mencegah dosis berganda. d. Jumlah Sex-chromatin P = (jlh-X) -1. e. Krom-X yg piknotik random. f. Pd anak sel, krom-X piknotik klon.

II. Sitogenetika.
4. Analisa kromosom.

A. Cell-samples.
1. Lymphocytes. 2. Bone-marrow cells. 3. Fibroblast. 4. Amniotic fibroblast. 5. Trophoblast.

II. Sitogenetika.
4. Analisa kromosom.

B. Lymphocyte culture.
1. Sampel : darah perifer. 2. Media : HAM F-10, TC-199, dll. 3. Stimulasi Mitosis : PHA, Concovalin-A. 4. Anti-kontaminasi bakteri dan jamur. 5. Kultur di inkubator suhu = 37oC, 95% CO2 & 5% O2. 6. Lama kultur 67 jam.

II. Sitogenetika.
4. Analisa Kromosom.
C. Harvest, preparation & staining.

1. Harvest : - Washing Buffer, - Bulging KCl 1%, - Fixation. 2. Preparation. 3. Staining : a. Normal Giemsa, b. Banding staining : - Trypsin-Giemsa banding. - Fluorescent-banding.

II. Sitogenetika.
5. Terminologi Kromosom Normal. Tipe-tipe krom.
p-arm
Centromere

q-arm

1. Metacentric chromosome. 2. Submetacentric chromosome.

3. Acrocentric chromosome.

II. Sitogenetika.
6. Karyotip dan Karyogram.

Human Karyogram.

Human Banding Chromosome.

Chromosome banding.
= Band berbeda jlh dan loka si nya utk setiap kromosom.
= Band terbentuk dari Repetitive-DNA (A-T,A-T, A-T dst). = Band penting dlm pairing kro mosom pd profase. =Band digunakan utk mengenali pasang an kromosom dan utk menjadi map kromosom.

b. CELL CYCLE AND REPRODUCTION.

dr. Kamajaya,MSc,SpAnd. Dept. Biology FK-USU, Medan.

CELL CYCLE.
G1
Prophase

S-phase = fase sintesa.


Metaphase
M-PHASE

G1

= fase Gap-1.

M-phase = fase mitosis Anaphase G2 = fase Gap-2.

S-PHASE

Telophase

G2

CELL DIVISION.
MITOTIC DIVISION
Pada sel-sel somatis 1 fase pembelahan sel. prophase metaphase anaphase telophase.

MEIOTIC DIVISION
Pada sel-sel gamet 2 fase pembelahan sel I. Meiosis-I : prophase-I metaphase-I anaphase-I telophase-I. I. Meiosis-II : prophase-II metaphase-II anaphase-II telophase-II Hasil akhir 4 buah anak-sel. Haploid set kromosom.

Hasil akhir 2 buah anak-sel. Diploid set kromosom

1. Mitosis.
Mitosis merupakan proses pembelahan selinduk membentuk dua sel-anak dengan karyotip identik, dan identik pula dengan sel-induk sebelumnya. Pembelahan sel mitosis terjadi di sel somatis maupun sel gametik. Fase dimana sel tidak dlm fase membelah disbt. Interphase. Pd fase ini sel sedang ber metabolis atau ber istirahat (fase Gap1 atau Gap2). Pembelahan Mitosis terdiri atas 4 fase : Prophase Metaphase Anaphase Telophase.

1. Mitosis.

CELL DIVISION.
MITOTIC DIVISION
Pada sel-sel somatis 1 fase pembelahan sel. prophase metaphase anaphase telophase.

MEIOTIC DIVISION
Pada sel-sel gamet 2 fase pembelahan sel I. Meiosis-I : prophase-I metaphase-I anaphase-I telophase-I. I. Meiosis-II : prophase-II metaphase-II anaphase-II telophase-II Hasil akhir 4 buah anak-sel. Haploid set kromosom.

Hasil akhir 2 buah anak-sel. Diploid set kromosom

2. Meiosis.
Diploid nukleus di akhir mitosis mengandung satu haploid set kromosom berasal dari ibu dan satu lainnya dari ayah. Pembelahan meiosis pd proses gametogenesis akan menghasilkan sel ovum dan sel sperma dengan haploid set kromosom. Pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahapan, yakni : Meiosis-I dan Meiosis-II. Meiosis-I (the first meiotic division). Terjadi dalam 4 fase : Prophase-I, Metaphase-I, Anaphase-I dan Telophase-I.

Meiosis-II ( the second meiotic division).


Fase meiosis ini mirip dgn pembelahan sel mitosis. Prophase-II.
Kondensasi kromosom.

Metaphase-II.
Kedua anak-sel mengorganisir spindle melekat ke centromere yg masih menyatu utk kedua sister chromatid. Centromere berada diequator bidang spindle meiosis-II.

Anaphase-II.
Centromere membelah dua, dan kedua chromatid tertarik ke kedua kutub sel.

Telophase-II.
Nuclear membrane terbentuk mengelilingi setiap set kromosom dan terjadi proses cytokinesis. Kromosom memanjang dan menipis.

Akhir proses pembelahan sel meiosis, akan terbentuk 4 buah anak sel haploid dari sebuah sel diploid.

2. MEIOSIS.

THE GENETIC MATERIAL.


THE CELL
NUCLEUS CYTOPLASM

CHROMOSOM

NON-PROTEIN NUCLEIC-ACID

PROTEIN

PROTEIN COMPLEX

DNA

RNA

HISTONE

NONHISTONE

Chromosome structure.
DNA

The chromosome.
Kromosom terdiri dari untaian Nukleosom. = Nukleosom berbentuk manik-manik, = Terdiri dari inti Histon dengan dua putaran DNA, = Ujung-ujung Histon (ikatan Nitrogen bermuatan positif) menonjol keluar berikatan dg gugusan Phosphate-DNA (bermuatan negatif), = Dapat dicerna oleh DNA-ase atau Endonuklease.

NUKLEOSOM.
Nukleosom dapat dicerna oleh DNA-ase atau Endonuklease.
Polynucleosome Tri- Di- Mononucleosome

10 nm

100 bp

DNA-ase/Endonuclease

Inti nucleosome
45 bp

Kromatosome
65 bp

1. PROTEIN COMPLEX OF THE CHROMOSOME.

1.1. Histon :
= 20 30 % protein kromatin. = Mengandung asam-amino : Lysine & Arginine = 5 bentuk Histon : H1, H2 berbeda kandungan Lysine dan Arginine. = Bobot Histon dan DNA kromatin umumnya proporsional kecuali pada sperma, tanpa H1.

1. Protein complex of the chromosome.


1.2. NON-HISTON
Protein Non-Histon dalam sel terbanyak adalah Non-Histon mobilitas tinggi (HMG) karena berberat molekul rendah . Kadar Non-Histon khas untuk setiap sel jaringan dan berbeda untuk setiap jenis hewan. Diperkirakan fungsi Non-Histon sehubungan dengan expresi gen.

Anda mungkin juga menyukai