Anda di halaman 1dari 16

Hak-Hak Konsumen

Hak Dasar Konsumen: The right to safety; Special The right to be informed; massage of protection the The right to choose; consumer The right to be heard. interest JFK, March, 15th. 1962

Dikembangkan sesuai keadaan / kebutuhan masingmasing negara.

Di Indonesia:
Hak mendapatkan keamanan, keselamatan,

kenyamanan mengkonsumsi barang / jasa;

Jasmani, rohani.

Hak untuk memilih, mendapatkan barang / jasa

sesuai nilai bayar;

X : tekanan, paksaan, tipuan.

Hak atas informasi (benar, jujur, jelas);


Hak untuk didengar pendapat/keluhan

atas barang yang dikonsumsi;

Keseimbangan kedudukan.

Hak mendapatkan advokasi dan perlindungan

hukum dalam penyelesaian sengketa konsumen; Hak mendapatkan pembinaan & pendidikan konsumen; Hak diperlakukan/dilayani secara benar / jujur tidak diskriminatif.

Hak mendapat kompensasi, ganti rugi

barang/jasa yang tidak sesuai sebagaimana mestinya; Hak lain yang diatur uu : LH )

Kewajiban konsumen
1. 2. 3. 4.

Membaca/mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian barang; Beritikad baik dalam transaksi; Membayar sesuai nilai tukar; Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa konsumen secara patut.

Hak Pelaku Usaha


Hak menerima pembayaran sesuai nilai

tukar barang/jasa; Hak mendapat perlindungan hukum dari tindakan atas itikad tidak baik konsumen; Hak membela diri secara patut dalam sengketa konsumen; Hak atas rehabilitasi nama baik; Hak-hak lain yang diatur UU.

Kewajiban PU
Beritikad baik dalam menjalankan usaha;

Usaha dilakukan untuk kepentingan bersama.

Memberikan informasi secara benar, jujur,

jelas atas kondisi & jaminan barang;

mutu, komposisi, asal barang, harga, manfaat = label / etiket, promosi / iklan. Utk produk tertentu halal. Mencantumkan petunjuk dg bhs Indonesia.

Memperlakukan konsumen tidak diskriminatif;

Menjamin mutu barang sesuai standar;

= standar kualitas produk; = sesuai ukuran / berat / jumlah (kuantitas); = tdk rusak/cacat produk. Memberi kesempatan konsumen untuk meneliti / menguji kualitas barang; Memberi kompensasi atas kerugian konsumen karena barang yang tidak sesuai kualitas;

Larangan-Larangan PU dalam Proses Produksi:

Meliputi: Larangan memproduksi dan memperdagangkan barang yang:


1.

2.

Kualitas: tidak sesuai standar yang dipersyaratkan SNI / SII; Kuantitas kandungan komposisi / komponen lokal. Kuantitas tidak sesuai label / etiket (jumlah, ukuran).

3.

4.
5.

Kondisi: tidak sesuai dengan pernyataan (janji) dalam label (manfaat, keistimewaan, jaminan, halal utk barang tertentu). Tidak mencantumkan tanggal daluwarsa. Tidak memasang label (informasi teknis produk; petunjuk pemakaian, informasi produsen).

6.

memperdagangkan barang (termasuk sediaan farmasi) yang rusak / cacat produk, tercemar tanpa memberi informasi jelas & lengkap.

Wajib menarik dari peredaran, & ancaman pidana maks. 5 th, atau denda maks. 2 M.

Larangan-larangan PU dalam promosi:


Menawarkan barang secara tidak benar,

Menggunakan kata/ungkapan yang salah, Menggunakan kata/ungkapan yang dapat menyesatkan: tidak jelas; menimbulkan multi interpertasi menyatakan suatu barang seolah-olah memiliki kondisi tertentu, Mutu/kualitas, keadaan, karakteristik, asal barang, menjanjikan sesuatu, yang sudah tertentu / khusus,

Menawarkan barang dengan iming-iming hadiah,

tetapi tidak dilaksanakan. Mengatur pemberian hadiah tidak sesuai keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya, mengumumkan hasilnya tidak melalui media massa. Menimbulkan gangguan pisik ataupun psikis karena memaksa konsumen. Menawarkan pemberian hadiah untuk produk obat, suplemen makanan, alat kesehatan, jasa pelayanan kesehatan.

Mengelabuhi jaminan/garansi,
Mengabaikan informasi risiko pemakaian barang

/ jasa, Mengeksploitasi kejadian / seseorang tanpa izin ybw / ybs.

Tanggung jawab iklan ada pada: Produsen, perusahaan iklan, perusahaan media iklan.

Larangan dalam Klausula Baku / Perjanjian Standar


Dilarang jika:

Berisi pengalihan tanggung jawab PU, Pernyataan bahwa PU berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen, Menolak pengembalian uang, Memberikan kuasa bagi PU untuk bertindak secara sepihak atas barang yang dibeli. Mengatur beban pembuktian. Menyatakan konsumen tunduk pada aturan baru yang akan ditetapkan sepihak oleh PU. Pencantumannya sulit terbaca / dipahami

Anda mungkin juga menyukai