Anda di halaman 1dari 10

Asuhan Keperawatan pada Perilaku Kekerasan

I.BIODATA Nama : Tn. S Umur : 34 thn Pekerjaan :Alamat : Jl. Jalan kenangan No. Reg : 062007 Dokter : dr. G Dx Medis :II. ALASAN MASUK Keluarga mengatakan 3 hari yang lalu px membanting televisi dan berusaha membakar rumah.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI 3 hari yang lalu pasien membanting televisi dan berusaha membakar rumah. Pasien mengatakan ia marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan bahawa ia tidak berguna, selalu sial, dan menjadi beban bagi orang lain. Keluarga mengatakan 6 bulan yang lalu pasien di PHK dari tempat kerjanya. Pasien sudah 3 kali di PHK. Sebulan sebelum di PHK, bisnis jual beli mobil yang dijalankan oleh pasien pailit karena modal bisnis dibawa lari oleh teman dekatnya. Keluarga juga mengatakan pasien adalah orang yang pendiam, tidak banyak memiliki teman, bila ada masalah tidak pernah diceritakan kepada siapapun. Berdasarkan pemeriksaan wajah pasien tampak tegang, mulut komat-kamit dan mata melotot. Klien sering berjalan mondar-mandir dan gelisah. Menurut perawat dinas malam sejak pertama kali dirawat pasien sulit untuk tidur di malam hari karena sering marah-marah dan gelisah. IV. FAKTOR PREDISPOSISI RIWAYAT PENYAKIT LALU Keluarga px mengatakan px tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu.

V. STATUS MENTAL Kesadaran : composmentis, meninggi, mengalami gangguan tidur Aktifitas : Px mengalami hiperkinensia; px sering berjalan mondar-mandir dan gelisah. Afek emosi : Px tampak marah dan labil, wajah px tampak tegang, mulut komat-kamit, mata melotot, px sering marah-marah, 3 hari yang lalu px membanting tv dan berusaha membakar rumah. -Persepsi sensorik: px mengalami halusinasi pendengaran. Pasien mengatakan ia menjadi marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan ia tidak berguna, selalu sial, dan menjadi beban bagi orang lain. VI. DATA PSIKOSOSIAL 1. Gambaran diri: Pasien mengatakan malu karena ia tidak memiliki pekerjaan lagi. 2. Peran: px tidak memiliki pekerjaan karena sudah 3 kali di PHK. 3. Identitas diri Pasien dapat mengenal dirinya dengan baik. Terbukti dengan pasien dapat menyebutkan namanya dengan benar. 4. Harga diri Px mengatakan saya tidak berguna, selalu sial, dan menjadi beban bagi orang lain 5. Ideal diri Pasien mengatakan ingin segera mendapatkan pekerjaan. 6. Hubungan sosial Px mengatakan ia tidak memiliki banyak teman karena ia adalah orang yang pendiam 7. Spiritual Px beragama islam dan sekarang px tidak dapat menjalankan ibadahnya, karena penyakitnya.

A. a. b. B. a. b. C. a. b. A. a. b. B. a. C. a. b. D. a. b. E. a. b. c. d.

VII. Pemeriksaan Fisik Kesadaran : composmentis TTV : TD=140/80mmHg, N=100 x/mnit, S=37 C RR=23 x/mnit k/u : px tampak tegang, mulut komat-kamit, dan mata molotot. VIII.Pemeriksaaan Fisik Pemeriksaan Kepala Inspeksi : rambut tampak kotor. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di kepala, tidak ada benjolan di kepala Pemeriksaan Mata Inspeksi: mata kanan dan kiri simetris kornea jernih sklera putih susu, reflek cahaya +/+. Terlihat kantung mata dan lingkar hitam. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada bola mata, bola mata teraba kenyal. Pemeriksaan Hidung Inspeksi: septumnasi tepat di tengah, tidak ada lesi, tidak ada sekret tidak ada kemerahan di lubang hidung, PCH Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada sinus frontalis admoidalis, dan maxilaris Pemeriksaan telinga Inspeksi: telinga kanan dan kiri simetris, terdapat serumen, tidak ada lesi Palpasi: tidak ada nyeri tekan kelenjar getah bening di preaurikuler dan post aurikuler Pemeriksaan Mulut Inspeksi: bibir simetris, tidak terdapat karies gigi, lidah tepat di tengah uvula tepat di tengah, tonsil T1/T1, gigi tampak kotor. Pemeriksaan leher Inspeksi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid Palpasi: tidak teraba pembesaran getah bening tidak ada defiasi trakea, tidak ada bendungan vena jugularis Pemeriksaan thorax Inspeksi : bentuk dada normal, dinding dada kiri dan kanan simetris, tidak tampak bekas luka, warna kulit merata, tidak adanya retraksi dada Palpasi : taktil fremitus terasa sama di kedua lapang paru Pemeriksaan jantung Inspeksi : ictus cordis kurang dari 1 cm Perkusi : pada ICS 3-5 sinistra terdengar pekak Palpasi: tinggi ictus cordis kurang dari 1 cm Auskultasi: tidak terdapat bunyi tambahan Bunyi jantung I lup Bunyi jantung II dup

F. a. b. c. d. G. a. b. H. a.

Pemeriksaaan Abdomen Inspeksi: persebaran warna kulit merata, abdomen simetris, tidak ada bekas luka, Auskultasi: bising usus 18x/mnit Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada 9 regio dan 4 kuadran Perkusi: terdengar pekak pada organ hepar,dan terdengar timpani pada 8 regio lainnya. Pemeriksaaan kuku dan kulit Inspeksi: persebaran warna kulit merata, kulit tampak kotor, Palpasi: turgor kulit baik <2dtk, kulit teraba basah dan dingin. Pemeriksaaan muskuloskeletal Inspeksi: tangan kanan dan kiri simetris, kaki kanan dan kaki kiri simetris, kekuatan otot px dapat mengangkat tangan dan kaki dan menahan tekanan yang diberikan IX. Terapi -

5 5

5 5

Nama : Tn S Umur : 34 thn

ANALISA DATA No. Reg : 062007 Dx. Medis :

NO

DATA DS= - Keluarga mengatakan 3 hari yang lalu px membanting televisi dan berusaha membakar rumah - Pasien mengatakan ia marah karena mendengar suara-suara yang mengatakan bahawa ia tidak berguna, selalu sial, dan menjadi beban bagi orang lain. - Kelurga mengatakan px di PHK dari tempat kerjanya 6 bulan yang lalu - Keluarga mengatakan px sudah 3 kali di PHK. - Keluarga mengatakan bisnis pasien, jual beli mobil pailit karena modal bisnis dibawa lari oleh teman dekatnya. -Keluarga mengatakan pasien adalah orang yang pendiam, tidak banyak memiliki teman, dan bila ada masalah tidak pernah menceritakan kepada siapapun. DO= k/u = px tampak tegang, mulut komat-kamit, dan mata molotot. Px mengalami halusinasi pendengaran Px mengalami hiperkinensia; px sering berjalan mondar-mandir dan gelisah Rambut dan gigi px tampak kotor. tampak kantung mata dan lingkar hitam di sekitar mata TTV= TD = 140/80mmHg, N = 100 x/mnit, S = 37 C RR = 23 x/mnit KH= Px dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. Px dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan. Px dapat mennyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya. Px dapat mennyebutkan akibat dari perilaku

MASALAH Resiko perilaku kekerasan

kekerasan yang pernah dilakukannya. - Px dapat mennyebutkan cara mencegah dan mengendalikan perilaku kekerasannya. - Px dapat mencegah atau mengendalikan perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi psikofarmako. - TTV dalam batas normal -TD = 120/80mmHg, -N = 60 - 100 x/mnit, -S = 36,5 37,5C -RR = 16 - 20 x/mnit

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama : Tn S Umur : 34 thn

No. Reg : 062007 Dx. Medis :

No 1 2 3 4

Diagnosa Keperawatan Perilaku kekerasan Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Ansietas Koping individu non efektif

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Prioritas Diagnosa Keperawatan 1 Perilaku kekerasan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN Pertemuan I

Masalah : Perilaku Kekerasan Pertemuan : ke 1 (satu) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien datang ke rumah sakit diantar keluarga karena dirumah sering marah-marah dan ingin memukul seseorang yang menasehatinya. 2. Diagnosa Keperawatan Risiko mencederai orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan 3. Tujuan khusus Membina hubungan saling percaya Mengidentifikasi penyebab marah B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi, nama saya ..., panggil saya ....., saya perawat di sini. Namanya siapa, senang dipanggil apa? b. Evaluasi/validasi Ada apa dirumah sampai dibawa kemari? c. Kontrak Topik Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang menyebabkan Mas/mbak marah? Tempat Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang tunggu saja? Waktu Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja? 2. Kerja Apa yang membuat Mas/mbak marah-marah? Apakah ada yang membuat Mas/mbak kesal?

Apakah sebelumnya Mas/mbak pernah marah? Apa penyebabnya? Apakah sama dengan yang sekarang? Baiklah, jadi ada yang menyebabkan Mas/mbak marah-marah ya! 3. Terminasi a. Evaluasi Subjektif Bagaimana perasaan Mas/mbak setelah kita bercakap-cakap? b. Evaluasi Objektif Coba sebutkan 3 penyebab Mas/mbak marah-marah, bagus sekali c. Rencana tindak lanjut Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti coba Mas/mbak ingat lagi, penyebab marah yang belum kita bicarakan d. Kontrak Topik Nanti kita akan bicarakan perasaan Mas/mbak pada saat marah dan cara marah yang biasa Mas/mbak lakukan Tempat Mau dimana kita bicara? Bagaimana kalau disini? Waktu Kira-kira 30 menit lagi ya, sampai nanti

STRATEGI PELAKSANAAN Masalah : Perilaku Kekerasan Pertemuan : ke 2 (dua) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien dapat menyebutkan penyebab marah 2. Diagnosa Keperawatan Risiko mencederai orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku kekerasan 3. Tujuan khusus a. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan b. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan

c. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan klien B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1. Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi Mas/mbak b. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan Mas/mbak saat ini? Apakah masih ada penyebab marah Mas/mbak yang lain? c. Kontrak Topik Baiklah kita akan membicarakan perasaan Mas/mbak saat sedang marah Tempat Mau dimana? Bagaimana kalau di ruang tunggu saja? Waktu Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit saja? 2. Kerja Mas/mbak pada saat dimarahi oleh ibu apa yang Mas/mbak rasakan? Apakah ada perasaan kesal, tegang, mengepalkan tangan, mondar-mandir? Lalu apa yang biasanya Mas/mbak lakukan? Apakah sampai memukul? Atau Cuma marah-marah saja? Mas/mbak , coba praktekkan cara marah pada ....., anggap perawat (saya) adalah orang tua yang membuat Mas/mbak jengkel,(beri apresiasi wah bagus sekali) Nah, bagaimana perasaan Mas/mbak setelah memukul meja? Apakah masalahnya selesai? Apa akibat perilaku Mas/mbak ? Betul, tangan jadi sakit, meja bisa rusak, masalah tidak selesai dan akhirnya dibawa kerumah sakit Bagaimana Mas/mbak, maukah belajar cara mengungkapkan marah yang benar dan sehat Baiklah waktu kita sudah habis 3. Terminasi a. Evaluasi Subjektif Bagaimana perasaan Mas/mbak setelah kita bercakap-cakap? b. Evaluasi Objektif Apa saja tadi yang kita bicarakan? Benar, perasaan saat marah, apa saja tadi?ya betul, lagi, OK! Lalu cara marah yang lama, apa saja tadi? Ya betul, lagi, OK! Dan akibat marah, apa saja? Ya betul, sampai dibawa kerumah sakit

c. Rencana tindak lanjut Baiklah, sudah banyak yang kits bicarakan, nanti coba ingat-ingat lagi perasaan Mas mbak sewaktu marah, dan cara Mas/mbak marah serta akibat yang terjadi, kalau di rumah sakit ada yang membuat Mas/mbak marah beritahu saya ya

d. Kontrak Waktu Besok satu bulan lagi kita ketemu ya Tempat Bagaimana kalau disini lagi? Topik Besok kita mulai latihan cara marah yang baik dan sehat, sampai besok ya! DAFTAR PUSTAKA Keliat Budi Anna, 2002, Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan, FIK, UI : Jakarta. Yosep,Iyus S.Kp.,M.Si,2009.Keperawatan Jiwa.Refika Aditama:Bandung
Dadang Hawari, 2001, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Schizofrenia, FKUI; Jakarta. Depkes RI, 1996, Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Pelayanan Keperawatan, 2000, Depkes RI, 1996, Proses Keperawatan Jiwa, jilid I. Keliat Budi Anna, dkk, 1998, Pusat Keperawatan Kesehatan Jiwa, penerbit buku kedokteran EGC Keliat Budi Anna, 1996, Marah Akibat Penyakit yang Diderita, penerbit buku kedokteran EGC ;

Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan, Jakarta.

: Jakarta. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai