Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Pajak Penghasilan (kini)

Ramzil Huda

PPh Pasal 21
Tanggal 1 Mei PT. Berkah membayar Gaji karyawan Rp. 10 jt dan memotong PPh Pasal 21 sebesar Rp. 810.333 Biaya Gaji Rp. 10.000.000 Kas Rp. 9.189.666 Hutang Pajak - PPh 21 Rp. 810.333 Tanggal 5 Mei PT. Berkah membayar honor Amir, trainer pelatihan karyawan Rp. 1 jt, dan memotong PPh 21 sebesar Rp. 25rb Biaya Personalia Rp. 1.000.000 Kas Rp. 9.975.000 Hutang Pajak - PPh 21 Rp. 25.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah mengisi SPT Masa PPh 21 Bulan Mei dan menyetor kekurangan pembayaran PPh 21 Hutang Pajak PPh 21 Rp. 835.333 Kas Rp. 835.333

PPh Pasal 22
Tanggal 12 Mei PT. Berkah (PKP) menjual 1 unit laptop senilai Rp. 11.000.000 (termasuk PPN) kepada Bendahara Kementerian Keuangan. Kas Piutang Pajak PPh 22 PPN dipungut o/ pemungut Penjualan Hutang Pajak PPN Keluaran Rp. 9.850.000 Rp. 150.000 Rp. 1.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 1.000.000

PPh Pasal 23
a. Perusahaan sebagai Pemotong Tanggal 3 Mei PT. Berkah membayarkan dividen kepada PT. ABC sebesar Rp. 100 jt dan memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp. 15 jt Hutang Dividen Rp. 100.000.000 Kas Rp. 85.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 15.000.000 Tanggal 6 Mei PT. Berkah membayarkan imbalan jasa catering kepada catering Maknyus Rp. 10 jt dan memotong PPh 23 sebesar Rp. 200 ribu Biaya kesejahteraan pegawai Rp. 10.000.000 Kas Rp. 9.800.000 Hutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 200.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah mengisi SPT Masa PPh 23 Bulan Mei dan menyetor kekurangan pembayaran PPh 23 Hutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 15.200.000 Kas Rp. 15.200.000

PPh Pasal 23
b. Perusahaan sebagai Pihak yang dipotong Tanggal 5 Mei PT. Berkah menerima dividen Rp. 200 jt dan dipotong PPh 23 sebesar Rp. 30 jt Kas Rp. 170.000.000 Piutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 30.000.000 Piutang Dividen Rp. 200.000.000 Tanggal 6 Mei PT. Berkah menerima pembayaran sewa mesin Rp. 20 jt dan telah dipotong PPh Pasal 23 sebesar Rp. 400 rb Kas Rp. 19.600.000 Piutang Pajak PPh Pasal 23 Rp. 400.000 Pendapatan Sewa Rp. 20.000.000

PPh Pasal 25
PPh Pasal 25 merupakan pembayaran angsuran pajak yang dibayar tiap bulannya berdasarkan penghasilan kena pajak tahun sebelumnya. Pembayaran ini dilakukan dimuka dan akan dikreditkan sewaktu penghitungan SPT Tahunan tahun berjalan apabila sudah berakhir.

Tanggal 15 Mei PT. Berkah membayar angsuran PPh 25 Masa April sebesar Rp. 2 jt
Piutang Pajak PPh Pasal 25 Kas Rp. 2.000.000

Rp. 2.000.000

PPh Pasal 26
Tanggal 1 Mei PT. Berkah membayar Gaji Expatriate yang bekerja di perusahaan selama 4 bulan dengan gaji Rp. 100 jt dan dipotong PPh Pasal 26 sebesar Rp. 20 jt Biaya Gaji Rp. 100.000.000 Kas Rp. 80.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000 Tanggal 3 Mei PT. Berkah membayar royalti pemanfaatan merk dagang Huka dari Jamaika sebesar Rp. 100 jt dan memotong PPh 26 sebesar Rp. 20 jt dan memungut PPN sebesar Rp. 10 jt. Biaya Royalti Rp. 100.000.000 Piutang Pajak PPN Masukan 10.000.000 Kas Rp. 90.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000

PPh Pasal 26
Tanggal 10 Juni PT. Berkah menyetor PPh 26 dan melaporkan SPT Masa PPh 21/26 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000 Kas Rp. 20.000.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah menyetor PPh 26 dan melaporkan SPT Masa PPh 23/26 Hutang Pajak PPh Pasal 26 Rp. 20.000.000 Kas Rp. 20.000.000

PPh Pasal 4 (2)


a. Perusahaan sebagai Pemotong Tanggal 4 Mei PT. Berkah membayarkan hadiah undian kepada Tuginem sebesar Rp. 100 jt dan memotong PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar Rp. 25 jt Biaya Promosi - Undian Rp. 100.000.000 Kas Rp. 75.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 4 ayat 2 Rp. 25.000.000 Tanggal 7 Mei PT. Berkah membayarkan sewa ruko kepada Tn. Andika Rp. 100 jt dan memotong PPh 4 ayat 2 sebesar Rp. 10 juta Biaya Sewa Rp. 100.000.000 Kas Rp. 90.000.000 Hutang Pajak PPh Pasal 4 ayat 2 Rp. 10.000.000 Tanggal 10 Juni PT. Berkah mengisi SPT Masa PPh 4 ayat 2 Bulan Mei dan menyetor kekurangan pembayaran PPh 4 ayat 2 Hutang Pajak PPh Pasal 4 ayat 2 Rp. 35.000.000 Kas Rp. 35.000.000

PPh Pasal 4 (2)


b. Perusahaan sebagai Pihak yang dipotong Tanggal 5 Mei PT. Berkah menerima pembayaran sewa gudang Rp. 200 jt dan dipotong PPh 4(2) sebesar Rp. 20 jt Kas Biaya PPh Pasal 4 ayat 2 Pendapatan Sewa Gudang Rp. 180.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 200.000.000

Ket : Biaya PPh 4(2) merupakan Non Deductible Expense (NDE) menurut ketentuan perpajakan

PPh Pasal 28 & 29


Tanggal 31 Desember, Laba Kena Pajak PT. Berkah adalah Rp. 500 jt dan Kredit Pajak yang sudah dibayar sendiri dan dipotong/dipungut pihak lain dalam tahun bersangkutan adalah PPh 22 : Rp. 150.000 PPh 23 : Rp. 30.400.000 PPh 25 : Rp. 24.000.000 PT. Berkah menghitung PPh badan Terutang = Rp 500 jt x 25% = Rp. 125.000.000 Biaya Pajak Kini Rp. 125.000.000 Piutang Pajak PPh 22 Rp. 150.000 Piutang Pajak PPh 23 Rp. 30.400.000 Piutang Pajak PPh 25 Rp. 24.000.000 Hutang Pajak PPh 29 Rp. 70.450.000 Tanggal 30 April Tahun berikutnya PT. Berkah membayar kekurangan PPh 29 dan melaporkan SPT Tahunan. Hutang Pajak PPh 29 Rp. 70.450.000 Kas Rp. 70.450.000

Anda mungkin juga menyukai