Latar Belakang
Organ dalam pada ikan dapat berfungsi sebagai sumber potensial sistem pencernaan, terutama pada proukdi enzim proteinase. Keanekaragaman pada ikan tersebut dapat menjadi suatu hal yang unik jika dilihat dari beberapa fungsi dan strukturnya. Enzim enzim yang terdapat pada tubuh ikan dapat di isolasi sehingga menjadi enzim pencernaan seperti proteinase dan memberikan nilai tambah yang dapat diproduksi. Sampah perairan laut biasanya terdapat beberapa tubuh anggota bagian dari ikan seperti kepala, badan dan terutama organ dalam dari suatu ikan tersebut dan biasanya menjadi 75% penyusun sampah perairan. Beberapa dari tubuh ikan yang sudah mati tersebut dapat dipergunakan sebagai pakan beberapa hewan lain karena mengandung banyak protein. Pabrik pada sekarang ini dapat menggunakan ikan ikan yang ada pada perairan tersebut menjadi sesuatu yang dapat diekstraksi .
Metode & Hasil Percobaan Penggunaan pepsin pada kombinasi ekstraksi asam dapat meningkatkan produksi kolagen. Kolagen dapat ditemukan pada lapisan terluar kulit ikan laut kemudian diekstraksi dengan asam asetat mampu menghasilkan kolagen sekitar 50 %
Kesimpulan
Pencernaan enzim protease pada ikan sangat unik bila dibandingkan dengan homolog proteinase dari mamalia dan juga menunjukkan perbedaan sifat antara spesies ikan. Perbedaan-perbedaan ini terutama terkait dengan berbagai besar kondisi lingkungan di mana organisme ini harus mengatasi. Produksi enzim pencernaan pada ikan menjadi alat yang sangat berguna dalam industri makanan untuk dua sifat menonjol: ketidakstabilan termal dan aktivitas tinggi pada pengolahan suhu rendah.
Skrining Kandidat Bakteri Probiotik dari Saluran Pencernaan Ikan Kerapu Berdasarkan Aktivitas Antibakteri dan Produksi Enzim Proteolitik Ekstraseluler
Presented by
Metode Penelitian
Sampel ikan kerapu yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis ikan kerapu macan yang berasal dari unit pembenihan ikan kerapu, Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo. Sampel dibersihkan bagian luar tubuhnya dengan desinfektan untuk mematikan mikrobia. Kemudian secara aseptic dilakukan pembedahan dan pengambilan saluran pencernaan ikan, selanjutnya dicuci dengan air laut steril dan dihancurkan secara aseptic mengunakan mortar. Isolasi pencernaan dilakukan dengan teknik pourplate pada media nutrien agar.Satu gram homogenat saluran pencernaan disuspensikan ke dalam 9 mL air laut streril kemudian dibuat seri pengenceran hingga 10-8. Masing masing seri pengenceran ditanam pada media nutrient agar kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35 oC. bakteri saluran
Cara Kerja
Seleksi dilakukan secara kualitatif berdasarkan kemampuan menghasilkan senyawa antibakteri dan enzim proteolitik ekstraseluler. Seleksi koloni bakteri yang mempunyai aktivitas antibakteri dilakukan dengan teknik difusi agar menggunakan paper disc (Kanmani et al., 2010).agar menggunakan paper disc (Kanmani et al., 2010). Limabelas mL nutrient agar yang telah dicampur dengan bakteri uji pada konsentrasi 105-106 CFU/ml dituang ke dalam petridish steril kemudian paper di SK steril yang telah dicelupkan ke dalam supernatant kultur cair isolat bakteri diletakan dengan cara ditekankan ke atas media nutrient agar. Inkubasi pada 35C selama 24 jam. Uji aktivitas produksi enzim proteolitik Uji ini dilakukan dengan prosedur (Jacob &Gerstein, 1960) dalam Bairagi et al., (2002). Isolatisolat yang diperoleh dari hasil isolasi di inokulasikan dengan cara streak pada media nutrient agar yang diperkaya dengan skim milk (4%) Inkubasi pada 32 Cselama 15 jam
Ringkasan
Berdasarkan hasil seleksi diperoleh 8 isolatbakteri potensial untuk dapat dikembangkan sebagai materi untuk diseleksi lebih lanjut dalam rangka membentuk konsorsium probiotik. Ke 8 isolat ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan senyawa antibakteri yang aktif terhadap 4 jenis vibrio (V. parahaemolyticus, V. vulnivicus, V.
harveyii, dan V.anguilarum) serta menghasilkan enzim proteolitik ekstraseluler yang diperlukan
untuk mencernasenyawa yang bersifat protein.
No. 1. 2.
Lokasi Karamba 1
Karamba 2
Karamba 3
Karamba 15 4 No Parameter
KJA 1
KJA 2
15
KJA 3
0 KJA 4 31C
34 ppt 7
1.
2. 3.
Suhu
Salmitas pH
31C
35 ppt 7
31C
35 ppt 7
30C
34 ppt 7