PERENCANAAN BANGUNAN I tugas semester : 80% ujian semester : 20% Ir. Sumardjito, M.T.
bahan kuliah PB 01 1
POKOK-POKOK
dosen :
z DISKRIPSI
Mata kuliah Perencanaan Bangunan 01 membahas 2 tahapan kegiatan, yaitu : z 01). Menyusun rumusan konsep suatu perencanaan bangunan umum, dan dilanjutkan dengan kegiatan ke : z 02). yaitu transformasi rumusan konsep ke design fisik, sehingga dihasilkan disain fisik bangunan umum yang konsepsual dari aspek: arsitektur, struktur dan utilitas.
z
bahan kuliah PB 01 2
LINGKUP KEGIATAN PERENCANAAN : PERENCANAAN ARSITEKTUR 1. Analisis kebutuhan & tata ruang /progam ruang 2. Analisis pemilihan lokasi 3. Analisis tata site 4. Building Performance PERENCANAAN STRUKTUR DAN BAHAN 1. Pemilihan Sistem Sruktur 2. Pemilihan Bahan Struktur 3. Pemilihan Bahan non struktur PERENCANAAN UTILITAS 1. Penyediaan air bersih 2. Pengolahan & pembuangan limbah 3. Sistem drainasi bahan kuliah PB 01 4. Sistem Kelistrikan
Buku Referensi :
z z z z
Architect s Data - Ernest Neufert Site Analysis - Edward T. White Design Method - Christoper Jones
Standard ARsitektur di bidang Perumahan Dep Kimpraswil z Dimensi Manusia & Ruang/ Interior (Human dimension and interior space) Julius Panero z Perencanaan Yang Sistematis. UI Press z Buku-buku lain dlm bidang perencanaan/ perancangan
bahan kuliah PB 01 4
Types.
Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tanggal 16 Maret 2007. Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
bahan kuliah PB 01 5
Mahasiswa menguasai suatu proses kegiatan yang melatarbelakangi (merumuskan konsep) suatu disain fisik bangunan gedung z Mahasiswa mampu menuangkan idea disain fisik bangunan gedung berdasarkan rumusan konsep tersebut z Disain fisik berupa : site plan, denah, tampak/bentuk bangunan dan detail desain penunjang
bahan kuliah PB 01 6
z
pendahuluan/ pengenalan
DIAGRAM MATERI PB 01
bahan kuliah PB 01
Rumusan fungsi dan pelaku kegiatan Rumusan konsep kebutuhan ruang Rumusan konsep besaran, modul, dimensi, zoning dan organisasi ruang Rumusan konsep struktur dan bahan Rumusan konsep lokasi dan site plan Rumusan konsep building performance atau ungkapan bentuk yg menunjang karakter suatu fungsi bangunan
bahan kuliah PB 01 8
Perumusan / penetapan tujuan z Input data, identifikasi masalah z Penetapan kriteria z Analisis berdasar kriteria yang ada z Pemilihan alternatip tindakan z Penetapan tindakan yang dianggap paling tepat
z
bahan kuliah PB 01
10
hasil
TUJUAN
-data
-permasalahan -kondisi
ALT. 02 analisis TERPILIH
ALT. 03
kriteria
11
ANALISIS PERANCANGAN
1. Perumusan kebutuhan wadah/ruang
FUNGSI ESSENSIAL BANGUNAN
PELAKU KEGIATAN
AKTIFITAS PELAKU
ZONING WADAH/RUANG
bahan kuliah PB 01
13
PERHATIKAN :
z
z z z z z z z z
AKTIFITAS
SIFAT & TUNTUTAN AKT. MANUSIA PERABOT SIRKULASI TINGGI RENDAH TINGKAT FREKUENSI HUB. ANTAR AKTIFITAS ALUR KEGIATAN /
WADAH / RUANG
ZONING RUANG BESARAN RUANG
FLOW PELAKU
RUANG
bahan kuliah PB 01
14
Sekretaris Direksi
Melayani segala keperluan dinas Direktur Tugas-2 adm. Direktur. Menerima tamu yang akan menghadap Dirktr dst
FEEDbahan BACK kuliah PB 01
Staf TU/Adm
dst
15
ZONING RUANG
Zoning ruang adalah pengelompokan ruang-ruang yang ada pada suatu bangunan gedung. Zoning ruang dibuat berdasarkan 1. Sifat/ tuntutan kegiatannya, ataupun 2). Fungsi kegiatannya. z Maksud dilakukannya zoning ruang adalah utk mempermudah mengolah layout /penempatan ruang pada suatu bangunan gedung, hingga tercipta hubungan dan penempatan ruang yang saling menunjang..
z
bahan kuliah PB 01
16
ZONING RUANG BERDASAR SIFAT AKTIFITASNYA : Zone UMUM/PUBLIK Ruang tamu Teras muka Zone SEMI PRIVAT Ruang keluarga Ruang makan Zone PRIVAT Ruang tidur Ruang kerja dst
ZONING RUANG BERDASAR FUNGSI AKTIFITASNYA : ZONE PENGELOLAAN Ruang Direktur Ruang SEKRETARIS dst ZONE ADM/PELAYANAN Ruang Adm/TU Ruang Front Office dll Zone SERVICE/Penunjang Gudang alat Garasi mobil dst
17
z z z z z z z z z
z z z z z z z z z
bahan kuliah PB 01
Service / penunjang
BESARAN RUANG
BESARAN RUANG adalah luasan ruang (space) yang dibutuhkan oleh suatu jenis aktifitas, sehingga pelaku aktifitas dapat beraktifitas dengan nyaman. Bedakan dengan dimensi ruang. z Besaran ruang didapat dari 1). standard ruang yang ada (space requirement standard) atau dengan 2). cara perhitungan berdasarkan
z
anthropometric standard
bahan kuliah PB 01
19
bahan kuliah PB 01
20
DGN STANDARD RUANG: Perhit. Besaran ruang kerja staf dgn kapasitas 15 orang.. Space requirement standard: 6 m2/person Besaran ruang kerja utk 15 personil staf = 15 x 6 m2 = 90 m2 DGN STANDARD ANTHROPOMETRIC : Pada cara ini, perlu diketahui dulu perabot apa saja yg diperlukan setiap personil staf, dimensi masing2 perabot ditentukan berikut penataannya, serta kebutuhan area sirkulasinya dan secara rinci dihitung kebutuhan besaran ruangnya.
bahan kuliah PB 01
21
Standard Anthropometric
40 60 80 90
120
40
80
90
120
180
180
bahan kuliah PB 01 22
bahan kuliah PB 01
23
CONTOH :
bahan kuliah PB 01
24
60
150
bahan kuliah PB 01
60
25
ALMARI
MEJA TULIS
TEMPAT TIDUR
KURSI
210
60 60
26
Hubungan Ruang
Pada tahap ini merupakan proses untuk merumuskan tingkat keeratan hubungan masing-masing ruang, sehingga tercipta interaksi hubungan masing-masing ruang yang saling menunjang sehingga membentuk suatu sistem. z Proses perumusan hubungan ruang dibuat berdasarkan zoning ruang yng telah dirumuskan sebelumnya, dengan tahapan: pembuatan skema hub. Ruang, dilanjutkan ke matriks hub. Ruang.
z
bahan kuliah PB 01
27
Km/wc
Rg Adm TU
pantry mushola
bahan kuliah PB 01
Front office
28
Utk memudahkan,
ZONE A : z Ruang 1 z Ruang 2 z Ruang 3 z Ruang 4 z Ruang 5 ZONE B : z Ruang 6 z Ruang 7 z Ruang 8 z Ruang 9 z Ruang 10 ZONE C : z Ruang 11 z Ruang 12 z Ruang 13 z Ruang 14
Zone A
Zone B
Zone C
bahan kuliah PB 01
30
MODUL
z z z z
Modul adalah unit satuan terkecil pada suatu ruang, yang ditentukan oleh Unit Fungsi Kegiatan Dominan pada suatu fungsi bangunan. MODUL berfungsi sebagai patokan dasar dalam menentukan suatu dimensi bentuk, ruang dan struktur. Unit Fungsi ditentukan oleh komponen-2 kegiatan tertentu, perabot dan area sirkulasinya. Modul yang didapat bisa berupa: z Modul Horizontal: ditentukan oleh dimensi-2 horizontal pada suatu Unit Fungsi z Modul Vertikal : ditentukan oleh dimensi-2 vertikal pada suatu Unit Fungsi z Pembahasan selanjutnya ditekankan pd modul horizontal
bahan kuliah PB 01 31
Pada gambar terlihat Pengulangan bilangan 60, 90 dan 150 yang pada Intinya merupakan Kelipatan angka Terkecil 3
MEJA KERJA
Dgn cara tsb, maka besaran Modul horizontal gedung tsb 150 Adalah = 3 Aplikasinya pada Perencanaan bisa berupa Ukuran: 300x300, 60 cm 360x360, 720x720 dsb Yang mrpkan dasar penentuan MODUL STRUKTUR
bahan kuliah PB 01
90
60
150
60
32
CONTOH PENERAPAN MODUL PADA PERENCANAAN BANGUNAN HOTEL/PENGINAPAN UNIT FUNGSI DOMINAN: RUANG TIDUR
90 180 90
Angka 60, 90, 120 dan 150
ALMARI
MEJA TULIS
TEMPAT TIDUR
KURSI
angka terkecil 3
210
CONTOH PENERAPAN MODUL PADA PERENCANAAN RUANG DAN TRAFFE STRUKTUR/UNIT STRUKTUR
z
120X120
360
240 360
Dimensi ruang yang didapat merupakan Pengolahan antara Besaran Ruang hasil perhit. Dengan modul yang didapat. 34 bahan kuliah PB 01
35
0RGANISASI RUANG
z z
TUJUAN ORGANISASI RUANG Organisasi ruang perlu disusun untuk mendapatkan tatanan, susunan dan perletakan ruang yang saling menunjang, dengan memperhatikan zoning dan hubungan ruang yang telah dirumuskan sebelumnya. Organisasi ruang perlu disusun untuk menghindari terjadinya perletakan dan susunan ruang yang mengganggu atau menghambat aktifitas ruang lainnya. Dgn demikian akan terbentuk aliran kegiatan (flow) yang jelas dari susunan ruang tersebut. POLA ORGANISASI RUANG Ada 4 pola dasar organisasi ruang yang dijadikan patokan dalam perencanaan organisasi ruang yaitu: Pola Linier, Pola Linier Bercabang, Pola Radial dan Pola Kluster 36 bahan kuliah PB 01
z z z
POLA LINIER
Main entrance
Main entrance
bahan kuliah PB 01
37
POLA KLUSTER
Main Entrance
POLA RADIAL
Main Entrance center
38
bahan kuliah PB 01
z z z z
z z
POLA LINIER Biasanya pola ini digunakan pada organisasi ruang dgn bentuk masa bangunan memanjang, misal: kampus, perkantoran, street shop, mall dgn atrium dll POLA LINIER BERCABANG Merupakan modifikasi POLA LINIER. Biasanya digunakan pada perkantoran, bangunan rumah sakit, dll. POLA CLUSTER Pola ini agak khusus, karena masing-2 cluster se-olah2 berdiri sendiri. Biasa digunakan pada kompleks rumah sakit, rumah tinggal, dll POLA RADIAL Pola ini mempunyai centre point sbg titik utama penye-baran kegiatan ke unit-2 lainnya. Biasanya digunakan pada bangunan Mall dgn atrium sebagai centre point
bahan kuliah PB 01 39
PENENTUAN LOKASI
z
z
PRINSIP :
Lokasi proyek atau lokasi dimana suatu fungsi bangunan akan didirikan harus dipilih berdasarkan tuntutan dan karakter atas fungsi bangunan tersebut. Jangan sampai suatu fungsi bangunan dibangun pada lokasi yang justru merugikan fungsi esensial bangunan tersebut. Misalnya apabila gedung sekolah dibangun dekat dengan pasar atau kompleks komersial/hiburan, pasti akan terjadi conflict of interest karena tuntutan dan sifat fungsi kegiatan pada bangunan sekolah sangat berbeda dengan karakter atau sifat fungsi kegiatan pasar atau komersial lainnya
bahan kuliah PB 01 40
Zone komersial Alt.01 Zone permukiman Zone permukiman Zone perkantoran Zone perkantoran
Zone komersial Alt 02 Zone perkantoran Alt 03 Zone perkantoran Zone perkantoran
bahan kuliah PB 01
Zone komersial
41
AKSESIBILITAS (kemudahan
pencapaian) z SARANA : Keberadaan moda transportasi z PRASARANA : Keberadaan dan kondisi jalan z POSISI : jauh-dekat dari lokasi penunjang lain
bahan kuliah PB 01
Kemungkinan perkembangan kegiatan sekitar lokasi z nilai jual lokasi untuk kegiatan atau fungsi-2 komersial / profit
42
LOKASI
LOKASI
A
80 80 80 80 60 60 80 80 80 680 bahan kuliah PB 01
B
80 60 80 40 80 80 60 60 60 600
C
60 60 40 60 80 40 80 60 60 540
NOTASI :
80 = BAIK 60 = CUKUP 40 = KURANG
SCORE / NILAI
43
TUJUAN PERENCANAAN SITE adalah untuk mendapatkan alternatif-2 : Letak , komposisi dan lay out/konfigurasi massa bangunan Orientasi dan arah hadap bangunan Entrance (main entrance & side entrance) dari arah jalan Penyusunan alternatif dan penentuan tindakan terpilih dilakukan dengan cara matriks berdasarkan kriteria-2 supaya proses penentuan tindakan benar-2 obyektif
bahan kuliah PB 01 45
SITE / TAPAK
z
90
SITE
120
bahan kuliah PB 01
UTARA
46
SITE / TAPAK
z
VIEW
90
TRAFFIC NOISE
ARAH ANGIN
UTARA
bahan kuliah PB 01 47
KONDISI SITE
z
z z z z z
KONDISI ALAM
Arah dan gerak lintasan matahari Arah angin dominan Kontur tanah Bentuk dan dimensi site VIEW / potensi pandangan
z
z z z z z z z
Jaringan utilitas (jar. Listrik, air, telepon dsb) Jaringan jalan Sirkulasi manusia Traffic flow (pergerakan lalulintas) Lingkungan binaan eksisting (mis. Bangunan-2 yg telah ada) Peraturan-2 daerah (mis. Garis rooi, BCR, FAR, Land use) Kondisi site (alam maupun artifisial) pada masing-2 fungsi bangunan akan dapat menjadi potensi atau hambatan/masalah, tergantung dari tuntutan masing-2 fungsi bangunan tersebut.
bahan kuliah PB 01 48
ORIENTASI
ENTRANCE
MAIN
DRAINASI
SISTEM
BENTUK DASAR
BANG.
Arah lintasan Matahari Arah angin Dominan VIEW Kontur tanah Bentuk SITE Jaringan Utilitas ekst. Traffic Flow Lingk binaan Peraturan-2
bahan kuliah PB 01 49
SITE dianggap merupakan bagian-2 atau dibagi-bagi dalam pola yang tersusun rapi dengan bentuk dasar pola terkecil bujur sangkar z Pada SITE tsb seolah ada GARIS MAYA dgn jarak konstan, sejajar dan berpotongan tegak lurus dengan garis lainnya (grs vertikal dan grs horisontal) z Garis-2 maya tersebut dalam istilah peran-cangan disebut grid line atau garis grid. z Lebar grid line merupakan kelipatan modul dan dengan besaran identik unit struktur atau traffe kolom.
bahan kuliah PB 01 50
PRINSIP:
90
UTARA
bahan kuliah PB 01 51
NOM ER GRID
01
03 300 300 05 A
bahan kuliah PB 01
300
300
C
52
PRINSIP: LEBAR GRID LINE SEBAIKNYA LEBIH KECIL DARI TRAFFE KOLOM
Sistem Peruangan
z
Yang dimaksud dengan sistem peruangan adalah sistem pembagian ruang-ruang pada suatu fungsi bangunan. Ada 3 sistem peruangan, yaitu ; Sistem open plan, yaitu bangunan merupakan ruang besar, yang terbagi dalam ruang-2 fungsional secara non permanen dgn menggunakan moveable partition. Ruang-2 fungsional tersebut dapat diubah sesuai keinginan. ContoH : Sekat partisi dari bahan kalsiboard atau gypsum board Sistem rigid / fix plan, disini ruang-ruang didalam bangunan dibuat/terbagi oleh batas-2 yang fix/pasti dan rigid. Contoh : sekat dinding tembok/beton. Kemungkinan perubahan ruang pada sistem ini sangat kecil. Sistem open & fix plan, merupakan kombinasi dari sistem open plan dan sistem fix plan
bahan kuliah PB 01 53
BUILDING PERFORMANCE
z z z z z z z z z z
BUILDING PERFORMANCE adalah ungkapan penampilan suatu fungsi bangunan gedung yang mencerminkan suatu karakter (pencitraan) tertentu yang dituntut oleh fungsi essensial bangunan tersebut . Beberapa jenis BUILDING PERFORMANCE sebagai ungkapan karakter bangunan : Monumental, formal Berwibawa Terbuka, mengundang Tertutup, selektif Akrab, familiar Ringan, transparan Berat, masif Kokoh, dsb.
bahan kuliah PB 01
54
Bangunan dgn karakter formal dgn gubahan simetris dan 55 bahan kuliah PB 01 kesan berat
Bangunan kampus dgn karakter formal, gubahan simetris, serta memberikan nuansa khusus
bahan kuliah PB 01
56
Bangunan dgn penekanan pada ungkapan formal dan sakral dgn bentuk2 tinggi dan simetris
bahan kuliah PB 01
57
Bangunan dgn bentuk-2 dan warna yang rekreatif, mengundang, akrab, terbuka dgn adanya selasar keliling, tepat utk bangunan hiburan dan rekreasi komersial
bahan kuliah PB 01
58
bahan kuliah PB 01
59
bahan kuliah PB 01
60
Penonjolan pilar-2 semu utk lebih mengungkapkan karakter kokoh, masif, formal. Perhatikan juga penonjolan pd Main entrance
bahan kuliah PB 01
61
bahan kuliah PB 01
62
Karakter rekreatif-familiar dgn bentuk bentuk dan warna yang menonjol (Olifant)
bahan kuliah PB 01
63
Karakter rekreatif dgn bentuk2 yang sederhana, cenderung minimalis tapi dgn warna menonjol
bahan kuliah PB 01
64
Karakter formal yang dipadu dgn bentuk dan warna yang rekreatif
bahan kuliah PB 01
65
bahan kuliah PB 01
66
bahan kuliah PB 01
67
Sistem Peruangan
z
Yang dimaksud dengan sistem peruangan adalah sistem pembagian ruang-ruang pada suatu bangunan. Ada 3 sistem peruangan, yaitu ; Sistem open plan, yaitu bangunan merupakan ruang besar, yang terbagi dalam ruang-2 fungsional secara non permanen dgn menggunakan moveable partition. Ruang-2 fungsional tersebut dapat diubah sesuai keinginan. Sistem rigid / fix plan, disini ruang-ruang didalam bangunan dibuat/terbagi oleh batas-2 yang fix/pasti dan rigid. Kemungkinan perubahan ruang pada sistem ini sangat kecil. Sistem open & fix plan, merupaka kombinasi dari sistem open plan dan sistem fix plan
bahan kuliah PB 01
68