Anda di halaman 1dari 30

PERJUANGAN ORGANISASI PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

Latar Belakang Terbentuknya Kesadaran Nasional

Pendidikan yang tidak diperhatikan sehingga mudah diadu domba. Belanda mendapat kecaman dari kalangan sendiri yang termuat dalam buku Max Havelar karangan Douwes Deker dan Een Eereschuld (Van Deventer)

Perkembangan Pergerakan Nasional

Memasuki abad ke-20, perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan memasuki babak baru yaitu dengan cara perjuangan melalui organisasi. Pada abad ke-20 muncul kesadaran nasional yang dipelopori oleh kaum terpelajar di Indonesia. Lahirnya kaum terpelajar Indonesia dilatarbelakangi oleh pelaksanaan program pendidikan oleh pemerintah kolonial melalui politik etis (politik balas budi)

Politik Etis di pelopori oleh Van Deventer yang bertujuan meningkatkan kemakmuran hidup rakyat Indonesia. Program politik etis terdiri dari dari : a. pendidikan (edukasi) b. pengairan (irigasi) c. perpindahan penduduk (transmigrasi) Dengan adanya politik etis, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolahsekolah untuk kaum

Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah kolonial Belanda :


a.

b.

Untuk kaum bumiputra kalangan bawah : - Volkschool (sekolah rakyat) - Vervolgschool (sekolah lanjutan) Untuk kaum bumi putra kalangan menengah: - Holland Inlandsche School (HIS) = SD - Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) = SMP - Algemeene Middelbare School (AMS) = SMA. - Kweekschool (sekolah keguruan) - School tot Opleideing van Inlandsche Aartsen (STOVIA) = sekolah kedokteran di Jakarta - Technische Hoge School = Sekolah Tehnik sekarang menjadi ITB. - Recht Hoge Scholl = sekolah hukum

Berdirinya sekolah-sekolah ini menguntungkan bangsa Indonesia yaitu melahirkan golongan masyarakat yang berpendidikan. Mereka inilah yang mempunyai kesadaran akan nasib bangsanya.. Golongan terpelajar Indonesia kemudian mendirikan organisasi-organisasi pergerakan untuk menghadapi penjajahan Belanda. Maka lahirlah organisasiorganisasi pergerakan nasional

Organisasi Pergerakan Nasional

Berdasarkan jenisnya organisasizpergerakan nasional dibagi menjadi : 1 Bersifat etnik (kesukuan) 2 Bersifat keagamaan 3 Bersifat nasional.

Organisasi pergerakan yang bersifat etnik antara lain : a. Trik Koro Dharmo b. Jong Java c. Jong Sumatranen Bond d. Jong Jong Batak e. Jong Pasundan f. Jong Celebes e. Jong Ambon g. Jong Minahasa h. Timoreese Verbond.

Organisasi pergerakan yang bersifat keagaman antara lain : a. Muhammadiyah b. Nahdatul Ulama Organisasi pergerakan yang bersifat nasional : a. Boedi Oetomo (BO) b. Sarekat Islam (SI) c. Indische Partij (IP) d. Perhimpunan Indonesia (PI) e. Partai Komunis Indonesia (PKI) f. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Beodi Oetomo (BO)


Beodi Oetomo merupakan organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia. Adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo yang menginginkan kaum bumi putra mendapatkan pendidikan. Setelah berkeliling ke seluruh Pulau Jawa, ia mendapatkan dukungan dari mahasiswa sekolah kedokteran STOVIA di Jakarta. Dalam rapat di Kwitang Jakarta. Para mahasiswa STOVIA sepakat mendirikan organisasi kebangsaan bernama Beodi Oetomo pada tgl. 20 Mei 1908. Para tokoh organisasi ini antara lain Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo, RT. Ario Tirtokusumo.

Dr. Soetomo

Sarekat Islam (SI)


Kyai H.Samanhudi seorang saudagar batik di Solo mendirikan organisasi bernama Sarekat Dagang Islam pada tahun 1909. Tujuannya memajukan dan melindungi para pedagang pribumi dari monopoli pedagang Tionghoa. Karena mendapat dukungan luas, pada tahun 1911, SDI berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI). Tahun 1912 HOS Cokroaminoto diangkat sebagai ketua SI dibantu oleh H. Agus Salim, Abdul Muis dan Suryopranoto.

Dikemudian hari SI mengalami perpecahan karena masuknya paham komunis kedalam tubuh organisasi SI. Satu kelompok mendirikan SI Putih yang kemudian menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) dan kelompok lain mendirikan SI Merah yang kemudian menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

HOS. COKROAMINOTO

Indische Partij (IP)

Indische Partij merupakan organisasi politik pertama di Indonesia. IP didirikan pada tgl.25 Desember 1912 oleh kelompok Tiga Serangkai yaitu Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo. IP merupakan organisasi politik yang terang-terangan ingin membentuk negara Indonesia.

TIGA SERANGKAI PENDIRI INDISCHE PARTIJ

Perhimpunan Indonesia (PI)


Para pelajar Indonesia yang berada di Negeri Belanda mendirikan organisasi pelajar yang bernama Indische Vereeniging tahun 1908. Organisasi ini bertujuan mempererat persaudaraan antar pelajar Indonesia. Pada tahun 1922 Indische Vereeniging berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) dan bertujuan mengusahakan suatu pemerintahan untuk Indonesia. Tokoh-tokoh PI antara lain Mohammad Hatta dan Ahmad Subarjo.

TOKOH PENDIRI PERHIMPUNAN INDONESIA

Partai Komunis Indonesia (PKI)


Seorang Belanda bernama Sneevliet membawa faham sosialis ke Indonesia dan kemudian mendirikan organisasi Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) tahun 1914. Karena tidak mendapat simpati dari rakyat Indonesia, tokoh ISDV mempengaruhi anggota Sarekat Islam. SI akhirnya terpecah menjadi S I Putih dan S I Merah. SI Merah inilah yang kemudian keluar dari SI dan mendirikan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1912. Tokoh PKI waktu itu adalah Semaun dan Darsono.

Partai Nasional Indonesia (PNI)


Tahun 1925 Ir. Soekarno mendirikan kelompok belajar Algemeene Studie Club. Tahun 1927 berubah nama menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI). Tokoh-tokohnya antara lain Ir. Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Budiarto dan Sunaryo. PNI bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia dengan usaha sendiri.

Ir. Soekarno Pendiri PNI

Organisasi Pergerakan yang lain


Penangkapan tokoh-tokoh PNI merupakan pukulan berat. Pada tahun 1931. PNI membubarkan diri. Namun setelah itu muncul organisasi lain seperti : a. Partai Indonesia (Partindo) didirikan oleh Sartono b. PNI Baru didirikan oleh M. Hatta dan Syahrir. c. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) didirikan oleh Dr. Sutomo. d. Partai Indonesia Raya (Parindra) didirikan oleh MH. Thamrin, H. Agusn Salim dan Moch. Yamin. Parindra merupakan partai gabungan (fusi) dari BO, PBI, PSII dan Gerindo. e. Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL

Organisasi yang Bersifat Keagamaan


1

Muhammadiyah Pengaruh budaya Barat menyebabkan banyak pemeluk Islam berprilaku tidak sesuai dengan ajaran Islam. OLeh karena itu KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Jogjakarta tahun 1912. Muhammadiyah berusaha menghilangkan unsurunsur yang bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, Muhammadiyah mendirikan lembaga pendidikan, sosial dan rumah sakit.

Nahdatul Ulama (NU) NU berdiri bediri pada tahun 1926 di Jawa Timur dengan ketua KH. M. Hasyim Asyari. NU merupakan organisasi para ulama yang bertugas memimpin umat Islam menuju citacita Izzul Islam Wal Muslimin (Kejayaan Islam dan Umatnya). NU banyak mendirikan pesantren terkenal Tahun 1945, NU bergerak dalam bidang politik menjadi Partai Nahdatul Ulama (PNU)

Peranan Pers
1

Surat kabar dan majalah dimasa pergerakan nasional turut berperan penting sebagai penyambung lidah organisasi kebangsaan, sekaligus ikut memasyarakatkan nasionalisme Indonesia. Pers juga turut menumbuhkan kedasaran nasional. Surat kabar dan majalah diterbitkan oleh organisasi-organisasi pergerakan

Beberapa Contoh Surat Kabar :


a.

b.

c.

d.

e.

Boedi Oetomo menerbitkan surat kabar Darmo Kondo. Sarekat Islam menerbitkan surat kabar Oetoesan Hindia. Indische Partij menerbitkan majalah Het Tijdschrift dan surat kabar De Express dalam bahasa Belanda. Suwardi Suryaningrat menerbitkan majalah Hindia Poetra dalam bahasa Belanda. Perhimpunan Indonesia menerbitkan majalah Indonesia Merdeka di negeri Belanda.

Bentuk Perjuangan Organisasi Kebangsaan Secara umum, ada dua macam bentuk perjuangan yang ditempuh oleh organisasi kebangsaan yaitu : Kooperatif Bentuk kooperatif cenderung lunak dan terbuka untuk kerjasama dengan pemerintah kolonial. Non kooperatif beraliran keras, tidak mau bekerja sama dalam bentuk apapun dengan pemerintah kolonial. Kemerdekaan harus dicapai dengan jerih payah sendiri.

Anda mungkin juga menyukai