Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik limbah Dampak

1. Suhu Dampaknya saat proses pembakaran diperkirakan suhu ruangan menjadi panas karena dekat dengan tungku pembakaran. 2. Pencahayaan Dampak pencahayaan yaitu api dari tungku pembakaran yang sangat besar membuat silau mata pekerja jika tidak menggunakan APD. 3. CO2 Gas CO2 dihasilkan saat proses pembakaran. Ciri-ciri gas ini adalah tidak berwarna dan berbau namun jika gas ini masuk ke paru-paru akan dapat menyebabkan reaksi yang menimbulkan paru-paru berlubang dan akhirnya infeksi. 4. CO Saat gas CO terhirup dan masuk kedalam tubuh manusia maka gas CO segera masuk ke dalam darah yang selanjutnya berikatan dengan haemoglobin. Gas CO akan lebih mudah diikat haemoglobin dari pada oksigen atau O2. Hal tersebut akan mengakibabatkan tubuh kekurangan oksigen yang dapat menimbulkan

pusing, nafas menjadi sesak, muntah, pingsan dan yang paling parah dapat menyebabkan kematian. http://dedi-smk.blogspot.com/2013/02/efek-dampak-pencemaran-udara-terhadap.html 5. Hidrokarbon dampak buruk hidrokarbon adalah pada reaksi pembakaran hidrokarbon yang melibatkan O2 akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang tinggi ini menimbulkan peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek atau partikel karbon. Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan lainnya. http://wahid-biyobe.blogspot.com/2012/11/dampakefek-buruk-senyawa-hidrokarbon.html 6. Kebisingan
a)

Gangguan Fisiologis Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputusputus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah ( 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris. Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibulardalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf,

keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan


b)

c)

keseimbangan elektrolit. Gangguan Psikologis Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain. Gangguan Komunikasi Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang. Gangguan Keseimbangan Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual. Efek pada pendengaran Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.
http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/05/dampak-kebisingan-terhadap-

d)

e)

kesehatan/ 7. Kadar debu Jika debu terhirup dalam jumlah yang banyak maka dapat menyebabkan paruparu dipenuhi cairan dan membengkak. Tanda-tanda dari kerusakan paru-paru akibat terpapar debu dari proses pembakaran industri gerabah adalah napas pendek, batuk-batuk, napas yang berdesah, batuk-batuk yang mengeluarkan dahak kuning atau hijau(lender dari paru-paru), sakit leher, kulit membiru dekat kuping atau bibir, sakit dada, tidak nafsu makan, dan mudah lelah.

Pengelolaan
Simpul I :

Pengendalian pada sumber pencemaran. Sumber pencemaran berasal dari kegiatan pembuatan gerabah adalah alat pembuatan gerabah itu sendiri yang berasal dari tungku. Pengendalian pada simpul ini dapat dilakukan dengan menggunakan tungku ramah lingkungan. Simpul II : Pengendalian pada simpul ini dilakukan pada media zat pencemar untuk mencemari lingkungan. Pengendalian pada simpul ini dapat dilakukan dengan memindahkan lokasi pembakaran yang jauh dari pemukiman, memanfaatkan kembali puing-puing pecahan gerabah misalnya dengan cara dihaluskan dan digunakan sebagai campuran dalam pembuatan gerabah lagi, serta abunya juga dapa digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan pupuk. Simpul III Pengendalian simpul ini ialah pengendalian yang ditujukan pada masyarakat yang terpapar secara terus-menerus. Pengendalian pada simpul ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemberdayaan masyarakat yang terpapar dan produsen industri gerabah itu sendiri. Kegiatannya dapat meliputi pelatihan penggunaan APD dan penyuluhan tentang tata lokasi perindustrian. Simpul IV Pengendalian pada simpul ini ditujukan pada masyarakat yang mengalami kesakitan akibat terpapar secara terus-menerus oleh limbah yang dihasilkan oleh industiri gerabah. Masyarakat atau pekerja yang mengalami kesakitan hendaknya dirujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan dan pengobatan. Limbah yang dihasilkan oleh industry Gerabah kasongan tidak menimbulkan dampak yang serius bagi masyarakat dan lingkungan karena dampaknya masih dapat diminimalisir, mengingat bahan baku dalam pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya dan juga alat yang digunakan juga sederhana. Namun perlu dilakukan pencegahan agar tidak menimbulkan dampak yang berarti.

Anda mungkin juga menyukai