Anda di halaman 1dari 45

Membran Potensial

Merupakan potensial listrik pada membran sel yang diakibatkan oleh adanya perbedaan muatan listrik pada sisi dalam dan sisi luar membran Berperan penting pada banyak fungsi sel :
- sel kelenjar - makrofag - hantaran saraf - dll

POTENSIAL MEMBRAN
Proses yang berperan - Difusi - Transport aktif - Kebocoran Na dan K melalui membran Kondisi - Resting Membran Potensial - Aksi Potensial

DIFUSI
dimungkinkan oleh karena sifat membran sel yang selektif permeable oleh karena konsentrasi yg tinggi di dalam sel, ion K selalu cenderung berdifusi keluar sel (sehingga mengurangi jumlah muatan positif di dalam sel) membentuk elektropositif di luar membran dan elektronegatif didalam membran difusi ion K terhenti setelah kondisi beda potensial diluar & di dalam membran sudah mempunyai cukup kekuatan (94 mv) untuk menolak keluarnya ion K dari dalam sel (walaupun konsentrasi ion K dalam sel masih jauh lebih tinggi)

ion Na

mengalami kondisi yang sebaliknya. Terhenti setelah terdapat

beda potensial sebesar 61 mv angka 94 mv dan 61 mv : Potensial Nernst

DIFUSI
Persamaan Goldman : bila membran bersifat semi permeabel terhadap beberapa macam ion maka perkembangan potensial akibat proses difusi bergantung pada 3 faktor :

- polaritas muatan listrik masing-masing ion


- permeabilitas membran

- konsentrasi masing-masing ion di sisi dalam dan


sisi luar membran

TRANSPORT AKTIF
- dimungkinkan oleh karena adanya pompa Na K

yang bersifat elektrogenik o.k lbh banyak


mengeluarkan muatan positif ( 3 Na keluar setiap 2 K masuk

- menimbulkan gradien konsentrasi yang besar


pada ion Na dan K (untuk modal berdifusi) Na di dlm / Na di luar = 0,1 K di dlm / K di luar = 35,0

RESTING MEMBRAN POTENSIAL


Merupakan potensial membran saat sel saraf

berada dalam kondisi istirahat, biasanya sebesar


90 mv Faktor yang berperan penting : - Potensial difusi K (-94mv) - Potensial difusi Na (+61mv) - Pompa Na-K (-4mv)

POTENSIAL AKSI (SARAF)


merupakan perubahan cepat pada potensial

membran
Pelaku utamanya adalah gerbang voltase untuk saluran Na dan gerbang voltase untuk saluran K Terdiri dari : - Tahap istirahat ( polarisasi ) - Tahap Depolarisasi - Tahap Repolarisasi

DEPOLARISASI
Membran tiba-tiba menjadi

permeabel terhadap ion Na ( 500 s/d


5000 kali lipat), shg ion Na

membanjir ke dalam akson


Potensial meningkat dg cepat ke arah

positif (depolarisasi). Pada saraf


besar bisa melampaui angka nol

REPOLARISASI
Seperbeberapa puluh ribu detik stlh

peningkatan permeabilitas Na,


saluran Na tertutup dan saluran K

terbuka lebih lebar daripada normal


Terjadi difusi ion K keluar membran

yang mengembalikan membran pada


kondisi sebelum depolarisasi

PELAKU UTAMA AKSI POTENSIAL


Gerbang Voltase untuk saluran Na
- terdiri dari gerbang aktivasi (di sisi luar)dan gerbang
inaktivasi (di sisi dalam) - gerbang aktivasi terbuka jika potensial membran

berubah sedikit lebih positif dari -90mv ( sekitar -70mv)


- gerbang inaktivasi menutup otomatis seper beberapa ribu detik setelah gerbang aktivasi terbuka, dan tidak

akan membuka kembali selama potensial membran


belum benar-benar kembali terpolarisasi

PELAKU UTAMA AKSI POTENSIAL


Gerbang Voltase untuk saluran K
-

saat istirahat berada dalam kondisi tertutup


terbuka) jika potensial membran berubah dari -90 menjadi ke

- gerbang terbuka secara perlahan (bbrp ms stlh saluran Na

arah nol
- karena lambatnya proses pembukaan, maka saluran ini terbuka pada saat yang bersamaan dengan mulai

menutupnya saluran Na
- terbukanya saluran ini menyebabkan keluarnya ion K yang berakibat pada semakin cepatnya proses repolarisasi

POSITIVE AFTER POTENSIAL


-

Merupakan kondisi potensial membran yg lebih

negatif dari kondisi istirahat


Terjadi selama beberapa milidetik setelah berakhirnya potensial aksi Terjadi akibat lambatnya penutupan saluran K Merupakan istilah yang salah kaprah akibat faktor

historis dalam melakukan pengukuran para


ilmuwan terhadap potensial membran

PERAN ION LAIN DALAM POTENSIAL AKSI


1. Anion : - tidak permeabel terhadap saluran membran - bertanggungjawab terhadap potensial negatif dalam sel jika ion positif bergerak keluar membran

PERAN ION LAIN DALAM POTENSIAL AKSI


2. Ion Ca : Hampir seluruh sel tubuh memiliki pompa kalsium (mirip pompa Na) Ion Ca bekerja bersama atau menggantikan peran Na dlm potensial aksi Konsentrasi Ca diluar membran 10.000 kali lipat > di dlm membran Sel tubuh (terutama otot jantung dan otot polos) juga memiliki saluran Ca-Na yang terbuka lebih lambat (10-20 kali lbh lambat dr saluran Na) Jika kadar ion Ca extra sel menurun, saluran Na menjadi lebih mudah

terbuka (hanya dengan sdikit perubahan potensial dari -90)


Jika kadar ion Ca 50% dibawah normal, bisa terjadi aksipotensial spontan pada saraf perifer (walaupun tanpa rangsang dari luar)

PENCETUS POTENSIAL AKSI


-

Selama membran saraf tidak terganggu, tidak akan terjadi


potensial aksi Jika ada rangsang yang membuat voltase naik sampai

ambang rangsang, (biasanya -65 mv), maka potensial aksi


akan segera terjadi, dengan diawali pembukaan saluran Na Rangsang yang tidak membuat voltase membran naik

sampai ambang rangsang, atau rangsang yang terlalu


lambat, tidak akan mencetuskan aksi potensial, karena justru akan menutup gerbang inaktivasi (mekanisme penyesuaian

diri dari membran)

PENJALARAN POTENSIAL AKSI


-

Potensial aksi yang timbul pada salah satu

titik di membran yang mudah terangsang,


akan merangsang bagian membran yang

dekat dengan titik tersebut, sehingga terjadi


penjalaran potensial aksi Arah penjalaran berlangsung ke dua arah, menjauhi titik rangsang

PRINSIP ALL OR NONE


Jika terjadi rangsangan yang signifikan

(mampu menaikkan potensial membran


mencapai ambang rangsang), maka potensial

aksi segera terjadi dengan proses lengkap


sampai selesai Jika rangsang kurang signifikan (tidak mampu menaikkan potensial membran mencapai ambang rangsang), maka potensial aksi tidak akan terjadi sama sekali

POTENSIAL AKSI PADA OTOT JANTUNG


Disamping saluran Na, otot jantung memiliki

saluran Ca-Na yang membuka secara lambat


setelah terjadi puncak potensial paku, saat voltase mulai turun, terjadi pendataran pada garis potensial akibat pembukaan lambat pada saluran Ca-Na (voltase tidak turun secara drastis seperti grafik

potensial aksi pada saraf


Terlambatnya pembukaan saluran K juga ikut berperan pada pendataran ini

IMPULS YANG DIINDUKSI SENDIRI


Ditemukan pada otot jantung(kontraksi ritmis), otot

polos(kontraksi peristaltik usus), dan saraf pusat


(impuls ritmis pada pusat pernafasan) Permeabilitas membran terhadap Na dan Ca cukup tinggi untuk membuat potensial membran istirahat berada pada -60 s/d -70 yang sanggup

memicu terjadinya aksi potensial lanjutan


Konduktansi K berperan untuk membuat aksi potensial lanjutan baru terjadi hampir 1 detik setelah potensial aksi sebelumnya

Penghantaran sinyal pada batang saraf


Serat saraf yang besar dibungkus oleh mielin,

sedangkan yang kecil tidak


Setiap 1-3 mm, selubung mielin diselingi oleh Nodus Ranvier. Potensial aksi dijalarkan dari nodus ke nodus yang disebut penjalaran melompat(Saltatory)

Proses ini mempercepat penghantaran impuls saraf


5 sampai 50 kali lipat sisten penghantaran biasa Energi yang dipakai untuk penghantaran juga lebih hemat

PERIODE REFRAKTER
Periode dimana serat saraf tidak bisa / sulit dirangsang

Merupakan masa dimana serat saraf sedang menjalani


potensial aksi (dalam waktu singkat setelah depolarisasi dimulai, kanal Na menjadi inaktif)

Perangsangan baru akan menimbulkan potensial aksi jika


membran telah benar-benar ter repolarisasi Terdiri dari Periode refrakter absolut(tidak dpt terjadi

potensial aksi walaupun diberi rangsang kuat) dan periode


refrakter relatif (bisa terjadi potensial aksi, asalkan diberikan rangsangan yang lebih kuat dari biasanya)

Konsentrasi Ion di dalam dan di luar Sel


Dalam keadaan istirahat (normal) konsentrasi ion Na+ di luar membran > di dalam membran Potensial membran negatif (membran dalam keadaan polarisasi/istirahat/Resting Membran Potensial) Dan bila membran mendapatkan rangsangan listrik Potensial aksi membran dalam keadaan Depolarisasi (Potensial membran positif)

Di dalam sel lebih negatif

Ion Na+ masuk ke dalam sel

Sistem Syaraf dan Neuron


Sistem syaraf dibagi dua bagian, yaitu

Sistem Syaraf Pusat Sistem Syaraf Otonom


Sistem Syaraf Pusat terdiri atas otak, medulla spinalis dan syaraf perifer. Syaraf perifer ini adalah serat syaraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis disebut syaraf afferen sedangkan serat syaraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot disebut syaraf efferen

Sistem Syaraf Otonom : sistem syaraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya Jantung, usus, kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.

Struktur dasar dari sistem syaraf disebut Neuron/sel syaraf. Neuron mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik melalui Axon.

Kelistrikan syaraf/membran sel


Serat syaraf/serabut syaraf bermyelin Tanpa/tak bermyelin

Serabut syaraf bermyelin

Terdapat pada manusia

merupakan insulator/isolator yang baik bagi kelistrikan otot dan mempunyai kemampuan mengalirkan listrik sangat rendah

sehingga potensial aksi akan menurun apabila melewati serat


syaraf bermyelin

Proses Repolarisasi membran sel disebut Periode Refrakter

Kelistrikan Otot Jantung


Prinsip perbedaan aktifitas kelistrikan otot jantung dan otot bergaris pada umumnya:

1. Mempunyai kemampuan depolarisasi spontan tanpa adanya rangsangan dari luar (Otomatisasi)
2. Konduksi gelombang depolarisasinya sangat cepat (High Speed Conductive Pathway) 3. Mempunyai periode Refrakter/Repolarisasi 100 X> daripada otot bergaris (Long Refractory Period)

Macam-macam isyarat listrik dari tubuh


1. EMG ( Elektromiografi )

Yaitu pencatatan isyarat listrik/potensial aksi daripada otot selama pergerakan otot
2. ENG (Elektroneurografi) Yaitu pencatatan isyarat listrik daripada syaraf 3. ERG ( Elektroretinografi)

4. EOG ( Elektrookulografi)

5. EGG (Elektrogastrografi) 6. EEG (Elektroensefalografi) yaitu pencatatan isyarat listrik daripada otak Tujuan : 1. Alat monitor sebagai pengganti EKG pada waktu operasi 2. Untuk mendiagnosa/klasifikasi epilepsi misalnya : grand mal epilepsi (berat) petit mal epilepsi (ringan)

3. Untuk menunjukkan tumor otak dimana aktivitasnya listrik pada daerah tumor

4. Group Frekuensi dalam isyarat listrik

EEG

) Teta ( )
Delta (

lambat

: 0,5 3,5 Hz

Alpa (

menengah : 4 7 Hz

Beta (

normal
cepat

: 8 13 Hz
: > 13 Hz

Irama jantung diatur oleh isyarat listrik dari SA Node yang terletak pada Atrium kanan dan bergetar berkisar 72 x / menit. Isyarat listrik dari SA Node Depolarisasi Atrium Atrium berkontraksi memompa darah ke Ventrikel kemudian diikuti Repolarisasi Atrium. Isyarat listrik dilanjutkan ke AV Node Depolarisasi Ventrikel kanan / kiri menyebabkan Ventrikel berkontraksi darah dipompa ke dalam A. Pulmonalis dan Aorta diikuti Repolarisasi Ventrikel proses kembali ke SA Node.

Posisi Elektrokardiografi pada bidang frontal

Posisi Elektrokardiografi pada bidang transversal

Gambaran Elektrokardiografi

(Hasil pencatatan kelistrikan jantung normal)

Penggunaan Listrik pada Permukaan Tubuh


A. Frekuensi I. Listrik berfrekuensi rendah: stimulator/multivibrator II. Listrik berfrekuensi tinggi: a. SWD b. MWD B. Electrocauter & Electrosurgery C. Defibrilator

I. Listrik berfrek. rendah Frek. : 20 500.000 Hz Stimulator/multivibrator Untuk pemakaian jangka waktu singkat & bersifat merangsang persy. arus Faradik Untuk pemakaian jangka waktu lama & bertujuan merangsang otak yg telah kehil. persy. Arus Interuptur

II. Listrik berfrek. tinggi : Frekuensi > 500.000 Hz Tidak memp. sifat merangsang sensoris/motoris kecuali apabila dilakukan rangs. berulang-ulang & jangka waktu juga lama Memp. sifat memanaskan digunakan dalam bidang kedokteran a. SWD (Short Wave Diathermi / Diathermi gel. pendek) b. MWD (Micro Wave Diathermi / Diathermi gel. mikro)

a.SWD Efek:
1. Fisiologis o Meningkatkan metabolisme o Suplay darah meningkat o Menurunkan eksitasi syaraf o Relaxasi otot o Destruksi jaringan o Menurunkan tekanan darah o Meningkatkan aktivitas kelanjar keringat 2. Terapeutik (pengobatan) o Peradangan o Inf. Bakteri o Menghilangkan rasa sakit o Patah tulang

b. MWD

Merupakan gelombang elektromagnet


Efek 1. Fisiologis

Timbul panas pada jaringan-2 yg banyak mengandung air


banyak mendeposit energi 2. Pengobatan o Trauma/peradangan o Nyeri/spasme otot o Bisul/gelembung o Rematik

Kontra Indikasi :
Pend. dg. gangguan sirkulasi Trombosis/Flebitis TBC Tumor ganas pendarahan

C. Defibrilator
Irama jantung diatur oleh Pace maker / SA Node yang terletak pada Atrium kanan mell. P.M. aktifitas jantung secara sinkron memompa darah ke sirk. paru-paru dan keseluruh tubuh. Apabila terjadi suatu kead. dimana terjadi kehilangan sinkronisasi pd. jantung Fibrilasi. Fibrilasi Atrium Ventrikel Fibrilasi atrium ventrikel msh berfs. tidak gawat Fibrilasi ventr. merup. kead. gawat Defibrilator yaitu syok listrik pd daerah jantung. Ini dilakukan dgn eksitasi listrik dg. frek. 60 Hz, kuat arus 6 Amp dlm wkt. - 1 dt ini dsbt. juga sbg. Counterschok irama jantung sinkron / defibrilasi

Syok Listrik
Syok listrik/kejutan listrik : suatu nyeri yg diakibatkan aliran listrik mengalir mell. tbh. Scr. tiba2 Ventr. Febrilasi Pembagian: 1. Syok dengan tujuan tertentu Atas indikasi medis (gangg. jiwa/pikiran) biasa dilakukan dalam bidang Psychiatri (I. Kedok. Jiwa) ECT yaitu Os temporalis ka.ki. dialiri listrik dengan kuat arus 0,5 1,5 A, tegangan 80 110 Volt, waktu 1/10 1/5 dt 2. Syok tanpa tujuan tertentu Ini biasanya sebagai akibat suatu kecelakan pd wkt. menggunakan alat2 medis/tindakan medis Earth Syok

Perbedaan gelombang mikro dan gelombang pendek


Penetrasi gelombang mikro lebih dalam d.p ifra red tetapi tidak dapat melewati jar padat spt yang dilakukan gelombang pendek sehingga kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibanding gelombang pendek

Electro cauter/electrosurgery
Listrik berfrekwensi tinggi dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan pd waktu operasi dengan cara pembakaran pada ujung-ujung p.drhyang mengalami perdarahan dg menggunakan listrik berfrekw. 2 Mhz & tegangan < 15 kv. Sdgkn untuk memotong jaringan dg electrosurgery harus dengan gerakan cepat untuk mengurangi destruksi jaringan sekitar.

Terima kasih
Telah setia berbagi waktu mengikuti persembahan dari

Semoga terdapat hikmah bagi kemajuan bersama di masa depan Amin

Anda mungkin juga menyukai