Anda di halaman 1dari 19

Struktur dan Reaktivitas Senyawa Anorganik

Prinsip-prinsip dasar / hukum dasar reaksi Reaksi

Perubahan atau transformasi Diamati dengan

Spektroskopi
Struktur Energi

Struktur I

Struktur II

Energi I

g II Energi

NaCl padat A NO3 padat AgNO d t

F1

Na+
F2

ClF1 > F2 = F3

Ag+ Na+
F3

ClNO3-

Reaksi berlangsung A Cl AgCl

Ion Ag+ selalu dikelilingi air

Ag+ Cl- padat

Energi kisi

AgCl padat mendekat ke Ag+

F2 harus mengatasi air disekelilingnya

ENTALPI
reaktan 1 + reaktan 2 produk 1 + produk 2

Proses pemutusan ikatan Proses p pengacakan g atom-atom dibutuhkan energi

Proses pembentukan ikatan Proses penataan atom-atom pelepasan energi media di pemanasan

Pemutusan melalui

Struktur, energi g dan keteraturan

harus lebih baik pada akhirnya

reaksi berlangsung Kuantitatifnya : G = H - T S Syarat reaksi G < 0 (G negatif)

Pada p tetap reaksi berlangsung bila : - total l energi i ik ikat produk d k melebihi l bihi total l energi i ik ikat reaktan k - total ketidak teraturan lebih tinggi reaktan

ENTROPI
makin tinggi makin rendah

disorder (ketidak teraturan) makin tidak teratur makin teratur

1 S gas > S cair > S padat 1.

2. S monoatom > S diatom > S poliatom P (29) P2 (26,2) P4 (16,7) 3 S amorf > S kristal padatan 3. 4. S senyawa Ar tinggi > S senyawa Ar rendah 5. S senyawa yang terkoordinasi > S senyawa yang terpisah

TERMOKIMIA
Keadaan standard : t = 25C ( (198,15 , K) ) p = 1 atm (101,325 N/m2) n = 1 mol / Liter Kandungan panas / entalpi H : Perubahan fisika / kimia energi dalam bentuk panas H menghasilkan/membutuhkan

perubahan kandungan panas

H = Hproduk Hreaktan

Dalam keadaan standard H2(g) + O2(g) H - panas dilepaskan H + panas diserap di H2O(g)

entalpi H H= -285,7 kJ/mol

H < 0 eksotermis/eksoergik H > 0 endotermis/endoergik d t i / d ik Hf -Hf = 117,2 117 2 -4 Hf = 1143,0 Li(OH) (s) Hf = - 487,2 Al(OH)3 (s) Hf = -

Panas pembentukan (Entalpi) standard LiAlH4(s) 4 H2O(l) Li(s) + Al(s)

+ 2 H2(g)

4 H2(g) + 2 O2(g)

Li(s) + 1/2 O2(g) + 1/2 H2(g) Al(s) + 3/2 O2(g) + 3/2 H2(g) 1272,8 LiAlH4(s) + 4 H2O(l)

Li(OH) (s)+ Al(OH)3(s)+ 4 H2(g) -Hf = -734

Perubahan entalpi khusus lain :

Materi memiliki energi apapun bentuknya dan dimanapun tempatnya . Total energi =

E
i

= Ee + Ev + Er + Et
M A + H2O

HA

+ M OH
n i

Ei = Ee + Ev + Er + Et

energi E pada P tetap (kondisi alam) entalpi

energi

dE = CpdT
E2

E1

dE = Cp dT
T1

T2

E pada V tetap (kondisi buatan) energi dalam

dE = CvdT
E2

E1

dE = Cv dT
T1

T2

E
i

= Ee + Ev + Er + Et

Energi molekul Ee

Ee Ev + Er + Et
Ee Ep konstan k = entalpi l

Energi rotasi = Energi yang berkaitan dengan rotasi molekul zat di sekitar pusat massanya Pada C = O sumbu rotasi terletak dekat O karena massa O > dari massa C Besarnya Erot tergantung pada derajat kebebasan rotasi yang dimiliki oleh zat Pada 0K gerakan elektron terbatas sehingga transport makanan ke dalam sel terhenti dibuat dengan nitrogen cair E rotasi di atas 0K :

Er = nRT
1 2
n = derajat kebebasan rotasi

E translasi : Energi yang berhubungan dengan translasi molekul-molekul zat Besar Et pada 0K = 0 Di atas 0K :

Et = nRT
1 2
n = derajat kebebasan translasi sukar diamati

Karena Er dan Et sangat kecil Evibrasi adalah sumber IR Yang digunakan di KD I diperoleh (wolfram)

Eel karena sumbernya mudah

Distribusi Bolzman :

Nn =e N0

E kT

N n = N 0e
Sehingga gg Q = E + W Q

E kT

Sistem dengan energi dalam E1 diberi kalor (Q) akan melakukan kerja (W) dan energinya menjadi E2

E1

E2

Q dan W bukan besaran eksak, tergantung panjang jalan yang ditempuh E besaran eksak tergantung pada awal dan akhir Untuk besaran eksak dikenal sebagai fungsi TD Pada Volum tetap Q v = E tekanan tetap Qp = H Cari persamaan Qp yang berhubungan dengan E ( (energi id dalam) l ) dih dihubungkan b k d dengan E Eel lk kemudian di k ke E ik ikat t H berhubungan dengan E ikat Qp = H = (E +PV) = E + V P + P V 0 = E + P V (pada keadaan nyata harganya kecil) H E H E enrgi yang diamati adalah Eel karena berkaitan dengan pemutusan ikatan

Bila entalpi H rendah maka senyawanya stabil disebabkan energi yang dipunyai sedikit Bila H < maka Bil k ik ikatan t k kuat t sehingga hi membutuhkan b t hk energi ib besar untuk memutuskan ikatan Bila yang diamati E el maka Et kontinu sehingga :

Ee Ev Er Et
40 5-40 0,02 10-20 kJ

Energi dalam : Energi yang dipunyai suatu senyawa Energi elektronik : Energi yang berhub dengan struktur elektronik suatu zat. Energi g vibrasi : energi g y yang g berhub. Dgn g vibrasi molekul

Untuk suatu benda, vibrasi terkecil pada 0K

Ev = h 0 + nRT
1 2 1 2
der. kebebasan Frek vib pada 0K

Faktor-faktor yang mempengaruhi energi Ionisasi (I) 1. Ukuran atom I menurun dengan d meningkatnya i k t ukuran k atom, t kecuali k li yang berkonsentrasi dengan Lantanida : Zr-Hf, Sn-Pb I menurun Z menurun 2. Sifat Elektron I tergantung pada Z* Z (atom yang terionisasi) Jarak elektron dari inti Adanya y orbital elektron sebagai g p penghalang g g elektron dalam (inner elektron) Adanya elektron yang memasuki kulit kuantum lebih rendah 3. Sifat kulit I meningkat jika elektron terionisasi dari spesies yang mempunyai kulit penuh (p3 atau d5) atau kulit penuh (d10 atau t p6) St Stabilitas bilit relatif l tif untuk t kk konfigurasi fi i d5< p3< d10 <<p << 6

Energi Ikat
Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antar atom dalam molekul. Contoh : diatomik , single bond dan kovalen murni H2 H2 2H disini Edeformasi = E reformasi

Poliatom H2O (walaupun single bond bond, tetapi tidak kovalen murni HO OH H H O O + H+ 119,96 ( ) (a) 110,6 kkal/mol (b) (a) > (b)

(a) > (b) karena ada energi untuk melepaskan HOH yang stabil menjadi HO + H yang tidak stabil Eikat = OH = (a+b)/2

Faktor-faktor yang mempengaruhi energi Ikat 1. Resonansi : Molekul-molekul hibrid yang terdapat pada keadaan stabil. 2 Elektronegatifitas 2. definisi : kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron atau membentuk ion Ada beberapa skala elektronegatifitas : P li Pauling 1 satuan t elektronegatifitas l kt tifit = 30 kk kkal l Dasar penetapan elektronegatifitas Pauling : Kelebihan energi ikatan pada kovalen heteroatom AB

Anda mungkin juga menyukai