افنان انصارىpenerapan ICT pada SMA
افنان انصارىpenerapan ICT pada SMA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berangkat dari keadaan tersebut, saat ini juga merupakan waktu yang tepat
untuk merangsang masyarakat agar mulai menggunakan teknologi dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia. Namun demikian, media pembelajaran
berbasis ICT dan pemanfaatanya berupa e-learning masih belum banyak
dikembangkan dan dimanfaatkan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu
ditumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih memberi perhatian pada
peningkatan kuantitas dan kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan
pemanfaatannya di Indonesia.
Maka dalam pemaparan yang singkat ini kami akan mencoba menguraikan
makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran yang berjudul (Internet Sebagai Media Pembelajaran)".
1.2 Tujuan Penulisan
3.Untuk mengetahui dampak Negatif dan positif dari internet sebagai media
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penulisan di atas, maka penulis dapat
menuliskan rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan E-Learning ?
3.Apa dampak Negatif dan positif dari internet sebagai metode pemblajaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning
adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau Internet.1
diharapkan tidak akan tercapai. Keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala
utama bagi peningkatan kualitas pengajaran. Pertambahan jumlah peserta didik
pada suatu lembaga pengajaran berpotensi mengurangi kualitas interaksi antara
pengajar dan peserta didik sehingga hasil yang maksimal, dalam rupa pengajaran
berkualitas, semakin jauh dari harapan.
Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seterti pada metode
konvensional dengan adanya aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut
maka internet sebagai media pengajaran mampu mengadakan karakteristik yang
khas, yaitu {1} sebagai media interpersonal dan massa; {2} bersifat interaktif; {3}
memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun ansinkron {tunda}.
Karakteristik ini memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan
sumber ilmu secara lebih luas jika dibandingkan dengan hanya menggunakan
media konfensional.
TI menunjang peserta didik yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu
untuk tetap bisa meninkmati pengajaran. Metode talk and chalk, nyantri, usrah
dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, (mailing list).
Metode ini mampu menghilangkan gap antara pakar dan peserta didiknya.
Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara
pembelajaran yang efektif seperti peda metode usrah.
2.3 Aplikasi Internet untuk e-Learning
2.4 Dampak Negatif dan Positir dari Internet Sebagai Media Pembelajaran
• Alternatif media belajar dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua,
belajar fleksibel tanpa terikat jadwal + menyenangkan
• Melatih pembelajar lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu dan
pengetahuan
• Fleksibel memilih materi yang benar-benar kita inginkan dan hanya
yang kita butuhkan
• Source ilmu dan informasi yang tidak terbatas (bahkan berlimpah),
sehingga kuncinya bukan mendapatkan kesemuanya namun filtering yang
kita butuhkan saja
Pornografi
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi
pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala
macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan
hal-hal yang bersifat tabu. Adapun dampak negatif dari internet terhadap
perkembangan pembelajaran adalah malasnya peserta didik untuk membeli buku
atau datang keperpustakaan, dan masih banyak yang lainya.4
4
http://ryea.wordpress.com/2007/06/20/pembelajaran-media-a-elearning-di-pendidikan-tinggi/
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang kami sampaikan diatas tadi, maka dapat kami
simpulkan bahwa e-learning adalah suatu media pembelajaran yang mencakup
pemanfaatan komputer dalam menunjang semangat dan peningkatan kualitas
belajar mengajar siswa.
Dan juga bisa dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistim
pengajaran. Kehadiran internet lebih bersifat suprementer dan pelengkap. Metode
konvensional tetap diperlukan, hanya saja bisa dimodifikasi kebentuk lain.
Metode talk and chalk mengalami modifikasi menjadi online conference. Metode
nyantri dan usrah mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailling list dan
lainya.
3.2 Saran
Kami selaku penulis masih merasa belum sempurna apa yang kami uraikan
dan kami paparkan ini. Mungkin dari segi penulisan atau kebakuan bahasanya,
maka dari itu kami memohon saran dan masukan para pembaca untuk
kesempurnaan makalah yang akan kami susun berikutnya, dan muda-mudahan
apa yang kami uraikan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi
saya selaku penulis khususnya.