Anda di halaman 1dari 13

NAMA NIM KELAS

: Etty Herfiyana Susanti : K2309020 : PENDIDIKAN FISIKA A

Tugas 2 Geofisika STRUKTUR LAPISAN BUMI Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. Jari-jari Khatulistiwa =6.378 km, jari-jari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan bumi diliputi oleh lautan.

Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut : 1. Kerak bumi (crush) Kerak bumi merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.1000 C. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. Temperatur kerak meningkat

seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200400oC. Kerak dan bagian mantel yang relative padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan atmosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Dengan temperature meningkatkan 300 C setiap Km, namun gradient panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah Oksigen ( O ) 46,6 %, Silikon (Si) 27,7 %, Alumunium (Al) 8,1 %, Besi (Fe) 5,0 %, Kalsium (Ca) 3,6 %, Natrium (Na) 2,8 %, Kalium (K) 2,6 %, Magnesium (Mg) 2,1 %. Para ahli dapat merokonstruksi lapisan-lapisan yang ada di bawah permukaan bumi berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap seismogram yang direkam oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia Kerak bumi purba sangat tipis, dan mungkin mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dari saat ini dan dihancurkan beberapa kali oleh tabrakan asteroid, yang dulu sangat umum terjadi pada masa awal terbentuknya tata surya. Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di Narryer Gneiss Terranedi barat Australia dan si Acasta Gneiss, Kanada. P e m b e n t u k a n k e r a k b e n u a dihubungkan dengan periode oro geny intensif. Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti Rodinia, Pangaea, dan Gondwana. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: a) Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt. Kecepatan rambat gelombang P pada kerak benua adalah 6,75 km/s, namun di dasar kerak kecepatannya menjadi 8 km/s. b) Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra. batuan penyusun kerak benuayang utama adalah granit, yang tidak

sepadat batuan basalt. Kecepatan rambat gelombang P pada kerak samudera adalah 7 km/s. 2. Selimut atau selubung (mantle) Selimut atau selubung bumi merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi yang diyakini hampir seluruhnya padat, kedalaman dari permukaan mencapai 3000 km dan merupakan 68,2 % massa total bumi. Selimut bumi merupakan daerah yang menutupi atau menyelimuti inti bumi. Densitasnya lebih kecil dibanding inti bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000o C.. Terbangun dari dua silicates fed and mg yaitu olivine (Mg, Fe)2 , SiO4 dan Pyroxene (Mg, Fe)2 , SiO3. dari material penyusunnya mata selubung dibagi menjad dua yaitu selubung atas (660 ke atas) dengan densitas 3,3 gr/cc. dan selubung bawah(660 ke bawah) dengan densitas 5, 7gr/cc. 3. Inti bumi (core) Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Inti Bumi menyumbang 16,4% volume Bumi dan 1/3 massa Bumi. inti bumi merupakan zona yang membentang dari batas bagian dalam 1800 mil dari mantel ke pusat bumi, pada kedalaman 3950 mil. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Komposisi dan densitas inti Bumi dipelajari dengan cara percobaan laboratorium dan studi meteorit (yang materialnya tersusun oleh besi dan nikel, dianggap berasal dari sisa-sisa pembentukan tata surya). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200o C Densitas inti luar Bumi: 9,9 12,2 gr/cm3. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 o C. Densitas inti dalam Bumi: 12,6 13,0 gr/cm3. Tekanan di pusat inti Bumi setara dengan 3,5 juta kali tekanan di permukaan Bumi. Inti Bumi tidak mungkin tersusun oleh komposisi mineral-mineral yang ada di permukaan, karena pada tekanan yang demikian besar mereka masih tidak akan mencapai densitas yang diharapkan. Baik inti luar dan inti dalam keduanya diperkirakan tersusun oleh besi. Tetapi besi murni terlalu besar densitasnya untuk

menjadi penyusun inti luar, sehingga harus ada pengotor dengan densitas lebih kecil. Percobaan laboratorium dan perbandingan dengan meteorit menunjukkan kemungkinan 12% inti luar tersusun oleh sulfur, serta sedikit silika, oksigen, nikel dan potassium. Sebaliknya dengan inti dalam, besi murni terlalu kecil densitasnya untuk mencapai densitas yang diharapkan, sehingga harus ada pengotor dengan densitas lebih besar. Kemungkinan 10-20% inti dalam tersusun oleh nikel. Diduga perbedaan komposisi tersebut juga menjelaskan perbedaan sifat fisik antara inti luar yang cari dan inti dalam yang padat. Pada tekanan yang sangat tinggi dan temperatur >5.000o C pada inti Bumi, campuran besi dan nikel yang menyusun inti dalam masih belum mencapai titik leleh, sedangkan campuran besi dan sulfur yang menyusun inti luar sudah mencapai titik leleh. Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari bagian bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai, bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh bergabagi jenis organisme (biosfer) 1. Lithosfer

Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida. Selain itu Litosfer juga merupakan akumulasi masa dari batuan-batuan padat yan Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang

lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut. Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu : a) Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu : Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra b) Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O

lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km . Batuan Pembentuk Lithosfer Semua batuan pada mulanya dari magma yang keluar melalui puncak gunung berapi. Magmayang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku, yang dalam ribuan tahun dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf. Batuan beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi : 1. Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, pada kedalaman 15 50 km. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenofer, pendinginan magmanya sangat lambat serta 2. Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang dari kerak bumi, sebelum sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga membentuk batuan yang mempunyai cristal yang kurang sempurna. 3. Batuan Beku Luar, hdala batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan

Sangat cepat sehingga tidak menghasilkan cristal batuan. Contohnya riolit dan basalt. Batuan Sedimen Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Batir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik oleh angin maupun air. Proses pembentukan batuan sedimen disebut diagenesis yang menyatakan perubahan bentuk dari bahan deposit menjadi batuan endapan. Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu 1. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku,

contohnyabreksi, konglomerat dan batu pasir. 2. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral Batuan Malihan (Batuan Metamorf) Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi sehingga menjadi batuan yang berbeda dari batuan induknya. Faktor yang mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat serta waktu yang lama. Contohnya adalah batu kapur (kalsit) yang berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan-bahan mineral atau tambang yang berasal dari litosfer baian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.

2. Atmosfer Atmosfer berasal dari kata atom, yang artinya udara dan sphaira, yang berarti lapisan. Jadi, Atmosfer adalah lapisan gas (udara) yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut 1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angina 2. Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut serta dapat bergerak atau berpindah 3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi 4. Mempunyai massa, sehingga menimbulkan tekanan Table : persentase volume gas-gas dalam udara kering murni Gas Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida Kripton, neon, xenon, hydrogen, helium, dan ozon Jumlah Secara umum atmosfer terdiri atas beberapa lapisan, yaitu 1. Lapisan troposfer Lapisan troposfer memiliki beberapa karakteristik antara lain: Banyaknya (%) 78,00 21,00 0,90 0,03 0,07 100,00

a. Ketinggian antara 0-8 KM di daerah kutub, dan 0-16 km di Daerah ekuator b. Terjadi peristiwa-peristiwa cuaca seperti awan, hujan, dan konveksi c. Semakin ke atas suhu semakin dingin hingga mencapai 600 C. hal ini karena troposfer sedikit menyerap gelombang radiasi gelombang pendek dari matahari. Sebaliknya suhu dipermukaan tanah cukup panas akibat proses konduksi, konveksi dan panas laten d. Lapisan troposfer dan stratosfer dipisahkan oleh lapisan tropopause e. Didominasi oleh unsure Nitrogen 2. Lapisan stratosfer Lapisan stratosfer memiliki beberapa karakteristik antara lain: a. Ketinggian rata-rata berkisar antara 15-50 KM b. Bagian paling atas dari lapisan stratosfer merupakan tempat konsentrasi ozon. Ozon berguna untuk melindungi lapisan troposfer dan permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari secara langsung c. Antara lapisan stratoser dan lapisan mesosfer dipisahkan oleh lapisan stratopause 3. Lapisan Mesosfer LapisanMesosfer memiliki beberapa karakteristik antara lain: a. Terletak pada ketinggian antara 50-80 KM b. Temperatur menurun secara tajam hingga 1000 C c. Banyak meteor yang terbakar dan terurai d. Diantara lapisan mesosfer dan termosfer terdapat lapisan mesopause e. Terdapat efektor/ perambat gelombang radio 4. Lapisan Termosfer Lapisan termosfer memiliki beberapa karakteristik antara lain: a. Terletak pada ketinggian antara 80-500 KM

b. Pada bagian bawah lapisan ini terjadi peristiwa ionisasi (pembentukan) ion, yaitu pada ketinggian 85 km 375 km c. Sehu naik pada ketinggian 480 km hingga mencapai 1200 C 5. Lapisan Eksosfer Lapisan Eksosfer memiliki beberapa karakteristik antara lain: a. Terletak pada ketinggian diatas 500 KM b. Molekul-molekul pada lapisan ini selalu bergerak dengan kecepatan yang tinggi c. Pengaruh gravitasi terhadap molekul sangat kecil 3. Biosfer Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termasuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh 14. Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup. Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman. Organisme hidup tersusun oleh berbagai

unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut terletak di antara atosfre dan litosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan suatu bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di dalamnya hidup beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya, sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam rawa. 4. Hidrosfer Hidrosfer adalah lapisan air menutupi permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi lautan, danau, air sungai, air tanah, salju, es, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Lautan menutup kira-kira 70,8 % permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3800 m. volume air laut 1372 x 10 6 m3. massa jenis di permukaan pada 00 C adalah 1,028 dan meningkat bila laut makin dalam, massa jenis rata-rata adalah 1,03. air laut mencakup 98% massa hidrosfer. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Siklus hidrologi merupakan suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu a. Siklus pendek Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila

butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas permukaan laut. b. Siklus sedang. Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut. c. Siklus panjang Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan. Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat.

Sumber: Buku Ashadi. 2008. KIMIA ( Tentang Bumi dan Ruang Angkasa). Surakarta : Sebelas Maret University Press Nurdin, dkk. 2008. Mari Belajar IPS 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Sheldon Judson and L. Doon Leet. 1954. Geology Physical (Second Edition). New Jersey : Prentice-hall, Inc Susanti, Dini. 2005. Kompetensi IPS GEOGRAFI. Bandung: Penerbit Yrama Widya Walter Brown and Norman Anderson. 1977. Earth Science a Search For Understanding. USA: J. B Lippincott company Internet http://blog.unnes.ac.id/daniquee/2011/11/01/materi-ipa/ http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=j&q=makalah+lapisan+bumi+DOC&source=web&cd=13&ved=0CC8QFjAC OAo&url=http%3A%2F%2Fimages.silmikb.multiply.multiplycontent.com %2Fattachment%2F0%2FSiD0twoKCHcAAB6QGOM1%2FMAKALAH %2520LITOSFER.doc%3Fkey%3Dsilmikb%3Ajournal%3A30%26nmid %3D248476707&ei=YWFdT7fqN43JrQfVlM2GDA&usg=AFQjCNGi36ePCCi93hvp7 -3eHY2OEgzcyg http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/01/makalah-struktur-lapisan-muka-bumi.html http://www.scribd.com/doc/83477132/makalahDeformasi-Kerak-Bumi http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/197712082001122MIMIN_IRYANTI/BUMI_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf http://aas07.files.wordpress.com/2009/05/atmosfer-bumi1.pdf

Anda mungkin juga menyukai