Anda di halaman 1dari 5

BAB IPENDAHULUANA.

Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar di sekolah, umumnya siswahanya mengharapkan informasi dari guru semata tanpa mau berusahauntuk mencari informasi dan pengalaman belajar sendiri. Padahalwaktu yang disediakan untuk proses belajar mengajar amatlah singkat.Mata pelajaran yang diterima umumnya syarat dengan konsep,mulai dari konsep sederhana sampai pada konsep yang lebihkompleks yang membutuhkan pemahaman yang benar dari konsep-konsep yang telah di pelajari sebelumnya.Banyaknya konsep yang harus dipelajari oleh siswa dalamwaktu yang relatif singkat membuat pelajaran yang diperoleh dianggapsulit, sehingga kebanyakan siswa hanya melakukan proses belajaryang singkat dan praktis yaitu dengan cara menghapal dari pada harusmenggali dan mencari konsep sendiri dari konsep dasar yang telah diberikan oleh guru.Akan tetapi tanpa keterampilan belajar, siswa tidak akan mampumengikuti segala proses pembelajaran secara cekat, cepat, dan tepat.Salah satu keterampilan yang dapat membantu pengembangan dirisiswa adalah membaca. Hal yang paling mudah kita lakukan untukmengembangkan keterampilan untuk belajar adalah dengan banyakmembaca. Selain siswa, guru juga harus memiliki keterampilan, yaituketerampilan mengajar, baik keterampilan membuka, keterampilanmenjelaskan, maupun keterampilan menutup

pembelajaran.Dalam makalah ini, akan dibahas khusus tentang keterampilanmengajar, jenis-jenisnya, selanjutnya implementasi keterampilanmengajar dalam praksis pembelajaran BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Keterampilan Mengajar Dalam memberikan pengertian tentang keterampilan mengajarguru, maka dalam hal ini penulis akan mengemukakan beberapapengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli keterampilan

adalahkecakapan untuk menyelesaikan tugas.Menurut Alvin W Howard, mengajar adalah suatu aktivitasuntuk memberi, menolong, membimbing seseorang untukmendapatkan,mengubah atau mengembangkan ide (cita-cita).Menurut Warni Rasyidin mengemukakan bahwa mengajaradalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajarmengajar. Guru sebagai koordinator menyusun,mengorganisasi danmengatur situasi belajar.Menurut AG Soejono mengajar adalah usaha guru memimpinmuridnya keperubahan situasi dalam arti kemajuan dalam prosesperkembangan intelek pada khususnya dan proses perkembangan jiwa, sikap, pribadi serta keterampilan pada umumnya.Berdasarkan dengan pengertian diatas maka dapat dipahamibahwa mengajar adalah usaha yang dilaksanakan oleh guru melaluibahan pengajaran yang diarahkan kepada siswa agar dapatmembawa perubahan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.Jadi, keterampilan mengajar guru adalah kecakapan ataukemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengandemikian

seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antaralain, guru harus menguasai bahan pengajaran mampu memilihmetode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik

B. Alasan Pentingnya Keterampilan Mengajar Bagi Guru Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,terutama Pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugasutama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usiadini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikanmenengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidikprofesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepadamasyarakat. Dengan munculnya UU ini guru/dosen sudah diakuisebagai tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang dimaksud profesional di sini adalah pekerjaan atau kegiatan yangdilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupanyang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yangmemenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukanpendidikan profesi.Karena sebagai tenaga professional, maka seorang pendidikharus mempunyai kompetensi tertentu disyaratkan. Kompetensi yangdimaksud adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, danperilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh tenagapendidik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut UUseorang pendidik harus mempunyai empat kompetensi, yaitupedagogis, kepribadian, sosial, dan professional. Kompetensipedagogis adalah kemampuan seorang pendidik mengelolapembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian adalahkemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, danberwibawa serta menjadi teladan peserta didik, kompetensi sosialadalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif danefisien dengan peserta didik, sesama pendidik, teman sejawat, danmasyarakat sekitar, sementara kompetensi profesional adalahkemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.Secara eksplisit empat kompetensi ini agaknya hanya ditekankan bagiseorang guru, namun sebenarnya juga berlaku bagi seorang dosen.Bahwa siapa pun yang akan menjadi tenaga pendidik, dosen ataupunguru, seharusnya mempunyai empat kompetensi di atas.Setiap tenaga pendidik harus mempunyai kemampuanmenyampaikan materi yang dimiliki kepada peserta didik secara tepat.Untuk itu, pemahaman tentang konsep pendidikan, belajar danpsikologi orang dewasa perlu dimiliki seorang tenaga pendidik. Sebab,kita mungkin sering mendengar ada seorang tenaga pendidik yangsangat diakui keilmuannya namun ketika mengajar di kelas samasekali tidak dipahami oleh peserta didik. Ada dua kemungkinan yangmenyebabkan hal ini, yaitu peserta didik yang di bawah standar atautenaga pendidik yang tidak memahami audiens. Dalam ilmupendidikan,

kemungkinan yang kedua lebih menjadi penyebab utama.Bahwa seorang tenaga pendidik seharusnya lebih mengenal pesertadidik dan tahu cara bagaimana menyampaikan materi secara tepat.Bertolak dari kasus tersebut, sudah seharusnya seorang tenagapendidik dan calon tenaga pendidik mempunyai kemampuanpedagogis agar apa yang disampaikan di kelas dapat dipahami olehpeserta didik yang pada akhirnya dapat mencerahkan mereka. Kemampuan pedagogis yang dimaksud di sini antara lain terkaitdengan metode pembelajaran, teknik mengelola kelas, menggunakanmedia, teknik

mengevaluasi sampai melakukan refleksi prosespembelajaran. Yang perlu kita pahami bersama adalah bahwamengajar adalah bukan sekedar proses penyampaian atau penerusanpengetahuan. Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, yaitupenggunaan secara `integratif sejumlah keterampilan untukmenyampaikan pesan. Pengintegrasian keterampilan-keterampilanyang dimaksud dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan olehsuatu wawasan. Sedangkan aplikasinya secara unik dalam arti secarasimultan dipengarhi oleh semua komponen belajar-mengajar.Komponen yang dimaksud yaitu tujuan yang ingin dicapai, pesan yangingin disampaikan, subjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, sertayang tidak pentingnya keterampilan, kebiasaan serta wawasan tentangdiri dan misi seorang guru/dosen sebagai pendidik.Kompetensi dasar mengajar dalam tulisan ini lebih dimaksudkansebagai pengetahuan dasar pembelajaran yang perlu dipahamiseorang tenaga pendidik. Sebagai sebuah kemampuan minimal, makaseorang tenaga pendidik harus mampu melakukan inovasi dankreatifitas dalam pembelajaran. Terlebih bahwa jika yang dihadapiadalah manusia dewasa yang sudah mempunyai pengetahuan dankemandirian berpikir meskipun masih perlu pendampingan dan mitrabelajar. Untuk itu, semangat terus belajar dan menambah wawasantentang kependidikan harus dilakukan seorang tenaga pendidik, apapun pelajaran/matakuliah yang diampu dan apa pun latar belakangpendidikannya, termasuk tenaga pendidik yang berlatar belakangkependidikan

Jenis-jenis Keterampilan Mengajar dan Implementasinya terhadapPraksis Pembelajaran Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorangguru sebab guru memegang peranan penting dalam duniapendidikan.oleh karena itu guru harus memiliki berbagai keterampilanmenagajar antara lain: 1. Keterampilan Bertanya. Keterampilan bertanya adalah merupakan keterampilan yangtidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, karenametode apapun, tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai danbagaimana keadaan siswa yang dihadapi,maka bertanya kepadasiswa merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan. Karena pertanyaan yang diajukan kepada siswa agar berpengaruh

tidaklahmudah.Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru-guru.Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakanketerampilan bertanya pada situasi yang tepat, sebab memberipertanyaan secara efektif dan efisien akan dapat menimbulkanperubahan tingkah laku baik pada guru maupun dari siswa.Dari guru yang sebelumnya selalu aktif memberi informasiakan berubah menjadi banyak mengundang interaksi siswa,sedangkan dari siswa yang sebelumnya secara pasif mendegarkanketerangan guru akan berubah menjadi banyak berpartisipasidalam bertanya,menjawab pertanyaan mengemukakan pendapat.Hal ini akan menimbulkan adanya cara belajar siswa aktif yangberkadar tinggi.Untuk lebih memudahkan guru dalam menggunakanketerampilan bertanya hendaknya seorang guru mengetahuikegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya.

Adapun kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya adalaha) Akan dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswaterhadap pokok bahasa yang akan dibahas.b) Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasanc) Dapat mengembangkan keaktifan dan berfikir siswad) Dapat mendorong siswa untuk dapat menggunakan pandangan-pandangan yang berhubungan dengan masalah yang akandibahase) Sebagai umpan balik bagi guru untukmengetahui sejauhmanaprestasi belajar siswa selama proses belajar mengajarf) Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan,mengorganisir dan memberi informasi yang pernah didapatsebelumnya. 2. Keterampilan Memberi Penguatan Yang dimaksud dengan keterampilan memberi penguatanadalah respon positif dari guru kepada anak didik yang telahmelakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan inidilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak lebih giat berpartisiasidalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagiperbuatan yang baik walaupun pemberian penguatan sangatmudah pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantaraguru yang tidak melakukan pemberian penguatan kepada muridnyayang melakukan perbuatan baik. Pemberian penguatan dalam proses belajar mengajarmempunyai beberapa tujuan dan manfaat apabila dapat dilakukandengan tepat antara lain:a) Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadapmaterib) Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktifc) Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa itu sendirid) Dapat meningkatkan cara belajar siswa aktife) Dapat mendorong siswa untukeningkatkan belajarnya secaramandiri.Walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalampelaksanaannya, namun dapat pula pemberian penguatan yangdiberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajarkarena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakanyang dilakukan siswa tersebut, pemberian penguatan yangberlebihan akan berakibat

fatal. Untuk itu ada beberapa halyangharus diperhatikan guru dalam pemberian penguatan antara lain:a) Hangat dan AntusiasGuru dalam memberikan penguatan kepada siswahendaknya menunjukkan sifat yang baik, menarik dan jugasungguh-sungguh sehingga siswa merasa senang dengan sikapguru diwaktu memberi penguatan. Dalam pemberian penguatandiharapkan guru menunjukkan ekspresi wajah yang menarik,sinar mata yang sejuk, suara yang jelas dan enak didengar.b) BermaknaPemberian penguatan hendaknya disesuaikan dengantingkat pencapaian keberhasilan siswa dan mempunyai arti bagisiswa yang melakukan perbuatan itu sehingga penguatan dapatditerima siswa dengan senang hati.c) Hindari Penggunaan Penguatan NegatifWalaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektifuntuk dapat mengubah motivasi,penampilan dan tingkah lakusiswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangatkompleks, dan secara psikologis agak kontraversial,karena itusebaiknya dihindari banyak akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya siswa menjadi

frustasi,pemberani,hukuman dianggap sebagai kebanggaan,dan peristiwa akanterulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai