Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang dan berfungsi sebagai alat gerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan myosin. Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu, banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula. Pada kesempatan kali ini kelompok kami membahas tentang motor unit. Motor unit merupakan sebuah motor neuron bersama dengan axon dan seluruh serabut otot yang diinervasinya yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari pusat saraf menuju organ efektor seperti otot. Selain menghantarkan rangsangan ke otot, sel saraf motorik juga menghantarkan pesan ke sel tubuh untuk mempersiapkan proses pembakaran energi yang dibutuhkan saat otot bekerja.

1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja komponen dari motor unit? b. Apa hubungan antara motor unit dan presisi gerak otot? c. Apa hubungan antara motor unit dengan tonus otot?

1.3 Tujuan Masalah a. Mengetahui komponen dari motor unit b. Mengetahui hubungan antara motor unit dan presisi gerak otot c. Mengetahui hubungan antara motor unit dengan tonus otot

1.4 Manfaat a. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai fisiologi motor unit. b. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai komponen motor unit. c. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai hubungan antara motor unit dan presisi gerak otot. d. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai hubungan antara motor unit dengan tonus otot.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Motor Units Motor units merupakan sebuah motoneuron bersama dengan axon dan seluruh serabut otot yang diinervasinya yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari pusat saraf menuju organ efektor seperti otot. Selain menghantarkan rangsangan ke otot, sel saraf motorik juga menghantarkan pesan ke sel tubuh untuk mempersiapkan proses pembakaran energi yang dibutuhkan saat otot bekerja.1 Motor units (unit motorik) adalah semua serat otot yang disyarafi oleh satu serat syaraf motorik yang sama, terbagi menjadi dua:1 1. Otot Cepat dan Gerakan Halus Sedikit jumlah serat otot dalam satu motor units. Ukuran serat besar, perlu banyak ion Ca2+ dalam retikulum sarkoplasmik ekstensif. Metabolisme utama non-oksidatif (anaerobik). Jumlah enzim glikolitik banyak, suplai darah sedikit, mitokondria sedikit, mioglobin sedikit, warna otot lebih pucat. 2. Otot Lambat dan Gerakan Kasar Jumlah serat otot banyak dalam satu motor units. Ukuran serat lebih kecil, metabolisme utama oksidatif dan perlu banyak O2. Suplai darah banyak, mitokondria banyak, mioglobin banyak dan warna otot lebih merah.

2.2 Komponen Motor Units Serat-serat otot dari suatu unit motorik interdigitasi (overlapping) dengan seratserat otot dari motor units yang lain. Komponen motor units secara garis besar terdiri atas:2 1. Sarkolemma : membran plasma 3

2. Sarkoplasma : sitoplasma 3. Nukleus : terdapat beberapa nukleus pada setiap sel dan letaknya

berdekatan dengan sarkolemma. 4. Mitokondria 5. Retikulum sarkoplasmik 6. Miofibril yang terdiri dari filamen tipis (aktin) dan filamen tebal (miosin)

Gambar 2-1. Komponen unit motorik.

Pada saat sebuah motoneuron beraksi, seluruh serabut otot yang diinervasinya berkontraksi. Karena satu motoneuron mungkin menginervasi dari sangat sedikit sampai seribu atau lebih serabut otot, maka ukuran unit motor sangat bervariasi. Unit motor yang kecil terdapat pada otot-otot yang kecil, misalnya otot ekstraokular dan otot tangan. Demikian juga, unit motor yang kecil terdapat pada otot-otot yang melakukan berbagai

gerak yang halus, misalnya otot-otot kecil tangan, otot larynx dan otot ekstraokular. Unit motor yang besar misalnya terdapat pada m. tibialis anterior, m. gastrocnemius. Serabut saraf unit yang kecil umumnya juga berdiameter lebih kecil dibandingkan unit yang besar. Satu serabut saraf dapat menginervasi banyak serabut otot karena axon mempunyai banyak cabang. Serabut-serabut otot yang berasal dari satu unit motor tersebar merata di otot.2 Ujung cabang-cabang motoneuron bersama dengan membran otot yang diinervasinya membentuk motor-end plate (neuromuscularis junction). Gambaran pokok dari sebuah motor end plate ialah terdiri atas dua bagian, yaitu saraf dan otot yang saling dipisahkan oleh celah. Jadi motor end plate ini dalam beberapa hal mirip sinapsis di sistem saraf sentral. Bagian otot mengandung beberapa nuklei dan banyak mitokhondria serta miofibril. Bagian otot dilengkapi dengan sejumlah benjolan seperti buah anggur, sangat mirip benik terminal. Setiap benjolan melesak ke dalam serabut otot dan mengandung vesikel sinapsis dan mitokhondria. Telah diketahui bahwa substansi transmiter di end plate adalah asetilkholin. Ia masuk ke dalam celah, berikatan dengan membran otot, dan mengakibatkan perubahan permeabilitas membran tersebut. Satu impuls saraf menghasilkan suatu potensial end plate, dan apabila potensial ini mecapai ambang maka terjadilah potensial aksi yang disebarkan ke sepanjang serabut otot dan menimbulkan kontraksi. Asetilkholin yang dilepaskan pada saat datangnya aksi potensial saraf akan segara dipecah oleh asetilkholinesterase. Transmisi impuls di neuromuscularis junction dapat dipengaruhi melalui beberapa cara. Curare, misalnya, mengurangi potensial end plate, dengan demikian mencegah timbulnya potensial aksi. Akbiatnya terjadi paralisis otot. (Bandingkan dengan penggunaan substansi seperti curare untuk memperoleh relaksasi pada anestesi).2

2.3 Hubungan antara Ukuran Motor Units dan Presisi Gerak Otot Kekuatan otot adalah istilah umum yang mempunyai pengertian yang bermacam-macam, antara lain kekuatan otot adalah kemampuan otot atau grup otot menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun statis. Kekuatan otot dapat juga berarti kekuatan maksimal otot yang ditunjang oleh cross-sectional otot yang merupakan kemampuan otot untuk menahan beban maksimal pada aksis sendi.3 Otot rangka manusia dapat menahan 3 sampai 4 kg tegangan per cm2 potongan melintang. Karena otot manusia memiliki banyak potongan yang besar, tegangan yang di dapat terjadi sangat besar.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot:3 1. Usia dan jenis kelamin Kekuatan otot mulai timbul sejak lahir sampai dewasa dan terus meningkat terutama pada usia 20 sampai 30-an dan secara gradual menurun seiring dengan peningkatan usia. Pada umumnya bahwa pria lebih kuat dibandingkan dengan wanita. Kekuatan otot pria muda hampir sama dengan wanita muda sampai menjelang usia puber, setelah itu pria akan mengalami peningkatan kekuatan otot yang signifikan dibanding wanita, dan perbedaan terbesar timbul selama usia pertengahan (antara usia 30 sampai 50). Peningkatan kekuatan ini berkaitan dengan peningkatan massa otot setelah puber, karena setelah masa puber massa otot pria 50% lebih besar dibandingkan dengan massa otot wanita. 2. Ukuran cross sectional otot Semakin besar diameter otot maka akan semakin kuat. Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara fisiologis cross sectional area dan tegangan maksimal pada otot ketika dilakukan stimulasi elektrik. 6

Kekuatan otot skeletal manusia dapat menghasilkan kekuatan kurang lebih 3-8 kg/cm2 pada cross sectional area tanpa memperhatikan jenis kelamin. Namun variabilitas cross sectional area pada suatu otot akan berbeda setiap saat karena pengaruh latihan dan inaktifitas. 3. Hubungan antara panjang dan tegangan otot pada waktu kontraksi Hubungan panjang-tegangan pada otot rangka dapat dijelaskan dengan mekanisme pergeseran filamen sewaktu otot berkontraksi. Ketika serabut otot berkontraksi secara isometrik, tegangangan yang timbul sebanding dengan jumlah ikatan-silang yang terbentuk di antara molekul aktin-miosin. Jika otot diregang, tumpang tindih antara aktin dan miosin berkurang, dan karena itu jumlah ikatan silang akan berkurang. Sebaliknya, jika otot jauh lebih pendek daripada panjang istirahat, jarak yang dapat ditempuh oleh filamen tipis akan berkurang. Kecepatan kontraksi otot berbanding terbalik dengan besar beban pada otot. Pada pemberian beban, kecepatan kontraksi akan maksimal pada panjang istirahat, an menurun bila otot lebih pendek atau lebih panjang daripada istirahat. 4. Recruitmen motor unit Peningkatan recruitment motor unit akan meningkatkan kekuatan otot. Setiap neuron motorik dan serabut otot yang dipersarafi membentuk motor unit. Motor unit adalah unit fungsional dari sistem neuro-muscular yang terdiri dari anterior motor neuron (terdiri dari axon, dendrit dan cell body) dan serabut otot (terdiri dari slow twitch fiber dan fast twitch fiber). Secara umum, unit otot lambat dipersarafi oleh neuron motorik kecil penghantar lambat. Pada otot ekstremitas besar, unit kecil lambat merupakan unit yang pertama digerakkan, tahan terhadap kelelahan, dan merupakan unit yang banyak dipakai. Sedangkan unit cepat oleh motorik besar pengahantar cepat (asas ukuran/ siza principle). Unit cepat, mudah lelah, biasanya digerakkan dengan tenaga yang lebih kuat. 7

Tidak semua motor unit pada serabut otot aktif pada saat yang sama. Hal itu berarti pada kontrol neural fast twitch fiber dan slow twitch fiber akan memodulasi secara selektif jenis serabut yang akan digunakan sesuai dengan karakteristiknya. Jenis lati-han akan mempengaruhi motor unit yang aktif, pada resistance exercise atau latihan untuk meningkatkan kekuatan otot akan mengaktifkan fast twitch fiber sedangkan pada latihan untuk meningkatkan endurance akan mengaktifkan slow twitch fiber. 5. Tipe kontraksi otot Otot mengeluarkan tenaga paling besar ketika kontraksi eksentrik (memanjang) melawan tahanan. Dan otot juga mengeluarkan tenaga lebih sedikit ketika kontraksi isometrik serta mengeluarkan tenaga yang paling sedikit ketika kontraksi konsentrik (memendek) melawan beban. 6. Jenis serabut otot Karakteristik tipe serabut otot memiliki peranan pada sifat kontraktil otot seperti kekuatan, endurance, power, kecepatan dan ketahanan terhadap kelelahan/fatigue. Tipe serabut II A dan B (fast twitch fiber) memiliki kemampuan untuk menghasilkan sejumlah tegangan tetapi sangat cepat mengalami kelelahan/fatigue. Tipe I (slow twitch fiber) menghasilkan sedikit tegangan dan dilakukan lebih lambat dibandingkan dengan tipe serabut II tetapi lebih tahan terhadap kelelahan/fatigue. 7. Ketersediaan energi dan aliran darah Otot membutuhkan sumber energi yang adequat untuk berkontraksi, menghasilkan tegangan, dan mencegah kelelahan/fatigue. Tipe serabut otot yang predominan dan suplai darah yang adequat, serta transport oksigen dan nutrisi ke otot, akan mempe-ngaruhi hasil tegangan otot dan kemam-puan untuk melawan kelelahan/fatigue. 8. Kecepatan kontraksi 8

Torsi yang besar dihasilkan pada kecepatan yang lebih rendah. Kecepatan berarti rata-rata gerakan dalam arah tertentu. Kecepatan pemendekan atau pemanjangan otot secara substansial akan mempengaruhi tegangan otot yang terjadi selama kontraksi. Penurunan tegangan kontraksi terjadi ketika peningkatan kecepatan, saat pemen-dekan otot merupakan dasar penjelasan jumlah links yang terbentuk per unit waktu antara filamen aktin dan miosin. Pada kecepatan lambat, jumlah maksimum cross-bridge dapat terbentuk. Semakin cepat filamen aktin dan miosin slide terhadap satu dengan yang lain, semakin kecil jumlah links yang terbentuk antara filamen-filamen dalam satu unit waktu dan semakin kecil tegangan yang terjadi. Kecepatan kontraksi berbanding terbalik dengan besar beban pada otot atau dengan kata lain berarti semakin cepat kontraksi maka tegangan yang dihasilkan semakin kecil. 9. Motivasi Motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kemampuan untuk

menghasilkan kekuatan yang maksimal. Oleh karena itu Testi harus mau melakukan usaha yang maksimal agar menghasilkan kekuatan maksimal.

2.4 Hubungan antara Motor Units dengan Tonus Otot 1. Unit Motorik Setiap motoneuron yang meninggalkan medulla spinalis akan mempersarafi beragam serabut otot, dan jumlahnya bergantung pada jenis otot. Semua serabut otot yang dipersarafi oleh satu serabut saraf disebut unit motorik. Pada umumnya, otot-otot kecil yang bereaksi dengan cepat dan yang pengaruhnya harus tepat mempunyai lebih banyak serabut saraf untuk serabut otot yang lebih sedikit jumlahnya (misalnya, hanya dua sampai tiga serabut otot per unit motorik pada beberapa otot laring). Sebaliknya, otot besar yang tidak memerlukan pengaturan halus, seperti otot soleus, mungkin mempunyai beberapa 9

ratus serabut otot dalam satu unit motorik. Gambaran umum untuk semua otot tubuh masih dipertanyakan, tetapi dugaan kuat adalah sekitar 80 sampai 100 serabut otot untuk satu unit motorik.4 Serabut-serabut otot dalam setiap unit motorik tidak seluruhnya terkumpul bersama-sama dalam satu otot tetapi menumpang tindih unit motorik lain dalam suatu berkas mikro yang terdiri dari 3 sampai 15 serabut. Pertautan ini menyebabkan unit motorik yang terpisah akan berkontraksi untuk membantu unit yang lain dan bukan secara keseluruhan sebagai segmen tersendiri.4 2. Tonus Otot Tahanan otot terhadap regangan sering kali disebut tonus. Bila neuron motorik yang berjalan ke otot dipotong, otot itu akan memberikan tahanan yang lemah dan disebut flasid. Otot yang hipertonik (spastik) adalah otot yang mempunyai tahanan yang tinggi terhadap regangan , karena reflek regang yang hiperaktif. Diantara keadaan fllasid dan spastik terdapat daerah yang batasnya tidak tegas, yang dinamakan daerah tonus normal. Otot umumnya dalam keadaan hipertonik bila pelepasan impuls eferen -nya rendah dan hipertonik bila tinggi.3 Bahkan bila otot berada dalam keadaan istirahat, biasanya sejumlah tegangan masih tetap ada. Tegangan ini disebut tonus otot. Karena serabutserabut otot rangka normal tidak akan berkontraksi jika tidak ada potensial aksi untuk merangsangserabut-serabut, tonus otot rangka secara keseluruhan adalah hasil dari impuls saraf berkecepatan rendah yang berasal dari medulla spinalis. Impuls saraf ini kemudian diatur sebagian oleh sinyal-sinyal yang dijalarkan dari otak ke motorneuon anterior medulla spinalis yang sesuai, dan sebagian lagi oleh sinyal-sinyal yang berasal dari gelendong otot yang terdapat di dalam otot itu sendiri.3 3. Hubungan Motor Units dengan Tonus Otot

10

Tonus otot tergantung pada gelendong otot dan serabut aferennya. Seluruh variasi dalam kekuatan dan jenis gerakan ditentukan oleh perbedaan dalam jumlah dan ukuran unit motor yang disebut aktivitas, frekuensi tingkat cetusannya, dan pola aktifitas pada otot yang berbeda.gerakan lemah menerima beberapa unit; jumlah dan ukuran unit motor meningkat dalam model stereotip dengan gerakan yang lebih kuat. Unit motor terlibat dalam kontraksi tonik mempunyai serabut otot yang dikenal sebagai tipe I yang kaya akan enzim oksidatif dan mitokondria; mereka mengendalikan kontraksi fasik yang menginervasi serabut otot yang mengalami metabolisme anaerobik (serabut tipe II).5

11

BAB III PEMBAHASAN

OTAK IMPULS MEDULLA SPINALIS KETIKA MOTOR NEURON TIDAK BISA MENGINERVASI MOTOR UNIT KARENA TRAUMA, TERPOTONG, DLL MOTOR NEURON MENUJU NEUROMUSCULAR JUNCTION FLACCID MOTOR UNIT KONTRAKSI TONUS OTOT SMALL MUSCLE LARGE MUSCLE NEUROTRANSMITTER KOMPONEN SARKOLEMA SARKOPLASMA MYOFIBRIL DIBAWA

PRECISE MOVEMENT

GROSS MOVEMENT

MISAL: M. RECTUS MEDIAL, M. RECTUS LATERALUS, M. RECTUS SUPERIOR, DLL


Keterangan:

MISAL: M. QUADRATUS FEMORAIS, DLL

Otak akan mengeluarkan impuls. Impuls akan dihantarkan ke medulla spinalis sebagai motor neuron dan menuju ke celah sinap (neuromuscular junction) dan melepaskan neurotransmiter untuk mengkontraksikan unit motorik pada otot. Pada unit motorik terdapat komponen-komponen pendukung seperti sarkolema, sarkoplasma, dan myofibril. Setelah unit motorik berkontraksi, maka akan menghasilkan tonus otot. Apabila neuron menginervasi otot yang berukuran kecil, maka akan terjadi gerakan precise. Dan sebaliknya, apabila neuron menginervasi otot berukuran besar maka akan terjadi gerakan gross. Ketika terjadi kerusakan atau trauma yang menyebabkan motor neuron tidak bisa menginervasi unit motorik, maka akan terjadi flaccid pada otot.

12

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan 1. Komponen unit motorik terdiri dari motor neuron tunggal dan semua sel-sel otot merangsang serta sarkolemma, sarkoplasma, nukleus, mitokondria, retikulum endoplasmik, dan miofibril. 2. Jumlah sel-sel otot dalam unit motorik menentukan tingkat gerakan ketika itu unit motor dirangsang. unit motorik bervariasi dalam ukuran. unit motor kecil digunakan untuk tepat, gerakan kecil, unit motorik besar digunakan untuk gerakan kotor. 3. Tonus otot dipertahankan oleh stimulasi asynchronous unit motorik acak.

13

DAFTAR PUSTAKA

1. Mescher,

Anthony

L..2011.Histologi

Dasar

Junqueira:

Teks

&

Atlas,

Ed.12.Jakarta:Buku Kedokteran EGC 2. Eroschenko, Victor P..2010.Atlas Histologi diFiore, Ed.11.Jakarta:Buku Kedokteran EGC 3. Ganong, W. F..2008.Fisiologi Kedokteran, Ed.22.Jakarta:Buku Kedokteran EGC 4. Guyton, Arthur C.,John E. Hall.2007.Fisiologi Kedokteran Ed.11.Jakarta:Buku Kedokteran EGC 5. Isselbacher,dkk.2000.Harrison: Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam,

Ed.13.Jakarta:Buku Kedokteran EGC 6. Dorland, W. A. Newman.2010.Kamus Kedokteran Ed.3.Jakarta:EGC 7. Ethel, Sloane.2003.Anatomi dan Fisiologi.Jakarta:EGC 8. Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi Manusia Ed.2.Jakarta:EGC

14

Anda mungkin juga menyukai