Anda di halaman 1dari 61

1. Adaptasi dan Maladaptasi Sel 2. Kelainan retrogresif 3. Degenerasi dan nekrosis 4.

Radang dan infeksi

Bagian Patologi Anatomi

PATOLOGI Ilmu yang mempelajari sebab , sifat , perjalanan penyakit perubahan anatomik dan fungsinya mempelajari penyakit dari segala seginya PATOFISIOLOGI Mempelajari gangguan fungsi pada organisme yang sakit meliputi asal penyakit , permulaan perjalanan dan akibat PENYAKIT Reaksi tubuh terhadap rangsang aktif & dinamik ,terdapat interaksi antara faktor host ( termasuk genetik ) dengan lingkungan

PATOLOGI UMUM Mencakup tentang mekanisme dan karakteristik bentuk tertentu dari proses suatu penyakit PATOLOGI SISTEMATIK Merupakan penjelasan berbagai pengaruh dari penyakit tertentu terhadap organ sendiri atau sistem organ tsb banyak menggunakan hukum dan batasan patologi umum KARAKTERISTIK PENDEKATAN PENYAKIT o epidemiologi o manifestasi patologik & klinik o etiologi o komplikasi dan cacat o patogenesis o prognosis

EPIDEMIOLOGI o Studi insiden & distribusi populasi suatu penyakit pencatatan & analisa data pd kelompok penduduk
o Penting untuk : - mencari etiologi - rencana program pencegahan - merencanakan fasilitas medik - skrining pada masyarakat PATOGENESIS Suatu mekanisme dimana suatu sebab / etiologi beroperasi terjadi manifestasi patologik & klinik Contoh : o inflamasi : respon terhadap kuman/agen yang menyebabkan kerusakan jaringan o reaksi imun : efek sistem imun yg tidak diharapkan

MANIFESTASI PATOLOGIK & KLINIK Agen etiologik bekerja melalui alur patogenetik/ mekanisme untuk memproduksi manifestasi penyakit yang menimbulkan tanda , gejala dan gambaran patologik (lesi) dimana tanda dan gejala tersebut diperlihatkan
Lesi : kelainan struktur dan fungsi yg bertanggung jawab terhadap keadaan sakit Kelainan Patognomonik : bentuk tertentu , khusus untuk satu jenis penyakit , tanpa ini maka diagnosis sulit / tidak dapat ditegakkan

KOMPLIKASI DAN CACAT Penyakit dapat lama , efek sekunder atau jauh ,yg dpt menyebabkan komplikasi yang jauh disertai kelainan bentuk anatomi / fungsi
PROGNOSIS Merupakan perkiraan jalannya penyakit Dipengaruhi : intervensi medik beda dengan alamiah

ETIOLOGI Suatu agen primer yg bertanggung jawab untuk memulai proses selanjutnya yg menghasilkan sakit Sebab umum : - kelainan genetik - agen infektif - trauma mekanik - radiasi - kemikal

Kadang kadang : - multifaktor - tidak diketahui faktor risiko Tanpa adanya penyebab yg diketahui diklasifikasikan sebagai primer, idiopatik, esensial, spontaneus , atau cryptogenik

Genetik : - diturunkan melalui gen cacat dari ortu sex chromosom , autosom : dominan/resesif
- didapat karena mutasi genetik - genetik polimorfisme normal : ras Agen infektif : bakteri , virus , jamur , parasit o organ/sistem tubuh tertentu/umum o lingkungan yg diinginkan : bakteri anaerob bakteriemi septikemia Efek patogen : - pili dan adesin - agresin - toksin - respon imun

Rangsang

penyesuaian
kematian sel Kelompok Penyakit

rusak reversibel
rusak ireversibel sign & simptom

Keadaan yang berbatas kabur BENTUK REAKSI : o pertahanan aktif - pasif Reaksi Perlindungan dan o adaptasi Perbaikan (struktural dan o reaksi kekalahan kemikal ) darimana seluruh lesi patologik dibentuk

SEL TERJEJAS
Sel Unit biologi yang otonom 1. Lethal : kerusakan struktur dan fungsi bersifat ireversibel sel mati 2. Sublethal : perubahan struktur dan fungsi untuk mengakomodasi jejas sel tidak mati fungsi (-); pembengkakan mitokondria sobek Karakteristik jejas ireversibel - membran sobek - fragmentasi - kalsifikasi - struktur myelin Inti : Piknosis , Karioreksis , Kariolisis

STRUKTUR SEL

SKEMATIK SEL

SEL TERJEJAS

Efek Terhadap Jaringan Tergantung : - lama jejas - jumlah dan jenis sel - sifat agen - kemampuan regenerasi sel Kerusakan Struktur dan Komponen Fungsional Sel tergantung sifat dan jenis agen (sel dengan fungsi spesifik rentan terhadap agen tertentu ) Kematian Sel Melalui : 1. disrupsi mekanikal 2. disintegrasi fungsi membr 3. tertutupnya jalur metabolik 4. DNA rusak 5. defisiensi metabolit yang penting

1. Disrupsi Mekanikal trauma, pembekuan, tekanan osmostik membran sobek 2. Kegagalan Integritas Fungsional Membran saluran membran tertutup fungsi kontrol << membran rusak 3. Jalur Metabolik Tertutup - respiratori seluler pasokan oksigen terganggu - sintesis protein penggantian protein terganggu 4. DNA rusak bisa diturunkan atau merusak lethal 5. Defisiensi Metabolit kekurangan vitamin(E) , glukosa terganggu

JEJAS ISKEMIK Akibat dari hipoksia/anoksia


Stadium Awal terjadi gangguan oxidative phosphorylation ATP << fungsi terganggu : 1. Kegagalan pompa membran timbunan air RER,SER bengkak 2. disagregasi ribosom dan kegagalan sintesis protein Stadium Lanjut kerusakan berlanjut sel mati RADIKAL BEBAS menyebabkan membran rusak, DNA rusak JEJAS KIMIAWI

GAMBARAN SEL AKIBAT RUDAPAKSA


perubahan lemak nekrosis

sel normal

bengkak degenerasi degenerasi nekr keruh vakuolar hidropik nekrosis piknosis karioreksis kariolisis

JEJAS REVERSIBEL
1. Akumulasi Air Dalam Sel

Bengkak keruh, pada sel parensim sel besar Degenerasi Vacuolar, didapat vacuole > granule Degenerasi Hidropik, akumulasi cairan sel membesar

2. Akumulasi Lemak Dalam Sel Sering pada sel parensim (misal hati, ginjal) sel berisi bercak kecil lemak netral (degenerasi lemak ) globule besar mendesak inti ketepi (infiltrasi lemak) Keduanya : Fatty Change 3. Degenerasi Hialin : perubahan sel eosinofilik dan homogen

Contd.
4. Degenerasi Mukoid akumulasi mukopolisakarid dalam sel inti terdesak ketepi (signet ring cell) diluar sel inti bentuk bintang (stellate cell) disebut Degenerasi Miksomatosa 5. Degenerasi Zenker : akumulasi asam laktik gangguan metabolisme sel masa homogen mengganti serat kontraktil otot 6. Degenerasi Amiloid : timbunan amiloid dikenal sbg penyakit Amiloidosis ( peran mekanisme imunologik )

NEKROSIS

merupakan kematian sel (jaringan) pada organisme yang hidup (infark : nekrosis iskemik)

1.

Nekrosis Koagulativa , banyak ditemukan, protein sel koagulasi , bentuk sel /susunan jaringan masih terlihat (nekrosis struktural). Bila tidak terlihat nekrosis tanpa struktur o.k dicerna enzim (nekrosis koliquativa pada tuberkulosis) Awal konsistensi normal / kenyal lunak

2. Nekrosis Koliquativa, pada jaringan tanpa stroma kuat, (misal: otak) mencair kista
3. Nekrosis Lemak, trauma jaringan lemak, enzim lipase

4. Nekrosis Gangrenosa, dimulai: nekrosis iskemik kuman gangren basah/kering


5. Nekrosis Fibrinoid, hipertensi maligna nekrosis lapisan muscularis timbunan fibrin

INFARK
1. Jenis kelainan tergantung waktu - 24 48 jam: daerah pucat, reaksi radang, serabut (-) - bbrp mg : jaringan mati dibuang jaringan lemah (ruptura pd jantung 10 hr post infrak) diganti jaringan ikat - s/d bulan : fibrosis 2. Bentuk tergantung sistem pembuluh darah - Infark Putih, pd organ solid, tanpa anastomosei - Infark Merah, ada anastomose atau dua pasokan p.d atau pada infark vena Jadi abses bila ada kontaminasi kuman

APOPTOSIS
Kematian sel yang terprogram, karena : 1. signal aktif 2. penarikan signal hidup misal testis buang testosteron << apoptosis sel prostat Fragmentasi apoptotic bodies melahap sel sekitar tdk ada sel radang

ADAPTASI SELULER

Respon Rangsang
1. 2. 3. 4.

berlebihan hipertrofi / hiperplasi kurang atrofi kurangnya kemampuan tumbuh : agenesis , hipoplasia , aplasia diferensiasi sel : displasia, metaplasia

Hipertrofi : bertambah besarnya organ/ jar, akibat membesarnya sel pembentuk organ Hiperplasia : bertambah besarnya organ/ jar, akibat bertambahnya jmlh sel pembentuk organ

FISIOLOGIK - hipertrofi otot pd olahragawan - hiperplasia sumsum tulang yg tinggal di gunung - hiperplasia mamma waktu pubertas, laktasi - hiperplasia & hipertrofia uterus waktu hamil PATOLOGIK - hipertrofi jantung pada kelainan katup - hiperplasia endomerium akibat estrogen >> - hperplasia epitel akibat radang kronik

ATROFIA
Mengecilnya ukuran organ/jaringan akibat mengecilnya ukuran sel dan/atau jumlah sel
FISIOLOGIK - atrofi timus setelah umur 40 tahun - orang tua : atrofi uterus, testis, mamma PATOLOGIK Terjadi pada keadaan : - fungsi berkurang disuse atrofi - hilang rangsang endokrin/pasokan darah/inervasi - adanya rangsang hormon, tekanan - kurang makan

AGENESIS Kegagalan total sebagian organ tidak terbentuk HIPOPLASIA Kegagalan tidak total, masih terbentuk organ APLASIA Biasanya dipakai pada kelainan hematologik aplastik anemia METAPLASIA perubahan satu jenis jar kebentuk lain - metaplasia epitelial : met skuamosa, met kolumner - metaplasia jaringan ikat : metaplasia mesensimal DISPLASIA peningkatan pertumbuhan sel disertai bentuk atipik dan perubahan diferensiasi

PENIMBUNAN PIGMEN

1. Pigmen endogen diproduksi sel tertentu tubuh, misal melanin, hemoglobin 2. Pigmen eksogen dari luar tubuh misal carbon Melanin - hiperpigmentasi menyeluruh, misal chloasma gravidarum, ACTH

>> penyakit Addison - hiperpigmentasi lokal, misal bercak tanpa penambahan melanosit (ephelides), neurofibromatosis - hipopigmentasi menyeluruh pada albino - hipopigmentasi lokal, misal vitiligo, bekas luka

HEMOGLOBIN ada 3 bentuk hasil pemecahan Hb


1. met/ sulp/ carboxy haemoglobin 2. porphyrin bilirubin 3. feritin dan hemosiderin
Kandungan bilirubin > 50 mmol/L ikterus retensi regurgitasi obstruktivus

HEMOSIDERIN
1. deposit lokal pd hematoma, fraktur dsb 2. hemosiderin pulmoner pd dekomp kiri sel payah jantung 3. hemosiderin sistemik - deposit di sistem fagosit mononuklear - deposit di parensimal ( sel hati, pankreas, ginjal, jantung) kerusakan

HEMOKROMATOSIS
deposit dalam organ manifes sirosis hepatis, gagal jantung

JEJAS/RUDA PAKSA

RESPON PASIF RESPON AKTIF

RADANG dolor calor tumor rubor fungsiolesi

REGENERASI TROMBOSIS gerak pindah sel agregasi pembelahan sel nidasi perubahan biokemik presipitasi fibrin pengaturan kembali jaringan

RESPON RADANG AKUT Reaksi pertahanan pembuluh darah & darah thd cedera
Terjadi : - perubahan vasoaktif - permeabilitas naik - respon seluler leukosit - peran mediator

RESPON INFLAMASI

oooooooooooooooo

- dilatasi - permeabilitas >

A B

?Bentuk utama
respon sama
GOAL : 1. Menetralisir sebab 2. Fagositik 3. Perbaikan 4. Isi defek

MEDIATOR INFLAMASI

MEDIATOR
1.

MEDIATOR ENDOGEN DARI PLASMA a. Pengaktifan Faktor Hageman - Bradikinin - Fibrinopeptid permeabilitas , khemotaksis b. Dipicu Leukosit pmn : Leukokinin c. Pengaktifan Komplemen C6,7,8,9 C5 C3 c2,c4 C1 C5a C3a C3b MEDIATOR ENDOGEN DARI SEL Vasoaktif amin : Histamin,Serotonin Sintesis di Sel Mast,Leukosit,Trombosit Prostaglandin, Leukotriene Limfokin, Monokin, Sitokin

2.

Lisolesitin Protease Nucleosid

nekrosis

Tahap akhir

NEKROSIS Serosa , Nekrotizing Purulenta, Hemorhagi

Sebab Nekrosis - efek nekrotizing - lisolesitin - kompleks imun komplemen aktif merusak - proteolitik lisosom dari leukosit - radikal bebas

ABSES
kumpulan nanah dalam rongga (yg dulunya tidak ada) dibatasi jaringan ikat fibreus

PEMBULUH DARAH
PERMEABILITAS NAIK : a. Mediator Inflamasi : histamin, bradikinin, prostaglandin (dari daerah cedera ) b. Destruksi Langsung Dinding Endotel

EKSUDAT SELULER : EMIGRASI LEUKOSIT EKSUDAT CAIR : iTRANSPORT VESIKEL PINOCYTIC ( INFILTRAT) iKONTRAKSI SEL ENDOTEL iNEKROSIS & DISINTEGRASI DINDING PELEBARAN PEMBULUH DARAH a. Aliran Lambat Leukosit Ketepi b. Tekanan Hidrostatik Naik Eksudat Cair

FAGOSITOSIS
TAHAPAN : 1. ADESI/PERLEKATAN DGN FAGOSIT 2. PELAHAPAN DLM FAGOSOM 3. FUSI FAGOSOM DAN LISOSOM 4. DEGRADASI PARTIKEL HASIL : 1. DEGRADASI SELURUH/SEBAGIAN BESAR 2. RESISTEN PROLIFERASI KELUAR 3. DEGRADASI SEBAGIAN : 1 Tetap Tinggal 2 Sisa Lipid mengalami Pemadatan 3 Produk Degradasi : Kalsifikasi

KELUARAN UMUM INFLAMASI


1. SERANGAN >>>PERTAHANAN<<< MELUAS : SISTEMIK , SEPTIKAEMIA, ABSCES , GANGGREN 2. PERTAHANAN >>> SERANGAN <<< PERBAIKAN /RESOLUSI : LENGKAP / PARUT 3. SEIMBANG KRONIK

RADANG KRONIK : JARINGAN IKAT FIBREUS >>> DOMINAN LIMFOSIT, SEL DATIA+ PEMBULUH DARAH << RADANG AKUT : JARINGAN IKAT FIBREUS DOMINAN LEUKOSIT PMN PEMBULUH DARAH >> MELEBAR

Resolusi perbaikan lengkap jar normal


- jumlah sel yg rusak minimal - kemampuan regeneratif sel yang tinggi - penyebab dihancurkan dgn cepat - cairan dan debris dibuang dgn cepat

Tahapan kejadian
- fagositosis bakteri dan penghancuran intra sel - fibrinolisis - fagositosis debris oleh makrofag ke kel.limfe - menghilangnya dilatasi p.d

Organisasi penggantian oleh jaringan granulasi

jaringan parut yang terjadi bila 1. fibrin terbentuk luas, sehingga sedikit yg bisa dibuang 2. jaringan yg mati tidak mudah dicerna 3. eksudat dan debris tidak dapat dibuang

Morfologi Reaksi Radang ditentukan oleh


1. lokasi dan bentuk anatomik organ yg terkena ulkus tdk dapat pd organ solid (hati,dinjal) 2. sifat agen penyebab 3. lama berlangsungnya radang

RADANG KRONIK
Dapat dari awalnya kronik yg diakibatkan oleh 1. agen infektif yg resisten (tbc, lepra, virus ) 2. benda asing 3. autoimun misal tiroidits hashimoto 4. unknown misal ulcerative colitis Mikroskopik - limfosit, sel plasma, makrofag, lain2 sedikit - jaringan fibreus (dari jaringan granulasi) - jaringan nekrotik banyak, pd kondisi granulomatous Makrofag atau sel yg berasal dari dirinya (epiteloid Histiosit ) berkumpul membentuk massa padat Radang Granulomatosa

1. Radang Kronik Non Spesifik - Lesi patologik berbeda walau sebab sama - Khas ada reaksi seluler sel mononuklear disertai proliferasi fibroblast dan pembuluh darah baru

2. Radang Kronik Spesifik - Lesi patologik sama yg spesifik dimanapun, untuk kuman penyebab tertentu - Lesi berupa struktur granuloma radang Granulomatosa

Jenis Radang Granulomatosa

1. Granuloma infeksiosa
- pd jamur (tdk superfisial) dan tuberkulosis granuloma kaseosa - pd goresan kuku kucing granuloma supurativa - pd sifilis gumma

2. Granuloma non infeksiosa


- pd reaksi imun diperlambat, sarkoidosis

3. Granuloma benda asing


- pd sekeliling benda asing yg tidak dapat dicerna

INFEKSI
Invasi mikroorganisme kedalam tubuh, berkembang biak dalam jar/organ faktor pertahanan tubuh v/s mikroorganisme Pertahanan tubuh 1. umum : tingkat kesehatan, kondisi sistem imun jumlah leukosit 2. lokal : pasokan darah Mikroorganisme - virulensi - sinergisme - jumlah - pintu masuk - produk mikroorganisme

penyakit terjadi sebagai konsekuensi penyebaran sistemik mikroorganisme

Paparan klinik

1. Paparan (-) ok cepat dihancurkan 2. Paparan ringan o.k mikoorganisme tumbuh sebentar dihancurkan, atau simbiose dengan host, atau tumbuh lokal dan terbatas disekitar jalan masuk 3. Kerusakan lokal tidak siknifikan kerusakan hebat jaringan jauh misal tetanus o.k eksotoksin 4. Kerusakan lokal dan sekitar mis selulitis o.k streptokoken piogenes 5. Lesi lokal (-) tapi cepat menyebar, baru kemudian terbentuk lesi pada jalan masuk, misal sifilis

Penyebaran Infeksi
1. Lokal, adanya anyaman jaringan dan respon radang akut (jalur pertama sistem pertahan ) terlokalisir 2. Melalui celah/rongga yg ada, misal ruang peritoneum, usus, bronkhi, pleura, ureter 3. Limfatik, sistem limfatik mampu menghancurkan fagosit yg tidak dapat mencerna mikoorganisme dan mengabsorbsi toksin (jalur kedua sistem pertahanan) penyebaran limfangitis / limfadenitis 4. Aliran darah : - menembus langsung bakteriaemia - tromboplebitis supurativa trombus - dari sistem limfatik 5. Melalui syaraf, misal virus (rabies) melalui syaraf CNS

TANDA & GEJALA SISTEMIK


1. 2. 3.

4.
5.

Panas, berkeringat, menggigil Takhikardia dan takhipneu Gejala konstitusional : nafsu makan <, lelah, lemah Reaktif hiperplasia SRE : kel limfe membesar Laboratorium : LED naik, leukositosis

RESPON UTAMA TUBUH TERHADAP RUDA PAKSA

1. Respon Radang 2. Respon Regenerasi 3. Respon Trombosis Upaya Pertahanan Diri dan perbaikan

KONDISI NORMAL

1.

2.
3.

Trombosit, Sel Darah, Sel Endotel, dilapisi elektronegatif sialic acid saling menolak Sel terletak pada bag tengah aliran Sel endotel mengandung bahan peng hambat pengendapan trombosit dan penghancur fibrin yang terbentuk

PERAN ENDOTEL PADA PEMBEKUAN

Sel endotel mempunyai substansi a. prokoagulan : - faktor von Willebrand : mediator ikatan trombosit ke permukaan dan sebagai pembawa faktor VII - tromboplastin (F.III) jalur ektrinsik - inhibitor plasminogen aktivator (PAI) b. antikoagulan : - proctacyclin (PGI2) hambat koagulasi - nitricoxide (NO) dilatasi - antitrombin : endotelial heparinoid dan endotelial trombomodulin - plasminogen activator produksi plasmin fibrinolisis

NORMAL ENDOTEL MENGHAMBAT PEMBEKUAN

1. 2. 3.

Menghambat pengendapan trombosit Melawan pembentukan fibrin Melarutkan fibrin yang terbentuk

REAKSI TROMBOSIT PADA PEMBEKUAN


Trombosit sirkulasi Pembuluh darah rusak

Kolagen Trombosit adesi


Reaksi pelepasan ADP, tromboxane A2 Agregasi Trombosit Faktor III

Organisasi PDGF,ADP

Trombin masa fibrin /trombus

Agregat Trombosit melepas ADP, serotonin, fosfolipid, a granule Faktor III Presipitasi Fibrin mengaktifkan plasma clotting factor V-XII tromboplastin pembentukan fibrin Lapisan fibrous Eritrosit tertangkap * Plasmg Actv * Plasmg Actv Inhb

RESPON TROMBOSIS

Faktor yang berpengaruh : 1. Dinding pembuluh darah 2. Aliran darah 3. Perubahan komposisi darah Trias VIRCHOW

PERAN DINDING PEMBULUH DARAH


1.

2.

KERUSAKAN SEL ENDOTEL : a. Dilepaskan substansi prokoagulan misal tromboplastin, faktor von Willebrand, b. Berkurangnya produksi antikoagulan misal heparinoid (mengaktifkan antitrombin III) trombomodulin (mengaktifkan prot C) , aktivator plasminogen fibrinolisin HILANGNYA SEL ENDOTEL a. Membran basalis/kolagen terbuka, memudahkan trombosit menempel (diperantarai oleh faktor von Willebrand) dan mengawali pembentukan trombus b. Hilangnya penutup elektro negatif

PERAN ALIRAN DARAH

Terjadinya Trombosis akibat 1. Stasis 2. Aliran turbulensi - menyebabkan kerusakan sel endotel prokoagulan >> dan antikoagulan < - trombosit dan leukosit mudah kontak dengan dinding - antikoagulan berkurang

KOMPOSISI DARAH

Naiknya Konsentrasi Protein Koagulasi atau Menurunnya antikoagulan A. Hiperkoagulasi chemik 1. Hiperkoagulasi herediter : defisiensi antitrombin III, protein C, mutasi gen faktor V ( F.V Leiden) dsb 2. Hiperkoagulasi didapat : misal jaringan rusak pelepasan tromboplastin, infeksi kronik liver fibrinogen >> dan antikoagulan << B. Trombosit 1. Produksi naik pada trauma dengan perdarahan 2. Perlekatan >> pada diet tinggi lemak

NASIB TROMBUS

1. 2.

Terlepas beredar / embolus Larut oleh fibrinolisin, trombolisin - tergantung kadar profibrinolisin dan
- intensitas pengaktifannya, besar trombus penghambat fibrinolisis, plasminogen aktivator

3.

Organisasi sel endotel tumbuh rekanalisasi

KOMPLIKASI KLINIK TROMBUS

1. Infark 2. Udema dan Obstruksi Vena 3. Infeksi Radang Dinding Pembl Drh 4. Emboli
Tromboemboli (90%) : - venous - arterial - paradoksial

Perkembangan Lanjut Obstruksi Arteri tergantung dari :

1. 2. 3.

Kecepatan terjadinya obstruksi Besarnya obstruksi Anatomi sistem kolateral a. gangguan/kelainan sistem kolateral b. kandungan oksigen darah c. kondisi jantung d. sifat jaringan yang terkena

Efek Merugikan Melalui

1. 2.

3.

Hipoksia kerusakan sel Metabolisme glukosa dan asam amino dalam darah tidak sempurna Kegagalan membuang sisa produk nyeri sampai infark

ISKEMIA

Kekurangan oksigen pada jaringan akibat pasokan darah yang tidak mencukupi lanjut infark Penyebab Umum karena cardiac output kurang pada heartblock total, ventricular arrest, fibrilasi jantung pasokan darah kurang iskemik otak

( 15 detik pingsan, 4 menit infark, 8 menit mati ) Lokal karena obstruksi arteri ( trombosis, embolism, spasme, ateroma, tarikan/tekanan dari luar)

Anda mungkin juga menyukai