Anda di halaman 1dari 11

TUGAS III 1.Tugas apa yang dilakukan pada transport layer?

TUGAS TRANSPORT LAYER Lapis layer hanya perlu mengetahui dan melayani lapis transport layer. Segdangkan lapis transport layer, memiliki tugas yang lebih komplek, yaki sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Menyusun paket (packetizing) Membuat koneksi (creating a connection) Pengalamatan (addressing) Menyediakan keandalan/ reliabilitas (reliability)

MENYUSUN PAKET (PACKETIZING) Lapis transport layer menerima sebuah pesan dari lapis application layer. Pesan berukuran besar yang diterima tersebut kemudian dibagi ke dalam beberapa pesan. Pemecahan ini dikenal dengan sebutan fragmentasi (fragmentation). Ada dua tujuan dilakukan fragmentasi, yaitu : 1. 2. Bahwa pesan-pesan berukuran kecil lebih mudah dikelola. Lapis di bawahnya, yaitu network layer memiliki batasan ukuran paket.

Sebuah header kemudian disertakan pada paket data. Header memuat informasi kendali, khususnya berkaitan dengan tugas transport layer.

MEMBUAT KONEKSI (CREATING A CONNECTION Pembuatan koneksi oleh protocol transport layer memiliki 2 tipe, yaitu ; 1. Orientasi koneksi (connection oriented)

2.

Tanpa koneksi (connectionless)

Pembuatan koneksi yang berorientasi koneksi (connection oriented), dimulai dengan membuat koneksi maya/ virtual (virtual connection) atau membuat sesi (session) antara pengirim (sender) and penerima (receiver). Sesi akan tetap dipertahankan hingga tugas pengiriman diselesaikan. Antar tugas pengiriman dapat mengirim banyak pesan (multiple messages) pada saat bersamaan. Pengiriman paket dilaksanakan dalam tiga tahapan, sebagaimana proses pemanggilan telepon, yaitu ; 1. 2. 3. Membentuk koneksi Transfer data Menghentikan koneksi

Tahap membentuk koneksi dilakukan dalam tiga cara berhubungan ( 3 way handshake), yakni sebagai berikut. 1. 2. 3. Client mengirim request koneksi ke server Server mengirimkan paket konfirmasi kepada client Client mengirim sebuah paket konfirmasi/ acknowledge.

Dalam tahap transfer data, data akan dikirimkan kembali. Akhirnya, tahap menghentikan koneksi akan dilaksanakan dalam empat langkah, yakni sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. Client mengirim request penghentian koneksi dari server Server memberikan konkfirmasi/ acknowledge Server mengirim request penghentian koneksi dari client Client kemudian akan memahamu penghentian koneksi

Dalam tipe tanpa koneksi (connectionless) tidak ada koneksi maya/ virtual virtual connection) atau sesi (session) antara pengirim (sender) dan penerima(receiver).

Tipe ini biasanya digunakan dalam system dimana paket utnggal perlu dikirimkan tanpa harus membuat koneksi dan menghentikannya.

PENGALAMATAN (ADDRESSING) Tugas pengalamatan yang dilaksanakan oleh lapis transport layer meliputi dua hal, sebagai berikut 1. Pengalamatan local (local addressing)

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, telah diketahui bagaiman dua buah peralatan harus saling mengetahui alamatnya satu sama lain untuk dapat berkomunikasi. Dalam hal ini, diperlukan dua alamat uang akan didefinisikan pada lapis transport layer, yaitu alamat client dan server. 2. Nomor port (port number)

Alamat nomor port dibatasi dalam 16 bit. Nomor port yang benar berada dalam range 0 sampai 65.535 (=216 = 65.535). secara teori, jumlah client yang dapat dihubungkan dengan sebuah server yang sama pada suatu saat tertentu adalah sebanyak 65536. Nomor port ada dua macam, yaitu : 1. 2. Nomor port client (client port number) Nomor port server (server port number)

Ketika client menginginkan untuk mengirimkan sebuah pesan, protocol transport layer akan memilih nomor port pada client dengan aturan sebagai berikut. 1. 2. Nomor port harus berada dalam range yang benar Nomor port harus unik, tidak diberikan kepada client atau server lainnya.

3. Penggunaan kembali nomor port ini hanya bisa dilakukan hingga koneksi dihentikan Nomor port server yang digunakan dipilih yang mudah diketahui oleh client, sehingga para client akan mudah menempatkan aplikasi dengan tepat pada server, missal HTTP, SMTP, FTP.

MENYEDIAKAN KEANDALAN/ RELIABILITAS (RELIABILITY) Lapis layer transport layer juga bertugas menyediakan dan menjaga reliabilitas/ keandalan (reliability) system komunikasi antara client dan server yang sedang berkomunikasi. Dalam hal inim tugas menyediakan dan menjaga reliabilitas tersebut dilakukan dalam dua kategori, yaitu : 1. 2. Layanan tidak andal (unreliable service) Layanan andal (reliable service)

Layanan tidak andal (unreliable service) dirancang dengan tujuan utama memberikan kecepatan transfer yang maksimal, bukan pada reliabilitasnya/ keandalannya. Layanan tidak andal dapat mengakibatkan permasalahan berikut 1. 2. 3. 4. Paket mengalami kerusakan Paket hilang Paket diterima dengan urutan yang tidak sesuai pengiriman Paket terduplikasi

Dalam layanan tidak andal, protocol transport layer tidak akan menerima respon apapun terhadap permasalahan tersebut. Contoh protocol yang menggunakan layanan dalam kategori ini adalah TFTP and UDP. Layanan andal (reliable service) memberikan jaminan keandalan terhadap pengiriman paket. Layanan andal menyediakan empat jenis kendali, yaitu : 1. 2. 3. 4. Kendali kerusakan (damage control) Kendali kehilangan (loss control) Kendali pesanan (order control) Kendali duplikasi (duplicate control)

Berkaitan dengan hal tersebut, maka layanan andal akan :

1. 2.

Lebih lambat dalam pengiriman Lebih komplek

Kendali kerusakan (damage control) dalam layanan andal, dilakukan dengan tiga hal sebagai berikut. 1. Deteksi kesalah (eror detection)

Untuk dapat mendeteksi kesalah, maka pengirim perlu menyertakan informasi tambahan ke dalam paket sebagai alat untuk cross check pada akhir penerimaan paket di penerima 2. Acknowledge (ACK)

ACK diperlukan oleh penerima untuk menyatakan/ memberitahukan bahwa telah menerima paket yang dikirimkan oleh pengirim. 3. Time out

Jika ACK tidak diterima oleh pengirim setelah periode waktu yang ditentukan, diartikan bahwa paket telah mengalami kerusakan dan perlu dikirim kembali mulai dari awal.

Kendali kehilangan (loss control) dalam layana andal diperlukan karena paket yang dikirim atau ACK dapat hilang selama komunikasi. Kehilangan dapat terjadi disebabkan oleh kemaceta yang terjadi pada perlatan komunikasi, sehingga mengakibatkan penumpukan pesan yang menjadi beban berat dan paket harus dihentikan. Sebagaimana telah diketahui, bahwa transport layer akan melakukan fragmentasi terhadap data ke dalam beberapa paket. Dengan demikian, kendali pesanan (order control) dalam layanan andal akan dilakukan s=dengan cara menyusun ulang terhadap paket yang diluar pesanan. Kendali duplikasi (duplicate control) dalam layanan andal akan dilakukan dengan cara jika dua buah paket dating dengan nomor urutan yang sama, maka salah satunya harus dihentikan.

2.Apa perbedaan TCP dan UDP? Perbedaan TCP dan UDP Berbeda dengan TCP, UDP merupakan connectionless dan tidak ada keandalan, windowing, serta fungsi untuk memastikan data diterima dengan benar. Namun, UDP juga menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP. UDP melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya perbedaan adalah transport protocol yang digunakan, yaitu UDP. Suatu aplikasi dapat membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan yang satu lagi menggunakan UDPhal ini tidak biasa, tetapi diperbolehkan. Jika suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan nilai yang sama untuk nomor port TCP dan UDP. UDP mempunyai keuntungan dibandingkan TCP dengan tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Keuntungan UDP yang paling jelas dari TCP adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, UDP tidak perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut diterima. Ini berarti, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan dan memory dapat dibebaskan lebih cepat. Pada tabel, Anda dapat melihat fungsi yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh UDP atau TCP. Tabel Perbedaan TCP dan UDP Dibawah ini merupakan tabel perbedaan TCP dan UDP : No 1. TCP Beroperasi berdasarkan konsep koneksi. UDP Tidak berdasarkan konsep koneksi, jadi harus membuat kode sendiri. Tidak ada jaminan bahwa pengiriman dan penerimaan data akan reliable dan teratur, sehingga paket data mungkin dapat kurang, terduplikat, atau bahkan tidak sampai sama sekali. Pemecahan ke dalam paket-paket dan

2.

Jaminan pengirimanpenerimaan data akan reliable dan teratur.

3.

Secara otomatis memecah

data ke dalam paket-paket.

proses pengirimannya dilakukan secara manual. Harus membuat kepastian mengenai proses transfer data agar tidak terlalu cepat sehingga internet masih dapat menanganinya. Jika paket ada yang hilang, perlu dipikirkan di mana letak kesalahan yang terjadi dan mengirim ulang data yang diperlukan.

4.

Tidak akan mengirimkan data terlalu cepat sehingga memberikan jaminan koneksi internet dapat menanganinya. Mudah untuk digunakan, transfer paket data seperti menulis dan membaca file.

5.

Secara garis besar perbedaan TCP dan UDP adalah : No TCP UDP Tidak dapat diandalkan Jika mengirimkan suatu pesan atau data, kita tidak akan tahu apakah sudah terkirim atau belum dan apakah sebagian dari pesan tersebut hilang atau tidak ketika proses pengiriman. Jadi akan ada kemungkinan terjadinya data yang korup. Tidak berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. Tidak dapat dipastikan data mana yang akan datang terlebih dahulu.

1.

Dapat diandalkan Jika sambungan terputus ketika mengrim sebuah pesan maka server akan meminta bagian yang hilang. Jadi tidak akan terjadi data yang korup ketika mentransfer sebuah data.

2.

Berurutan Ketika mengrimkan dua pesan secara berurutan / satu demi satu. TCP akan mengirimkannya secara berurutan. Tidak perlu khawatir data tiba dengan urutan yang salah.

3.

Berorientasi sambungan (connection-oriented)Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination). Ringan (Heavyweight) Ketika tingkat level terendah dari TCP tercapai dalam urutan yang salah,permintaan pengiriman ulang data harus dikirm. dan bagian lainya harus dikembalikan semua. Sehingga membutuhkan proses untuk menyatukannya

Connectionless (tanpa koneksi) Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.

4.

Ringan (Lightweight) Tidak ada permintaan pesan, tidak ada trak koneksi dan yang lainnya, hanya menjalankan dan melupakannya. Ini berarti itu jauh lebih cepat dan kartu jaringan / OS hanya melakukan sedikit pekerjaan untuk menerjemahkan kembali data dari paket.

5.

Streaming Data /paket dibaca sebagai satu alur data. tanpa mengetahui batas setiap data berakhir dan data yang lain mulai. Ada kemungkinan beberapa paket data dibaca per satu panggilan data.

Datagrams Paket dikirim secara individu dan dijamin utuh ketika tiba. Satu paket dibaca per satu panggilan.

5.

Contoh World Wide Web (Apache TCP port

Contoh Domain Name System (DNS UDP port 53), streaming media

80), e-mail (SMTP TCP port 25 Postfix MTA), File Transfer Protocol (FTP port 21) and Secure Shell (OpenSSH port 22) etc.

applications such as IPTV or movies, Voice over IP (VoIP), Trivial File Transfer Protocol (TFTP) and online multiplayer games etc

3.Apa keuntungan yang diperoleh dari konsep layer pada arsitektur TCP/IP? Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan. Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layersebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data linkpengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya). Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem

yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interfaceini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".

4.Apa saja keunggulan IPv6 dibandingkan dengan IPv4? Fitur IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia. IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen. Routing IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch. IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar. Mobilitas IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain. IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi. Keamanan IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4. IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi. IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi. Header checksum IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay. IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara endto-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai Fragmentasi IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan. IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung. Configuration IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual. IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis. Kualitas Layanan IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan. IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi DFD
    Materi DFD
    Dokumen7 halaman
    Materi DFD
    Tengku Ichaa Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Teori Graf
    Teori Graf
    Dokumen96 halaman
    Teori Graf
    Made JAya WIntara
    Belum ada peringkat
  • List Angkatan2
    List Angkatan2
    Dokumen5 halaman
    List Angkatan2
    Tengku Ichaa Chairunnisa
    Belum ada peringkat
  • Realitas Maya
    Realitas Maya
    Dokumen8 halaman
    Realitas Maya
    Tengku Ichaa Chairunnisa
    Belum ada peringkat