Anda di halaman 1dari 5

Materi 1.

Pengertian dukungan keluarga Keluarga adalah sistem pendukung utama yang memberikan dukungan atau perawatan langsung pada setiap keadaaan (sehat-sakit) klien. Tetapi umumnya keluarga meminta bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya. Sehingga asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga tidak hanya memulihkan keadaan klien tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi kesehatan keluarga tersebut. 2. Bagaimana cara keluarga memberikan dukungan - Mengurangi rasa takut - Memberikan arahan - Menolong klien dapat membuat klien merasa senang - Menerima keahlian klien - Tidak merasa takut dan mampu bersikap terbuka dengan klien - Menyusun pertanyaan untuk mengurangi rasa takut - Menguatkan anggapan anggota keluarga dan menanyakan tanggapan setiap anggota keluarga - Diharapkan anggota keluarga memberikan respon yang tulus kepada klien, senyum ramah, menghindari sikap acuh tak acuhle - Bertanya dan memberikan informasi yang jelas dan tidak bertele-tele 3. Fungsi dukungan keluarga House (Suhita, 2005) berpendapat bahwa ada empat aspek dukungan sosial yaitu: a. Emosional Aspek ini melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya pada orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya. b. Instrumental Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah atau menolong orang lain sebagai contohnya adalah peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung lain dan termasuk didalamnya memberikan peluang waktu. c. Informatif Aspek ini berupa pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi. Aspek informatif ini terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan lain yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan. d. Penilaian Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, perbandingan sosial, dan afirmasi.

4. Faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalamanpengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian dari pada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah (Akhmadi, 2006). 5. Siapa saja yang dapat memberi dukungan keluarga (sumber dukungan keluarga) : Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari suami atau istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998). 6. Manfaat dukungan keluarga Pentingnya peran serta keluarg]a dalam merawat klien ganggan jiwa adalah untuk menjaga keutuhan sistem keluarga sebagai tempat belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku. Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat

keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, 1998). Wills (1985) dalam Friedman (1998) menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan sosial menahan efekefek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) pun ditemukan. Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi (Ryan dan Austin dalam Friedman, 1998). 7. Dampak kurangnya dukungan keluarga terhadap kekambuhan Mengakibatkan depresi yang dapat menghilangkan kebahagiaan, hasrat, harapan, ketenangan pikiran dan kemampuan untuk merasakan ketenangan hidup, hubungan yang bersahabat dan bahkan menghilangkan keinginan menikmati kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada perubahan sosial antara lain terjadinya penurunan aktivitas, peran dan partisipasi sosial (Partini, 2002). 8. Faktor-faktor apa saja yang menunjang kekambuhan - Putus obat atau gagal obat - Efek samping obat - Kurang motivasi untuk pemeriksaan lanjutan (berobat jalan) - Menciptakan lingkungan atau keadaan yang membuat klien tidak nyaman - Kurang komunikasi atau kurang keterbukaan antara keluarga dengan klien - Tidak menjaga hubungan baik dengan klien 9. Tanda dan gejala kekambuhan - Klien terlihat gugup atau cemas - Tidak nafsu makan - Sukar berkonsentrasi - Sulit tidur - Depresi - Tidak ada minat - Menarik diri atau tidak mau bergaul 10. Peran keluarga dalam mencegah kekambuhan klien 4 faktor penyebab

Faktor klien Klien gagal minum obat secara teratur, berdasarkan hasil penelitian 25 % 50 % klien yang pulang dari rumah sakit, tidak minum obat secara teratur, sehingga peran keluarga adalah memastikan klien minum obat secara teratur. Faktor pemberi resep Makan obat yang teratur dapat mengurangi kambuh, namun pemakaian obat neuroleftik yang lama dapat memberikan efek Tardiv-diskinesia (gerakan tak terkontrol), diharapkan pemberi resep memberikan resep diharapkan tetap mengidentifikasi dosis obat dan keluarga tetap memperhatikan masukan obat jenis, dosisnya dan efek samping. Faktor Penanggung jawab klien Setelah klien pulang ke rumah, diharapakan tetap memperhatikan kunjungan petugas kesehatan puskesmas. Faktor Keluarga Keluarga harus mengurangi faktor stres dari klien Dengan terapi keluarga klien dan keluarga dapat mengatasi dan mengurangi stress. Cara terapi biasanya : Mengumpulkan semua anggota keluarga dan memberi kesempatan menyampaikan perasaan-perasaannya. Memberi kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan baru kepda klien ganguan jiwa, memfasilitasi untuk hijrah menemukan situasi dan pengalaman baru.

Friedman, Marilyn, et al. 2010. Family Nursing: Research, Theory, and Practice, Fifth edition. New Jersey: Prentice Hall. Glanz et al. 2008. Health Behaviour and Health Education : Theory, Research, and Practice Fourth Edition. United States America : John Wiley and Sons.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai