Agama Islam 2011
Agama Islam 2011
Taaruf :
Uril Bahruddin Gresik, 9 Mei 1972 Alamat : Dadaptulis Dalam 02/06, kel.
Dadaprejo, kec. Junrejo, kota wisata Batu. Kerja : Fak. Humaniora dan Budaya, UIN Maliki Malang Keluarga : Istri 1 anak 4 HP : 081334310494
Tema I
A. Konsep Agama, spiritual & kepercayaan B. Ruang Lingkup Spiritual C. Etika Beragama Berazas Pancasila D. Peranan Keluarga dalam membina spiritual E. Perkembangan spriritualitas F. Kebutruhan spiritual
Konsep Agama
Islam mengakui keberadaan agama lain Mengakui keberadaan Tuhan-Tuhan lain Islam diturunkan ke muka bumi untuk semua
manusia Islam sebuah agama yang memiliki (mementingkan) keseimbangan yang terkait dengan diri manusia(fisik, akal, dan spiritual)
dalam Islam yang tidak dapat di kesampingkan Kekuatan spiritual dalam islam adalah salah satu modal untuk menggapai kesuksesan Spiritual menuntut untuk diperhatikan secara seimabang bersama dengan dua unsur yang lain.
Agama Toleransi yang benar (mengkui keberadaan agama lain dengan hanya menyakini kebenaran Islam) Menghormati agama lain dan pemeluknya Menghormati perbedaan
utama dalam sebuah masyarakat Kebaikan sebuah keluarga sangat menentukan kebaikan masyarakat
Materi II
Arti Agama dalam kehidupan , manusia
(individu dan masyarakat). Managemen Konflik, krisis/stress dari sudut pandang Agama.
DISKUSI KELOMPOK
Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing mendiskusikan ttg : Mengapa manusia butuh agama? Bagaimana Agama Islam mengatur kehidupan individu? Bagaimana Agama Islam mengatur kehidupan sosial? Bagaimana Islam memandang dan menyelesaikan berbagai permasalahan semacam stress, frustasi dan putus asa.
manusia (QS Al Anam : 38). Islam diturunkan untuk kebahagiaan manusia (QS Thaha :2). Islam membawa aturan dan tatanan kehidupan (QS Al Baqarah :2). Filosofis Rukun Islam 5.
individu. Kebaikan individu adalah pilar kebaikan sosial. Tanggung jawab dibebankan kepada individu. Ibadah individu
(kebesramaan, tolong menolong, saling menghargai, memandang sisi positif dari orang lain, salam dalam Islam dll)
Bagaimana Islam memandang dan menyelesaikan berbagai permasalahan semacam stress, frustasi dan putus asa?
Islam mengajak manusia memiliki cita-cita yang paling tinggi (Konsep akhirat dalam Islam).
Islam mangajak manusia berperilaku optimis (Hadis : Rasulullah sangat mencintai optimisme)
Islam mengharamkan putus asa (QS Yusuf :87)
Materi III
Macam-macam ritual
SIMULASI
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok, masingmasing berdiskusi membuat simulasi terkait dengan tema. Setelah selesai membuat simulasi, wakil dari masing-masing kelompok mempresentasikan dan ditanggapi oleh kelompok lain.
SUB TEMA
Buatlah satu kasus tentang pasien sakit, kemudian buatlah langkah-langkah menghadapinya secara Islam. Buatlah satu kasus tentang pasien menjelang ajal, kemudian buatlah langkah-langkah menghadapinya secara Islam. Buatlah satu kasus tentang pasien yang akan
dilakukan tindakan medis mengancam jiwa, kemudian buatlah langkah-langkah menghadapinya secara Islam. Buatlah satu kasus tentang pasien meninggal dunia, kemudian buatlah langkah-langkah menghadapinya secara Islam..
(sabar /mengeluh) Manusia yang sakit wajib hukumnya berikhtiar mencari obat dengan cara yang dibenarkan oleh Islam termasuk medis. Meski sudah ada ikhtiar, semuanya tetap berada di tangan Allah swt, karena hakekatnya yang membuat sakit atau sembuh adalah Allah (konsep tawakkal).
Pasien Sakit :
Selalu diingatkan agar selalu menjaga
komunikasi denagan Allah, dengan berdzikir, baca al Quran dan mendengarkannya. Meminta kesembuhan kepada Allah, bersamaan dengan ikhtiar pengobatan. Selalu harus bersabar dan meyakini bahwa putusan Allah adalah yang terbaik. Tetap harus optimis bahwa Allah akan memberikan kesembuhan.
memberikan kesembuhan. Menguatkan pasien dan keluarganya agar selalu bersabar dan meyakini bahwa putusan Allah adalah yang terbaik, termasul jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Memobilisasi keluarganya agar turut mendoakan yang terbaik buat pasien
milik Allah dan akan kembali pula kepadaNya. Memberitahukan keluarganya dengan cara yang paling baik dan mengingatkannya bahwa inilah yang terbaik menurut Allah, dan harus diterima dengan tabah dan ridha. Mengurusnya sesuai dengan tata cara Islam jika pasien itu muslim.