Asing bukan asin Jika garam terasa asin Maka aku adalah asing Keterasingan seakan berteman bahkan

bersahabat pada diriku yang sendiri Seringkali Aku berada pada dunia yang sama sekali tak kukenal Aku malu, aku iri pada mereka yang berkawan banyak Aku juga makhluk sosial. Teriakku pada keramaian yang mengabaikan kehadiranku Entahlah, mengapa aku belum bisa bersabar pada kehidupan Enyahlah Sering Aku menertawakan diriku sendiri Dan mulai bertanya Mengapa aku mati-matian untuk hidup yang sejenak Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa Perlu dipertegas kembali hanya untuk orang bertakwa Bagaimana denganku? Aku adalah orang yang menyesuaikan Seperti bunglon Agar bisa diterima Aku terkadang mengganti kulitku Tapi sungguh, aku tak bermaksud mempermainkan akidahku Aku hanya khilaf saja Khilaf berkali-kali Sekian