Disusun Oleh:
Han Galaputra Atmaja (1106021992) Nur Cholik Widyan Sa (1106059833) Muhammad Insan Firdaus (0806392022)
Yang perlu diperhatikan adalah fungsi konsumsi di atas memenuhi ketiga dugaan Keynes. Pertama, MPC berada diantara nol dan satu. Kedua, APC menurun seiring dengan naiknya pendapatan. Dan ketiga, konsumsi hanya dipengaruhi oleh pendapatan.
Masalah pada Fungsi Konsumsi Keynes Meskipun beberapa penelitian yang telah dilakukan membenarkan ketiga dugaan Keynes, namun para ekonom menemukan dua kejanggalan. Pertama, Keynes menduga bahwa rasio APC akan turun seiring dengan bertambahnya pendapatan. Jika benar demikian berarti bila di suatu perekonomian pendapatannya terus tumbuh, rasio pendapatan untuk konsumsi akan terus berkurang sehingga tabungan akan menjadi sangat besar. Para ekonom khawatir tidak akan ada lagi proyek yang cukup profitable untuk menyerap seluruh tabungan itu, atau dengan kata lain jika dugaan Keynes benar maka diprediksikan akan terjadi secular stagnation. Namun tenyata prediksi itu salah, secular stagnation tidak terjadi. Kedua, penemuan seorang ekonom bernama Simon Kuznets yang menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap income ternyata stabil dari dekade ke dekade. Tidak seperti apa yang dikatakan Keynes, berdasarkan penelitian Kuznet, dalam jangka panjang rasio APC ternyata konstan.
Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam jangka pendek APC mengalami penurunan sedangkan dalam jangka panjang APC konstan.
Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi bergantung pada dua hal yaitu pendapatan dan kekayaan. The economys consumption function is: , dimana parameter MPC kekayaan dan parameter adalah MPC pendapatan. Implikasinya
adalah
Pendapatan lebih bervariasi daripada kekayaan sehingga rumah tangga yang berpendapatan tinggi memiliki APC yang lebih rendah daripada rumah tangga yang berpendapatan rendah. Dalam jangka panjang, APC akan stabil karena aggregate wealth dan income tumbuh secara bersamaan. Saat wealth masih konstan (jangka pendek), fungsi konsumsi life-cycle akan sama seperti fungsi konsumsi Keynes. Namun ketika wealth sudah meningkat (jangka panjang), fungsi konsumsi life-cycle akan bergeser ke atas seperti terlihat pada gambar 17.11 di bawah.
Figure 17-12 below illustrates the consumers income, consumption, and wealth over her adult life. According to the life-cycle hypothesis, because people want to smooth consumption over their lives, the young who are working save, while the old who are retired dissave.
Pada suatu saat, konsumen memilih konsumsi berdasarkan ekspektasi sekarang atas pendapatan dalam hidupnya. Sepanjang waktu mereka mengubah konsumsi karena menerima berita yang menyebabkan mereka merevisi ekspektasinya. Implikasi Pendekatan ekspektasi-rasional atas konsumsi memiliki implikasi tidak hanya terhadap peramalan, tetapi juga terhadap analisis kebijakan ekonomi. Jika konsumen mematuhi hipotesis pendapatan-permanen dan memiliki ekspektasi yang rasional, hanya perubahan kebijakan yang tidak terduga saja yang akan memengaruhi konsumsi. Perubahan kebijakan ini berpengaruh bila mereka mengubah ekspektasinya. Jadi, apabila konsumen mempunyai ekspektasi rasional, para pembuat kebijakan mepengaruhi perekonomian tidak hanya melalui tindakannya, tetapi juga melalui ekspektasi public terhadap tindakan tindakan mereka. Namun demikian, ekspektasi tidak dapat diamati secara langsung. Karena itu, seringkali sulit untuk mengetahui bagaimana dan kapan perubahan kebijakan fiscal mengubah permintaan agregat.
Ada tiga bentuk pengeluaran investasi: 1) Business fixed investment: Pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan. 2) Residential investment: Pembelian rumah baru oleh rumah tangga dan tuan tanah untuk disewakan.
3) Inventory investment: Peningkatan dalam persediaan barang perusahaan ( bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi ).
Gambar di atas menunjukkan total investasi dan tiga komponen di Amerika Serikat antara tahun 1970 dan 2008.
Manfaat nyata dari satu unit modal adalah marginal product of capital ( MPK ) - output tambahan yang diproduksi dengan satu unit modal tambahan.
Karena harga sewa riil = MPK dalam ekuilibrium, maka ( ) . Hal ini menunjukkan bahwa: 1. Persediaan modal turun, keseimbangan harga sewa modal riil semakin tinggi 2. Meningkatnya lapangan kerja, keseimbangan harga sewa riil dari modal semakin tinggi 3. Meningkatnya kemajuan teknologi, keseimbangan harga sewa modal riil semakin tinggi Untuk menjelaskan bagaimana perekonomian aktual mengubah modal dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output) dapat digunakan pendakatan fungsi produksi Cobb-Douglas sebagai berikut : Y = AKL1, dimana: Y =output, K=modal, L=tenaga kerja, parameter A = tingkat teknologi, dan = parameter antara nol dan satu yang mengukur bagian modal atas output.
Produk marjinal modal adalah : MPK = A (L/K) 1 Dari persamaan ini, diketahui bahwa berada antara nol dan satu artinya kenaikan dalam jumlah modal akan mengurangi MPK. Semakin banyak modal yang dimiliki perusahaan, semakin kecil unit modal tambahan atas output. The Cost of Capital Biaya Modal bergantung pada: harga modal, tingkat bunga, tingkat dimana harga modal berubah, dan tingkat penyusutan. Perusahaan sewa menanggung tiga biaya, yaitu : 1) Membayar bunga pinjaman iPK = PK(hargapembeliansatu unit modal)x i(tingkatbunga) 2) Biayakerugian/keuntunganharga modal (-PK). Tanda minus menunjukkan bahwa yang diukur adalah biaya. 3) Penyusutan (): fraksi nilai modal yang hilang per periode karena dipakai dan sudah usang, jadi biaya dolar depresiasi adalah PK .
Jadi, total biaya menyewa satu unit modal untuk satu periode: = iPK- PK +PK atau = PK (i - PK/PK + ) Asumsikan bahwa harga barang modal naik dengan harga barang lainnya. Dalam kasus ini, PK/PK = tingkat inflasi keseluruhan (). Karena i = r (tingkat bunga riil), maka: Biaya riil dari modal adalah biaya membeli dan menyewakan unit modal yang diukur dalam output perekonomian : Real Cost of capital = (PK/P) (r+ ), dimana r =tingkat bunga riil; PK / P = harga modal relative. Determinan Investasi Pertimbangan keputusan perusahaan penyewaan untuk menambah atau mengurangi persediaan modal. Laba riil per unit modal adalah: Tingkat Laba = Penerimaan Biaya = R/P ((PK / P)(r +)) Keterangan: ( R/P ) pendapatan riil perusahaan; ((PK/P) (r+)) biaya riil Karena harga sewa riil = produk marjinal modal (MPK), maka: Tingkat Laba = MPK - (PK/ P)(r + ) Perubahan modal (investasi neto) tergantung pada perbedaan antara MPK dan biaya modal. Perusahaan penyewaan = untung sehingga dapat menambah modal, jika MPK > biaya modal. Perusahaan penyewaan = rugi dan persediaan modal menyusut, jika MPK< biaya modal. Rumus: K = In [MPK - (PK / P)(r + )] In =berapabanyakinvestasinetomeresponsterhadapinsentifinvestasi. Fungsi investasi: I = In [MPK - (PK / P)(r + )] + K
a. The downwardsloping investment function- Investasi bergantung pada tingkat bunga. Tingkat bunga riil maka biaya modal sehingga perusahaan harus meningkatkan jumlah keuntungan dari memiliki modal dan meningkatkan insentif
untuk mengakumulasi lebih banyak modal. Tingkat bunga riil maka biaya modal sehingga perusahaan mengurangi investasi. b. A shift in the investment function- Pergeseran keluar pada fungsi investasi terjadi akibat dari kenaikan produk modal marjinal. Jika produk marjinal > biaya modal maka persediaan modal dan MPK MPK < biaya modal maka persediaan modal dan MPK MPK = (PK/ P)(r + ) MPK = biaya modal riil (jangka panjang). Untuk menghitung kecepatan penyesuaian menuju keadaan stabil bergantung seberapa cepat perusahaan menyesuaikan persediaan modal mereka. Taxes and investment Aturan perpajakan akan mempengaruhi tingkat investasi. Jenis-jenisperpajakan yang mempengaruhi tingkat investasi adalah : 1) Pajak pendapatan perusahaan (pajak atas laba perusahaan) % pajak pendapatan yang dikenakan pada laba perusahaan maka investasi 2) Kredit pajak investasi (provisi pajak yang mendorong akumulasi modal) Kredit pajak investasi mengurangi pajak perusahaan dalam jumlah tertentu untuk setiap dolar yang dikeluarkan atas barang-barang modal. Karena perusahaan memperoleh kembali sebagian dari pengeluarannya atas modal baru dalam pajak yang lebih rendah, kredit tersebut menurunkan harga beli efektif dari unit modal. Jadi, kredit pajak investasi= biaya modal dan investasi . The Stock Market and Tobins q Berdasarkan ekonomist james tobin,suatu perusahaan yang basisnya adalah investment
decisions menggunakan ratio ; disebut dengan tobinsq. Tobin beralasan net investasi harus berdasarkan q lebih besar atau kecil dibanding 1. Apabila q lebih dari 1 maka stok market vallues yang tertanam di capital akan lebih besar di banding replacement costnya. Sebaliknya apa bila q lebih kecil dari 1 maka stok market value kapitalnya akan lebih kecil di banding replacement cost. Alternative Views of the Stock Market: The Efficient Markets Hypothesis Versus Keyness Beauty Contest Efficient market hipotesis itu didasari oleh 2 hal 1. Setiap perusahaan yang terdaftar di stock exchange utama selalu di follow up oleh manager profesional portofolio, tugas mereka adalah membeli stock pada saat harga turun di bawah nilai nya dan menjualnya kembali pada saat harga nya naik kembali di atas value nya.
2. Price dari setiap stock sudah di set pada equilibrium supply dan demand. Di market price jumlah share yang di yang di tawarkan selalu sama dengan jumlah share yang orang-orang akan beli. Berdasarkian teori ini stock market informationally efficient mencerminkan semua informasi yang ada tentang value of asset. Stok price berubah pada saat informasi berubah. Financing Constraints Perusahaan yang akan berinvestasi selalu akan membutuhkan dana melalu financial market yang dimana memiliki banyak cara yaitu ; pinjaman dari bank, menerbitkan dan menjual obligasi kepada publik, atau menjual saham untuk mendapatkan profit di kemudian hari. Akan tetapi perusahaan sering mengalami financing constarints yaitu batasan yang perusahaan dapatkan dari financial markets. Sehingga financing constraint dapat mencegah perusahaan untuk menghasilkan profit dari investasi. Pada saat perusahaan tidak mampu untuk mendapatkan dana di financial market, maka perusahaan akan sangat terbatas untuk membeli kapital baru dengan catatan terbatasnya sama dengan pendapatan yang mereka peroleh
Berdasarkan teori q bisnis fixed investment tergantung dari market price of installed capital relatif kepada replacement cost; relaif price ini, tergantung dalam expected profit atas memiliki installed capital. Berdasarkan model ini market perumahan, residential investment berdasarkan dari relatif price dari perumahan.
Supply
Supply
Ledakan ekonomiakan meningkatkan pendapatan nasional dan permintaan untuk rumah dan imigrasi akan menyebab kanpeningkatan besar dalam populasi. Gambar (a) menunjukkan bahwa pergeseran ekspansif dalam permintaan meningkatkan harga ekuilibrium. Gambar(b) menunjukkan bahwainvestasi residensial meningkat. Terdapat 2 determinan penting yang mempengaruhi permintaan perumahan yaitu 1. 2. Kemampuan credit Tinggkat bunga riil
How the Real Interest Rate and Credit Conditions Affect Inventory Investment Inventory investment tergantung dari real interest rate contoh ; perusahaan menahan good in inventory mereka dan menjualnya di hari-hari laen di banding hari ini karena kemungkinan di hari esok real interest rate nya lebih tinggi sehingga dapat memperoleh profit lebih. Inventory investment juga tergantung dari kondisi credit, dikarenakan perusahaan banyak tergantung oleh pendanaan dari bank melalui pinjaman untuk membeli inventories perusahaan itu, sehingga mereka akan memotong pembelian inventories sehingga pinjaman itu sulit di dapatkan
Kolom Penilaian
Han Galaputra
Dinilai
Han Galaputra Nur Cholik M. Insan
Penilai