Anda di halaman 1dari 15

Tugas Rangkuman Chapter 17 & 18 Makroekonomi

Disusun Oleh:

Han Galaputra Atmaja (1106021992) Nur Cholik Widyan Sa (1106059833) Muhammad Insan Firdaus (0806392022)

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok 2013

SUMMARY CHAPTER 17: CONSUMPTION


17.1 John Maynard Keynes and the Consumption Function
Tiga dugaan Keynes: 1. Keynes menduga bahwa Marginal Propensity to Consume berada diantara nol dan satu. (0 < MPC < 1) 2. Keynes mengusulkan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan, biasa disebut average propensity to consume (APC) , menurun seiring dengan naiknya pendapatan. (APC = C/Y ) 3. Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi konsumsi. Perubahan tingkat bunga tidak memiliki peran yang signifikan terhadap konsumsi. Berdasarkan tiga dugaan tersebut, fungsi konsumsi keynesian diformulasikan sebagai berikut , dimana: C adalah konsumsi, Y adalah disposable income, c adl MPC, adalah konstanta

Fungsi konsumsi tersebut ditunjukkan dalam gambar di bawah ini:

Yang perlu diperhatikan adalah fungsi konsumsi di atas memenuhi ketiga dugaan Keynes. Pertama, MPC berada diantara nol dan satu. Kedua, APC menurun seiring dengan naiknya pendapatan. Dan ketiga, konsumsi hanya dipengaruhi oleh pendapatan.

Masalah pada Fungsi Konsumsi Keynes Meskipun beberapa penelitian yang telah dilakukan membenarkan ketiga dugaan Keynes, namun para ekonom menemukan dua kejanggalan. Pertama, Keynes menduga bahwa rasio APC akan turun seiring dengan bertambahnya pendapatan. Jika benar demikian berarti bila di suatu perekonomian pendapatannya terus tumbuh, rasio pendapatan untuk konsumsi akan terus berkurang sehingga tabungan akan menjadi sangat besar. Para ekonom khawatir tidak akan ada lagi proyek yang cukup profitable untuk menyerap seluruh tabungan itu, atau dengan kata lain jika dugaan Keynes benar maka diprediksikan akan terjadi secular stagnation. Namun tenyata prediksi itu salah, secular stagnation tidak terjadi. Kedua, penemuan seorang ekonom bernama Simon Kuznets yang menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap income ternyata stabil dari dekade ke dekade. Tidak seperti apa yang dikatakan Keynes, berdasarkan penelitian Kuznet, dalam jangka panjang rasio APC ternyata konstan.

Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam jangka pendek APC mengalami penurunan sedangkan dalam jangka panjang APC konstan.

17.3 Franco Modigliani and the Life-Cycle Hypothesis


Pada tahun 1950, Franco Modigliani melalui hipotesis Life-Cycle miliknya mencoba menjelaskan mengapa dalam jangka pendek APC mengalami penurunan sedangkan dalam jangka panjang APC konstan. Dalam hipotesisnya, Modigliani mendasarkan pemikirannya pada model Irving Fisher. Jika Keynes menyatakan bahwa konsumsi sekarang dipengaruhi oleh pendapatan sekarang, maka Fisher menyatakan pendapat yang berbeda. Menurutnya, konsumsi sekarang dipengaruhi oleh present value dari life-time income. Modigliani pun menekankan bahwa pendapatan seseorang bervariasi secara sistemik sepanjang hidupnya dan bahwa dengan tabungan, memungkinkan seseorang untuk memindahkan pendapatannya disaat ia memiliki pendapatan tinggi ke saat-saat ia berpendapatan rendah. Interpretasi atas perilaku konsumen yang seperti inilah yang membentuk dasar hipotesis Life-Cycle Modigliani. The Hypothesis Konsumsi bergantung pada pendapatan sepanjang waktu, dan masyarakat mencoba mencapai smooth consumption. Pendapatan bervariasi secara sistematis dari waktu ke waktu dan smooth consumption dapat dicapai berkat adanya tabungan. Variasi pendapatan disebabkan karena adanya pensiun. ( ) Basic model: ( ) , dimana: C = Konsumsi T = Lifetime W = Kekayaan awal R = jumlah th sampai pensiun Y = Income tahunan

Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi bergantung pada dua hal yaitu pendapatan dan kekayaan. The economys consumption function is: , dimana parameter MPC kekayaan dan parameter adalah MPC pendapatan. Implikasinya

adalah

Pendapatan lebih bervariasi daripada kekayaan sehingga rumah tangga yang berpendapatan tinggi memiliki APC yang lebih rendah daripada rumah tangga yang berpendapatan rendah. Dalam jangka panjang, APC akan stabil karena aggregate wealth dan income tumbuh secara bersamaan. Saat wealth masih konstan (jangka pendek), fungsi konsumsi life-cycle akan sama seperti fungsi konsumsi Keynes. Namun ketika wealth sudah meningkat (jangka panjang), fungsi konsumsi life-cycle akan bergeser ke atas seperti terlihat pada gambar 17.11 di bawah.

Figure 17-12 below illustrates the consumers income, consumption, and wealth over her adult life. According to the life-cycle hypothesis, because people want to smooth consumption over their lives, the young who are working save, while the old who are retired dissave.

17.4 Milton Friedman and the Permanent-Income Hypothesis


Friedman menyatakan bahwa kita memandang pendapatan sekarang Y sebagai jumlah dari dua unsur, pendapatan permanen YP dan pendapatan transitoris YT yaitu Y = YP + YT. Pendapatan permanen adalah bagian pendapatan yang orang harapkan untuk terus bertahan di masa depan. Pendapatan Transitoris adalah bagian pendapatan yang tidak diharapkan untuk terus bertahan. Bedanya, pendapatan permanen adalah pendapatan rata - rata, sedangkan pendapatan transitoris adalah deviasi acak dari rata rata tersebut. Friedman beralasan bahwa konsumsi seharusnya bergantung terutama pada pendapatan permanen, karena konsumen menggunakan tabungan dan pinjaman untuk meratakan konsumsi dalam menanggapi perubahan perubahan transitoris dalam pendapatan. Jadi, konsumen membelanjakan pendapatan permanennya, tetapi mereka akan menabung sebagian besar pendapatan transitorisnya daripada membelanjakannya. Friedman menyimpulkan bahwa kita seharusnya memandang fungsi konsumsi sebagai pendekatan. C = YP, Di mana adalah konstanta yang mengukur bagian dari pendapatan permanen yang dikonsumsi. Hipotesis pendapatan-permanen, sebagaimana ditunjukkan oleh persamaan ini, menyatakan bahwa konsumsi bersifat proporsional terhadap pendapatan permanen. Implikasi Friedman berpendapat bahwa masalah kesalahan dalam variable (errors in variable) ini menjelaskan temuan yang kelihatannnya kontradiktif. Untuk membuktikan apakah hipotesis Friedman berpengaruh pada kecenderungan mengkonsumsi rata rata. Oleh karena itu, bagilah kedua sisi fungsi konsumsi dengan Y untuk mendapatkan APC = C/Y = YP/Y, Menurut hipotesis pendapatan-permanen, kecenderungan mengkonsumsi rata rata tergantung pada rasio pendapatan permanen, kecenderungan mengkonsumsi rata rata secara temporer akan turun; bila pendapatan sekarang turun secara temporer di bawah pendapatan permanen, kecenderungan mengkonsumsi rata rata secara temporer akan naik.

17.5 Robert Hall and the Random-Walk Hypothesis


Robert hall menunjukan bahwa jika hipotesis pendapatan-permanen benar, dan konsumen mempunyai ekspektasi yang rasional, maka perubahan-perubahan dalam konsumsi sepanjang waktu menjadi tidak dapat diprediksikan. Bila perubahan-perubahan dalam variable tidak dapat diprediksikan, variable tersebut dikatakan mengikuti jalan acak(random walk). Menurut Hall, kombinasi hipotesis pendapatan-permanen dan ekspektasi rasional menunjukan bahwa konsumsi mengikuti jalan acak. Hall mengatakan bahwa menurut hipotesis pendapatan-permanen, konsumen menghadapi pendapatan yang berfluktuasi dan berusaha meratakan konsumsi mereka sepanjang waktu.

Pada suatu saat, konsumen memilih konsumsi berdasarkan ekspektasi sekarang atas pendapatan dalam hidupnya. Sepanjang waktu mereka mengubah konsumsi karena menerima berita yang menyebabkan mereka merevisi ekspektasinya. Implikasi Pendekatan ekspektasi-rasional atas konsumsi memiliki implikasi tidak hanya terhadap peramalan, tetapi juga terhadap analisis kebijakan ekonomi. Jika konsumen mematuhi hipotesis pendapatan-permanen dan memiliki ekspektasi yang rasional, hanya perubahan kebijakan yang tidak terduga saja yang akan memengaruhi konsumsi. Perubahan kebijakan ini berpengaruh bila mereka mengubah ekspektasinya. Jadi, apabila konsumen mempunyai ekspektasi rasional, para pembuat kebijakan mepengaruhi perekonomian tidak hanya melalui tindakannya, tetapi juga melalui ekspektasi public terhadap tindakan tindakan mereka. Namun demikian, ekspektasi tidak dapat diamati secara langsung. Karena itu, seringkali sulit untuk mengetahui bagaimana dan kapan perubahan kebijakan fiscal mengubah permintaan agregat.

SUMMARY CHAPTER 18: INVESTMENT


Tujuan investasi adalah untuk memberikan standar hidup yang lebih tinggi di kemudian hari. Investasi merupakan faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan komponen PDB yang paling sering berubah, sehingga pengeluaran investasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan siklus bisnis jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka panjang, pengeluaran investasi tidak hanya mempengaruhi permintaan agregat tetapi juga terhadap penawaran agregat. Dalam perspektif waktu jangka panjang investasi akan menambah stok kapital misalnya pembangunan pabrik dan pembangunan jalan. Jadi pertambahan stok modal berarti peningkatan kapasitas produksi dan selanjutnya penawaran agregat akan bertambah. Business cycle terjadi dari laju pertumbuhan GDP yang negatif ( resesi ) sampai akhirnya terjadi pembalikan dimana laju pertumbuhan kembali positif. Ketika resesi, banyak penurunan aktifitas ekonomi ke tingkat yang yang lebih rendah dari sebelumnya. Apabila suatu perekonomian masuk dalam resesi, maka daya beli perekonomian tersebut akan menurun. Permintaan akan barang dan jasa untuk dikonsumsi juga akan menurun, sehingga investasi juga menurun karena pengusaha akan mengalami kerugian. Semakin kecil pengeluaran untuk investasi maka semakin sedikit lapangan kerja yang akhirnya semakin kecil daya beli, demikian berputar seterusnya sehingga semakin kecil lagi investasi. Fungsi investasi I =I (r); fungsi ini menyatakan bahwa investasi berhubungan secara negatif dengan tingkat bunga riil (r). Jadi semakin tinggi tingkat bunga riil maka investasi akan semakin turun. Secara grafik, hubungan antara investasi dan tingkat bunga dapat digambarkan sebagai berikut: Kurva Permintaan Investasi

Ada tiga bentuk pengeluaran investasi: 1) Business fixed investment: Pembelian pabrik dan peralatan baru oleh perusahaan. 2) Residential investment: Pembelian rumah baru oleh rumah tangga dan tuan tanah untuk disewakan.

3) Inventory investment: Peningkatan dalam persediaan barang perusahaan ( bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi ).

Gambar di atas menunjukkan total investasi dan tiga komponen di Amerika Serikat antara tahun 1970 dan 2008.

18.1 Business Fixed Investment


Business artinya barang- barang investasi yang dibeli perusahaan digunakan dalam produksi. Fixed berarti pengeluaran investasi untuk modal yang akan menetap untuk sementara. Model standar dari business fixed investment disebut sebagai model investasi neoklasik (Neoclassical model of investment). Model neoklasik mengkaji manfaat dan biaya bagi perusahaan untuk memiliki barang- barang modal. Untuk mengembangkan model ini, kita dapat membuat asumsi bahwa ada dua jenis perusahaan dalam perekonomian yaitu, (1) Perusahaan produksi penghasil barang dan jasa menggunakan modal yang mereka sewa. (2) Perusahaan penyewaan yang membeli modal dan menyewakannya kepada perusahaan produksi. Sebagian besar perusahaan di dunia nyata melakukan kedua asumsi tersebut. The Rental Price of Capital Perusahaan produksi akan menentukan berapa banyak modal yang dikeluarkan untuk menyewa dengan membandingkan biaya dan manfaat dari setiap unit modal. Biaya riil dari unit modal untuk perusahaan produksi adalah R : P, dimana R= Tingkat sewa, dan P= Harga penjualan output.

Manfaat nyata dari satu unit modal adalah marginal product of capital ( MPK ) - output tambahan yang diproduksi dengan satu unit modal tambahan.

Karena harga sewa riil = MPK dalam ekuilibrium, maka ( ) . Hal ini menunjukkan bahwa: 1. Persediaan modal turun, keseimbangan harga sewa modal riil semakin tinggi 2. Meningkatnya lapangan kerja, keseimbangan harga sewa riil dari modal semakin tinggi 3. Meningkatnya kemajuan teknologi, keseimbangan harga sewa modal riil semakin tinggi Untuk menjelaskan bagaimana perekonomian aktual mengubah modal dan tenaga kerja menjadi barang dan jasa (output) dapat digunakan pendakatan fungsi produksi Cobb-Douglas sebagai berikut : Y = AKL1, dimana: Y =output, K=modal, L=tenaga kerja, parameter A = tingkat teknologi, dan = parameter antara nol dan satu yang mengukur bagian modal atas output.

Produk marjinal modal adalah : MPK = A (L/K) 1 Dari persamaan ini, diketahui bahwa berada antara nol dan satu artinya kenaikan dalam jumlah modal akan mengurangi MPK. Semakin banyak modal yang dimiliki perusahaan, semakin kecil unit modal tambahan atas output. The Cost of Capital Biaya Modal bergantung pada: harga modal, tingkat bunga, tingkat dimana harga modal berubah, dan tingkat penyusutan. Perusahaan sewa menanggung tiga biaya, yaitu : 1) Membayar bunga pinjaman iPK = PK(hargapembeliansatu unit modal)x i(tingkatbunga) 2) Biayakerugian/keuntunganharga modal (-PK). Tanda minus menunjukkan bahwa yang diukur adalah biaya. 3) Penyusutan (): fraksi nilai modal yang hilang per periode karena dipakai dan sudah usang, jadi biaya dolar depresiasi adalah PK .

Jadi, total biaya menyewa satu unit modal untuk satu periode: = iPK- PK +PK atau = PK (i - PK/PK + ) Asumsikan bahwa harga barang modal naik dengan harga barang lainnya. Dalam kasus ini, PK/PK = tingkat inflasi keseluruhan (). Karena i = r (tingkat bunga riil), maka: Biaya riil dari modal adalah biaya membeli dan menyewakan unit modal yang diukur dalam output perekonomian : Real Cost of capital = (PK/P) (r+ ), dimana r =tingkat bunga riil; PK / P = harga modal relative. Determinan Investasi Pertimbangan keputusan perusahaan penyewaan untuk menambah atau mengurangi persediaan modal. Laba riil per unit modal adalah: Tingkat Laba = Penerimaan Biaya = R/P ((PK / P)(r +)) Keterangan: ( R/P ) pendapatan riil perusahaan; ((PK/P) (r+)) biaya riil Karena harga sewa riil = produk marjinal modal (MPK), maka: Tingkat Laba = MPK - (PK/ P)(r + ) Perubahan modal (investasi neto) tergantung pada perbedaan antara MPK dan biaya modal. Perusahaan penyewaan = untung sehingga dapat menambah modal, jika MPK > biaya modal. Perusahaan penyewaan = rugi dan persediaan modal menyusut, jika MPK< biaya modal. Rumus: K = In [MPK - (PK / P)(r + )] In =berapabanyakinvestasinetomeresponsterhadapinsentifinvestasi. Fungsi investasi: I = In [MPK - (PK / P)(r + )] + K

a. The downwardsloping investment function- Investasi bergantung pada tingkat bunga. Tingkat bunga riil maka biaya modal sehingga perusahaan harus meningkatkan jumlah keuntungan dari memiliki modal dan meningkatkan insentif

untuk mengakumulasi lebih banyak modal. Tingkat bunga riil maka biaya modal sehingga perusahaan mengurangi investasi. b. A shift in the investment function- Pergeseran keluar pada fungsi investasi terjadi akibat dari kenaikan produk modal marjinal. Jika produk marjinal > biaya modal maka persediaan modal dan MPK MPK < biaya modal maka persediaan modal dan MPK MPK = (PK/ P)(r + ) MPK = biaya modal riil (jangka panjang). Untuk menghitung kecepatan penyesuaian menuju keadaan stabil bergantung seberapa cepat perusahaan menyesuaikan persediaan modal mereka. Taxes and investment Aturan perpajakan akan mempengaruhi tingkat investasi. Jenis-jenisperpajakan yang mempengaruhi tingkat investasi adalah : 1) Pajak pendapatan perusahaan (pajak atas laba perusahaan) % pajak pendapatan yang dikenakan pada laba perusahaan maka investasi 2) Kredit pajak investasi (provisi pajak yang mendorong akumulasi modal) Kredit pajak investasi mengurangi pajak perusahaan dalam jumlah tertentu untuk setiap dolar yang dikeluarkan atas barang-barang modal. Karena perusahaan memperoleh kembali sebagian dari pengeluarannya atas modal baru dalam pajak yang lebih rendah, kredit tersebut menurunkan harga beli efektif dari unit modal. Jadi, kredit pajak investasi= biaya modal dan investasi . The Stock Market and Tobins q Berdasarkan ekonomist james tobin,suatu perusahaan yang basisnya adalah investment

decisions menggunakan ratio ; disebut dengan tobinsq. Tobin beralasan net investasi harus berdasarkan q lebih besar atau kecil dibanding 1. Apabila q lebih dari 1 maka stok market vallues yang tertanam di capital akan lebih besar di banding replacement costnya. Sebaliknya apa bila q lebih kecil dari 1 maka stok market value kapitalnya akan lebih kecil di banding replacement cost. Alternative Views of the Stock Market: The Efficient Markets Hypothesis Versus Keyness Beauty Contest Efficient market hipotesis itu didasari oleh 2 hal 1. Setiap perusahaan yang terdaftar di stock exchange utama selalu di follow up oleh manager profesional portofolio, tugas mereka adalah membeli stock pada saat harga turun di bawah nilai nya dan menjualnya kembali pada saat harga nya naik kembali di atas value nya.

2. Price dari setiap stock sudah di set pada equilibrium supply dan demand. Di market price jumlah share yang di yang di tawarkan selalu sama dengan jumlah share yang orang-orang akan beli. Berdasarkian teori ini stock market informationally efficient mencerminkan semua informasi yang ada tentang value of asset. Stok price berubah pada saat informasi berubah. Financing Constraints Perusahaan yang akan berinvestasi selalu akan membutuhkan dana melalu financial market yang dimana memiliki banyak cara yaitu ; pinjaman dari bank, menerbitkan dan menjual obligasi kepada publik, atau menjual saham untuk mendapatkan profit di kemudian hari. Akan tetapi perusahaan sering mengalami financing constarints yaitu batasan yang perusahaan dapatkan dari financial markets. Sehingga financing constraint dapat mencegah perusahaan untuk menghasilkan profit dari investasi. Pada saat perusahaan tidak mampu untuk mendapatkan dana di financial market, maka perusahaan akan sangat terbatas untuk membeli kapital baru dengan catatan terbatasnya sama dengan pendapatan yang mereka peroleh

18.2 Residential investment


The Stock Equilibrium and the Flow Supply Ada 2 bagian dari model ini : 1. Market untuk mengadakan stock rumah equilibrium harga perumahan 2. Harga perumahan menentukan flow of residential investment

Berdasarkan teori q bisnis fixed investment tergantung dari market price of installed capital relatif kepada replacement cost; relaif price ini, tergantung dalam expected profit atas memiliki installed capital. Berdasarkan model ini market perumahan, residential investment berdasarkan dari relatif price dari perumahan.

Changes in Housing Demand


Bergesernya permintaan terhadap rumah mengakibatkan harga ekuilibrium rumah berubah. Hal ini akan mempengaruhi investasi residensial. Tingkat bunga permintaan rumah maka harga rumah dan investasi residensial

(a) The market for housing

(b) The supply of new housing

Supply

Supply

Ledakan ekonomiakan meningkatkan pendapatan nasional dan permintaan untuk rumah dan imigrasi akan menyebab kanpeningkatan besar dalam populasi. Gambar (a) menunjukkan bahwa pergeseran ekspansif dalam permintaan meningkatkan harga ekuilibrium. Gambar(b) menunjukkan bahwainvestasi residensial meningkat. Terdapat 2 determinan penting yang mempengaruhi permintaan perumahan yaitu 1. 2. Kemampuan credit Tinggkat bunga riil

18.3 Inventory Investment


Reasons for Holding Inventories Persediaan yang di simpan oleh perusahaan memiliki 4 motif yaitu 1. Untuk memperlancar produksi di masa kedepan(production smoothing) 2. Agar perusahaan bisa beroperasi lebih effisien 3. Menghindari kehabisan stok barang pada saat sales tidak terduga tinggi 4. Persediaan ditentukan oleh proses produksi, barang produksi biasanya memerlukan sejumlah steps maka dari itu memerlukan waktu untuk memproduksi

How the Real Interest Rate and Credit Conditions Affect Inventory Investment Inventory investment tergantung dari real interest rate contoh ; perusahaan menahan good in inventory mereka dan menjualnya di hari-hari laen di banding hari ini karena kemungkinan di hari esok real interest rate nya lebih tinggi sehingga dapat memperoleh profit lebih. Inventory investment juga tergantung dari kondisi credit, dikarenakan perusahaan banyak tergantung oleh pendanaan dari bank melalui pinjaman untuk membeli inventories perusahaan itu, sehingga mereka akan memotong pembelian inventories sehingga pinjaman itu sulit di dapatkan

Kolom Penilaian
Han Galaputra

Dinilai
Han Galaputra Nur Cholik M. Insan

Penilai

Nur Cholik M. Insan

Anda mungkin juga menyukai