Objektif
Patofisiologi mikrosirkulasi pada hipovolemik syok, sepsis dan preeklamsi Apakah yang dimaksud dengan cairan koloid ? HES Keuntungan dan kerugian pemberian koloid pada kebocoran endotil Aplikasi klinis kapan diperlukan koloid ?
Syok hipovolemik karena perdarahan Syok septik karena berbagai sebab Hipoperfusi karena preeklamsi
Class I Blood loss Blood loss ( % EBV) Pulse rate Blood pressure Pulse pressure Respiratory rate Urine output CNS/ mental status Up to 750 Up to 15% <100 Normal Normal or decrease 14-20 >30
Slightly anxious
Fluid replacement
crystalloid
crystalloid
Crystalloid/ colloid
Crystallloid/ colloid
40
0
Adolph H. Giesecke, Lawrence D. Egbert
IntraCellular Fluid
InterStitial Fluid
Plasma Volume
Platelet Activation
Coagulation Activation
Oxidases
Kinins Complement
Multi-Organ Failure
Death
Koloid
Jenis cairan yang mengandung molekul yang besar atau partikel ultramicroscopic Cairan yang digunakan sebagai pelarut ; NaCl 0.9%, atau RL solution, glukosa isotonik, hypertonic saline Partikel atau molekul ybs tidak dapat dipisahkan dengan cara ultrafltrasi atau sentrifugasi Dikenal 2 jenis koloid
Koloid Natural : human albumin, plasmaprotein fraction, FFP, immunoglobulin solution Koloid Semisintetik :gelatin, dextran, HES
Koloid cont
Equivalent molecular weight akan tetapi mempunyai molecular size yang berbeda Contoh : Succinylated and Urea-linked gelatin MW sama akan tetapi Succinylated gelatin secara fisik >>> karena adanya muatan negatif Osmotic activity/pore size colloid oncotic pressure ratio
Analisis mikrosirkulasi :
Diameter Arteriolar & venular densitas kapiler yang tetap berfungsi
gerakan lekosit fraksi antara rolling leukosit yang terjadi di venular dan di arteriolar
jumlah leukosit yang melengketnya di arteriolar dan di venular
HES
Base line 30 min 3h 0.3(0.4) 0.0(0.0) 2.0(3.4)
NaCl
3.0(1.5) 0.3(0.8) 3.0(6.9)
Control
4.6(6.2) 0.0(0.0) 5.6(13.1)
HES
23.6(14.3) 0.0(0.0)
NaCl
17.5(7.1) 3.0(6.4)
Control
30.8(28) 5.1(7.4)
4h
8h 24 h
13(26.6)
4.3(10.1)
54.3(41.7) 53.7(39.3)
20(21)
63(10.2)
39.4(43.1) 39.4(29.3) 71.6(35.4) 84.5(20.7) 58.4(29.8) 73.8(19.5) 1(2.0) 33.8(34.6) 11.4(27) 64.8(12.4) 72.8(26.1) 79.2(10)
venular
HES 130/0.4
Densitas kapiler yang berfungsi lebih banyak dan kebocoran kapiler dapat berkurang dengan pemberian HES 130/0.4 dibandingkan kristaloid dan kontrol Pre eklamsi patofisiologi kapilaer sistim hampir sama dengan keadaan syok
Kesimpulan : pemberian infus HES 130/0.4 pada pasien dengan gangguan fungsi endotil ( kebocoran ) dapat mengurangi kejadian response stress yang ditunjukkan dengan roling lekosit dan densitas kapiler yang masih berfungsi sirkulasi lebih baik
Surgical , hypoxia, infection
ICAM
12 healthy volunteers ANH ( 18% of EBV) using : 6% HES 130/0.4( Voluven) 6% HES 70/0.5( Rheohes) 6% HES 200/0.5( HAES steril)
COP
Visc
Result
HES 130/0.4 ( compare to HES 70 and 200/0.5 ) and caused the fastest after hemodilution to reach highest Tissue O2 tension ( 30 minute vs 90 & 150 minute ) Largest increase in tissue O2 tension ( 93% vs 33% and 40%)
Kepentingan klinis
Oksigenisasi jaringan lebih baik dengan menggunakan HES 130/0.4 dibandingkan dengan HES 70/0.5 dan HES 200/0.5 Pada preeklamsi oksigenisasi jaringan penting sekali Tekanan osmotik intravaskuler penting sekali untuk mempertahankan cairan tetap berada di intravaskuler preeklamsi biasanya terjadi penurunan tek onkotik plasma Viskositas penting untuk mempertahankan stabilitas aliran Rheologi preeklamsi terjadi peningkatan viskositas dan gangguan aliran darah mikrosirkulasi
Gelatin solution give when maximal dose of HES ( median weight ) reached Colloids combined with lactated Ringer Solution
Diluted blood : 20%, 40%, 60% RL, Gelatin ( gelofusin), 6% HES 130/0.4 ( Voluven) and 6% HES 200/0.5 ( Iso-HES)
Blood was analyzed using : modified thromboelastograph coagulation analysis, clotting time, clot formation time, max clot firmness
RL least effect on hemostasis, gelatin less effect vs HES Gelatin + HES 200/0.5 or HES 130/0.4 less effect vs 6% HES 200/0.5 alone or 6% HES 130/0.4 alone
Kesimpulan Penelitian
Gangguan koagulasi karena HES 130/0.4 lebih baik dibandingkan HES 200/0.5 RL menyebabkan hiperkoagulasi Pada preeklamsi hiperkoagulasi pada awal dan gangguan koagulasi pada perjalanan penyakit Penggunaan HES 10/0.4 pada preeklamsi cukup aman dengan dosis yang sesuai