Anda di halaman 1dari 3

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq Cerpen Bahasa Indonesia wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui Batman Hid Dippy Hey Fry...

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg Dewi Shinta X.8 hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas

Batman Hid Dippy Hey Fry...


Oleh: Dewi Shinta

Aku terbangun dari tidurku. Terbayang bayang mimpiku yang baru saja terputus. Ah, seandainya aku tinggal di alam mimpi... daripada menjalani hidupku yang membosankan, monoton, dan tidak menarik. Hmm... segera saja kubuang jauh jauh pikiran itu saat kulihat kalender meja di sebelah tempat tidurku. Huft! Hari ini akan semakin menyebalkan. Lingkaran yang kubuat dengan spidol merah itu melingkari tanggal 9 Juni. Aku berguling dari tempat tidurku dan aku merasakan kakiku menginjak tumpukan kotak warna warni di bawah tempat tidurku. ugh..., aku melayangkan pandangan galak kepada tumpukan itu dan bergegas bersiap. Seperti anak remaja pada umumnya, aku kesekolah. Tapi tidak seperti anak remaja pada umumnya, aku tidak bergaul dengan sesamaku. Temanku adalah novel novel yang selalu siap berada di dalam tasku. Aku biasa menjadi seorang yang tak terlihat di kerumunan. Biar saja, aku lebih suka seperti itu. Justru, menjadi pusat perhatian adalah kelemahanku. Di kelas,aku menuju ke tempat duduk kesayanganku di pojok belakang kelas yang dinaungi baying - bayang. Teman temanku yang lain, jika bisa dibilang begitu, sedang berkerumun di dekat anak baru dari kota itu. Aku memutar bola mataku dan membuka novelku. Tapi tunggu, aku berani bersumpah bahwa anak baru itu baru saja menatapku dan mengedipkan matanya sembari tersenyum. Berani sekali dia. Mengapa tak diurusinya saja para cowok cowok yang sedang berada di dekatnya? Ah, biarkanlah Jarum jarum jam using di dinding kelas yang berdebu berjalan selambat tuhan mengijinkan. Rasanya seperti selamanya sampai bel pulang berbunyi. Aku menyeret tasku dan melangkahkan kakiku untuk pulang. Dirumah, tumpukan kado bodoh itu masih saja disana bagai menantangku untuk membukanya. Aku menghempaskan tubuhku dan memutuskan ini waktu yang tepat untuk menyerah. Kubuka satu persatu kotak kotak disana. Aku mendapat baju dari ibuku, peralatan komputer dari kakak laki lakiku, amplop yang berisi uang dari ayahku yang terlalu malas untuk membelikanku sesuatu, dan tas merah muda dari... siapa ? tidak ada kartu nama atau ucapan selamat atau apapun. Aku jadi penasaran. Kukoyak koyak kertas kado dan bungkusnya. Nihil. Apa apaan ini?

Kubuka tas itu untuk melihat isinya. Hei, ada kartu. Akhirnya. Tapi... tidak ada nama, tidak ada ucapan selamat. Hanya kertas putih dengan tulisan BATMAN HID DIPPY HEY FRY. Rupanya ada yang membuat lelucon. Dan itu sama sekali tidak lucu. Apa maksudnya? Kulempar kartu itu dan akupun berbaring dan mencoba melupakannya. Tapi aku tidak bisa. Kata kata itu terus melayang layang di benakku. Sial. Siapapun yang mengirimnya pasti orang paling menyebalkan di dunia! menyebalkan!, karena sangat penasaran, aku membuka laptopku dan mecoba mencari kata kata aneh tu di mesin pencari di internet. Hasilnya sia sia. Aku tidak bisa menemukan artinya. Semakin frustasi, aku semakin berapi api untuk mengalahkan sang pengirim kartu dan menemukan arti dari pesannya. Bagaimana kalau ini bukan kalimat aslinya? Bagaimana kalau ini kode? Aku mengalihkan pencarianku ke jenis jenis kode yang umum digunakan. Sandi, morse, dan banyak lagi. Tapi sepertinya bukan itu yang aku cari. Aku mengacak acak rambutku dan semakin semangat untuk mencari arti pesan itu. Tak terasa sudah tengah malam dan tidak satupun petunjuk kudapatkan. Tiba tiba telepon genggamku berdering nyaring. Ketika kulihat, ada pesan singkat dari nomer yang tak kukenal. Isinya makin membuatku ingin menangis: 582312111 Fibonacci. Semoga beruntung :) Apa lagi Fibonacci? Aaaaaaaahhhh.... kalau aku temukan orang ini, aku akan buat perhitungan dengannya! Tapi tunggu... Aku rubah lagi pencarianku dengan kata kata Fibonacci. Kali ini aku senang dengan hasil yang muncul di layar laptopku. Layarku dibanjiri oleh beragam informasi tentang angka Fibonacci itu. Aku menatap keterangan di layar laptopku dan segera membandingkannya dengan yang ada di layar telepon genggamku. Segera saja ide itu terbersit dan segalanya menjadi jelas. Aku tersenyum. Anagram sialan

-Tamat-

Anda mungkin juga menyukai