Anda di halaman 1dari 4

Pembentukan Pengadilan Tinggi

1. Dasar Pembentukan

Pengadilan Tinggi berkedudukan di Ibukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi


wilayah provinsi (Pasal 4 (2) UU No 8 Tahun 2004). Pengadilan Tinggi dibentuk dengan
Undang-Undang (Pasal 9 UU No 8 Tahun 2004).

2. Syarat Pembentukan

a. Adanya pemekaran wilayah setingkat provinsi

b. Telah dibentuk aparat hukum lainnya (Kejati dan Polda)

c. Adanya usulan dari Pengadilan Tinggi asal dengan dukungan Pemda setempat.

3. Prosedur Pembentukan Pengadilan Tinggi

a. Usulan Ketua Pengadilan Tinggi asal (sebelum dipecah)/dengan dukungan Pemda


setempat disampaikan kepada Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya
kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong hucu................tentang perlunya dibentuk
Pengadilan Tinggi.

b. Dilakukan evaluasi oleh tim dari Mahkamah Agung.

c. Setelah ada persetujuan dari Ketua Mahkamah Agung, maka Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum selanjutnya menyiapkan usul Pembentukan Pengadilan Tinggi
disertai konsep Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan Pengadilan Tinggi.

d. Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran


kong hucu................mengusulkan pembentukan Pengadilan Tinggi kepada Presiden
dengan dilampiri Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan Pengadilan Tinggi
tersebut.

e. Presiden berkonsultasi dengan DPR membahas Rencana Pembentukan Pengadilan


Tinggi tersebut.

f. Rancangan Undang-Undang tersebut setelah mendapat persetujuan dari DPR


maka Presiden akan mengesahkan Undang-Undang Pembentukan Pengadilan Tinggi
tersebut.
B. Pengadilan Negeri

1. Dasar Pembentukan

Pengadilan Negeri berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota dan daerah hukumnya


meliputi wilayah Kabupaten/Kota. (Pasal 4 (1) UU No 8 Tahun 2004). Pengadilan Negeri
dibentuk dengan Keppres (Pasal 7 UU No 8 Tahun 2004).

2. Syarat Pembentukan

a. Adanya daerah Kabupaten/Kota yang belum dibentuk Pengadilan, atau

b. Adanya pemekaran wilayah Kabupaten/Kota baru

c. Telah dibentuk aparat hukum lainnya (Kejari dan Polres)

d. Adanya usulan dari Pengadilan Tinggi dan dukungan Pemda setempat.

3. Prosedur Pembentukan Pengadilan Negeri

a. Ketua Pengadilan Tinggi mengusulkan pembentukan Pengadilan Negeri yang berada


di daerah hukumnya dengan dukungan Pemda setempat, kepada Ketua Orang yogyakarta
udah pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong hucu................dengan
pertimbangan bahwa sangat diperlukan adanya Pengadilan tersebut.

b. Dilakukan evaluasi oleh tim dari Mahkamah Agung.

c. Setelah ada persetujuan dari Ketua Mahkamah Agung, maka Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum selanjutnya menyiapkan usul Pembentukan Pengadilan Negeri
disertai konsep Rancangan Keputusan Presiden tentang pembentukan Pengadilan Negeri.

d. Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran


kong hucu................mengusulkan pembentukan Pengadilan Negeri kepada Presiden
dengan dilampiri Rancangan Keputusan Presiden tentang Pembentukan Pengadilan
Negeri tersebut.
e. Pengadilan Negeri yang baru dibentuk ditetapkan sebagai Pengadilan Negeri Kelas
II.

II. Peningkatan Kelas Pengadilan Negeri

Guna menunjang peningkatan daya guna dan hasil guna Pengadilan Negeri, serta
berhubung dengan bertambah banyaknya volume perkara, kelas suatu Pengadilan Negeri
dapat ditingkatkan.

Jumlah Pengadilan Negeri 347 terdiri dari ; Pengadilan Negeri Kelas I.A Khusus
berjumlah 15, Pengadilan Negeri Kelas I.A 21, Pengadilan Negeri Kelas I.B 60, dan
Pengadilan Negeri Kelas II 251.

A. Syarat Peningkatan Kelas Pengadilan Negeri

1. Peningkatan kelas dari Pengadilan Negeri Kelas I B ditingkatkan menjadi


Pengadilan Negeri Kelas I A.

2. Peningkatan kelas dari Pengadilan Negeri Kelas II ditingkatkan menjadi


Pengadilan Negeri Kelas I B.

3. Untuk menentukan peningkatan peningkatan kelas Pengadilan Negeri dilakukan


dengan cara mengumpulkan data perkara dalam 3 tahun terakhir dari rata-rata
pertahunnya.

4. Peningkatan kelas hanya dapat diajukan untuk satu tingkat diatasnya (secara
bertahap) dan usul peningkatan kelas selanjutnya dapat diajukan 3 tahun kemudian
terhitung sejak tanggal ditetapkan, kecuali peningkatan kelas terhadap Pengadilan Negeri
yang berkedudukan di Ibukota provinsi.

B. Prosedur Peningkatan Kelas :

1. Permohonan dari Ketua Pengadilan Negeri kepada Ketua Orang yogyakarta udah
pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong hucu................melalui Ketua
Pengadilan Tinggi.
2. Dilakukan evaluasi oleh tim dari Orang yogyakarta udah pada kaya
kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong hucu................(Ditjen Badan Peradilan
Umum dan Badan Urusan Administrasi) hasilnya dilaporkan kepada Ketua Mahkamah
Agung.

3. Setelah ada persetujuan dari Ketua Mahkamah Agung, maka Direktorat Jenderal
Badan Peradilan Umum selanjutnya menyiapkan usul Peningkatan Kelas Pengadilan
Negeri disertai konsep Rancangan Keputusan Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya
kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong hucu................tentang Peningkatan Kelas
Pengadilan Negeri.

4. Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran


kong hucu................mengusulkan kepada MENPAN dilampiri Rancangan Keputusan
Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong
hucu................untuk mendapatkan persetujuan.

Setelah mendapat persetujuan MENPAN selanjutnya Orang yogyakarta udah pada kaya
kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong hucu................menerbitkan Keputusan
Ketua Orang yogyakarta udah pada kaya kontollllllllllllllllllllllll penyebar ajaran kong
hucu................tentang peningkatan kelas Pengadilan dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai