Anda di halaman 1dari 1

METAFORA KISAH CINDERELLA DENGAN KONSEP SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK Diah Hari Suryaningrum 10702030111007 Substansi mengungguli bentuk

(substance over form) merupakan salah satu konsep atau prinsip akuntansi yang berpendapat bahwa substansi suatu transaksi harus direfleksikan dalam laporan keuangan daripada bentuk legal dari transaksi tersebut. Bila demikian, apa hubungan kisah Cinderella dengan konsep akuntansi itu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya akan kisahkan secara singkat kisah Cinderella, yang merupakan dongeng anak-anak terkenal yang awalnya berasal dari Paris pada tahun 1967. Kisah Cinderella. Alkisah ada seorang bangsawan yang menikah untuk kedua kalinya dengan seorang janda. Dari pernikahannya yang pertama, bangsawan tersebut mempunyai seorang anak perempuan yang cantik dan baik budi. Sedangkan janda tersebut mempunyai dua orang anak perempuan, yang sifat dan perilakunya sangat mirip dengan janda itu, yaitu sifat serta perilaku yang sangat buruk. Ciderella diperlakukan sangat buruk oleh sang ibu tiri. Dia diharuskan melakukan pekerjaan sehari-hari mulai membersihkan kamar mandi sampai membantu merias ibu tiri dan kedua kakak tirinya tanpa henti. Meskipun diperlakukan dengan buruk, Cinderella selalu bekerja dengan baik dan tulus ikhlas. Saat ada waktu untuk beristirahat, dia duduk di lantai dekat perapian, diantara abu perapian (cinder). Oleh karena itulah dia diberi nama julukan Cinderella. Pada suatu hari, datanglah undangan dari kerajaan yang menyatakan bahwa akan diadakan pesta dansa dengan tujuan untuk mencari istri untuk putra mahkota. Ibu dan kedua kakak tiri Cinderella berusaha keras menyiapkan diri untuk menghadiri pesta tersebut. Cinderella diminta untuk merias kedua kakaknya. Cinderella yang baik hati (disamping perlakuan yang dia terima selama ini) tetap merias kedua kakaknya sehingga mereka tampak makin cantik. Setelah ibu dan kedua kakaknya berangkat ke pesta dansa, Cinderella merasa sedih karena dia tidak dapat ikut menghadiri pesta. Akan tetapi, dengan bantuan ibu peri, Cinderella berhasil ke pesta dansa setelah ibu peri menyihir berbagai benda menjadi kereta kencana serta baju yang sangat indah untuk Cinderella berikut sepasang sepatu kaca. Sebelum berangkat Cinderella diperingatkan agar pulang sebelum pukul 12 malam, jika tidak seluruh benda yang disihir akan kembali ke bentuk semula. Singkat cerita, Cinderella menjadi primadona pesta dansa dan sang putra mahkota jatuh cinta kepadanya. Karena terlalu asyik berdansa, Cinderella lupa bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Menyadari waktu yang mendesak, dia melarikan diri dan tanpa sengaja meninggalkan salah satu sepatu kacanya. Dengan bekal satu sepatu kaca tersebut. putra mahkota mencari Cinderella dan akhirnya mereka menikah. Cinderella yang baik hati tidak menjadi sombong dan menelantarkan ibu dan kakak tirinya. Dia mengajak kedua kakaknya tinggal di istana. Metafora kisah Cinderella dengan konsep substansi mengungguli bentuk Bagaimana metafora kisah Cinderella? Seperti kita ketahui, konsep substansi mengungguli bentuk pada dasarnya bertujuan agar laporan keuangan memberikan informasi sesuai keadaan yang sebenarnya sehingga dicapai transparansi yang lebih baik dalam akuntansi. Untuk itu, pembuat laporan keuangan harus dengan jujur mengungkapkan informasi keuangan secara netral tanpa mencoba memperdayai pengguna informasi. Cinderella merepresentasikan sesuatu yang baik dari dalam meskipun tampilan luarnya tidak baik yang dibentuk oleh ibu tiri. Hal ini berbeda dengan laporan keuangan, yang bentuk luarnya sangat bagus (penjualan yang naik, laba tinggi, aktiva besar, dan kewajiban yang kecil) tetapi bagian dalam menyembunyikan keadaan sesungguhnya yang mungkin tidak sebaik tampilan luar. Ibu tiri yang membentuk Cinderella menjadi sesuatu yang tidak baik, mencerminkan pihak manajemen sebagai pihak yang membuat laporan keuangan. Sepatu kaca mencerminkan bukti transaksi yang terjadi dalam orgaisasi. Sedangkan penelusuran sepatu kaca kepada pemiliknya, mencerminkan telusuran audit terhadap suatu transaksi sebagai milik perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasar metafora kisah Cinderellan, pihak manajemen dan akuntan auditor harus mengungkapkan keuangan perusahaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya secara jujur. Substansi dari suatu transaksi harus tercermin sepenuhnya dalam laporan keuangan, sehingga tercapai transparansi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai