Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH AGAMA KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH: KELOMPOK: B Anggota :


Setiawan Arifin Achmad Syafaat Ika Ayu Dianty Suhartina Rizqi Amaliya Filliani Cynthia Vonda Kharisma M. Bety Ayu Astuti Dewi Agustina P. Dian Agustin 131111037 131111101 131111078 131111074 131111017 131111106 131111086 131111061 131111030 131111108

Ruri M.

131111068

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,segala puji bagi Allah,Tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang ada kemudahan kepada di langit dan bumi,Tuhan yang memberikan umat untuk menuntut ilmu yang di setiap

milikiNya,sehingga penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah tentang konsep keTuhanan yang ada dalam Islam.Sehingga para pelajar muslim bisa memahami dengan benar bagaimana konsep KeTuhanan itu sendiri. Harapan penulis dalam pembuatan makalah ini agar pembaca dalam memahami dalam hati tentang konsep KeTuhanan yang di ajarkan dalam islam karena penulis dalam makalah ini menjelaskan tentang KeEsaan Tuhan yang Maha Pencipta. Namun kami menyadari akan banyaknya kesalahan dalam pembuatan makalah ini ,oleh karena itu kami masih mengharapkan dan akan menerima kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan pembuatan makalah ini sehingga ke depannya makalah ini bisa lebih bermanfaat dan menjadi makalah yang lebih baik dari sebelumnya.

Penulis

17 september,2011

vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR . DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah . C. Tujuan .. D. Manfaat ... BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tuhan.. 2.2 Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan. 2.3 Bukti Eksistensi Tuhan dalam Islam. BAB 3 PENUTUP A. B. Simpulan Saran 13 13 14 4 11 3 1 1 2 2 i ii iii

DAFTAR PUSTAKA

viii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki beberapa konsep fitri, di antaranya: pengagungan terhadap amanat, kejujuran, dan keadilan. Sebelum memasuki lingkungan alam dan keilmuan, seseorang memperoleh pengetahuan melalui konsep tersebut. Akan tetapi, dia terkadang lupa terhadap sebagian pemahamannya tersebut setelah memasuki dunia ilmu pengetahuan dan lingkungan alam, atau terkadang meragukannya. Hal ini menyebabkan kekeliruan dalam konsep ketuhanan dari masingmasing umat. Banyaknya anggapan tentang adanya Tuhan selain Allah SWT, terkadang memberikan berbagai pemahaman yang berbeda. Berjuta umat muslim di dunia masih belum mengenal betul mengenai konsep ketuhanan. Banyak di antara mereka mempunyai konsep yang salah mengenai arti Tuhan yang sesungguhnya. Dengan demikian, pencarian terhadap agama dan Allah tetap tersimpan di dalam intuisi manusia, dan hal tersebut menjadi semakin sempurna melalui bantuan akal dan dalil. Di samping itu, kecenderungan insting (fitrah) manusia sangat dalam dan jelas. Dan seandainya tidak ada seruan yang bertentangan dengan agama dan lingkungan yang tidak kondusif, niscaya seseorang akan mendapatkan kedudukannya yang sesuai di dalam tatanan alam semesta ini, dan dia akan memahami eksistensi Ketuhanan Mutlak yang mengatur alam ini (dengan fitrahnya). 1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Tuhan? 2. Bagaimanakah konsep ketuhanan dalam Islam? 3. Bagaimana pembuktian eksistensi Tuhan dalam Islam? 1 1.3 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui tentang konsep ketuhanan dalam Islam. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Menumbuhkan kecintaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan 3. Mengembalikan jati diri seorang muslim 1.4 Manfaat Umat Islam dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep ketuhanan dalam Islam sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tuhan Lafal ilahi yang artinya Tuhan menyatakan berbagai obyek yang dibesarkan atau di pentingkan manusia. Misalnya dalam surat AlJatsiyah ayat 23 dan Al-Qashash ayat 38. Pada kedua ayat tersebut, ilah bisa diartikan benda, baik abstrak yakni nafsu atau keinginan pribadi maupun benda nyata(Sunan Fanani S.Ag,M.Pdi ,2010). Selain surat tersebut, pada surat Al-Furqon ayat 43 yang artinya: Apakah engkau melihat orang yang meng-ilahkan keinginan-keinginan pribadinya? Lafal ilah dipakai oleh Firaun untuk dirinya sendiri (AlQashash:38) yang artinya: Dan Firaun berkata, wahai para pembesar aku tidak menyangka bahwa kalian mempunyai ilah selain diriku. Ilah ialah sesuatu yang dipentingkan, dipuja, dimintai, diagungkan, diharapkan memberikan kemaslahatan dan termasuk yang ditakuti karena mengandung bahaya. Di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 163 juga ditegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Ilah yang dituju ayat di atas adalah Allah SWT, yang menurut Ulama Ilmu Kalam Ilah di sini bermakna AlMabud, artinya satu-satunya yang diibadati/disembah. Sedangkan AlMaududi memberi makna Al Mahbud, Al Marhub, Al Madbu, yang dicintai, yang disenangi, yang diikuti. Hal inilah yang disebut Tauhid Uluhiyah, bahwa Allah SWT satu-satunya Tuhan yang diibadahi, dicintai, disenangi, dan diikuti. Menurut Al- Quran secara logika Tuhan adalah yang dianggap penting sehingga manusia diharuskan untuk beribadah kepada Nya. Oleh karena itu manusia disebut sebagai mahkluk yang bertuhan.

3 Dalam islam diajarkan kalimat kalimat laila ha illa Allah yang susunan kalimatnya di mulai dengan peniadaan ,yaitu tiada Tuhan kemudian diikuti penegasan selain Allahyang maksudnya adalah seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan sehingga yang ada di dalam hatinya hanya ada satu Tuhan yakni Allah SWT. 2.2 Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan Konsep Ketuhanan adalah pemikiran manusia yang di dasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriya maupun batiniyah,baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman batin. a. Pemikiran Barat Yang di maksud dengan konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah hasil pemikiran tentang Tuhan baik melalui pengalaman lahiriyah maupun batiniyah dari penelitian rasional, maupun pengalaman batin. Menurut Max Muller, konsep pemikiran barat tentang Tuhan mengalami evolusi yang di awali dengan Dinamisme, Animisme, Politeisme, Henoteisme, Monoteisme (nisbi). Pemikiran tentang Tuhan sebagaimana di atas, hasil pendekatannya adalah budaya, Arnold Toynbe mengatakan : Monoteisme bukan hasil akhir dan proses pemikiran tentang Tuhan, sebab orang yang sudah maju dalam intelektualitasnya sangat mungkin justru berputar mundur ke belakang

dalam

bertuhan,

yakni

animistis.

( wahyudin,2009 ) 4 b. Pemikiran Islam Pemikiran tentang Tuhan dalam islam melahirkan ilmu tauhid atau ilmu ushuludin di kalangan umat islam kalam, ilmu, setelah wafatnya nabi Muhammad SAW. Aliranaliran tersebut ada yang bersifat liberal, tradisional, dan ada aliran di antara keduanya. Ketiga corak pemikiran ini mewarnai sejarah pemikiran ilmu ketuhanan (Teologi) dalam islam. Aliran-aliran tersebut adalah:(internet dan buku pendais Mahasiswa) Mutazilah, rasionalis adalah kelompok di kalangan orang akal dalam

islam, yang sangat menekankan penggunaan memahami ajaran islam. Dalam menganalisis masalah ketuhanan, mereka memakai bantuan ilmu logika guna mempertahankan adalah kelompok bahwa kebebasan berbuat. menentukan mukmin harus keimanan. Qodariyah, yang manusia Manusia dirinya sehingga

berpendapat memiliki dan atau berhak kafir

berkehendak

mereka

bertanggung jawab pada dirinya.

Jadi, tidak ada interfensi Tuhan dalam perbuatan manusia. 5 Jabariyah, yang kehendak adalah dan kelompok bahwa berpendapat

perbuatannya

manusia sudah ditentukan Tuhan. Jadi, manusia dalam hali ini tak ubahnya seperti wayang. Ikhtiar dan doa yang dilakukan manusia tidak ada gunanya. Asyariyah adalah Qodariyah Manusia semaksimal tetapi, dan Maturidiyah, yang Jabariyah. berusaha Akan yan g

kelompok dan wajib Tuhan lah

mengambil jalan tengah antara

mungkin.

menentukan hasilnya. Tuhan menurut agama-agama wahyu Mengkaji tentang Tuhan hanya di dasarkan atas pengamatan dan pengalaman serta pemikiran manusia, tidak akan pernah benar.Sebab Tuhan adalah sesuatu yang ghaib,sehingga informasi tentang Tuhan yang hanya berasal dari manusia meskipun di nyatakan sebagai hasil renungan maupun pemikiran nasional,tidak akan pernah benar. Sebagaimana di sebutkan dalam Alquran

6 1. Surah Al-Anbiya:92, surah Hud: 84 dan surah Almaidah:72

92. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu[971] dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku. [971] Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari'at.

84. dan kepada (penduduk) Mad-yan (kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya aku melihat kamu dalam Keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."


72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Dalam ketiga ayat tersebut Allah SWT memperkenalkan diri melalui para nabi dan rasul 2. Surah Almaidah:72(seperti diatas), surah AL-Imran:62,Surah shad:35 dan 65,surah Muhammad:19 dalam ayat-ayat ini menekankan bahwa perbuatan syirik akan di haramkan oleh Allah masuk surga dan tempat mereka adalah neraka.


62. Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .(Al Imran: 62)

35. ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi".(shad: 35)


65. Katakanlah (ya Muhammad): "Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan.(shad:65)

3.

Surah Al-Ikhlas:1-4,surah Al-Ankabut: 46,Taha: 98 dan shad:4 bahwa Allah SWT adalah dzat yang Esa


1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Al-Ikhlas:1-4)


46. dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri".(Al-Ankabut:64)

[1154] Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim Ialah: orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan.


98. Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu".(Thaahaa:98)


4. dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".(shad:4) 10

2.2 Bukti Eksistensi Tuhan dalam Islam Apabila kita hendak berbicara tentang bukti-bukti

keberadaan Allah SWT,Kita harus bisa mampu berpikir bahwa hal yang paling mudah kita pahami adalah adanya manusia sebagai makhluk yang di ciptakanNya.Banyak para ahli / professor dari luar negeri yang ingin menciptakan manusia namun tidak seorangpun yang mampu melakukannya.Hal inilah merupakan salah satu tanda kebesaran adanya Allah yang sangat nyata dan tidak ada seorangpun yang membantah hal tersebut. Tidak ada seorangpun yang bisa mengatakan dengan masuk akal bahwa langit dan bumi tercipta setelah adanya penciptaan manusia,dalam arti bahwa manusia datang dengan tidak menemukan bumi sebagai tempat tinggalnya, tanpa adanya matahari yang bercahaya dan tanpa adanya siang dan malam serta tanpa

adanya udara yang di hirup.Oleh karena itu,manusia di ciptakan dengan segala sesuatu yang sudah dilengkapi dengan segala fasilitas oleh Allah SWT. Wujud Allah menurut metode Imam Syafi`i Abu Nu `Aim meriwayatkan dengan sanadnya tentang sebuah perdebatan yang berlangsung antara Imam Asy-syafi`I dan Bisyr Al-murisi yang berlangsung di hadapan Harun Ar-Rasyid berkata Bisyr: Beritahukannlah kepadaku, apa bukti bahwa Allah itu satu?Asy-syafi`I berkata :

11 Hai, Bisyr ap yang engkau ketahui dari ucapan kalangan Al-kwazh, maka aku akan berbicara kepadamu melalui lisan mereka , namun aku mesti menjawabmu sesuai dengan kemampuanmu yakni bahwa dan dalilnya tiada adalah denganNya, pada dariNya, pertentangan

keseluruhannya secara terus menerus adalah bahwa Dia itu satu.4 macam api yang berbeda menyatu secara abadi di dalam satu tubuh sesuai dengan strukturnya pada kestabilan bentuk juga merupakan bukti juga Allah ta`ala itu satu.(M.Muthawalli Syarawi) Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah dan menciptakan keturunannya dari air yang hina. Meskipun demikian, kita tidak menjumpai

dua orang yang sama persis walaupun berasal dari satu ayah. Allah SWT mengisyaratkan hal ini dalam firman-Nya


22. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (Ar-Ruum: 22)

12 BAB 3 PENUTUP Dari materi yang telah kami paparkan

13 DAFTAR PUSTAKA Lari, Mojtaba M. 2005. Aqidah Alternatif. Jakarta: Al-Huda. Fanani, Sunan. 2010. Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Al Maktabah. Wahyudin, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Grasindo.

14

Anda mungkin juga menyukai