Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intracranial ( Long C , 2002 : 130). SOL ( Space Occupying Lession ) adalah sebuah lesi yang berasal dari sel-sel otak atau struktur disekelilingnya. Tumor otak terletak pada intrakranial yang menempati ruang didalam tengkorak. Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Tingkat kegawatan pada penyakit ini sangat tergantung dari letak atau lokasi dari tumor pada otak. Selain itu keganasan yang terjadi dapat menjadi sangat gawat pada saat tumor menekan pusat pernafasan, kehilangan penglihatan atau gejala-gejala nerurologis lainnya seperti kelumpuhan atau paralisis. Penderita Space Occupying Lession diseluruh dunia mencapai 400000 orang selama tahun 2005. Di Amerika didapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun sedangkan di Indonesia sudah banyak menderita penyakit tumor otak sekitar 28 % penduduk Indonesia, tetapi pasien itu tidak mengetahui itu sendiri. Sekitar 15-20% pasien kanker akan didiagnosis dengan tumor otak metastasis. Insiden dari tumor ini + 4.1-11.1 per 100.000 populasi/tahun. Insiden tumor otak metastasis meningkat sejalan dengan semakin majunya terapi sistemik yang memperpanjang angka harapan hidup, semakin banyaknya populasi lanjut usia, meningkatnya insiden kanker paru

dan melanoma dan kemampuan MRI dalam mendeteksi metastasis berukuran kecil. Saat ini tumor otak metastasis dianggap sebagai tumor intrakranial yang tersering dengan ratio 10:1 dibandingkan dengan tumor otak primer. Pentingnya dari asuhan keperawatan pasien dengan Space Occupying Lession ini adalah dengan memberikan penyuluhan, pengawasan, perlindungan dan pasien dengan Space Occupying Lession itu dapat ditangani dengan baik dan diberi asuhan keperawatan. Maka dari itu pasien Space Occupying Lession ini memerlukan perawatan yang khusus untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Berdasarkan hal tersebut maka kelompok merasa tertarik untuk mengatahui dan mempelajari lebih dalam tentang asuhan keperawatan pada klien dengan masalah SOL (Space Occupying Lession).

B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan yang akan diberikan pada pasien dengan menderita SOL serta memberikan informasi mengenai SOL dan cara mengatasinya dan memenuhi tuntutan tugas kelompok setelah melakukan praktek dinas lapangan di RSUP M. Djamil padang khususnya di ruangan NEURO. Oleh karena itu dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk kita semuanya. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penulisan adalah perawat mampu : 1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan SOL (Space Occupying Lession). 2. Melakukan penetapan diagnosa keperawatan pada klien dengan SOL (Space Occupying Lession).

3. Menetapkan rencana keperawatn dan intervensi pada klien dengan SOL (Space Occupying Lession). 4. Melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan SOL (Space Occupying Lession). 5. Melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan SOL (Space Occupying Lession).

C. MANFAAT Dengan pembuatan makalah ini diharapkan dapat memperdalam ilmu keperawatan medikal bedah yang bersangkutan dengan SOL dan juga dapat menjadikan acuan dalam menetapkan asuhan keperawatan terhadap pasien yang dirawat dengan SOL.

Anda mungkin juga menyukai