Anda di halaman 1dari 30

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sekarang ini masih sangat terbelakang sekali jika dibandingkan dengan pendidikan bangsa - bangsa lain. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Human Development Index (HDI) (Rakyat Aceh , 5 Mei 2005) ternyata Indonesia pada peringkat 171 dari 180 Negara. Oleh sebab itu para pendidik dituntut untuk mampu melaksanakan perbaikan pembelajaran terhadap masalahmasalah yang muncul dalam pembelajaran pada tingkat SD, khususnya disekolah penulis, siswa kelas IV mengalami kesulitan dalam penguasaan materi pelajaran IPA. Tugas utama guru adalah sebagai pendidik dan mengajar agar siswa mampu mencapai yujuan pembelajaran sebagaimana tercantum dalam Kurikulum KTSP. Oleh karena itu guru harus menguasai berbagai kemampuan. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah mendiagonis masalah belajar siswa dan memperbaiki proses pembelajaran. Hal ini berarti guru tidak hanya dituntut menguasai bahan ajar saja. Tetapi juga dituntut menguasai segala hal yang menyangkut dengan proses pembelajaran, termasuk memperbaikinya serta melakukan PBM yang mendidik. Kemampuan ini sangat berkaitan dengan perkembangan serta bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru sehingga bahan ajar yang disajikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa, serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu guru dituntut agar dapat mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

dekmokratis serta bertanggung jawab, sesuai dengan Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang pendidikan Nasional. Hasil analisa tes formatif yang penulis lakukan melalui kegiatan PTK dikelas IV pada pertemuan pertama mata pelajaran IPA dengan indikator 11.3.3. menceritakan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan. Dalam indikator ini menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran karena hanya 5 orang dari 20 siswa yang dapat menjawab soal, itupun belum sempurna kalau dipersentase hanya 25% dari 20 siswa yang dapat mengisi soal. Dari hasil belajar tersebut, guru perlu melakukan perbaikan pembelajaran Dalam proses belajar mengajar, guru senantiasa perlu meningkatkan kompetensi pribadi, sosial dan professional. Daya serap siswa terhadap materi rendah, mendorong penulis melakukan pembelajaran melalui PTK pada bidang studi IPA untuk mengoptimalkan kemampuan siswa, seorang guru harus senantiasa : Menguasai materi yang akan dibahas Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat melalui Tanya jawab dan diskusi Memantau pekerjaan siswa dengan mengelola kelas Memberika kata0kata oujian kepada siswa Menggunakan alat peraga yang sesuai untuk menigkatkan pemahaman siswa Selalu menggunakan metode yang bervariasi sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan Indentifikasi Masalah I Pada saat proses pembelajaran berlangsung, penulis banyak sekali mendiktekan materi kepada siswa sampai 3 lembar buku catatan dan setelah penulis menjelaskan materi tersebut dengan menggunakan metode ceramah
2

sehingga anak-anak ada yang mengantuk dan ada yang berbicara dengan teman sebangkunya, hingga sebahagiaan kecil anak mencatat dan mendengarkan penjelasan. Setelah melaksanakan tes formatif, ternyata hasilnya sangat

mengecewakan penulis, hanya 5 orang dari 20 siswa yang dapat mengisi soal, itupun belum 100% sempurna. Inilah daftar nilai pelajaran IPA SD kelas IV pada pertemuan pertama. Tabel 2.1 Hasil Tes Formatif I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Nama Siswa Fajar Khairia Ulfa Noviana Munawarah Nur Safarun Nisa Mela Sal Sabila Asrijal Nurlaila Rizki Maulana Fajar Munira Pia Novia Niza Haznan Rahmat Fadhlani Romi Samsuar Saiful T.Akfalul Tarmizi Usman Nilai 30 70 70 50 30 75 70 40 50 70 60 40 30 40 50 30 50 40 30 Keterangan

20.

Wardiah

50 975 48,75

Jumlah Rata-rata Sumber : Data Primer diolah Dalam kegiatan PTK

yang penulis laksanakan ini, penulis meminta

bantuan kepada teman sejawat dan supervisor untuk dapat mengidentifkasi permasalahan pembelajaran yang penulis laksanakan. Berdasarkan hasil diskusi penulis bersama obsever, maka pada pertemuan pertama ini ditemukan masalah pembelajaran sebagai berikut : 1. Anak-anak hanya mencatat saja 2. Penggunaan metode yang tidak bervariasi 3. Kurangnya penguasaan materi oleh siswa 4. Siswa pasif Indentifikasi Masalah II Setelah penulis mengetahui akar permasalahannya, maka penulis membuat rencana perbaikan untuk pertemuan ke 2 yaitu : Pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2012, penulis mengajar lagi dikelas yang sama dengan indicator yang sama sesuai dengan Rencana Perbaikan yang telah penulis susun. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, penulis banyak melakukan Tanya jawab dengan anak, dan juga memajangkan alat peraga gambar sehingga suasana kelas menjadi sedikit hidup kemudian penulis memberikan tes formatif kepada anak. Setelah selesai, anak-anak mengumpulkan hasil kerja mereka. Namun, setelah penulis memeriksa tugas mereka ternyata ada sedikit perubahan sudah 10 orang dari 20 siswa yang dapat menjawab soal walaupun belum sempurna betul sedangkan yang 10 orang lagi baru mencoba-coba mengisi soal Daftar nilai siswa ada pada tabel di bawah ini

Tabel.2.2 Hasil Tes Formatif II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Nama Siswa Fajar Khairia Ulfa Noviana Munawarah Nur Safarun Nisa Mela Sal Sabila Asrijal Nurlaila Rizki Maulana Fajar Munira Pia Novia Niza Haznan Rahmat Fadhlani Romi Samsuar Saiful T.Akfalul Tarmizi Usman Wardiah Nilai 50 80 75 60 50 85 80 50 75 80 80 50 50 60 80 60 70 65 50 75 1350 6,75 Keterangan

Jumlah Rata-rata Sumber : Data Primer diolah

Setelah melihat hasil tes formatif siswa pada siklus ke II, maka dapat kita lihat adanya peningkatan, Namun penulis merasa belum puas karena baru 10 orang dari 20siswa yang nilainya baik sedangkan 10 orang lagi masih di bawah target .
5

Oleh sebab itu penulis kembali meminta bantuan observer untuk memcehkan masalah tersebut. Berdasarkan hasil diskusi penulis bersama observer, maka ditemukan masalah pembelajarn sebagai berikut : 1. Gambar yang dipajangkan masih belum menarik. 2. Masih rendahnya penguasaan materi oleh siswa. 3. Sebagian besar siswa masih belum mau bertanya. Setelah penulis menemukan akar prmsalahan lalu penulis mempersiapkan Rencana Perbaikan Sklus Ke II dengan indicator yang sama pada hari selasa 22 Mei 2012, penulis mengajar lagi sesuai dengan rencana yang sudah penulis susun. Pada saat kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, penulis menempelkan gambar yang menarik dan penuh tanda Tanya, sehingga dapat membagkitkan motovasi anak untuk bertanya. Penulis juga memberikan pertanyaan kepada anak yang diam, dan anak tersebut berusaha untuk menjawabnya. Penulis tidak lupa memberikan pujian. Suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dngan lagu yang sesuai sehingga dapat menambah pemahaman siswa terhadap materi yang penulis ajarkan. Pada akhir pembelajaran, penulis membagikan LKS kepada setiap anak. Sebelum anak-anak mengerjakan tugas, terlebih dahulu penulis menjelaskan tehnik penyelesaian tugas. Setelah anak-anak selesai mengerjakan tugas, penulis memeriksa tugas tersebut, penulis merasa lega kareba nilai anak-anak semakin meningkat, sudah 15 orang dari 20 anak yang menjawab soal dengan benar kalu dipersentase sudah 75% dari 20 siswa mendapat nilai maksimal. Nilai tersebut terdapat table dibawah ini

Tabel 2.3 Hasil Tes Formatif III No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Nama Siswa Fajar Khairia Ulfa Noviana Munawarah Nur Safarun Nisa Mela Sal Sabila Asrijal Nurlaila Rizki Maulana Fajar Munira Pia Novia Niza Haznan Rahmat Fadhlani Romi Samsuar Saiful T.Akfalul Tarmizi Usman Wardiah Nilai 65 85 80 75 60 90 80 70 50 90 85 50 50 75 90 70 80 70 60 80 1455 72,75 Keterangan

Jumlah Rata-rata Sumber : data primer diolah

Dari tabel diatas jelas sekali terlihat peningkatan , namun penulis masih belum puas karena masih ada 5 orang lagi yang nilainya belum mencapai target untuk itu penulis mencari lagi akar permasalahan tersebut setelah menemukan indentifikasi masalah IV akar permasalahannya, ternyata penulis harus

menambah satu metode lagi yaitu metode diskusi, mungkin melalui diskusi, anakanak lebih berani mengungkapkan pendapat nya. Kemudian pada hari Sabtu, 26 Mei 2012 penulis mengajar lagi yaitu pada siklus ke 3 dengan indikator yang sama. Pada kegiatan Belajar-Mengajar kali ini anak-anak menjadi lebih bersemangat karena mereka telah mendaat kesempatan untuk berdiskusi dengan teman-temannya. Setelah berdiskusi, penulis mengajak anak-anak untuk membuat rangkuman materi sehingga pemahaman mereka semakin meningkat. Pada akhir pembelajaran, penulis juga tidak lupa mengevaluasi siswa dengan memberikan tes formatif, setelah penulis memeriksa tugas siswa, ternyata nilainya sangat memuaskan dan mengembirakan hati. Dari 20 siswa hanya 2 orang lagi yang belum menjawab soal dengan sempurna. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat kemampuan anak tersebut. Nilai tersebut ada pada table di bawah ini : Tabel 2.4 Hasil Tes Formatif IV No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Nama Siswa Fajar Khairia Ulfa Noviana Munawarah Nur Safarun Nisa Mela Sal Sabila Asrijal Nurlaila Rizki Maulana Fajar Munira Pia Novia Niza Haznan Rahmat Fadhlani Nilai 90 100 100 100 100 100 100 100 90 100 100 60 50 Keterangan

14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Romi Samsuar Saiful T.Akfalul Tarmizi Usman Wardiah

100 100 88 100 100 85 100 1860 90

Jumlah Rata-rata Sumber : data primer diolah

Dilihat dari tabel niali diatas, nilai hasil evaluasi belajar pada siklus ketiga ini semakin menigkat dan sangat memuaskan dan mengembirakan penulis. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi, Indikator dan standar kompetensi diatas sudah memenuhi sesuai dengan target belajar tuntas yang diharapkan penulis, maka dengan ini penulis menghentikan kegiatan PTK pada, silkus ketiga dan siswa yang masih mndapat nilai kurang dari 7, hanya 2 orang lagi akan penulis tindak lanjuti pada pelajran akan datang, yaitu pada pembelajaran remedial. B. Rumusan Masalah Rumusan Masalah I Dalam proses pembelajaran pada siklus pertama yang penulis laksanakan pada tanggal 15 Mei 2012, melalui pengamatan penulis selama proses pembelajaran berlangsung, masih sangat rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap meteri pelajaran. Hal ini membuat penulis melakukan refleksi mengapa hanya sebagian kecil siswa yang mau bertanya dan mau menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penulis? Mengapa sewaktu penulis menjelaskan materi, banyak siswa yang tidak memperhatikan apa yang penulis jelaskan. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Oleh karena itu penulis meminta bantuan untuk menganalisis dan merumuskan masalah yang sedang penulis hadapi kepada obsever dan supervesor. Melalui diskusi tersebut dapat diketahui penyebab rendahnya penguasaan materi dan kurangnya minat untuk bertanya serta kurangnya penguasaan materi oleh siswa sebagai berikut : 1. Anak-anak bosan mencatat 2. Murid tidak memiliki buku paket 3. Guru hanya menggunakan mtode ceramah saja 4. Guru kurang memilki keterampilan bertanya Probing 5. Tidak memberikan kesempatan bertanya kepada murid sehingga bmurid tidak siap menghadapi tes formatif Berdasarkan hasil analisis an perumusan masalah tersebut diatas maka yag menjadi focus perbaikan pembelajaran adalah : bagaimana cara meningkatkan penguasaan materi oleh siswa dan menarik minat melalui belajar siswa melalui penggunaan alat peraga, media, latihan dan memberikan contoh, melibatkan siswa, dan menggunakan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas dalam proses pembelajaran IPA di kekas IV. Rumusan Masalah II Dalam pembelajara pada siklus ke satu ini yang penulis laksanakan pada tanggal 17 mei 2012,masih terlihat rendahnya tingkat penguasaan materi pembelajaran terhadap sebagian siswa, apabila dipersentasekan kira-kira 50% dari 20 siswa yang dapat menjawab soal. hal ini belum memenuhi target belajar tuntas. Dan pada Proses Belajar Mengajar siklus kesatu ini, meskipun penulis sudah menggunakan metode Tanya jawab, tetapi belum menggunakan media gambar selain itu penulis belum memberikan acuan serta tuntunan, belum memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa untuk bertanya dan terlibat dalam proses pembelajaran.

10

Oleh karena itu, penulis kembali meminta bantuan obsever dan supervesor untuk menganalisa dan merumuskan masalah pada pembelajaran siklus satu ini. Melalui diskusi tersebut ditemukan penyebabnya : 1. Guru belum menggunakan media gambar 2. Guru belum menggunakan keterampilan bertanya probing kepada seluruh anak 3. Guru belum memotivasi siswa untuk terlibat aktif 4. Guru belum memberikan penguatan baik verbal maupun non verbal Berdasarkan analisis tersebut maka rumusan masalah nya adalah Bagaimana cara menigkatkan pemahaman siswa terhadap materi Dampak pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan Dalam hal ini melalui : a. Penggunaan alat peraga b. Penggunaan metode yang bervariasi c. Memotivasi siswa agar berusaha menguasai keterampilan bertanya serta d. Memberikan bermacam-macam penguatan kepada siswa baik yang sudah sempurna maupun yang belum sempurna menjawab soal. Rumusan Masalah III Pada proses belajar siklus ke dua ini, penulis sudah menggunakan alat peraga berupa gambar gunung dan hutan, serta alat peraga kenkrit berupa : batu bata, minyak tanah, emas perak (cincin). Disamping alat alat peraga yang menarik, penulis juga mengaitkan materi pelajaran dengan lagu yang sesuai dan metode Tanya jawab sehingga suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dari pada saat pembelajaran pada siklus ke 2. Namun pada akhir pembelajaran, setelah penulis memeriksa hasil tes formatif siswa, masih ada 5 orang lagi dari 20 siswa yang memperoleh nilai di bawah

11

angka 7. Untuk itu penulis kembali meminta bantuan teman sejawat untuk merumuskan masalah ini, melalui diskusi tersebut ditemukan penyebabnya : Guru belum memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan analisis tersebut, maka rumusan nya adalah : bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa tentang materi dampak Pengambilan Bahan alam terhadap lingkungan Dalam hal ini melalui : Penggunaan alat peraga Penggunaan metode yang bervariasi , seperti : Tanya jawab, diskusi, bernyanyi, pemberian tugas, ceramah. Memberikan pujian-pujian. Memberikan bermacam-macam penguatan baik yang sudah sempurna

Pada siklus pembelajaran ketiga yang penulis laksanakan pada tanggal 24 Mei 2012, tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajara sangat mengembirakan sekali atau sudah mencapa target belajar tuntas yang diharapkan penulis. Jumlah nilai yang diperoleh 20 siswa kelas IV berjumlah 1860 dan apabila dirata-rata mendapat nilai 93. Oleh karena itu penulis memutuskan target belajar tuntas. Telah dicapai dan kegiatan PTK pada mata pelajaran IPA dan Indikator diatas dihentikan. Akan tetapi, pembelajaran akan penulis tindak lanjuti melalui kegiatan remedial Karena ada 2 orang siswa yang nilainya kurang dari 7. C. Tujuan Perbaikan Perbaikan ini bertujuan untuk : 1. Untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan siswa 2. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

12

3. sebagai bahan laporan pemantapan kemampuan propesional ( PKP) 4. sebagai bahan seleksi guru berprestasi D. Proses Penulisan Laporan (PKP) Laporan ini disusun berdasarkan fakta melalui 3 siklus pembelajaran. Yang telah diobservasi dan diskusikan bersama obsever dan supesvesor. Berkenaan dengan ini, laporan ini memuat pendahuluan, perencanaan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan atau hasil yang diperoleh serta kesimpulan, saran dan tindakan lanjut. E. Manfaat Perbaikan a. Manfaat bagi peserta didik 1. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa 2. Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran b. Manfaat bagi guru 1. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran 2. Dapat meningkatkan keterampilan dalam menggunakan metode pembelajaran 3. Dapat meningkatkan kemampuan mengajar sehingga memperoleh hasil yang memuaskan c. Bagi orang tua 1. Dapat memotivasi anaknya agar selalu belajar di rumah

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rencana Perbaikan Rencana Perbaikan I Guru memotivasi siswa dalam belajar. Menurut Wright (Dr.Suciati dkk, 2003) sebagai guru harus dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang efektif oleh karena itu tugas utama guru sebagai pendidik dan mengajar adalah memotivasi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sehingga mereka terdorong untuk berpartisipasi dalam belajar atau PBM. Oleh sebab itu penulis merasa pelu memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang aktif dalam PBM. Berikut ini adalah beberapa hal yang penulis lakukan untuk memotivasi siswa; 1) Menunjukkan sikap yang positif terhadap siswa 2) Memberikan tugas yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa 3) Menunjukkan semangat dalam mengajar. 4) Menerapkan disiplin sehingga tercipta suasana belajar, yang efektif 5) Memberikan kesempatan siswa untuk terlibat PBM. 6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai dirinya sendiri 7) Memberikan balikan positif terhadap hasil siswa 8) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kebanggan dari hasil kerjanya. Dengan memotivasi dengan hal-hal diatas penulis mengharapkan agar siswasiswa yang belum termotivasi untuk belajar dapat menjadi termotivasi dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Menurut Mecce dan

14

Bumenfeld (dr.Suciati dkk,2003) tingkat cenderung positif dengan hasil belajar artinya semakin membaik motivasi yang diberikan guru, semakin membaik pula hasil belajar siswa. Guru memnggunakan berbagai keterampilan bertanya kepada siswa Teori belajar menjelaskan bahwa seorang gur berperan dan berfungsi sebagai suri teladan, Motivator, dan pengarah bagi peserta didiknya. Dalam bahasa K.H Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional kita yang berbunyi: Ing ngarso sung tulado, ing modyo mangun karso, tut wuri handayani yang artinya jika berada didepan jadi teladan, ditengah membangun semangat dan dibelakang member dorongan. Menurut Abin Syamsudin (1997:18) sebagai perencana dan organisator pelaksana PBM, guru harus berupaya menciptakan proses belajar yang menggugah dan harus memilki berbagai macam keterampilan dalam mengajar, diantaranya : dengan metode yang bervariasi, menggunakan media yang menarik, dan memiliki keterampilan bertanya dan sebagainya. Berdasarkan teori behavioristik, yang dikemukan oleh Jhon Watson, (Mahmud.D, 1989) menjelaskan bahwa belajar : adanya hubungan stimulus respon penguatan. Guru bertanya, murid menjawab dan guru member pijian kepada siswa sehingga siswa lebih aktif dalam PBM. Memperhatikan apa yang dikemukan oleh Watson diatas, terlihat hubungan keterampilan bertanya dengan penguatan. Untuk itu penulis merasa perlu menguasai keterampilan bertanya dalam perbaikan pembelajaran ini Contoh pertanyaan : Guru :sebutkan contoh kegiatan melastarikan lingkungan alam Murid : membuang sampah pada tempatnya Guru : ya, bagus, ada lagi? Murid :ada, tidak menebang pohon sembarangan

15

Dan jika siswa memberikan jawaban yang kurang sempurna maka penulis tetap memberikan pujian, misalnya : ya, bagus, tetapi belum lengkap sekarang coba Cut Nadiya tambahkan jawaban dari temanmu tadi dan sebagainya murid-murid yang lain tentu berusaha untuk menemukan jawaban yang sempurna seperti yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran. Rencana Perbaikan 2 a. Guru Menyempurnakan Media Pembelajarn Menurut pola perkembangan kognitif dari Jean Piaget, anak usia kelas IV SD pada tahap Oprasional kongkrit. Anak pada usia ini menyangi benda-benda yang kongkrit (nyata). Untuk menyempurnakan media pembelajaran pada siklus pertama maka pada perbaikan ini penulis berpedoman atau memperhatikan yang dikemukakan Edgar Dale berdasarkan kerucut pengalaman tentang media. Semakin kongkrit media yang digunakan dalam pembelajaran, semakin mudah siswa menyerap materi pembelajaran dan dengan menggunakan benda yang kongkrit siswa akan dapat menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang. Dengan alasan-alasan teori-teoi diatas media pembelajaran yang digunakan penulis perlu disempurnakan agar lebih menarik minat siswa untuk belajar. Dalam hal ini penulis perlu menyempurnakan media dengan cara : 1) Meminta anak untuk mengamati contoh sumber daya alam yang di ambil dari alam contohnya papan. 2) Menggambar hutan dan gunung dan memberikan warna yang mencolok b. Guru tidak hanya memperhatikan anak yang didepa saja Menurut Wardani (2003) , pada saat guru memberikan pertanyaan kepada murid, perhatian guru tidak hanya terpusat pada anak-anak yang didepan saja, tetapi perhatian guru harus diberikan kepada seluuh kelas, sehingga semua anak merasa mendapat perhatian dari gurunya. Rencana perbaikan 3

16

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Menurut Slavin (Dr.Suciati dkk, 2003) untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, guru hendaklah melibatkan siswa dalam PBM baik melalui kegiatan Tanya jawab maupun melalui kegiatan pengamatan, diskusi meupun kegiatan indivisual. Oleh karena itu di dalam kegiatan perbaikan pembelajaran ini penulis sangat perlu mengaktifkan siswa agar perbaikan ini dapat berjalan secara efektif agar tujuan pembeljaran tercapau secara optimal. Penulis melakukan hal-hal berikut : Member kesempatan berpatisipasi dalam kegiatan Tanya jawab pada kelompok maupun perorangan Member kesempatan pada semua siswa kelas IV untuk bertanya Menyebarkan kesempatan berpartisipasi diantaranya penulis melalukan : Memancing siswa yang pendiam dengan mengajukan pertanyaan langsung ditunjukkan kepada siswa tersebut secara bijaksana. Mencegah akan terjadinya pembicaraan serentak Mencegah siswa yang suka memonopoli menjawab Mendorong siswa untuk saling mengomentari pendapat.dalam kegiatan perbaikan ini juga, penulis berusaha untuk menguasai keterampilan bertanya probing (pelacak/menggali). Dengan kegiatan bertanya jawab dalam pembelajaran siswa banyak mendengar informasi dari teman-temannya maupun guru dan keaktifan siswa bertanya dapat meningkat, kemudian penulis menganjurkan agar siswa tidak boleh takut-takut dalam bertanya. b. Guru Memotivasi siswa untuk bertanya. Menurut teori Humanisme yang dikembangkan oleh Abraham Maslow dan Carl Rongers (Prof.Dr.Abin Syamsudin,M.A.,2003) salah satu karakteristik yang harus ada pada diri guru adalah memiliki kemampuan untuk dapat memotivasi siswa dalam belajar. Dalam teori kognitif juga dijelaskan bahwa memotivasi

17

adalah sebagai fungsi psikologi perilaku manusia yang lebih kompleks. Dan menurut teori Ames dan Arehen (Dr.Suciati dkk,2003) guru dapat meningkatkan memotivasi siswa dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu didalam kelas, seperti mengamati kegiatan anak dan memberikann pertanyaan tentang yang sedang diamatinya dan diperagakannya serta meminta untuk bertanya tentang kegiatan yang sedang dilakukannya. Misalnya : 1. Fajar, benda apa yang mrlingkar ditangan mu? 2. Saiful, coba jelaskan dari apa gelang itu dibuat? 3. Noviana, darimana perak itu di ambil Apa yang belum kamu pahami, sekarang tanyakan kepada ibu! Dengan memperhatikan teori-teori diatas penulis merasa termotivasi kegiatan perbaikan ini. dalam

18

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran NO TEMPAT 1 2 3 SD Negeri Peureumeue SD Negeri Peureumeue SD Negeri Peureumeue TANGGAL 19 Mei 2012 22 Mei 2012 26 Mei 2012 KELAS IV IV IV MATA PELAJARAN IPA IPA IPA

B. Prosedur Pelaksanaan. 1. Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran IPA pada siklus pertama sebagai berikut : a. Mengadakan apserpasi terhadap materi yang sudah dipelajari b. Menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah, Tanya dan penugasan. a. Kegiatan Awal : Memberi salam Membaca doa belajar Guru mengabsen murid Guru memotivasi siswa dengan bertanya 1. Anak-anak dengan apa kalian pergi ke sekolah? 2. Mengapa Honda itu bisa berjalan

19

3. Darimana bensin itu berasal? 4. Bagaimana cara orang mengambilnya? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti Curah pendapat tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan Anak mendengar kan penjelasan singkat dari guru Guru membagikan LKS kepada siswa Guru mengoreksi hasil kerja siswa

c. Kegiatan Akhir Guru memberikan PR Guru menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa Sesuai dengan masalah yang dihadapi penulis pada siklus pembelajaran pertama yaitu, : murid tidak memiliki buku sumber dan tidak mencatat, guru kurang memiliki keterampilan bertanya, penggunaan media dan metod kurang bervariasi, oleh karena itu, dalam kegiatan ini yang menjadi perhatian penulis dalam perbaikan pada pelajaran IPA : penulis akan memberikan pinjaman buku paket, memvariasikan metode. Dan perbaikan media, srta menggunakan keterampilan bertanya probing (pelacak) 2. Langkah-langkah Perbaikan pada siklus pembelajarn yang kedua sebagai berikut : a. Kegiatan Awal Memberi salam Membaca doa belajar Guru mengabsensi murid Guru memotivasi siswa dengan bertanya

20

1. Anak-anak , dimana kita tinggal? 2. Coba sebutkab bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rumah 3. Darimana bahan-bahan itu berasal? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti Guru menempelkan alat peraga gambar di papan tulis. Anak mengamati gambar Guru dan anak melakukan Tanya-jawab tentang gambar Anak mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan Guru menyanyikan lagu Ibu Pertiwi Guru dan anak menyanyikan lagu Ibu Pertiwi Guru membagikan LKS kepada setiap anak Guru menjelaskan petunjuk pengisian LKS Anak mengerjakan tugas di lembaran LKS dengan seksama Guru mengoreksi hasil kerja siswa.

c. Kegiatan Akhir Guru memberikan penguatan Guru memberikan PR Guru memberikan pesan-pesan moral

Masalah yang dihadapi penulis adalah media masih kurang, siswa kurang mampu menjawab pertanyaan yang sifatnya menguraikan, siswa masih kurang berani ketika diminta maju dan guru kurang memberikan waktu bertanya kepada siswa. Permasalahan diatas melaksanakan akan menjadi perhatian khusus bagi penulis untuk ketiga. Penulis akan menyempurnakan media, perbaikan

21

membeimbing siswa dalam menjawab pertanyaan, memberikan memotivasi untuk aktif, memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jawab, serta membimbing siswa dalam penguasaan materi . 3. Langkah-langkah dalam perbaikan yang ketiga pelajaran IPA siklus ketiga adalah sebagai berikut : a. Kegiatan Awal : Memberi salam Membaca doa belajar Guru mengabsensi murid Memberikan beberapa pertanyaan berupa 1. Anak-anak dimana kita tinggal 2. Coba sebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rumah? 3. Darimana bahan-bahan itu berasal Guru menyampaikan dan menulis tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti Guru menempelkan gambar (Anak mengamatinya) Melakukan Tanya jawab tentang gambar Mendengarkan penjelasan singkat dari guru Guru membagikan anak menjadi 4 kelompok Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok Guru menjelaskan petunjuk pengisian LKS kepada anak Anak mendiskusikan tugas yang diberikan guru bersama anggota

kelompoknya Salah satu dari anggota kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas (kelompo lain menanggapinya)

22

Pemajangan hasil diskusi Guru menjelaskan jawaban yang sebenarnya Guru mengajak anak menyanyikan lagu Peulara Uteun

c. Kegiatan Akhir Guru bersama anak membuat rangkuman materi Anak mengerjakan soal evalusi yang dibagikan guru Guru mengoreksi hasil kerja siswa Guru memberikan pesan-pesa moral

Pada siklus perbaikan ketiga ini, penulis merasa bahagian sekali karena anak-anak sangat antusias menerima pelajaran penulis merasakan kemajuan yang diperoleh, sudah mau dan mampu menjawab pertanyaan guru dan hasil tes formatif pada siklus ketiga ini, jumlah nilai kalau dirata-ratakan dari 20 siswa hanya 2 orang mendapat nilai kurang dari 7. Hal ini akan penulis tindak lanjti melalui kegiatan remedial.

23

C. Hal-hal Yang Unik 1. Hal Unik pada pertemua I Pada saat proses pembejaran berlangsung ana-anak ada yang tertidur dan juga yang asyik berbicara dengan teman sebangkunya, hanya sebagian kecil saja siswa yang mau mendengarkan penjelasan, penulis terus menjelaskan pelajaran tanpa menghiraukan tingkah-laku siswa 2. Hal Unik Pada Pertemuan kedua (Siklus I) Pada pelaksanaan PBMsiklus satu ini mula-mulanya berjalan dengan baik serta aman, tetapi pada waktu penulis menyimpulkan pelajaran terdengar tangisan dari kelas, semula penulis tidak menghiraukannya dan penulis terus melanjutkan dengan membagikan tugas kepada siswa. Namun pada akhirnya anak yang berteriak bau kentut, rupanya ada anak yang berak dicelana, kemudian penulis membawa anak itu ke kamar kecil, proses pembelajaran berhenti sesaat. 3. Hal Unik Pertemuan Ketiga (Siklus 2) Pada pelaksanaan pembelajaran siklus kedua ini tidak terlihat lagi adanya masalah karena anak-anak sudah mulai antusias menerima pelajaran, apalagi penulis ada mengaitkan materi pelajaran dengan lagu yang berjudul Peulara Uteun. 4. Hal Unik Pada Pertemuan ke Empat (Siklus 3) Pada pelaksanaan siklus ke tiga ini, penulis perhatikan anak-anak semakin bersemangat lagi menerima pelajaran karena selain ada nyanyi, anak-anak dapat menyelesaikan masalah dengan berdiskusi suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.

24

BAB IV TEMUAN HASIL YANG DIPEROLEH

A. Hasil Pengolahan data Hasil analisis yang penulis laksanakan di SD Negeri Peureumeue pada Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi :IPA : IV/2 : II Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

Kompetensi Dasar

: II.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan

Indikator

: II.3.2. Menceritakan dampak pengambilan bahan alam terhadap lingkungan

Tabel 4.1

25

Hasil tes ata pelajaran IPA Kelas IV SDN Peureumeue Aspek-aspek yang No obsevasi 1. Siswa mendapat nilai 7 ke atas I 10 Orang 15 Orang 18 Orang 2. Siswa yang dapat nilai 7 (tujuh) kebawah 10 Orang 5 Orang 2 Orang 3. Nilai rata-rata kelas 6,75 72,75 93 68% 73% 93% 50% 25% 10% Siklus II IV I 50% 75% 90% Persentase Siklus II IV

Berdasarkan Tabel 4.1 nilai tes formatif kelas IV yang dilaksanakan penulismelalui kegiatan PTK menunjukkan hasil yang cukup memuaskan yaitu tampat cenderung peningkatan penguasaan materi pembelajaran oleh siswa. Hal ini dapat terbukti kegiatan PTK di bawah ini : 1. Siklus pertama siswa mendapat nilai 7 keatas hanya 10 orang dari 20 orang siswa (50%) dan nilai rata-rata 6,75 2. Siklus kedua, meningkat menjadi 15 orang, persentasenya menjadi 75% dan nilai rata-rata 72,75 3. Pada siklus ketiga lebih baik lagi yang mendapat nilai 7 keatas sebanyak 18 orang dan persentasenya 90%, nilai rata-rata 93 tetapi masih 2 orang siswa yang perlu dibimbing melalui remedial B. Deskripsi Temuan dan Refleksi

26

1. Pada pembelajaran siklus pertama masih banyak temuan-temuan yang didaptkan oleh penulis yaitu murid tidak memiliki buku sumber, tidak mencatat, murid tida berani menjawab pertanyaan dari guru, tidak mau terlibat dalam pembelajaran dan masih terlihatnya sebagaian yang main sendoro serta penguasaan materi oleh siswa masih rendah karena terlihat dari hasil formatif siswa. Hal diatas sangat dirasakan oleh penulis. 2. Pada perbaikan pembelajaran pada siklus kedua, permasalahan pada siklus pertama menjadi pokok kegiatan bagi penulis. Untuk mengatasi siswa yang tidak mempunyai buku paket, penulis masih banyak memphoto Copy materi dan dibagikan kepada seluruh kelas, dan masih banyak siswa yang belum mau terlibat aktif, masih banyak siswa tidak mau menjawab pertanyaan guru dan masih banyak siswa yang belum mnguasai materi pelajaran. Dalam perbaikan ini penulismemberikan kesempatan kepada murid untuk aktif dan bertanya dan pada perbaikan siklus kedua ini penulis menyempurnakan media pembelajaran. 3. Pada perbaikan pembelajaran yang ketiga, tidak beberapa temuan yang didapati oleh penulis. Masalah siklus yang kedua sudah tidak muncul lagi pada pertanyaan, siswa sudah termotivasi dalam penguasaan materi, sudah mau mangamati alat peraga dan menjelaskan apa yang tel;ah dimatainya dan sudah mau bertanya tentang hal yang belum jelas. Pada perbaikan ini guru banyak bervariasi, sudah menyempurnakan media pembelajaran, dan sudah memberikan penguatan. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa tersebut terbukti dari hasil tes pada siklus ketiga yang rata-rata 8,1. C. Pembahasan Pada perbaikan pembelajaran siklus kesatu dan perbaikan pembelajaran siklus kedua dan ketiga mata pelajaran IPA kelas IV, penulis diamati teman sejawat dan penulis merasakan dan melihat secara langsung aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran ini penulis dan siswa melakukan hal-hal sebagai berikut:

27

1. Pada siklus pertama siswa kurang aktif, siswa tidak mampu menjawab pertanyaan, media kurang konkrit dan metode kurang bervariasi dan penguasaan materi sangat rendah. Penyebab yang pertama adalah bersumber dari Guru. Guru belum menyempurnakan media, belum trampil bertanya dan lain-lain hasil tes formatif rendah yaitu rata-rata 6,0. 2. Pada siklus kedua, guru dan siswa sudah mengalami perubahan yaitu : melakukan Tanya jawab, bernyanyi dan terlihat adanya peningkatan penguasaan materi oleh siswa, keaktifan dan lain-lain. Hal ini terlihat adanya nilai tes formatif siklus kedua mengalami peningkatan rata-rata menjadi 72,75. 3. Pada siklus ketiga, kegiatan guru dan siswa sudah memuaskan dan yang paling mendukung keberhasilan pada siklus ketiga ini penulis sudah menyempurnakan penggunaan media yaitu media yang asli dan kongkrit dan kegiatan PTK ini, terutama pada siklus II dan III, sesuai dengan teori Piaget dan Edgardale yang mengemukakan kerucut pengalaman tentang media yaitu media kongkrit lebih menarik minat dan perhatian siswa. Selain itu dengan media yang konkrit siswa akan dapat menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, lebih bagi anak SD yang berada dalam tingkat perkembangan operasional kongkrit (Piaget). Hal ini terbukti dari hasil tes yang nilainya cukup memuaskan dengan rata-rata 93.

28

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan penulis pada SD Negeri Peureumeue dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Siswa tidak memiliki buku sumber dapat diatasi penulis dengan Fhoto copy materi kemudia dibagikan kepada 20 orang siswa Media kurang kongkrit dengan menyempurnakan media pada siklus ke II dan ke III menggunakan benda asli dan kongkrit. Kurangnya penguasaan materi oleh siswa dapat teratasi dengan cara memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan, mengadakan penguatan dan lainlain. Metode yang digunakan guru kurang bervariasi dapat diatasi dengan menambahkan metode ceramah, diskusi, penugasan, yanya jawab, dll dalam pelaksanaan PBM. Siswa tidak berani untuk bertanya dapat penulis atasi dengan memotivasi siswa untuk memancing pertanyaan siswa dan dengan cara guru menguasai keterampilan bertanya probing (pelacak). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variasi metode dan kongkritan media yang digunakan dengan daya tarik dan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar dan dapat disimpulkan : Semakin bervariasi metode dan semakin kongkrit media yang digunakan guru dalam PBM semakin menarik pula minat siswa dan semakin meningkat pula aktivitas siswa dan semakin meningkat daya serap tehadap materi plajaran. B. Saran dan Tindak Lanjut. 1. Saran

29

Berdasarkan kesimpulan diatas ada bebrapa hal yang perlu disampaikan penulis bagi guru agar dapat meningkat hasil belajar siswa serta meningkatkan kemampuan guru sebagaimana yang diharapkan pada tujuan pembelajaran a. Guru perlu menguasai berbagai keterampilan bertanya dan mengajar b. Guru perlu memotivasi siswa untuk belajar dan menguasai materi yang lebih baik c. Guru hendaknya berusaha lebih professional, agar mudah mendiagnosis kesulitan belajar siswa d. Dalam mengajukan pertanyaan, sebaiknya untuk siswa SD singkat dan bermakna e. Sebaiknya menggunakan media yang kongkrit dan sesuai dengan materi f. Guru hendaknya pandai memilih metode yang cocok dengan pembelajaran g. Guru hendaknya banyak memberikan penguatan kepada siswa. 2. Tindak Lanjut Berdasarkan pengalaman melaksanakan kegiatan PTK sebanyak 3 siklus pembelajaran, penulis mengharapkan kepada kelompok kerja Guru (KKG), agar dapat meneruskan atau menigkatkan kerjanya dengan adanya pertemuan itu maka para pendidik dapat bertukar pikiran tentang cara mengatasi permasaahan yang dialami sehari-hari. Hal tersebut akan bermakna pada diri sendiri maupun siswa.

30

Anda mungkin juga menyukai