Anda di halaman 1dari 40

i

FOREIGN BODY IN EAR


Latar Belakang
Kasus benda asing pada telinga cukup sering terjadi, bahkan beberapa diantaranya membutuhkan tindakan emergency. Secara epidemiologi, kasus ini banyak terjadi pada anak-anak. Beberapa objek yang sering ditemukan, diantaranya mainan, kacang. kapas, serangga, karet penghapus, manik-manik. Masalah utama dalam pengambilan benda asing adalah ismus liang telinga. Usaha untuk mengeluarkan benda asing terkadang mengakibatkan terdorongnya benda tersebut melewati ismus, menyebabkan trauma dan oedem, kemudian benda asing tersebut terperangkap sehingga sulit mengeluarkannya. Apabila benda asing tersebut berupa binatang, maka binatang tersebut harus dimatikan terlebih dahulu sebelum dikeluarkan Pada anak-anak, banyak dilaporkan kasus cedera pada gendang telinga atau tulang pendengaran karena anak melonjak sewaktu dilakukan pengeluaran benda asing, sehingga cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan anestesi umum, kecuali bila anak tenang sewaktu benda asing dikeluarkan. Sangat penting peranan orang tua dalam pengawasan terhadap anakanaknya agar tidak memasukan sesuatu ke dalam telinga mereka. Alasan anakanak memasukan benda asing ke dalam telinga diantaranya karena rasa bosan, ingin mendapat perhatian orang tuanya, keingintahuan, mengikuti temantemannya ataupun pengaruh lingkungan sekitar yang mendukung mereka untuk melakukan hal demikian.

Perlu diketahui, bahwa anak dengan infeksi telinga luar yang kronik cenderung lebih sering memasukan suatu benda ke dalam telinga mereka. Karena termasuk kasus yang sering di bagian THT, untuk itu penulis bermaksud untuk lebih mempelajari dan menguraikan secara rinci mengenai Foreign Body in Ear sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat dalam hal pencegahan, perawatan, dan penatalaksanaan terhadap pasien dalam bentuk suatu makalah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Benda asing pada telinga Berbagai macam benda asing dapat masuk liang telinga. Pada anak-anak sering ditemukan plastik kecil, kapas, mainan, manik-manik atau karet penghapus. Sedangkan pada orang dewasa banyak yang disebabkan tertinggalnya kapas pengorek telinga ataupun binatang kecil yang masuk ke telinga.

ANATOMI DAN FISIOLOGI PENDENGARAN


Anatomi Telinga Secara anatomi, telinga dapat dibagi menjadi tiga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar berfungsi mengumpulkan suara dan mengubahnya menjadi energi getaran sampai ke gendang telinga. Telinga tengah menghubungkan gendang telinga sampai ke kanalis semisirkularis yang berisi cairan. Di telinga tengah ini, gelombang getaran yang dihasilkan tadi diteruskan melewati tulangtulang pendengaran Konduksi Tulang Konduksi tulang adalah konduksi energi akustik oleh tulang-tulang tengkorak ke dalam telinga tengah, sehingga getaran yang terjadi di tulang tengkorak dapat dikenali oleh telinga manusia sebagai suatu gelombang suara. Jadi segala sesuatu yang menggetarkan tubuh dan tulang-tulang tengkorak dapat menimbulkan konduksi
tulang ini. Secara umum tekanan suara di udara harus mencapai lebih dari 60 dB untuk menimbulkan efek konduksi tulang ini. Hal ini perlu diketahui, karena pemakaian sumbat telinga tidak menghilangkan sumber suara yang berasal dari jalur ini.

Respon auditorik

Jangkauan tekanan dan frekuensi suara yang dapat diterima oleh telinga manusia sebagai suatu informasi yang berguna, sangat luas. Suara yang nyaman diterima oleh telinga kita bervariasi tekanannya sesuai dengan frekuensi suara yang digunakan, namun suara yang tidak menyenangkan atau yang bahkan menimbulkan nyeri adalah suara-suara dengan tekanan mendengar suara tersebut
( melalui earphone, pengeras suara, dsb), dan pada titik mana suara itu diukur ( saat mau masuk ke liang telinga, di udara terbuka, dsb). Ambang pendengaran minimum (APM) merupakan nilai ambang tekanan suara yang masih dapat didengar oleh seorang yang masih muda dan memiliki pendengaran normal, diukur di udara terbuka setinggi kepala pendengar tanpa adanya pendengar. Nilai ini penting dalam pengukuran di lapangan, karena bising akan mempengaruhi banyak orang dengan banyak variasi. Pendengaran dengan kedua telinga lebih rendah 2 sampai 3 dB. Jika seseorang terpajan pada suara di atas nilai kritis tertentu kemudian dipindahkan dari sumber suara tersebut, maka nilai ambang pendengaran orang tersebut akan meningkat; dengan kata lain, pendengaran orang tersebut berkurang. Jika pendengaran kembali normal dalam waktu singkat, maka pergeseran nilai ambang ini terjadi sementara. Fenomena ini dinamakan kelelahan auditorik.

Kekuatan suara Kekuatan suara adalah suatu perasaan subjektif yang dirasakan seseorang sehingga dia dapat mengatakan kuat atau lemahnya suara yang didengar. Kekuatan suara sangat dipengaruhi oleh tingkat tekanan suara yang keluar dari stimulus suara, dan juga sedikit dipengaruhi oleh frekuensi dan bentuk gelombang suara. Pengukuran kekuatan suara secara umum dapat dilakukan dengan cara : 1) pengukuran subyektif dengan menanyakan suara yang didengar oleh sekelompok orang yang memiliki pendengaran normal dan yang dijadikan patokan adalah suara dengan frekuensi murni 1000 Hz, 2). Dengan menghitung menggunakan 4

pita suara 2 atau 3 band, 3). Mengukur dengan alat yang dapat menggambarkan respon telinga
terhadap suara yang didengar.tinggi, biasanya di atas 120 dB. Ambang pendengaran untuk suara tertentu adalah tekanan suara minimum yang masih dapat membangkitkan sensasi auditorik. Nilai ambang tersebut tergantung pada karakteristik suara (dalam hal ini frekuensi), cara yang digunakan untuk sampai ke cairan di kanalis semisirkularis; adanya ligamen antar tulang mengamplifikasi getaran yang dihasilkan dari gendang telinga. Telinga dalam merupakan tempat ujung-ujung saraf pendengaran yang akan menghantarkan rangsangan suara tersebut ke pusat pendengaran di otak manusia.

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).

Telinga manusia

Anatomi telinga manusia

Bagian telinga

Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membrana timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang

memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam. Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagi otitis Eksterna. Hal ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula) Daun telinga

Daun telinga atau pinna adalah bagian telinga terluar yang membatasi bagian luar kepala dengan saluran telinga. Fungsi Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan

tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia. Amplifikasi Amplikasi suara dilakukan pada daun telinga, gendang telinga, dan struktur telinga tengah untuk membuat suara dengan 20 dB lebih tinggi dibandingkan suara pertama kali masuk ke daun telinga. Amplifikasi ini merupakan faktor yang penting pada trauma telinga dalam. Anatomi Diagram pada gambar menunjukkan beberapa bentuk dan lokasi bagian berikut:

Anthelix (antihelix) membentuk bentuk Y, dengan bagian:


o o

Crux superior (sebelah kiri dari fossa triangularis pada diagram) Crux inferior (sebelah kanan dari fossa triangularis pada diagram)

Antitragus berada di bawah tragus Sulcus Auricularis adalah sebuah struktur depresif di belakang telinga, di dekat kepala

Concha berada di dekat saluran pendengaran Angulus Conchalis merupakan sudut di belakang concha dengan sisi kepala

Crus helix berada di atas tragus Cymba conchae merupakan ujung terdekat dari concha Meatus accusticus externus merupakan bukaan dari saluran pendengaran 8

Fossa triangularis adalah struktur depresif di dekat anthelix Helix adalah bagian terluar dari daun telinga Incisura anterior (auris) berada di antara tragus dan antitragus Lobus telinga Scapha Tragus

Telinga tengah Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martir atau malleus, landangan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). muara tuba Eustachi juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput. Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachi menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachi dan telinga tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan

adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap. Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media Telinga dalam kokhlea

Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau terang pada tengah diagram. Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe. Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela 10

berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis. Keseimbangan Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat indera keseimbangan. Bagian ini secara struktural terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau kanalis semisirkularis. Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan rubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf vestibulokoklearis.

Cara membersihkan telinga dengan baik dan benar


Infeksi telinga pada anak balita bukan kejadian langka. Gara-garanya bisa karena cara membersihkan telinganya keliru atau memang ada penyebab lain. "Membersihkan kotoran telinga sebenarnya cukup sebatas daun telinga saja, tidak perlu sampai ke liang telinga," kata dr. Entjep Hadjar, ahli penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. 11

Pada liang telinga, tepatnya di 1/3 bagian luar telinga yang berbulu, terdapat kelenjar minyak atau serumen. Ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran, serangga, serta bakteri. Dalam keadaan normal kelenjar ini akan mengeluarkan minyak sedikit demi sedikit, meleleh keluar ke daun telinga. Limbahnya menyerupai kotoran yang liat atau lembek, namun akan mengering dengan sendirinya. Setelah kering, kelenjar tadi akan memproduksi minyak kembali. Demikian mekanisme kerjanya dalam membersihkan telinga secara alami. Tetapi kalau liang telinga terlalu sering dirangsang, kelenjar ini akan mengeluarkan minyak berlebihan yang justru kurang baik buat kesehatan telinga. Yang perlu diperhatikan, bila Anda membersihkan dengan cotton bud jangan sampai ke liang telinga. Kalau sampai ke liang telinga, sebagian besar kotoran malah akan terdorong masuk ke bagian lebih dalam yakni gendang telinga yang kemudian menumpuk dan membatu. Apalagi kalau jenis kotorannya kering dan keras. "Di sinilah seseorang akan mendapat masalah karena bagian dalam telinga terasa gatal. Kalau dikorek-korek sendiri, dengan korek kuping misalnya, bisa mengakibatkan luka kulit atau gendang telinga, kulit gatal mirip eksim atau bahkan terjadi infeksi sampai bernanah (otitis media) alias congek", tambah dr. Hadjar. Kasus gangguan telinga pada balita lantaran cara membersihkan telinga yang salah ini cukup banyak terjadi di Indonesia. Infeksi ini sering menimbulkan demam. Kalau diketahui ada kotoran yang telah mengeras di dekat gendang telinga, harus segera diperiksakan ke dokter ahli THT. Biasanya dokter akan memberikan

12

obat tetes telinga (karbol gliserin 10%) untuk memecahkan kotoran tersebut. Kotoran yang sudah pecah disemprot atau dikorek keluar. Infeksi yang barangkali timbul lantaran iritasi kotoran itu diatasi dengan pemberian obat antibiotika. Di samping bisa mengakibatkan infeksi, kotoran membatu tadi akan menyebabkan telinga terasa sakit atau agak tuli sehabis berenang. Sebab air yang masuk akan terhalang keluar. Bahkan, kalau lubang telinga yang tersumbat hanya sebelah, bisa mengakibatkan pusing atau vertigo (berputar), terutama bila Anda berenang di air dingin. Gangguan pada telinga yang tersumbat kotoran bisa juga muncul saat naik pesawat udara. Pasalnya, udara yang masuk pada saat tekanan tinggi tidak dapat keluar dengan leluasa. Akibatnya telinga akan terasa sakit bahkan yang paling mengkhawatirkan kalau sampai gendang telinga pecah. Nah, pembagian permen yang biasa dilakukan oleh para pramugari di atas pesawat sebelum lepas landas itu secara tak langsung sebenarnya berguna untuk kesehatan telinga kita. Mengunyah sesuatu atau mengulum permen bisa menyeimbangkan udara yang masuk melalui telinga, agar udara tidak terkunci di dalam. Pilek dan gangguan telinga

13

Penyakit pilek pun ada kalanya mengganggu telinga karena lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung (tuba eustachius) mengalami peradangan atau bahkan mampet. Bila kita merencanakan naik pesawat udara atau berenang pada saat menderita pilek berat, sebaiknya terlebih dulu ke dokter untuk mendapatkan obat tetes atau yang dapat menanggulangi peradangan tersebut. Para penyelam dianjurkan tidak menyelam saat menderita pilek, sebab tekanan air yang besar sangat membutuhkan kelonggaran masuk-keluarnya udara melalui tuba. Kalau tuba eustachius-nya sedang mengalami peradangan tentu udara akan terhalang dan bisa mengakibatkan pecahnya gendang telinga. Atau paling tidak, kita mendapat serangan sakit telinga atau vertigo karena udara terkurung di dalam. Di lain pihak, penyakit pilek yang tak kunjung sembuh pada anak bisa menyebabkan infeksi telinga tengah apalagi kalau bagian tersebut penuh dengan tumpukan kotoran atau cairan. Gangguan lain pada telinga bisa juga diakibatkan masuknya benda asing ke dalam saluran pendengaran. Anak kecil banyak yang suka memasukkan bijibijian ke dalam telinga. Benda keras yang masuk ini berbahaya kalau tidak segera diambil sebab dapat mendesak gendang telinga atau bergesernya kedudukan tulang pendengaran.

14

Ada lagi sejenis virus yang dapat menyerang saraf pendengaran. Serangan penyakit virus ini bisa menyebabkan kesakitan pada telinga akibat berkurangnya darah yang mengalir pada alat pendengaran. Penyakit sejenis ini disebut tuli mendadak. Trauma polusi suara Telinga terdiri dari 3 bagian yakni bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian luar dan tengah berperan serta penting pengiriman dalam suara.

pengumpulan

Sedangkan telinga bagian dalam memiliki mekanisme agar tubuh tetap seimbang dan bertanggung jawab untuk mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik. Melalui lubang telinga, suara yang masuk akan menggetarkan selaput kaca pendengaran dalam rongga telinga. Getaran ini akan menggerakkan tulang-tulang pendengaran sampai ke tulang sanggurdi. Cairan dalam rumah siput ( cochlea) pun ikut bergetar. Gerakan cairan ini membuat sel-sel rambut terangsang. Rangsangan inilah yang ditangkap saraf pendengaran yang akhirnya diteruskan ke otak. Manusia normal mampu mendengar suara berfrekuensi 20 - 20.000 Hz (satuan suara berdasarkan perhitungan jumlah getaran sumber bunyi per detik) dengan intensitas atau tingkat kekerasan di bawah 80 desibel (dB).

15

Bunyi di atas itu kalau terus menerus dan dipaksakan bisa merusak pendengaran karena bisa mematikan fungsi sel-sel rambut dalam sistem pendengaran. Gejala awal seringkali tidak dirasakan kecuali telinga berdengung, kemudian diikuti oleh menurunnya pendengaran. "Trauma suara banyak dialami oleh para pekerja pabrik," kata dr. Hadjar pula. Menurut ahli THT ini kebisingan pabrik akan aman selama masih di bawah 80 dB. Namun kalau naik 3 dB saja, seseorang sebaiknya beristirahat sejenak setelah bekerja 4 jam, apalagi kalau suara mesinnya kasar dan membosankan. Atau, bila perlu mengenakan penutup telinga. Kebisingan suara di jalan yang setiap hari didengar oleh para sopir bus pun bisa berdampak negatif terhadap pendengaran sang sopir. Sebaliknya suara musik walaupun keras, kebanyakan masih bisa ditoleransi oleh telinga lantaran terasa enak didengar. "Musik enak malah bisa ikut melonggarkan pembuluh darah telinga," tambah dr. Hadjar, mengacu hasil penelitian penyanyi The Beatles selama 5 tahun. Namun menurut dr. Hendarta Hendarmin, ahli THT lain dalam Intisari tahun 1991, dari penyelidikan mengenai tingkat bahaya suara musik keras di beberapa diskotek (antara 100 - 110 dB), musik keras bisa merusak pendengaran seseorang yang setiap hari berada di situ. Apalagi kalau bunyi musik demikian melebihi ambang batas normal yang bisa ditoleransi telinga. Besarnya pengaruh suara terhadap telinga memang banyak tergantung pada intensitas dan jangka waktu mendengarnya, jumlah waktu mendengar, serta kepekaan masing-masing, termasuk usia si pendengar, tambah Hendarmin.

16

Sebaliknya, musik yang mengalun lembut dan enak didengar seperti klasik, keroncong, seruling, gamelan, malah bisa ikut menyejukkan pikiran serta membantu menghilangkan stres. Bahkan, ada seorang ahli bedah saraf terkenal yang menyetel kaset gending Jawa agar lebih tenang dan tidak terburu-buru selagi membedah pasien. Bahaya tekanan darah tinggi Para penderita penyakit darah tinggi, di mana sel-sel pembuluh darah sekitar telinga ikut tegang dan mengeras, juga harus selalu memperhatikan kesehatan telinganya. Sebab, berkurangnya oksigen yang masuk lebih memudahkan sel-sel pendengaran mati. "Bila penderita merasakan telinganya sering berdengung segeralah ke dokter sebelum terlambat," saran dr. Hadjar. "Bila tiba-tiba pendengarannya menurun, segeralah minta pertolongan dokter sebelum lewat tiga hari". Pada orang lanjut usia, gangguan pendengaran biasanya disebabkan oleh fungsi organ pendengaran yang menurun atau disebut presbiakusis (sekitar 1,8 -5%) sehingga sulit dicari penyebabnya. Namun, ada hasil penelitian yang menyatakan, kemunduran pendengaran pada para manula pun banyak tergantung dari polusi suara atau bunyi yang didengar sepanjang hidupnya. Artinya, kalau terlalu sering mendengarkan suara-suara bising/keras, proses fisiologis jaringan otot dalam tubuh manusia akan lebih mudah terganggu. Juga tergantung pula dari penyakit degeneratif yang diidapnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes,

17

gangguan kardiovaskuler, atau obat-obatan tertentu yang diminum secara rutin seperti pil kina untuk penyakit malaria, streptomisin, dll. Gangguan organ telinga atau pendengaran memang bisa bermacammacam, disamping yang disebutkan di atas, bisa juga karena faktor keturunan atau bawaan, gangguan gizi, trauma kepala, bisul, jamur, tumor, dll. Namun dengan gizi yang baik, pemakaian kapas pembersih telinga yang tidak berlebihan atau dipaksakan, pemeriksaan telinga secara rutin paling tidak setiap 1/2 - 1 tahun sekali oleh ahli THT serta menjaga kebersihan telinga, niscaya kesehatan telinga tetap terpelihara. (Nanny Selamihardja) Macam-macam peralatan yang digunakan dalam pengambilan foreign body in ear:

Otoscope with removable lens Microscopic otoscope Nasal speculum Headlamp Bayonet forceps Alligator forceps Syringe Angiocatheter, 20 gauge (ga) Emesis basin Soft-tipped suction catheter dan suction equipment 18

Magnet untuk metallic foreign bodies Necrosis, perforasi membrane tympani, dan komplikasi lainnya dapt terjadi dan teknik irigasi tidak diperbolehkan pada kasus diatas.

Local anesthesia sangat invasive is invasive and is not dan tidak digunakan pada keadaan pengangkatan benda asing tanpa komplikasi karena persarafan yang kompleks pada canalis a custicus eksternus.

Penggunaan obat sedative kadang diperlukan untuk pasien yang tidak kooperatif dengan prosedur pengambilan.

Metode-metode pengambilan benda asing di telinga : Irigasi

Irigasi merupakan cara yang paling sederhana untuk mengeluarkan corpus alineum dan tidak menyebabkan perforasi membrane tympani.

Penggunaan syringe telinga sangat membantu dalam melakukan irigasi. Irigasi dengan air merupakan kontraindikasi untuk objek yang lunak, benda organic yang dapat menggelembung bila terkena air

Suction

Suction telinga dengan kateter kecil dan usahakan kontak dengan objek. Ambil objek dengan forcep alligator, tempatkan right angle hook

19

dibelakang objek dan tarik keluar. Pasangkan hook dengan 25 gauge needle dan keluarkan objek besar yang lunak seperti penghapus kecil. Mechanical extraction

Posisi pasien harus nyaman. Lakukan pemeriksaan telinga secara teliti, tentukan lokasi dan seberapa dalam benda asing tersebut.Pindahkan otoscope lens ke sisi yang lain secara hati-hati lalu gunakan bayonet forceps atau alligator forceps untuk mengambil foreign body. Selalu check apakah terjadi perforasi membrane tympani, abrasi tulang pendengaran atau laserasi canalis akutikus eksternus. Jika infeksi atau abrasi ditemukan berikan kombinasi antibiotic dan suspensi otik steroid 5 kali/hari untuk 5-7 hari. 2 macam teknik ekstraksi secara mekanik : - Mechanical extraction with alligator forceps. - Mechanical extraction with bayonet forceps. Komplikasi Komplikasi paling sering akibat perforasi traumatic adalah infeksi sekunder telinga tengah.pertumbuhan kista epitel skuamosa di telinga tengah diikuti dengan perforasi yang disebabkan trauma tumpul. Kerusakan tulang pendengaran dapat menyebabkan tuli konduktif. Namun, tidak semuanya komplikasi yang terjadi berlangsung dengan cepat. Berikanlah pemahaman dan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan dan memberitahu pasien agar langsung berobat apabila telinganya menjadi keluar cairan, timbul

20

demam, bertambah nyeri atau menjadi kemerahan, karena dalam kasus ini diperlukan tindakan lebih lanjut

BAB III PEMBAHASAN

21

Benda asing pada telinga seringkali terjadi pada anak-anak akan tetapi dapat pula tejadi di semua usia. Benda asing ini dapat berbentuk bermacammacam yang mempunyai ukuran cukup kecil untuk masuk ke dalam lubang telinga. Pada orang dengan status ekonomi rendah, belatung dan binatang yang terbang pada malam hari sering masuk liang telinga, dan orang yang berkemah seering pulang dengan berbagai macam serangga yang masuk ke liang telinga. Sign and symptoms Dari anamnesa didapatkan di usia muda, namun hal ini tidak selamanya membantu untuk menegakan diagnosa, dan pasien akan mengeluhkan terdapat sesuatu di telinganya. Gejala yang terjadi dapat berupa pendengaran yang berkurang, nyeri atau keluarnya cairan dari telinga dan rasa tidak nyaman. Penatalaksanaan Pada orang dewasa atau pasien yang kooperatif dapat dilakukan pengambilan benda asing secara perlahan dan hati-hati menggunakan suction atau forceps alligator. Sedangkan pada pasien yang kurang kooperatif, cara operatif dengan anestesi umum sangat dianjurkan. Pengambilan secara lembut merupakan teknik terbaik dalam pengambilan benda asing. Pengambilan dengan mendorong dan terlalu ekstrim dapat menyebabkan laserasi pada CAE atau bahkan perforasi membran tympani, kerusakan tulang pendengaran atau trauma N.facial. Dalam kasus ini paralatan dan teknik pengambilan harus diperhatikan.

22

Serangga yang masuk ke liang telinga harus dibunuh terlebih dahulu dengan meneteskan mineral oil atau lidokain (2%), hal ini aman dilakukan selama tidak ada perforasi membran tympani. Komplikasi foreign body in ear : 1. jika benda asing di telinga tidak segera diambil dapat menyebabkan infeksi, dan pada situasi ini akan menimbulkan pengeluaran sekret dari telinga 2. Pain Jika objek mengambat saluran telinga dapat menyebabkan penurunan pendengaran pada telinga tersebut 3. iritasi saluran telinga yang menyebabkan timbulnya rasa ingin muntah 4. perdarahan perdarahan dapat terjadi jika objek yang masuk adalah benda yang tajam atau kita mencoba mengeluarkannya dengan dipaksakan Penatalaksanaan benda asing di telinga Self care at home jangan memasukan sesuatu ke telinga jika merasa telinga kemasukan suatu serangga maka teteskan beberapa tetes mineral oil ke dalam telinga jangan dulu makan atau minum sesuatu dalam 8 jam sebelum dilakukan evaluasi Medical treatment pengobatan berdasarkan jenis, lokasi dan ukuran benda asing

23

teknik tersering yang digunakan adalah metode suction, menggunakan forcep kecil

jika objek terbuat dari bahan metalik, maka gunakan instrumen yang mengandung magnet

teknik lain yang sering dilakukan yaitu metode irigasi. Apabila membran tympani masih intak maka gunakan air hangat dan air tersebut akan membantu mengeluarkan dan membersihkan telinga

penggunaan obat sedatif pada pasien anak-anak perlu dipertimbangkan sebagai pilihan

Follow Up kontrol setelah 1 minggu jika terdapat komplikasi seperti keluarnya sekret, berdarah atau rasa tidak nyaman maka berikanlah antibiotik Pencegahan Ajari anak bahwa tidak baik memasukan sesuatu ke dalam telinga Jika anda merasa anak anda memasukan sesuatu ke telinganya, jangan langsung menghukumnya namun pastikan benda apa yang ia masukan ke dalam telinga dan apabila anda mempunyai kemampuan lakukan teknik pengeluaran dengan baik dan benar dan apabila anda tidak berkemampuan untuk melakukannya segeralah bawa anak anda ke pusat kesehatan sebelum komplikasi terjadi

24

BAB V KESIMPULAN
Penemuan benda asing di telinga relatif terjadi pada anak-anak

25

Benda asing tersebut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau keadaan bahaya

Pada dasarnya kasus foreign body in ear bukan kasus yang serius dan dapat menunggu dilakukan tindakan pengeluaran objek keesokan harinya, namun hal ini tergantung objek apa yang masuk ke telinga

Liang telinga yang terlalu sering dirangsang, kelenjarnya akan mengeluarkan minyak berlebihan yang justru kurang baik buat kesehatan telinga.

Bila membersihkan telinga dengan cotton bud jangan sampai ke liang telinga. Kalau sampai ke liang telinga, sebagian besar kotoran malah akan terdorong masuk ke bagian lebih dalam yakni gendang telinga yang kemudian menumpuk dan membatu.

Di samping bisa mengakibatkan infeksi, kotoran membatu akan menyebabkan telinga terasa sakit atauyeri, perdarahan dan secret agak tuli sehabis berenang. Sebab air yang masuk akan terhalang keluar.

Nyeri, perdarahan dan sekret yang berlangsung terus menerus dari telinga, hal ini berarti ada kemungkinan benda tersebut masih berada di dalam telinga dan akhirnya menginfeksi telinga tengah dan diperlukan pemberian antibiotik tetes

Penyakit pilek yang tak kunjung sembuh pada anak bisa menyebabkan penumpukan kotoran atau cairan.

26

Benda keras yang masuk ke dalam telinga bisa berbahaya kalau tidak segera diambil sebab dapat mendesak gendang telinga atau bergesernya kedudukan tulang pendengaran.

Dengan gizi yang baik, pemakaian kapas pembersih telinga yang tidak berlebihan atau dipaksakan, pemeriksaan telinga secara rutin paling tidak setiap 1/2 - 1 tahun sekali oleh ahli THT serta menjaga kebersihan telinga, niscaya kesehatan telinga tetap terpelihara.

DAFTAR PUSTAKA

27

1. Brian J.G Bingham, Hawke M, Kwok Peter . Atlas of Clinical Otolaryngology.Philadelphia: Mosby Year Book(hlm.153) 2. Lambert Paul R. The Ear Comprehensive Otology. Second edition. Philadelphia: lippincott Williams & Wilkins (345-346) 3. Bailey,Byron J.Head and Neck Surgery OTOLARYNGOLOGY.Fourth Edition.Volume 2. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.(hlm. 345-346) 4. Ballenger J.J. Penyakit Telinga,Hidung,Tenggorok,Kepala dan Leher

edisi 13.Jilid 2.Jakarta: Binarupa Aksara.1994(hlm.337-338) 5. Booth. John B. Otology. London: Butterworths. (164-173) 6. Bluestone,Charles D.,at All.Pediatric Otolaryngology.Volume one.Third Edition 689) 7. Lee. K.J. Essential Otolaryngology Head & Neck Surgery, Eighth Edition. New York: Medical Publishing Division. (516) 8. Strome Marshall, Kelly James H, Fried Marvin P. Manual of Otolaryngology Diagnosis and Therapy. Boston/Toronto: Little Brown and Company.(256) 9. Schulze SL, Kerschner J, Beste D. Pediatric external auditory canal foreign bodies: a review of 698 cases. Otolaryngol Head Neck Surg. Jul 2002;127(1):73-8. [Medline]. 10. www.emedicine.com .Philadelphia:W.B.Saunders Company.1996(hlm.236;304;688-

28

11. www.medscape.com/medicalstudents 12. www.portakalbe/files,cdk,files 02. htm 13. www.eapsa.org/index.cfm 14. www.graphicpulse.com/medill/wsag.html 15. www.medlineplus.gov

29

Ear Foreign Body Causes The vast majority of objects found in ears are placed there voluntarily, usually by children, for an endless variety of reasons. A caregiver should not threaten a child when asking about this possibility, because the child may deny having put something in the ear in order to avoid punishment. This denial could easily result in a delay of its discovery and increase the risk of complications.

Insects are well known to crawl into the ear, usually when you are asleep. Sleeping on the floor or outdoors would increase the chance of this unpleasant experience.

Ear Foreign Body Overview Getting an object stuck in the ear is a relatively common problem, especially in toddlers. The vast majority of items are lodged in the ear canal, which is the small channel that ends at the eardrum. Because the ear canal is quite sensitive, you can usually tell if there is something in your ear. Most cases of foreign bodies in the ear are not serious and can usually wait until the morning or the following day for removal. The object does, however, have to be completely removed quickly and with the least amount of discomfort and danger.

Common objects found in ears include food material, beads, toys, and insects. Children often place items in their ears out of curiosity. Although earwax (cerumen) is not technically a foreign body, it does frequently accumulate in the ear canal and can cause discomfort or decreased hearing just like other foreign bodies.

Ear Foreign Body Symptoms Fortunately, most people can tell if there is something in their ear. The ear canal, where most objects get stuck, is very sensitive. The ear canal ends at the eardrum, which is also highly sensitive. The symptoms of having a foreign body in the ear largely depend on the size, shape, and substance involved.

Occasionally, a foreign body in the ear will go undetected and can cause an infection in the ear. In this situation, you may notice ongoing infectious drainage from the ear. Pain is the most common symptom. If the object is blocking most of the ear canal, you may experience a decrease in hearing on that side. Additionally, irritation to the ear canal can also make you nauseated, which could cause you to vomit.

30

Bleeding is also common, especially if the object is sharp or if you try to remove it by sticking something else into your ear.

One of the most distressing experiences with this problem is having a live insect in the ear. The insect's movement can cause a buzzing in the ear and may be quite uncomfortable. Fortunately, dripping mineral oil into the affected ear will usually kill the insect. This is safe as long as you do not have a hole in your eardrum. When to Seek Medical Care Most objects that become lodged in the ear should prompt a call to a doctor. If this object is causing no symptoms and the doctor's office is closed, an evaluation can usually wait until the following morning. Depending on your particular medical community, your doctor may wish to see you in the office or refer you to a local emergency department or other specialist. Do not expect any health care professional to be able to assess the situation adequately over the phone. If there is any concern for the presence of a foreign body in the ear, you should be physically examined by a qualified medical professional.

Persistent pain, bleeding, or discharge from the ear could mean that the ear passages have not been completely cleared, part of the object could remain inside the ear, or an infection of the ear canal has developed. These infections generally respond well to antibiotic drops, but an exam and prescription are necessary. A foreign body in the ear can also damage the eardrum, which may or may not affect hearing. Because you cant see the eardrum from the outside, an exam of the ear is recommended.

In the majority of cases, the situation of having something in your ear will not be life threatening. Usually you will have time to call your regular doctor. The urgency of the situation primarily depends on the location of the object and the substance involved.

Button batteries commonly found in many small devices and toys can decompose enough in the body to allow the chemicals to leak out and cause a burn. Urgent removal is advised. Urgent removal is also recommended for food or plant material (such as beans) because these will swell when moistened. Urgent removal is indicated if the object is causing significant pain or discomfort.

31

Exams and Tests Most objects can be seen with good lighting and a few instruments.

Occasionally, an object is discovered accidentally when x-rays are taken for unrelated reasons. It is important to realize that many materials such as food, wood, and plastic will not be visible on a routine x-ray. Do not hesitate to ask your doctor to examine the entire head and neck region. It is distinctly possible that the person has multiple foreign bodies in both ears and foreign objects in the nose

Ear Foreign Body Treatment Self-Care at Home It is often said that you should never put anything in your ear that is smaller than your elbow. The main reason to avoid blindly putting something into your ear is that it usually results in pushing any object deeper into the ear canal. This not only can damage the eardrum, but also make ultimate removal of the object more difficult. This is particularly true of earwax.

Earwax is usually the consistency of toothpaste. When a Q-Tip or similar object is used to get the wax out, most of the wax is packed deeply into the ear canal. It then often hardens and is much more difficult to remove. The shape of the ear canal is slightly changed by pulling back on the ear's pinna (the circular part of the ear on the side of the head). By placing the affected ear down and gently wiggling the ear pinna, you may be able to shift the object enough to cause it to fall out. If an object becomes lodged in the ear and this technique fails, it is usually best to have it removed by a doctor who can view the object with proper lighting and instruments. Having a live insect in your ear can be extremely uncomfortable. People are often desperate to get the bug to stop moving. If you do not have a known hole in your eardrum, it is usually safe to place a few drops of mineral oil into the ear. This will kill the bug and allow you to calmly and safely get to a medical office for further care. If you have something in your ear (or your child does), and it appears that a doctor's visit will be necessary, avoid eating or drinking anything for 8 hours before the evaluation, if possible. Some objects require sedation for

32

safe removal. Sedation is much safer if you have not swallowed anything for 8-12 hours before the procedure.

Medical Treatment Treatment will largely depend on the location and object or objects involved. Do not be surprised if your doctor uses his or her own unique technique to remove an object. Years of experience often provide innovative techniques that are safe and effective.

Commonly used techniques include applying gentle suction to the object, small forceps, or instruments that have a loop or hook at the tip. If the object is metallic, a long instrument may be magnetized to assist in gently pulling the object from the ear. Another common technique involves irrigating the ear. If the eardrum appears intact, warm water can be gently squirted past the object using a small catheter. The water will turn around at the end of the ear canal and often wash the object out.

Any experienced professional can tell you that children typically struggle with these techniques. Struggling will decrease the likelihood of success and increase the chance for complications. Sedation of the child may be considered an option to allow calm and comfortable removal of the object, if necessary. Next Steps Follow-up A repeat exam after removal of an object in the ear is recommended. If the person has no symptoms, this exam can usually be done in a regular clinic within 1 week. If there is any continuing drainage, bleeding, or discomfort, a thorough exam by a qualified medical professional is imperative. With calm and careful treatment, this condition should be the source of entertaining memories and not serious health problems. Prevention Curiosity and exploration of one's body is a natural stage of development. Teaching a child that it is not good to put anything into the ear may prevent some of these mishaps. If you suspect a child has put something in his or her ear, it is important to approach these situations in a nonjudgmental manner, so that the objects can be discovered and safely removed before complications develop.

33

Outlook Most people recover completely after having a foreign object removed from the ear.

If the skin of the ear canal has been injured, antibiotic drops are frequently prescribed to prevent infection. Although most infections are minor, the severity and extent may affect the outcome. Foreign objects can damage the eardrum and deeper structures of the ear. This damage can affect hearing. Such injuries are often best treated by an otolaryngologist (ear, nose, and throat specialist).

Foreign Body Removal, Ear Article Last Updated: Oct 31, 2006 Author: Angela On-Kee Kwong, BA, MD, Staff Physician, Jacobi Medical Center, Department of Emergency Medicine Coauthor(s): Jennifer Provataris, MD, Clinical Instructor Department of Emergency Medicine Albert Einstein College of Medicine Bronx, New York Editors: Prajoy P Kadkade, MD, Assistant Professor, Department of Surgery, Division of Otolaryngology Head and Neck Surgery, State University of New York at Stony Brook School of Medicine, Northport Veterans Affairs Medical Center; Mary L Windle, PharmD, Adjunct Assistant Professor, University of Nebraska Medical Center College of Pharmacy, Pharmacy Editor, eMedicine.com, Inc; ; ; Rick Kulkarni, MD, Medical Director, Assistant Professor of Surgery, Section of Emergency Medicine, Yale-New Havenhospital Synonyms and related keywords: ear foreign body, foreign body in the ear canal, removal of ear foreign body, ear pain, ear problems, tympanic membrane perforation, cockroaches, button batteries, tympanic perforation, ear foreign body 34

removal, insect in ear, ear stuffing, tympanic membrane, TM, TM perforation, hearing aid batteries, ear irrigation, mechanical extraction, ear suction, external auditory canal, auditory canal abrasions

The removal of foreign bodies from the ear is a common procedure in the emergency department. Children older than 9 months often present with foreign bodies in the ear; at this age, the pincer grasp is fully developed, which enables children to maneuver tiny objects. In adults, insects (eg, cockroaches, moths, flies, household ants) are the foreign bodies most commonly found in the ear. Rarely, other objects have been reported (eg, teeth, hardened concrete sediments, illicit drugs, plant material). 1,2,3 Some persons from Mexico and Central America reportedly insert leaves and other plant material into their ears as a form of native remedy. 4 Also, some adults with psychiatric disorders present to the emergency department with foreign bodies lodged in their ears as a form of self-mutilation called ear stuffing. 5 In children, the range of foreign bodies is extensive. Food particles (eg, candy, vegetable matter, beans, chewing gum) and other organic material (eg, leaves, flowers, cotton pieces) are commonly encountered. Inorganic objects such as small toys, beads, pencil erasers, and rocks are also common. The prompt removal of foreign bodies from the ear is indicated whenever a well-visualized foreign body is identified in the external auditory canal and an uncompl icated first attempt is anticipated.

The presence of a tympanic membrane (TM) perforation, contact of a foreign body with the tympanic membrane, or incomplete visualization of the auditory canal are indications for urgent-emergent ENT consultation for removal by operative microscope and speculum.

If button batteries or hearing aid batteries are involved, emergent ENT consultation is always warranted because time-sensitive liquefaction The equipment required depends on the removal method. Typical equipment includes the following:

Otoscope with removable lens Microscopic otoscope Nasal speculum Headlamp

35

Bayonet forceps Alligator forceps Syringe Angiocatheter, 20 gauge (ga) Emesis basin Soft-tipped suction catheter and suction equipment Magnet for metallic foreign bodies necrosis may lead to subsequent tympanic membrane perforation and further complications. In fact, irrigation should never be attempted in such cases, as it accelerates the necrotic process.6,7 Local anesthesia is invasive and is not generally used for uncomplicated ear foreign body removal because of the complex innervations of the external ear canal. Conscious sedation is sometimes necessary for a patient who is unable to cooperate with the removal procedure.

A patient's external auditory canal is easily visualized in both seated and lateral decubitus positions; cooperative patients can choose whichever position is more comfortable. In adults and young children, gently retract the pinna superiorly and posteriorly to straighten the ear canal for optimal visualization. In infants, the pinna may have to be gently retracted posteriorly or even downward for optimal view of the external auditory canal. Techniques appropriate for the removal of ear foreign bodies include mechanical extraction, irrigation, and suction. Practitioners should allow the nature of the foreign body to guide the choice of technique. Irrigation is contraindicated for organic matter that may swell through osmosis and enlarge within the auditory canal. Insects, organic matter, and objects with the potential to become friable and break into smaller evasive pieces are often better extracted with suction than with forceps. Live insects in the ear canal should be immobilized before removal is attempted. Mineral oil, microscope oil, and viscous lidocaine have all been used successfully for this purpose.8,9 Mechanical extraction Position the patient comfortably. Briefly repeat the ear examination while observing the location and depth of the foreign body. Move the otoscope lens to one side and carefully introduce bayonet forceps or alligator forceps through the otoscope lens. Advance the forceps incrementally through the external auditory canal until the foreign body is grasped. Gently withdraw the forceps, with attached foreign body, from the auditory canal. Always check for complete removal of the foreign body, perforation of the tympanic membrane, and abrasions of the auditory canal. Mechanical extraction with alligator forceps. Mechanical extraction with bayonet forceps.

36

Irrigation To irrigate, first attach a 20-ga angiocatheter to a 60-mL syringe. Warming the irrigation fluid (water or normal saline) greatly enhances patient comfort. Position the patient comfortably and drape the area to keep the patient dry. Position an emesis basin under the affected ear to collect irrigation runoff. Place the flexible angiocatheter tip gently in the external auditory canal. Advancing the tip too far risks damage to the tympanic membrane. With the angiocatheter tip held gently in position, slowly inject irrigation fluid until the foreign body washes out. Always conduct a postprocedural ear examination to confirm complete removal of the foreign body and to check for complications. Suction Connect the soft-tipped suction catheter to low wall suction and position the patient comfortably. Visualize the foreign body with the otoscope. Maintain the position of the otoscope while retracting its lens to one side. Introduce the catheter through the otoscope and gently advance it incrementally until the foreign body is contacted. Gently withdraw the suction catheter tip and attached foreign body from the external auditory canal. Repeat a postprocedural ear examination to confirm complete removal of the foreign body and to check for complications. Abandon attempts to retrieve a foreign body if complications arise. If the object migrates farther into the canal or if bleeding, edema, or increasing pain develops, consult an ENT specialist. Repeated attempts to remove a foreign body from the ear may result in infection, perforation, or other morbidity.10,11 Pearl

Consider that an underlying illness may have prompted the patient to insert a foreign body into the ear to relieve discomfort such as pain or pruritus.12 Perform a thorough head, ears, eyes, nose, and throat (HEENT) examination in all patients, since throat pain can refer to the ears. Always examine the opposite ear and both nares for additional foreign bodies. Always examine the external auditory canal after the removal of a foreign body to identify preexisting or iatrogenic tympanic membrane perforations or abrasions. Acetone has been used successfully to remove chewing gum, Styrofoam, and superglue from the ear canal.13,14,15

37

Ethyl chloride has been used to remove Styrofoam beads from the ear canal.16 Reported acute complications of ear foreign body removal include canal abrasions, bleeding, infection, and perforation of the tympanic membrane. Presentation of these complications may be delayed. Retained foreign body particles may cause subsequent formation of granulomas.17 For the uncomplicated removal of foreign bodies from the ear, neither prophylactic antibiotics nor routine ENT follow-up is indicated.18

COMPLICATION

Not all complications are immediately evident. Ensure that the patient or caregiver understands that further treatment is warranted if pain, redness, fever, or discharge develops.

Reference:

Anon JB, Pulec JL. Foreign body (tooth) in the external auditory canal. Ear Nose Throat J. Aug 1994;73(8):511. Kohrs FP. Cocaine in the ear. J Fam Pract. Sep 1992;35(3):253-4. Mason J, O'Flynn P, Gibbin K. Cannabis in the external ear. J Laryngol Otol. May 1993;107(5):444. Bressler K, Shelton C. Ear foreign-body removal: a review of 98 consecutive cases. Laryngoscope. Apr 1993;103(4 Pt 1):36770. [Medline]. Weiser M, Levy A, Neuman M. Ear stuffing: an unusual form of selfmutilation. J Nerv Ment Dis. Sep 1993;181(9):587-8. DiMuzio J Jr, Deschler, DG. Emergency department management of foreign bodies of the external ear canal in children. Otol Neurotol. Jul 2002;23(4):473-5. McRae D, Premachandra DJ, Gatland DJ. Button batteries in the ear, nose and cervical esophagus: a destructive foreign body. J Otolaryngol. Oct 1989;18(6):317-9. Antonelli PJ, Ahmadi A, Prevatt A. Insecticidal activity of common reagents for insect foreign bodies of the ear. Laryngoscope. Jan 2001;111(1):15-20. Leffler S, Cheney P, Tandberg D. Chemical immobilization and killing of intra-aural roaches: an in-vitro comparative study. Ann Emerg Med. Dec 1993;22(12):1795-8. Schulze SL, Kerschner J, Beste D. Pediatric external auditory canal foreign bodies: a review of 698 cases. Otolaryngol Head Neck Surg. Jul 2002;127(1):73-8. [Medline]. Thompson SK, Wein RO, Dutcher PO. External auditory canal foreign body removal: management practices and outcomes. Laryngoscope. Nov 2003;113(11):1912-5.

38

Das SK. Aetiological evaluation of foreign bodies in the ear and nose. J Laryngol Otol. Oct 1984;98(10):989-91. [Medline]. Abadir WF, Nakhla V, Chong P. Removal of superglue from the external ear using acetone: case report and literature review. J Laryngol Otol. Dec 1995;109(12):1219-21. [Medline]. Chisholm EJ, Barber-Craig H, Farrell R. Chewing gum removal from the ear using acetone. J Laryngol Otol. Apr 2003;117(4):325. White SJ, Broner S. The use of acetone to dissolve a Styrofoam impaction of the ear. Ann Emerg Med. Mar 1994;23(3):580-2. [Medline]. Davies PH, Benger JR. Foreign bodies in the nose and ear: a review of techniques for removal in the emergency department. J Accid Emerg Med. Mar 2000;17(2):91-4. [Medline]. Jahn AF, Hawke M. Foreign body granulomas of the ear. J Otolaryngol. Jun 1976;5(3):221-6. Ansley JF, Cunningham MJ. Treatment of aural foreign bodies in children. Pediatrics. Apr 1998;101(4 Pt 1):638-41.

Foreign Body Removal, Ear excerpt Article Last Updated: Topic originally published: Oct 20, 2006 Oct 31, 2006

39

Anda mungkin juga menyukai