Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN PREPARAT APUSAN DARAH I.

Tujuan Praktikum Untuk mengetahui dam mempelajari struktur dan bentuk sel darah manusia yang meliputi sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih, dan mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam pembuatan preparat apusan darah. II. Cara Kerja Disediakan dua buah kaca objek yang telah dibersihkan dengan alkohol 96%. Jari yang akan diambil darahnya dibersihkan dengan alcohol 70%, kemudian jari ditusuk dengan menggunakan blood lancet hingga mengeluarkan darah. Tetesan darah yang pertama dibuang dengan menggunakan kapas yang telah berisi alkhol 70%, lalu tetesan darah selanjutnya diteteskan ke kaca objek agak ke pinggir. Kemudian dengan menggunakan ujung kaca objek lainnya dibuat apusan dengan membentuk sudut 45, lalu tarik. Selanjutnya difiksasi dengan mmenggunakan ethanol 96% (ditetetsi) selama 5 menit, kemudian bilas dengan aquades. Kemudian diwarnai dengan menggunakan pewarna giemsa selama 15 menit, dan bilas dengan aquades, tunggu hingga kering dan preparat apusan darah siap untuk diamati di bawah mikroskop. Apabila ingin diawetkan, diberi Canada balsam lalu tutup dengan kaca penutup.

III.

Hasil dan Pembahasan III.1. Hasil

Gambar 3.1. Preparat Apusan Darah Manusia dengan Perbesaran 10 x 10x

A B

Gambar 3.2. Preparat Apusan Darah Manusia dengan Perbesaran 400x


Keterangan : A = Leukosit (Sel darah putih ) B = Eritrosit (Sel darah merah)

III.2. Pembahasan Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop pada preparat apusan darah manusia, terdapat butiran-butiran darah yang didominasi oleh sel darah merah yang bergerombol, dimana sel darah merah berukuran kecil, berbentuk cakram bikonkaf, pipih dan tak berinti, sedangkan sel darah putih berukuran lebih besar dari sel darah merah dan memiliki inti yang berlobus-lobus (Campbell et al., 2004). Menurut Guyton dan Hall (2007), sel darah merah jumlahnya kurang lebih sekitar 5-6 juta sel/mm3 sedangkan sel darah putih hanya sekitar 6000-10000 sel/ mm3 darah. Oleh karena sel darah merah yang kita temukan pasti jumlahnya lebih banyak dari pada sel darah merah. Sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih yang diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 sangat sulit untuk dibedakan. Hal ini disebabkan karena pada proses pewarnaan, pewarna yang diberikan terlalu tebal sehingga sel-sel darah merah yang jumlahnya terlalu padat akan menyulitkan untuk mengamati sel darah putih. Sel darah merah umumnya memiliki warna yang lebih terang dan pada saat pengamatan berwarna merah keunguan sedangkan sel darah putih warnanya biru keunguan. Sedangkan pada perbesaran 10 x 40 sel darah putih yang diamati sedikit lebih jelas. Dari pengamatan terlihat sel-sel leukosit yang berinti, namun kurang jelas berapa jumlah lobusnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembuatan sediaan apusan ini adalah kecermatan dan kehati-hatian dalam proses penggeseran darah pada kaca objek karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap sel-sel darah (Anonim, 2012).

IV.

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian dari

sel darah yang dapat diamati adalah sel darah merah dan sel darah putih, dimana sel darah merah memiliki jumlah lebih banyak dan . Sulitnya pengamatan sel darah baik pada perbesaran rendah maupun yang lebih besar disebabkan karena pewarnaan yang terlalu tebal.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2012. Laporan Apusan Darah Mikroteknik. Available at: http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/laporan-apusandarah-mikroteknik.html Opened at: 8 Juni 2013. Campbell, N. A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. 2004. Biologi, Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga. Guyton, A. C., Hall, J. E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai