Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian PKn dan titik singgungnya dengan Pendidikan Kewargaan PKn atau Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran atau kuliah yang mengajarkan tentang bagaimana hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi, seperti organisasi social, ekonomi maupun politik, serta hubungan manusia dengan Negara.Pendidikan Kewarganegaraan juga bisa disebut sebagai cabang dari ilmu politik. Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga Negara yang baik dan cerdas serta sadar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Berbeda dengan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Kewargaan mempunyai cakupan yang lebih luas. Pendidikan Kewargaan mengajarkan kepada generasi muda untuk menjadi warga Negara yang baik serta siap untuk menjadi warga dunia. Banyak sekali pendapat yang mengatakan bahwa Pendidikan Kewargaan identic dengan Pendidikan Demokrasi dan HAM, yang memerlukan penerapan secara langsung atau dengan pengalamanpengalaman yang ada. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewargaan tentulah berbeda satu dan yang lainnya, walau banyak yang mengira itu adalah dua hal yang sama. Seperti yang dibahas tadi, bahwa Pendidikan Kewargaan lebih mencakup cakupan yang luas daripada Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini dikarenakan oleh tujuan Pendidikan Kewargaan itu sendiri adalah untuk menyiapkan generasi bangsa agar siap menjadi anggota masyarakat dunia. Pendidikan Kewargaan lebih mengajarkan dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law , hak dan kewajiban seorang warga Negara, proses demokrasi, masyarakat madani, system pemerintahan, administrasi dan hukum, keadilan social, budaya dan hak asasi manusia. Sedangkan Pendidikan Kewargaan merupakan suatu pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warganya dalam berpikir agar menjadi pribadi yang kritis dan demokratis. Hal ini dapat ditanamkan ke masayarakat sehingga kehidupan masyarakat dapat menjamin hak-hak mereka. Pendidikan Kewarganegaraan lebih cenderung mengajarkan bagaimana kita berorientasi dalam sikap dan perilaku politik, sehingga dapat mengerti apa dan memahami tentang political knowledge, attitude, dan lain-lain, serta mampu memutuskan keputusan politik yang menguntungkan bagi diri, bangsa dan negaranya. Intinya, Pendidikan Kewarganegaraan ingin membentuk peserta didik supaya menjadi warga yang demokratis, berpolitik dewasa, dan partisipatif. Sedangkan pendidikan Kewargaan lebih memuat pembahasan tentang Negara, demokrasi, HAM, dan masyarakat madani, serta prinsip pendidikan demokratis dan humanis.

2. Kompetensi Dasar dan Tujuan PKn Kompetensi dasar atau pemahaman minimal yang harus tercapai dalam Civic

Education ada tiga point, yaitu civic knowledge, civic dispositions, dan civic skills. Kompetensi yang pertama adalah kecakapan dan kemampuan penguasaan

pengetahuan kewargaan (civic knowledge) yang terkait materi inti dari pendidikan kewargaan. Materi ini tersebut meliputi demokras, hak asasi manusia, dan masyarakat madani Kompetensi yang kedua adalah kecakapan dan kemampuan sikap kewargaan (civic dispositions) yang meliputi pengakuan kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keragaman dan kepekaan terhadap masalah. Kompetensi yang terakhir adalah kemampuan dalam menerapkan keterampilan kewargaan (civic skills). Keterampilan-keterampilan yang dimaksud adalah kemampuan seperti berpartisipasi dalam penentuan kebijakan publik, control terhadap penyelenggaraan Negara dan pemerintahan. Ketiga kompetensi itu, diharapkan dapat membuat peserta didik menjadi pionir-pionir atas pertumbuha masyarakat madani yang merupakan dambaan setiap Negara. Sedangkan tujuan dari pendidikan kewargaan adalah untuk membentuk keckapan partisipatif bermutu dalam kehidupan masyarakat di berbagai tingkatan. Menjadikan warga masyarakat menjadi lebih baik dan mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa, menghasilkan mahasiswa yang berpikir analitis, komprehensif dan demokratis dan

berkembangnya kultur demokratis. Semua tujuan tersebut berguna untuk menyokong suatu bangsa agar tetap kuat.

3. Analisis Paradigma Pendidikan Kewargaan Paradigma pendidikan akan menunjukkan bagaimana proses pendidikan itu berlangsung dan pada tahap berikutnya akan dapat meramalkan kualitas hasil dari pendidikan yang telah dilakukan. Paradigma pendidikan sendiri terkait akan empat hal, yaitu peserta didik, dosen, materi dan manajemen pendidikan. Terdapat dua paradigma, yaitu, paradigma feodalistik dan paradigma humanistic. Paradigma feodalistik merupakan paradigma yang berasumsi bahwa lembaga pendidikan merupakan tempat melatih dan mempersiapkan peserta didik untuk masa depannya. Dalam paradigma ini, peserta didik hanya dijadikan objek. Sumber ilmu dan informasi hanya pada dosen. Manajemen pembelajarannya sentralis, memusat pada suatu titik saja, dan terkesan indoktrinasi dan otoriter. Hasil dari pedidikan dengan paradigma ini cenderung tak kreatif, tak demokratis dan menjadi manusia robot yang cenderung bersifat otoriter.

Sedangkan paradigma humanistic lebih menempatkan peserta didik sebagai manusia yang berpotensi dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Jadi, dalam keberlangsungannya, dalam proses pendidikan, peserta didik ditempatkan sebagai objek dan subjek dari pembelajaran. Dosen hanya menjadi fasilitator dalam hal tersebut. Hal tersebut menjadikan kelas menjadi lebih hidup, dan semua peserta didik dapat berpartisipasi dalam setiap bagiannya. Pemberian materi didasarkan pada basic need, dan fleksibel. Pendidikan dengan paradigma ini sangat baik digunakan dalam pemberian materi pendidikan kewargaan, karena akan menciptakan laboratorium demokrasi dimana semangat kewarganegaraan memancar dan terpampang nyata bersama dengan cita-cita demokrasi yang diterapkan secara interaktif.

4. Hubungan antara civic culture, civic education dan demokratisasi Civic culture, civic education dan demokratisasi sangat erat berhubungan erat satu dengan yang lainnya. Civic education atau pendidikan kewargaan sangat mempengaruhi civic culture suatu Negara. Hal ini dikarenakan karena civic education telah diberikan sejak dini selama jenjang pendidikan ditempuh oleh peserta didik. Kualitas pendidikan kewargaan yang diberikan dan diserap oleh peserta didik menentukan penerapan serta pemahaman ilmu yang telah diberikan. Jika ilmu yang diberikan berhasil diterapkan dalam kehidupan nyata, maka, terbentuklah civic culture yang baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah civic education. Jika civic education telah membentuk civic culture dan berhasil terbentuk dengan baik, maka demokratisasi juga akan menjadi baik pula. Berbeda dengan jika civic education yang diberikan tidaklah sesuai dan tidak memenuhi syarat. Maka, ke depannya, demokrasi, pengertian akan HAM, dan karakteristik masyarakat madani tak akan terwujud.

5. Relevansi pendidikan kewarganegaraan terhadap ilmu geologi Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan, kita dapat mengerti apa kriteria warga Negara yang baik, dan warga dunia yang baik juga. Oleh karena itu, dengan menjadi warga yang baik, otomatis kita mengetahui apa konstitusi, politik, dan setidaknya kita juga

mengetahui dasar-dasar kehidupan masyarakat dunia. Jadi, dalam tugasnya sebagai geologist, yang cenderung bekerja di lapangan, maka, dibutuhkan kepribadian yang baik karena tidak mungkin kita tidak berinteraksi dengan warga sekitar dan diterima secara langsung apabila kita tidak menunjukkan kepribadian yang baik. Selain itu, dengan mengetahui politik, maka kita dapat belajar mencapai kehendak kita tetapi dengan cara yang baik dan demokratis.

Civic Education

Pribadi Madani

Diterima Masyarakat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK

UJIAN TENGAH SEMESTER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN RR. Siti Murtiningsih

Disusun Oleh: ABKA EBO KRISNA 12/333429/TK/39790

YOGYAKARTA APRIL 2013

Anda mungkin juga menyukai

  • Coret 2 An
    Coret 2 An
    Dokumen1 halaman
    Coret 2 An
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Artikel - B PDF
    Kelompok Artikel - B PDF
    Dokumen1 halaman
    Kelompok Artikel - B PDF
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Kepmen 403 2002
    Kepmen 403 2002
    Dokumen298 halaman
    Kepmen 403 2002
    Ratna Indriani
    Belum ada peringkat
  • Kredit Rumah Efektif
    Kredit Rumah Efektif
    Dokumen4 halaman
    Kredit Rumah Efektif
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Ekonomi Regional
    Ekonomi Regional
    Dokumen79 halaman
    Ekonomi Regional
    Iwan
    100% (3)
  • Hasil Paleobatimetri
    Hasil Paleobatimetri
    Dokumen1 halaman
    Hasil Paleobatimetri
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Pdhluan
    Pdhluan
    Dokumen9 halaman
    Pdhluan
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Wwwew
    Wwwew
    Dokumen1 halaman
    Wwwew
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Sampul Depan
    Sampul Depan
    Dokumen1 halaman
    Sampul Depan
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen12 halaman
    Soal
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Lokasi
    Lokasi
    Dokumen1 halaman
    Lokasi
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Dokumen1 halaman
    Ke Simp Ulan
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • KKN Tasik
    KKN Tasik
    Dokumen6 halaman
    KKN Tasik
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • VI
    VI
    Dokumen4 halaman
    VI
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Xixixix
    Xixixix
    Dokumen1 halaman
    Xixixix
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Cover FT
    Cover FT
    Dokumen1 halaman
    Cover FT
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Paper Piroklastikheheh
    Paper Piroklastikheheh
    Dokumen3 halaman
    Paper Piroklastikheheh
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Devon
    Devon
    Dokumen1 halaman
    Devon
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • AbkaEboKrisna Windusari
    AbkaEboKrisna Windusari
    Dokumen17 halaman
    AbkaEboKrisna Windusari
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Tabel Persebaran Kekar
    Tabel Persebaran Kekar
    Dokumen2 halaman
    Tabel Persebaran Kekar
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Batuan Sedimen
    Batuan Sedimen
    Dokumen8 halaman
    Batuan Sedimen
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Translate Filsafat
    Translate Filsafat
    Dokumen2 halaman
    Translate Filsafat
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Paper Praktikum Petrografi
    Paper Praktikum Petrografi
    Dokumen5 halaman
    Paper Praktikum Petrografi
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Kesimpulan
    Kesimpulan
    Dokumen2 halaman
    Kesimpulan
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Globalisasi Adalah Suatu Keadaan Dunia Yang Tak Lagi Dipisah Oleh Batas
    Globalisasi Adalah Suatu Keadaan Dunia Yang Tak Lagi Dipisah Oleh Batas
    Dokumen2 halaman
    Globalisasi Adalah Suatu Keadaan Dunia Yang Tak Lagi Dipisah Oleh Batas
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Simpul Agak Kecil
    Simpul Agak Kecil
    Dokumen1 halaman
    Simpul Agak Kecil
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • Konsili Vatikan
    Konsili Vatikan
    Dokumen8 halaman
    Konsili Vatikan
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat
  • PKN
    PKN
    Dokumen1 halaman
    PKN
    Abka Ebo Krisna
    Belum ada peringkat