Anda di halaman 1dari 2

Membangun Komunikasi Media Massa Malam itu, Senin (10/6) saya mendapatkan sebuah pertanyaan mengenai kehumasan.

Kira2 redaksinya adalah bagaimana cara mengunjungi media, isu apa saja yang akan di bahas. Dalam kesempatan ini, saya akam share beberapa pengalaman saya dan tips komunikasi dengan media massa. Semoga bermanfaat ya. Pada dasarnya media dan masyarakat memiliki irisan yang saling berkaitan. Media membutuhkan masyarakat, sebab mereka membutuhkan sumber informasi dan sebaliknya. Untuk itu, sudah sewajarnya komunikasi dengan media menjadi penting bagi KAMMI, sebagai salah satu bagian dari masyarakat. Mengenai komunikasi dengan media, kader KAMMI harus memperhatikan beberapa tips berikut. Pertama, menyiapkan isu yang akan di bahas dengan media bersangkutan. Sebelum mengadakan pertemuan dengan media, tim yang akan berkunjung perlu menyiapkan isu yang akan dibahas. Isu tersebut harus memperhatikan kondisi yang ramai diperbincangkan masyarakat (aktual), sesuai kearifan lokal (mengutamakan isu lokal) dan tawaran solusi dari KAMMI. Mengapa menyiapkan isu penting? Sebab ada potensi, jika kader KAMMI tak menyiapkan isu, akan mudah terseret isu yang disiapkan media bersangkutan. Sebab dalam dunia media, setiap media ada kepentingan dan selalu menyiapkan grand design isu dalam sebuah pertemuan baik internal maupun eksternalnya. Selain itu, penyiapan isu juga sebagai bentuk tawaran KAMMI dalam merespons berbagai persoalan yang terjadi. Jika sekarang ramai isu kenaikan BBM, maka angkatlah isu BBM dengan kajian mendalam baik akar masalah kenaikan BBM, solusi dan bagaimana respon KAMMI terhadap persoalan tersebut. Kedua, komunikasikan secara baik dengan mengirimkan permintaan audiensi kepada redaksi media massa. Kontak media bersangkutan melalui nomor yang umumnya ada di alamat redaksi media, jelaskan maksud dan tujuan kader KAMMI mengunjungi media tersebut. Jika redaksi media meminta surat audiensi, siapkan suratnya dan kirim secara langsung ataupun ke email yang diberikan pihak media. Komunikasi ini bersifat awalan, sebagai bentuk penjajakan awal antara KAMMI sebagai pengunjung dan media sebagai tuan rumah. Dalam menjalani proses ini, perhatikan siapa saja dari pihak KAMMI yang akan mendatangi media tersebut, berapa orang jumlahnya, persoalan apa yang dibahas dan mau ketemu redaksi bagian apa. Usahakan bertemu dengan semua redaksi, baik bagian opini, redaktur, korlip maupun sekretaris redaksi. Ini diperlukan agar kader KAMMI mengenal semua unsur redaksi yang ada di media. Selain itu, perlu diperhatikan komunikasi yang intensif dan teknis, termasuk jika redaksi media memutuskan menerima atau membatalkan sepihak karena satu dan lain hal, maka upayakan usaha dialogis dengan mengatur jadwal ulang yang disepakati kedua pihak. Ketiga, bertemu dengan redaksi media. Ketika bertemu redaksi media, upayakan bersikap sopan, memperkenalkan dengan baik kader KAMMI yang datang ke media tersebut dan berbicara dengan tenang (tidak bersikap emosional) dalam merespons pertanyaan redaksi yang kadang bersifat kontroversial. Selain itu, diupayakan membangun komunikasi dengan pemilik media atau jajaran tertinggi di kalangan

redaksi sebagai upaya kader KAMMI menembus ring satu media bersangkutan. Jangan lupa, kader KAMMI juga dapat bertanya bagaimana teknis mengirim berita, tulisan dan mengontak wartawan media tersebut jika dibutuhkan dalam aksi demonstrasi yang dilakukan KAMMI. Keempat, buatlah program kerjasama jangka panjang dan pendek dengan media bersangkutan.Beberapa program jangka panjang yakni, kegiatan silaturahmi secara berkala (tiga bulan sekali), membuka peluang diskusi rutin antara KAMMI dan pihak media dan mengadakan kegiatan bersama di bidang jurnalistik, sospol maupun kepenulisan. Sedangkan beberapa model program jangka pendek yakni seminar, kuliah informal, workshop, training yang bersifat kepenulisan maupun jurnalistik. Kerjasama program harus sudah disiapkan sebelum mengunjungi media, jadi KAMMI berupaya menawarkan program tersebut, apa saja yang bisa dikerjasamakan tergantung kesepakatan ketika pertemuan berlangsung pada hari H. Kader KAMMI juga harus menghitung, kira-kira program apa yang akan ditawarkan media sehingga menguntungkan kader KAMMI. Kelima, rajinlah mengirimkan produk tulisan kepada media bersangkutan. Produk kehumasan KAMMI seperti press release, pernyataan sikap, somasi, tulisan individu kader KAMMI (opini dan surat pembaca) harus sering dikirimkan ke media. Sebelum mengirim, upayakan mengontak redaksi media bersangkutan sehingga mampu ditindaklanjuti dan muncul di media tersebut. Selain itu, jika ada demonstrasi lapangan, kontaklah media bersangkutan sehingga mereka mampu dan mau mengirimkan wartawannya untuk datang melakukan liputan lapangan. Selain itu kader KAMMI juga dapat membuat berita (news), feature dan produk jurnalistik lainnya ke media bersangkutan. Untuk produk jurnalistik ini, kader KAMMI harus mengacu kepada 5W dan 1H, membahas persoalan aktual dan kontroversial di masyarakat. Inggar Saputra Jurnalis Berita99 I Penulis Antologi Buku Populer I Ketua Dep. Humas PP KAMMI 2011-2013 I Analis Media Institute For Sustainable Reform Kontak Person : 0857 8161 4946

Anda mungkin juga menyukai