3
BY. MINARNI. S.SiT, SKM
Pemberian As-kep pd lansia yg sedang menghadapi sakaratul maut tdk selamax mudah. Klien lansia akan memberi reaksi berbeda-beda, bergantung pd kepribadian & cara klien lansia menghadapi hidup. Prwt hrs dapt menguasai siatuasi terutama keluarga klien. Biasax kel dlm yg keadaan kritis memerlu- kan perhatian prwt krn kematian ssorg dpt terjadi scr tiba2, dpt pula berlangsung berhari-hari, kadang2 sblm tiba ajal tiba, klien lanjut usia kehilangan kesadarannya terlebih dahulu.
Pengertian sakit Gawat ad ; s/keadaan sakit yg klien lansia tdk dpt lagi a/tdk ada harapan lagi utk sembuh. Pengertian kematian/mati ad ; apabila ssorg tdk lagi teraba denyut nadix, tdk bernafas selama bbrp menit, & tdk menunjukkan segala refleks, serta tdk ada kegiatan otak. Penyebab Kematian; - Penyakit - Kecelakaan (hematoma epidura)
Penyakit : - Keganasan (karsinoma hari, paru, mammae) - Penyakit kronis mis; . CVD (Cerebrovascular Deseases) . CRF (Chronic Renal Failure (gagal ginjal) . Diabetes Melitus (Ggn Endokrin) . MCI (Myocard Infarct (Ggn Kardiovaskular) . COPD (Chronic Obstruction Pulmonary Diseases).
Nafas mendengkur berbunyi keras (stridor) yg disebabkan o/adanya lendir pd saluran yg tdk dapat dikeluarkan oleh klien lansia. Tekanan darah menurun Terjadi gangguan kesadaran (ingatan menjadi kabur).
TANDA-TANDA KEMATIAN
Pupil mata tetap membesar atau melebar dan tidak berubah. Hilangnya semua refleks dan ketiadaan kegiatan otak yg tampak jelas dalam hasil pemeriksaan EKG dalam 24 jam.
TABAP-TAHAP KEMATIAN
Tahap ini tdk selamanya berurutan scr tetap, tetapi dpt saling tindih. Kadang2 seorg klien lansia melalui 1 tahap ttt utk kemudian kembali ke tahap itu. Lama stp tahap dpt bervariasi, mulai dr beberapa jam sampai beberapa bulan. Apabila tahap ttt berlangsung sangat singkat, bisa timbul kesan seolah-olah klien lansia melompati satu tahap, kecuali perawat memperhatikn secara saksama & cermat
macam sumber profesional & nonprofesi-onal dlm upaya melarikan diri dr kenyata-an bhw maut sdh berada di ambang pintu.
- Pd tahap ini, klien lansia lbh mengaggap hal ini mrpk hikmah, drpd kutukan. - Kemarahan disini mrpk mekanisme pertahanan diri klien lansia. - Akan tetapi, kemarahan yg sesungguhx tertuju kpd kesehatan & kehidupan. - Pd saat ini, prwt kes hrs hati2 dlm memberi penilaian sbg reaksi yg normal thdp kematian yg perlu diungkapkan.
Tahap Ketiga (Tawar-menawar). - Pd tahap ini, klien lansia pd hakekatx berkata, Ya, benar aku, tetapi .. - Kemarahan biasax mereda & klien lansia dpt menimbulx kesan sdh dpt menerima apa yg sedang terjadi dgn dirinya. - Akan ttp pd tahap tawar-menawar ini banyak org cenderung utk menyelesaikan urusan RT mrk sblm maut tiba, & akan menyiapkan bbrp hal misalnya; membuiat surat & mempersiapkan jaminan hidup bg org tercinta yg ditinggalkan.
- Selama tawar-menawar, ppermohonan yg di kemukakan hendakx dpt dipenuhi krn mrpk urusan yg blm selesai & hrs diselesaikan sblm mati. - Mis: klien lansia mempunyai permintaan terakhir utk melihat pertandingan olahraga, mengunjungi kerabat, melihat cucu terkecil, atau makan direstoran. - Perawat dianjurkan memenuhi permohonan itu karena membantu klien lansia memasuki tahap berikutnya.
Tahap Ke empat (Sedih/Depresi) - Pd tahap ini, klien lansia pd hakikatx berkata, Ya benar aku. Hal ini biasax mrpk saat yg menyedihkan krn klien lansia sedang dlm suasana berkabung. - Dimasa lampau, ia sdh kehilangan org yg dicintai & skrg ia akan kehilangan nyawanya sendiri. - Bersamaan dgn itu, ia hrs meninggalkn semua hal menyenangkn yg tlh dinikmatinya. - Selama tahap ini, klien lansia cenderung tdk -
banyak bicara & sering menangis. Saatnya bagi prwt utk duduk dgn tenang di samping klien lansia yg sedang melalui masa sedihnya sebelum meninggal.
Tahap Kelima (Menerima/asertif) - Tahap ini ditandai o/sikap menerima kematian. Menjelang saat ini, klien lansia tlh membereskan sgl urusan yg blm selesai & mungkin tdk ingin berbicara lagi karena sudah menyatakan segala sesuatunya.
- Tawar-menawar sdh lewat & tibalah saat kedamaian & ketenangan. - Seseorg mungkin saja lama ada dlm tahap menerima, ttp bukan tahap pasrah yg berarti kekalahan. Dengan kata lain, pasrah pada maut tdk berarti menerima maut.
Mempersoalkan kemampuan tim kesehatan Pengaruh Kematian Terhadap Tetangga/Teman Simpati & dukungan moril Meremehkan/mencela kemampuan tim kes
Saat Kematian Merupakan S/Proses Berlangsungnya Kematian, Yg Meliputi 5 Tahap/ Pemenuhan Keb Klien menjelang Kematian
Kebutuhan Jasmani Kemampuan toleransi thdp pada stp org sakit berbeda. Tindkakan yg memungkinkan rasa nyaman bagi klien lansia (mis: sering mengubah tidur, perawat fisik, dsb).
Kebutuhan Emosi utk menggambarkn ungkapan sikap & perasaan klien lansia dalam menghadapi kematian: a. Mungkin klien lansia mengalami ketakutan yg hebat (bhw dirinya tdk mampu mencegah kematiannya). b. Mengkaji hal yg diinginkn klien selama mendampinginya mis: lansia ingin membicarakan masa lalunya & kemudian hari. (luangkan wkt sejenak). c. Mengkaji pengaruh kebudayaan a/agama thdp klien.
a. Beri kesempatan kpd klien lansia u/mengungkapx kemarahanx dgn kata-kata. b. Ingat, bhw dlm benakx bergejolak pertanyaan, Mengapa hal ini terjadi pada diriku. c. Sering kali perasaan ini dialihx kpd org lain a/ Anda sbg cara klien lansia bertingkah laku. Tahap III (Tawar-menawar), menggambarnya proses seseorg yg berusaha menawar waktu. a. Klien lansia akan mempergunakan ungkapan sperti seandainya saya .
b. Beri kesempatan pd klien lansia u/menghadapi kematian dengan tawar-menawar. c. Tanyakan kepentingan yg msh ia inginkan. Cara demikian dpt menunjukkan perawat u/ mendengarkn ungkapan perasaannya. Tahap IV (Depresi) lansia memaqhami bhw tdk mgkin menolak lagi kematian yg tdk dpt dihindarkan itu, & kini kesedihan akan kematian itu sdh membayangix. a. Jangan mencoba menyenangkan klien lansia Ingat bhw tindakn ini sebenarx hanya memenuhi
memenuhi keb petugas. Jangan takut menyaksi kan klien lansia a/kelx menangis. Hal ini mrpk ungkapan pengekspresian kesedihanx. Anda boleh saja ikut berduka cita. b. Apakah saya akan mati. Sebab sebetulnya pertanyaan klien lansia tsb hanya sekedar mengisi & menghabisx wkt u/memperbincangx perasaanx, bukan mencari jawaban. Biasanya klien lansia menanyakan ssuatu, ia sebenarx sdh tahu jawabannya. Apakah Anda merasa akan meninggal dunia?.
Tahap V (Menerima): Membedakan antara sikap menerima kematian & penyerahan thdp kematian yg akan terjadi. Sikap Menerima: klien lansia tlh menerima, dpt mengatakn bhw kematian akan tiba & ia tak boleh menolak. Sikap Menyerah: sebenarx klien lansia tdk menghendaki kematian ini terjadi, ttp ia tahu bhw hal itu akan terjadi. Klien lansia tdk merasa tenang dan damai. a. Luangkan wkt u/klien lansia (mgkn dlm bbrp kali dlam sehari).
sikap kel akan berbeda dgn sikap klien lansia. Oki, sediakan wkt u/mendiskusikan perasaan mereka. b. Beri kesempatan kpd klien lansia u/mengarahkan perhatianx sebanyak mungkin. Tindakan ini akan memberi ketenangan & perasaan aman. .
4. Berhak u/berpatisipasi dlm pengambilan keputusan mengenai perawatannya. 5. berhak u/mengharapkn terus mdpt perhatian medis & perawatan, walaupun tujuan penyembuhan hrs diubah menjadi tujuan memberi rasa nyaman. 6. Berhak u/tdk mati dalam kesepian 7. Berhak u/bebas dalam rasa nyeri 8. Berhak u/memperoleh jawabab yg jujur atas pertanyaan. 9. Berhak u/tdk ditipu 10. Berhak u/mdp bantuan dr & u/keluarganya dalam menerima kematian.
11. Berhak u/mati dgn tenang & terhormat 12. Berhak u/mempertahankn individualitas & tdk dihakimi atas keputusan yg mungkin saja bertentangan dgn orang lain. 13. Membicarakan & memperluas pengalaman keagamaan & kerohanian. 14. Berhak u/mengharapkn bhw kesucian tubuh manusia akan dihormati sesudah mati.
Proses Keperawatan
Pengkajian Sblm prwt dpt merencanakan As-Kep pd ps yg tdk ada harapan sembuh, prwt hrs mengidentifikasi & menetapkn mslh ps terlebih dahulu. Oki tahap ini meliputi: pengumpulan data, analisa data mengenai status kes, berakhir dgn penegakan diagnosis kep. Diagnosa Keperawatan
Pengumpulan data dimulai dgn upaya u/mengenal ps & keluargax. Siapa ps itu & bgmn konsix akan membahayakan jiwanya. Rencana pengobatan apa yg tlh dilaksanakan ? Tindakan apa saja yg telah diberikan ? Adakah bukti mengenai pengetahuanx, proknosi nya, & pd tahap proses kematian yg mana ps berada?. Apakah ia menderita rasa nyeri? Apakah anggota kel mengetahui prognosisnya & bgmn reaksi mereka?
Filsafat apa yg dianut o/ps & kelx mengenai hidup & mati. Pengkajian keadaan, kebutuhan, & mlsh kes/kep ps khususx. Sikap ps thdp pnyx, antara lain apakah ps tabah thdp penyakitx, apakah ps menyadari ttg pnyx?. 1. Perasaan takut : disebabx o/penyakit yg ganas shg muncul takut thdp rasa nyeri, wlpn scr teori nyeri tsbt dpt di atasi dgn obat sep; aspirin, dehidrokodein, dsb. kematian mrpk berhentix kehidupan. Dlm menghadapi kematian ini pd umumx org merasa takut dan cemas dpt membuat ps tegang & stres.
2. Emosi : yg muncul pd tahap menjelang kematian, antara lain mencela & mudah marah. 3. Tanda Vital: Perubahan fgs tbh seringkali tercermin pd: SB, DN, P, TD. Mekanisme fisiologis yg mengaturx berkaitan satu sama lain. Shg setiap perubahan yg berlainan dgn keadaan yg normal dianggap sbg indikasi yg penting u/mengenalikeadaan kes seseorang. 4. Kesadaran : Yg sehat & adekuat dikenal sbg awas waspada, yg mrpk ekspresi ttg apa yg dilihat, didengar, dalami, & perasaan keseimbangan, nyeri, suhu, raba, getar, gerak, gerak tekanan & sikap, bersifat adekuat, yaitu tepat & sesuai.
5. Fgs tubuh : tbh terbentuk atas banyak organ & jaringan. Jadi setiap organ mempnyai fgs khusus. Tingkat Kesadaran : 1. Komposmentis : sadar sempurna 2. Apatis : tdk ada perasaan/kesadaran menurun (masa bodoh). 3. Somnolen : kelelahan (mengantuk berat) 4. Soporus : tidur lelap patologis (tidur pulas) 5. Subkoma : kesadaran tdl sadar/hampir koma 6. Koma: keadaan pingsan lama disertai dgn penurunan daya reaksi (tdk dpt disadarkan walaupun dirangsang dgn apapun).
Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah masalah aktual/potensial yg dimiliki seseorg dalam memenuhi atau kegiatan hidup sehari-hari & yang berhubungan dengan kes. Perencanaan Perencanaan ad/langkah kedua dlm proses kep. Termasuk penentuan apa yg dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan pemilihan intervensi keperawatan yg tepat.
Perawatan paliatif ad/semua tindakan aktif u/ meringankn beban penderita, terutama yg tdk mungkin disembuhx. Yg dimaksud tindakan aktif al: mengurangi/ menghilangkan rasa nyeri & keluhan lain serta memperbaiki aspek psikologis, sosial, & spiritual Tujuan Perawatan Palitatif . Mencapai kualitas hidup maksimal bagi si sakit (lansia) & keluargax. . Perwtn paliatif tdk hanya diberikn kpd lansia yg menjelang akhir hayatx, ttp juga diberikn segera stlh dokter mendiagnosis pny yg tdk ada harapan sembuh (ps yg menderita kanker).
Dlm memberi prwt palitatif tim hrs berpijak pd pola dasar yg digariskan o/WHO; yaitu: 1. Meningkatx kualitas hidup & menganggap kematian sbg proses yg normal. 2. Tdk mempercepat & menunda kematian lansia. 3. Menghilangkn nyeri & keluahan lain yg mengganggu. 4. Menjaga keseimbangan psikologis & psiritual 5. Berusaha agar lansia yg sakit ttp aktif sampai akhir hayatnya. 6. Berusaha membantu mengatasi suasana duka cita keluarga klien lansia.
Pola dasar tsbt hrs diterapkn langkah demi langkah dgn mengikutsertakan keluarga, pemuka agama, relawan, pekerja sosial, dokter, psikolog, ahli gizi, ahli fisioterapi, ahli terapi okupasi, dan perawat. Prinsip pemberian perawatan palitatif adalah memberikan perawatan paripurna kepada klien lanjut usia dengan pengawasan dari tim profesional.
Bbrp kekhusussan ps lansia dlm stadium paliatif: 1. Lansia menghadapi kondisi yg penyakitx tdk dpt disembuhx. Artix, terapi yg diberikn hanya bersifat simtomatis a/paliatif (bukan kuratif). 2. Lansia cenderung mengalami kelemahan & kerapuhan baik fisik maupun mental. 3. Dgn demikian, kemungkinan ps lansia tdk mampu menghadapi stres fisik & mental yg timbul dr luar atau dr lingkungannya. 4. Lansia berada diambang kematian yg terutama akan menimbulx ketakutan & kegelisahan , yg sdh tentu perlu mdpt simpati & dukungan mental atau spiritual.
5. Bila proses kematian berlangsung lama (makan wkt panjang), fktr etika dpt menjadi mslh yg hrs diatasi. Dr uraian tsb, fkt medis yg menjadi mslh besar, jadi petugas/perawat, keluarga & kerabat terdekat yg diharapkan dpt meringankn beban penderitaan lansia.
Tugas tim prwtn paliatif sbg penyeimbang di antara keduanya. Kel ps (lansia yg menderita kanker) ad/subyek suasana tegang & stres, baik fisik maupun scr psikologis, disertai ketakutan & kekhawatiran kehilangan org yg dicintainya. Dari pengamatan yg dilakukan, diperoleh hsl bhw sikap/kebutuhan keluarga adalah: 1. Ingin membantu lansia sepenuhnya 2. Ingin mdpt informasi ttg kematian 3. Ingin selalu bersaa lansia 4. Ingin mdpt kepastian bhw ps ttp nyaman
5. Ingin mdpt informasi ttg perkembangan lansia 6. Ingin melepaskan/mencurahkan isi hati 7. Ingin mdpt dukungan & pendampingan anggota kel/kerabat lain. 8. Ingin diterima, mdpt bimbingan, & dukungan dr pd petugas medis/perawat.
Kelelahan fisik & psikis pd anggota kel sering mengakibatx penurunan kualitas pel-prwt di rumah. Bila hal ini terjadi, sebaikx u/sementara wkt lansia dititipkan di RS, memberi kesempatan kpd kel u/beristirahat. Dukungan pd kel saat masa sulit sangan penting 1. Pd saat perawatan 2. Pd saat mendekati kematian 3. Pd saat kematian 4. Pd saat masa duka
Kiutipan Dame Cecely Saunders : You matter because are you, you matter to the last moment of your life, and we will do all we can, not only to help you die peacefully, but to live until you die Artinya :
Pengertian BAHAGIA
B = BB berlebihan dihindari A = Atur makanan yang seimbang H = Hindari fktr resiko penyakit jantung iskemik & situasi menegangkan. A = Agar terus merasa berguna dgn mengembang kan kegiatan/hobi yg bermanfaat. G = Gerak badan teratur & sesuai kemampuan I = Ikuti nasihat dokter A = Awasi kes dgn pemeriksaan secara berkala