Anda di halaman 1dari 16

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh: NAMA : NIM : ATI VELAYATI 1010031012

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG PROGRAM SETUDI ILMU KESEHATAN SERANG-BANTEN

2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pentingannya meliharaan kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan bagi manusia dalam janga pendek maupun jangka panjang dan demi kelangsungan hidup kita besama.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini tentulah tidak luput dari kekurangan sesuai dengan pepatah tak ada gading yang tak retak dengan upaya dan semangat untuk meningkatkan serta memperbaiki diri saya mangharapkan bimbingan serta kontribusi pemikiran anda demi

menyempurnakan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri kami ataupun bagi para pembaca.

Serang, mei 2011

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I 1.1 1.2 1.3 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujan

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 2.2 Pengertian Sanitasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

BAB III PEMBAHASAN 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 Pengrtian Kesehatan Kesehatan Menurut Undang-Undang Kesehatan Lingkungan Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

BAB IV PENUTUP 4.1 4.2 Kesimpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belum optimalnya sanitasi di Indonesia ini ditandai dengan masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi dan penyakit menular di masyarakat. Pada saat negara lain pola penyakit sudah bergeser menjadi penyakit degeneratif, Indonesia masih direpotkan oleh kasus demam berdarah, Diare, Kusta, serta Hepatitis A yang seakan tidak ada habisnya. Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari negara-negara tetangga. Dengan Vietnam saja Indonesia hampir disalip, apalagi dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesehatan lingkungan di negaranya. Jakarta hanya menduduki posisi nomor dua dari bawah setelah Vientianne (Laos) dalam pencapaiancakupan sanitasinya. Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari

paradigma pembangunan kesehatan lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan (preventif) daripada aspek pengobatan (kuratif). Dengan adanya upaya preventif yang baik, angka kejadian penyakit yang terkait dengan kondisi lingkungan dapat dicegah. Selain

iv

itu anggaran yang diperlukan untuk preventif juga relatif lebih terjangkau dari pada melakukan upaya kuratif. Anggaran pemerintah untuk kesehatan masyarakat masih relatif minim. Dari anggaran yang masih minim tersebut, sanitasi tidak berada di urutan yang dijadikan prioritas utama. Besarnya investasi untuk pengembangan sanitasi diperkirakan hanya Rp20/orang/tahun, lebih rendah dari yang dibutuhkan sebesar Rp40,000/orang/tahun.

Buruknya sanitasi ini menyebabkan kerugian terhadap ekonomi Indonesia sebesar 6,3 milyar dolar AS setiap tahun pada tahun 2006, ini setara dengan 2.3% Produk Domestik Bruto (PDB) kita. Pemerintah juga bekerjasama dengan beberapa negara berkembang untuk meningkatkan fasilitas sanitasi dan kondisi penyediaan air bersih, khususnya di daerah pedesaan. Sangat miris rasanya jika kita masih memerlukan dana negara lain untuk membangun sanitasi di negeri sendiri.

1.2

Rumusan Masalah Kesehatan masyarakat sangatlah penting sebagai

kehidupan saat ini. Bagaimana kondisi sanitasi lingkungan di Indonesia? Bagaimana cara menjaga kesehatan lingkungan?

gejala

Seperti apa Upaya yang benar mengantisipasi saat

sakit datang? 1.3 Tujuan Penerapan pola hidup sehat pada diri masing-masing individu, menyadarkan masyarakat awam tentang pentingnya berpola hidup sehat, memelihara kesehatan diri dan lingkungan untuk menghindari penyakit atau hal-hal yang tidak

diinginkan, karena sesungguhnya mencegah lebih baik dari pada mengobati.

vi

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Bahaya

ini

mungkin

bisa

terjadi

secara

fisik,

mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun).

vii

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang

memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.

2.2

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah satu Program Nasional di bidang sanitasi yang bersifat lintas sektoral. Program ini telah dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan RI. STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku. Sedangkan indikator output-nya adalah sebagai berikut :

1.

Setiap individu dan komunitas mempunyai akses

terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).

viii

2.

Setiap rumahtangga telah menerapkan pengelolaan air

minum dan makanan yang aman di rumah tangga. 3. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum

dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar. 4. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan

benar. 5. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan

benar.

STBM mulai diuji coba tahun 2005 di 6 kabupaten (Sumbawa, Lumajang, Bogor, Muara Enim, Muaro Jambi, dan Sambas). Sejak tahun 2006 Program STBM sudah diadopsi dan diimplementasikan di 10.000 desa pada 228 kabupaten/ kota. Saat ini, sejumlah daerah telah menyusun rencana strategis pencapaian sanitasi total dalam pembangunan sanitasinya masing-masing. Dalam 5 tahun ke depan (2010 2014) STBM diharapkan telah diimplementasikan di 20.000 desa di seluruh kabupaten/ kota

ix

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

3.2

Kesehatan Menurut Undang-Undang

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,

dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

3.

Tenaga

kesehatan

adalah

setiap

orang

yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan. 5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna.

3.3

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Syarat-syarat lingkungan yang sehat antara lain:

Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

Keadaan Udara
xi

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat. 3.4 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

Tidak mencemari air dengan membuang sampah

disungai Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor Mengolah tanah sebagaimana mestinya Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

3.5

Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Mengurangi Pemanasan Global

Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh
xii

tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.

Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ; Membersihkan Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :

1) 2) 3)

Daun-daun tumbuhan Ranting-ranting tumbuhan Akar-akar tumbuhan Membersihkan Sampah Non Organik Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat

hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

xiii

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Hubungan antara kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan adalah hubungan yang sangat saling

menguntungkan, karena sama-sama saling membutuhkan.

Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80% rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau seperti perusahaan Askes, di bidang dan

pemeliharaan Jamsostek.

kesehatan,

Taspen,

Sedangkan masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit, tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik, mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga merupakan masalah kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit.

xiv

4.2

Saran Sebaiknya masyarakat lebih menyadari akan

pentingnya menjaga kesehatan dan kebershan lingkungan serta menerapkan sanitasi pada dirinya, karena belum optimalnya pelayanan kesehatan di indonesia.

xv

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi - Tembolok - Mirip Ensklopedia, Hubungan Pribadi dan Lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai