13 JPKM
13 JPKM
BIAYA KESEHATAN
Biaya kesehatan adalah sejumlah dana yang harus disediakan untuk memanfaatkan dan/ atau menyelenggarakan pelayanan kesehatan Biaya kesehatan cenderung meningkat karena: - inflasi - perubahan pola penyakit - perubahan pola pelayanan kesehatan - perubahan hubungan dokter-pasien - kemajuan iptek kedokteran - perkembangan (sub)-spesialisasi
2
BIAYA KESEHATAN
Akibat yang ditimbulkan: menyulitkan akses terhadap pelayanan kesehatan terutama: * bagi penduduk miskin * bila pembiayaan ditanggung sendiri (out of pocket)
Berpengaruh terhadap derajat kese-hatan masyarakat dan mutu sumber daya manusia.
2.
Jumlah dana yang tersedia masih terbatas, sekitar 2,4% PDB atau USD 1218 per kapita/thn Standar Internasional, minimal 5% PDB atau 15% APBN/APBD Dampak yang ditimbulkan, menghambat keberhasilan pembangunan kesehatan Kontribusi pemerintah 30%, alokasi dan utilisasinya belum efektif Pengeluaran Upaya Kesehatan Perorangan lebih besar dari pada Upaya Kesehatan Masyarakat Bantuan penduduk miskin belum diprioritaskan Dampak yang ditimbulkan, menghambat pelaksanakaan upaya kesehatan masyarakat dan menyulitkan penduduk miskin
Kontribusi masyarakat dan swasta 70%, tetapi mobilisasinya belum efisien Didominasi sistem out of pocket dan bersifat perseorangan Jumlah masyarakat yang memiliki Jaminan Kesehatan masih terbatas hanya sekitar 21,08% Dampak yang ditimbulkan, menyulitkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan Ketidak mampuan menyediakan dana tunai pada saat dibutuhkan Ketidak mampuan menyediakan dana tunai sebanyak yang dibutuhkan Ketidak mampuan mengendalikan biaya kesehatan
Peranan dunia usaha cukup besar, tetapi belum efisien: Belum ditopang oleh mekanisme kendali biaya Penerapan prinsip private-public partnership belum berkembang Dampak yang ditimbulkan, meningkatkan biaya kesehatan dan memberatkan beban pemerintah Pemberdayaan dana masyarakat belum optimal
5.
KEBIJAKAN
1.
2.
Menata alokasi dan utilisasi dana pemerintah terutama untuk Usaha Kesehatan Masyarakat dan Usaha Kesehatan Perorangan penduduk tidak mampu
Pada masa depan dana pemerintah tidak lagi membiayai Rumah Sakit
Alokasi dan utilisasi biaya pengobatan untuk orang sakit hanya bagi penduduk miskin yang disalurkan melalui sistem Jaminan Kesehatan
7
KEBIJAKAN
3.
Menata mobilisasi dana masyarakat untuk Upaya Kesehatan Perorangan dengan menerapkan mekanisme kendali biaya yakni dalam bentuk Jaminan Kesehatan
Pada masa depan biaya berobat sepenuhnya ditanggung oleh masyakat, tetapi bukan dengan sistem out of pocket, melainkan dengan sistem Jaminan Kesehatan Kecuali untuk penduduk miskin, biaya berobatnya ditanggung oleh pemerintah yang disalurkan melalui sistem Jaminan Kesehatan
KEBIJAKAN
4.
Meningkatkan pemberdayaan dunia usaha dengan menerapkan prinsip public-private partnership Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dgn menghimpun secara aktif dana masyarakat untuk kesehatan atau memanfaatkan dana masyarakat yg telah terkumpul untuk kesehatan
5.
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN KES: 2.5% PDB, 30% PEM-70% MASY BIAYA PEM: SUBSIDI SEMUA LINI BIAYA MASY: 75% TUNAI INDIVIDUAL KOREKSI SESUAI PARADIGMA SEHAT: >5% PNB DG BANGNAS BERWWS KES. BIAYA PEM: PUBLIC HEALTH & KES-GAKIN BIAYA MASY: HARKES PRABAYAR DG JPKM
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN
KINI: 2.5% PDB
SUBSIDI SEMUA LINI
NANTI: 5% PNB
UKM DAN UKP GAKIN
30% PEM
70% MASY
20% JAMINAN KES, 80% OUT OF POCKET
BIAYA KESEHATAN
Pendudu k Miskin
Pendudu k Mampu
Pe m/S was ta
Pe mer inta h
12
UPAYA-UPAYA PEMBIAYAAN
13
UPAYA PEMBIAYAAN
MANAJEMEN YANKES:
KENDALI BIAYA/KENDALI MUTU YANKES
PEMBIAYAAN PEMERINTAH:
15% APBN/APBD U/KES, SIM, NAT/PROV/DISTRICT HEALTH ACCOUNT
14
RENCANA STRATEGIK
JPKM Kendali biaya & mutu harkes PT Askes/Jamsostek, Kontrak praupaya PPK-perusahaan Kontrak praupaya PPK-sekolah/PT dll Jpk-sektor formal Jpk-pelajar mahasiswa
Cakup an uni versal paket standard JKN paket tam bah an
Jpk-sektor informal
Jpk-gakin Jpk-perorangan
15
Kehilangan hari produktif (KHP): =1,05 harikerja/orang/bulan Kehilangan dana negara: 1.05x200jtxRp10.000x12bulan=Rp 25.200M Kehilangan dana/th akibat sakit per propinsi:
1.056,14 M 4.700,56 M 3.877,76 M 390,92 M 4.372,20 M 392,15 M 589,18 M 531,76 M 1.420,00 M 307,00 M 851,33 M 835,60 M 178,10 M 479,50 M N.T.T. KALTIM KALSEL KALBAR KALTENG SULUT SULSEL SULTENG SULTERA BANTEN IRJA BABEL 491,95 M 304.29 M 377,87 M 468.89 M 230,38 M 353.87 M 977.58 M 258.69 M 221.19 M 1.003.90 M 263.96 M 119.16 M
DKI JABAR JATENG D.I.Y. JATIM BALI RIAU SUMBAR SUMUT JAMBI SUMSEL LAMPUNG BENGKULU N.T.B.
16
TUJUAN JPKM
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MELALUI UPAYA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN BAGI SETIAP PENDUDUK
PENYELENGGARAAN
BAPIM BAPEL
ikatan kerja/kontrak siklus kendali mutu pemantauan utilisasi penanganan keluhan
PESERTA
yankes (paripurna)
PPK
HARKES PARIPURNA
PAKET HARKES STANDAR: - RAJAL, RANAP, SEMUA GAWAT DARURAT - PPK1 (DR-DRG/PUSKESMAS), 2 (SPES) DAN 3 (RS, RANAP SPESIALISTIK) - PENYULUHAN, IMUNISASI, GIZI, KIA-KB, PENGOBATAN, PERAWATAN, PENUNJANG, TINDAKAN MEDIK, GAWAT DARURAT. PAKET TAMBAHAN: SESUAI KESEPAKATAN PESERTA-BAPEL
PASIEN
yankes (kuratif)
PPK
PESERTA
yankes (kuratif)
PPK
3. ASRN.TAGIHAN PROVIDER
BAPEL
PESERTA
yankes (kuratif)
PPK
4. JPK
BAPEL
PESERTA
yankes (paripurna)
PPK
PERHITUNGAN PREMI
No JENIS PELAYANAN DALAM PAKET STANDAR 1 RAJAL TK I (Puskesmas) 2 RAJAL SPESIALIS (RS pem) 3 RANAP (5 hari) 4 GAWAT DARURAT
RERATA BIAYA TARIF PEM KAPITASI 1.000 140 10.000 100 400.000 580 40.000 7
Jumlah biaya pelayanan kesehatan per kapita per bulan: Rp. 827,Dengan biaya administrasi penyelenggara sebesar 8%, maka premi menjadi: 100/92 x Rp. 827,- = Rp. 899,-/kapita/bulan atau premi keluarga menjadiL 4xRp. 899,-= Rp. 3.596,-/ keluarga/bulan.
25
terima kasih
27